Chapter One
Dilemma
It starts with
One thing I don't know why
It doesn’t even matter how hard you try
Keep that in mind, I designed this rhyme
To explain in due time
All I know
Suara dering ponsel mengalunkan lagu In The End milik Linkin Park terdengar bersamaan dengan suara gemericik air dari shower stall sebuah apartemen mungil. Pemiliknya tidak menyadari ada panggilan telepon dari ponselnya, dia masih sibuk mengusapkan conditioner pada rambut hitamnya yang dipotong pendek. Dering itu terdengar kembali, tapi ponselnya masih tetap tergeletak di atas kasur tanpa ada yang mengangkat.
Ritual mandi pagi yeoja yang bernama Amber Josephine Liu itu memang memakan waktu lumayan lama. Tapi masih lebih cepat daripada mandi malamnya. Apabila mandi pagi ritualnya 'hanya' 20-30 menit, mandi malam hari bisa memakan waktu hampir 1 jam entahlah apa saja yang dilakukannya di dalam bathroom.
Yeoja manis yang bulan September kemarin genap berusia 24 tahun ini memang suka sekali kebersihan. Meskipun penampilan sehari-harinya terkesan boyish, tetapi siapa sangka Amber terampil dalam hal-hal yang berbau rumah tangga.
Saat sedang membuka lemari untuk menyiapkan pakaian kerjanya, Amber mendengar ponselnya berbunyi kembali. Masih sambil memilih-milih baju di lemari, dia mengangkat ponselnya dan menjawab,
"yeoboseyo, Amber speaking."
"Ya! Ambie! Umma sudah menelepon 3x tidak kau angkat-angkat juga!" Terdengar suara Umma-nya mengomel.
"Ne Umma? Mian he.. Mian he.. Aku tadi sedang mandi jadi tidak mendengar nanda dering ponselku. Jangan mengomel pagi-pagi begini Umma, nanti keriputmu bertambah." Amber terkekeh geli.
"Dasar anak tidak sopan! Umma-mu ini masih awet muda tahu? Masih sanggup jogging keliling komplek rumah."
"Iyaa.. Umma-ku tersayang masih cantik sekali. Apalagi kalau tidak mengomel, kecantikannya bertambah 10x lipat!"
"Berhenti menggoda Umma Ambie.. Kau belum berangkat ke kantor?" Tanya Ummanya
"Belum Umma, aku masih bersiap-siap mungkin 30 menit lagi aku berangkat."
"Begini Ambie, kapan kau pulang ke Busan?"
"Belum tau Umma, di kantor sedang sibuk sekali."
"Ada yang ingin Umma dan Appa bicarakan denganmu Ambie. Weekend ini kau bisa pulang?"
"Weekend ini sepertinya belum bisa Umma, ada project yang harus aku selesaikan. Memang kantor belum memberitahuku tentang project itu, tp sepertinya 1-2 hari ini akan dibicarakan. Memang Umma mau bicara apa? Tidak bisa via telepon?"
"Hmm begitu ya.. Pembicaraan ini tidak bisa via telepon sayang, kita harus mendiskusikannya secara detail. Tapi okelah, kabari saja Umma kalau waktumu sudah longgar."
"Baiklah Umma, aku berangkat ke kantor dulu. Jaga kesehatan Umma dan Appa juga. Love you.." Amber mengakhiri percakapan dengan ibunya.
Setelah mengunci pintu apartemen, Amber berjalan menuju subway station yang berada tidak jauh dari apartemennya. Perjalanan dengan subway ke kantornya hanya memakan waktu 20 menit. Amber masuk melalui pintu otomatis sebuah gedung bertingkat tiga. Di depan gedung terpampang nama perusahaan : Yookie Creative Production
Yookie Creative Production (YCP) ini bergerak di bidang entertainment dengan spesialisasi pembuatan MV (Music Video). Peran Amber di perusahaan ini sangat krusial, dia adalah salah satu designer interior, eksterior dan lighting terbaik yang dimiliki YCP.
Amber menyapa Min, receptionist yang duduk di meja lobby kantor. Min terlihat cantik dan stylish dengan rambut ungu nya. Di perusahaan ini memang tidak ada busana dan style yang kaku seperti kantor-kantor pada umumnya. Amber sendiri setiap harinya sering menggunakan pakaian yang terkesan manly. Hari ini amber memakai kemeja kotak-kotak, skinny jeans hitam, ditambah cardigan hitam, dasi pendek tersemat di lehernya, untuk sepatu yeoja itu memakai boot semata kaki. Tas ransel besar disampirkan di bahunya. Overall penampilan Amber stylish as usual.
"Am, kau ditunggu meeting di ruangan bos 1." Min memberitahu.
"Bos 2 ada?" Tanya Amber.
<
Comments