Chapter Five
Dilemma"Sungjae-ssi!"
Sungjae dan Amber serentak menengok dan melihat seorang yeoja dengan rambut panjang pirang yang diikat ekor kuda, dia memakai topi bisbol dan di wajahnya menempel masker kain sementara sebuah kacamata hitam modis bertengger di hidungnya yang mancung. Dia melambaikan tangannya ke arah Sungjae dan mulai menghampiri mereka.
Sungjae terlihat memincingkan matanya berusaha mengenali yeoja yang kini berada di hadapannya. Kemudian yeoja itu membuka maskernya dan terlihatlah wajahnya yang sangat cantik dengan lipstik merah di bibirnya yang menyunggingkan senyum menawan.
"Hyuna-ssi?" Sungjae agak kaget melihat Hyuna. "Kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Sungjae.
Hyuna langsung duduk di samping Sungjae dan mengabaikan keberadaan Amber.
"Aku kesini dengan oppa-ku. Tapi dia tadi sudah pulang duluan karena aku melihatmu di cafe ini. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Hyuna berkata dengan agak genit.
Amber yang merasa risih melihat mereka berdua langsung pamit dan berkata hendak ke toilet. Sungjae sempat menahan Amber tetapi Hyuna menarik tangan Sungjae. Amber berlalu dari hadapan mereka dan bergegas masuk ke toilet.
"Hyuna-ssi, tidak baik kita berdekatan seperti ini, bagaimana bila ada wartawan yang melihat?" Sungjae berbisik sambil berusaha menyingkirkan tangan Hyuna yang masih bergelayut manja di tangannya.
"Aku kan memakai masker, dan kacamata hitam, pasti tidak ada yang mengenaliku." Kata Hyuna percaya diri. "O iya, kau kesini dengan anak buahmu yang seperti namja itu dalam rangka pembuatan MV terbaru ya?" Hyuna bertanya dengan nada mengejek.
"Tidak juga, aku mengajaknya berkencan." Jawab Sungjae pendek.
Hyuna membulatkan matanya kaget. "Kau berkencan dengannya? Kenapa begitu Sungjae-ssi? Aku kan sudah sejak dulu menyukaimu. Padahal aku kesini ingin memberikan order dari manajemenku untuk membuat MV ku yang baru." Hyuna merajuk.
Sungjae yang memang otak bisnisnya bagus langsung mengubah nada tidak sukanya menjadi senyuman manis setelah mendengar order MV Hyuna akan diserahkan padanya. "Oo jadi begitu.. Lagu mana yang akan kau buat MVnya kali ini Hyuna-ssi? Supaya aku bisa membuat konsepnya." Sungjae berkata dengan mata berbinar.
"Jadi kau mau kan membuatkan MV lagi untukku?" Tanya hyuna dengan gestur menggoda.
"Tentu saja Hyuna-ssi." Sungjae menjawab dengan lembut sambil menatap Hyuna.
Hyuna langsung memeluk Sungjae dengan erat. Dari sudut mata cantiknya yeoja itu melihat Amber yang baru keluar dari toilet sedang berdiri mematung melihat Sungjae dan Hyuna berpelukan. Dengan senyuman licik, Hyuna membuka maskernya menambahkan ciuman sekilas di bibir Sungjae. Sementara namja itu hanya melongo dan langsung tersenyum manis pada Hyuna karena otaknya dipenuhi kalkulasi keuntungan yang akan diraih dalam pembuatan MV tersebut. Sungjae jadi melupakan Amber yang saat itu memilih untuk keluar dari cafe dan berjalan pulang.
Amber berjalan menyusuri trotoar, stasiun subway letaknya agak jauh dari area everland. Untuk pergi ke stasiun subway, sebetulnya bisa menggunakan shuttle bus yang disediakan oleh everland. Namun karena Amber kesal tidak diacuhkan oleh Sungjae, dia jadi lupa untuk naik shuttle bus. Yeoja itu malah menyusuri trotoar yang agak sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam.
Amber seperti samar-samar mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia menoleh dan tidak melihat apapun. Sekitar 10 meter di belakang amber seorang namja berdiri dibalik sebuah pohon besar dan mengawasi gerak gerik Amber. Yeoja itu mulai was-was, dia mempercepat langkahnya. Amber ingin menghubungi Sungjae, tetapi dirinya merasa gengsi dan takut mengganggu. Saat degup jantungnya terus berpacu karena rasa takut, sebuah mobil sedan berwarna hitam tiba-tiba mengerem di samping Amber.
Pintu depan mobil itu terbuka dan nampaklah wajah datar Taehyung. "Masuklah." Ucap Taehyung sambil memandang wajah Amber.
Amber yang terkejut dan tidak menyangka akan kedatangan Taehyung hanya berdiri mematung. Namja itu turun dari mobil dan menghampiri Amber.
"Masuklah ke mobil Amber, disini dingin sekali. Kau bisa sakit." Taehyung menarik pelan tangan Amber.
"Mengapa harus ada perjodohan ini Mr. Kim? Rasanya aku hanya dijadikan barang yang
Comments