Chapter Eleven
Dilemma
Seorang namja berjas hitam masuk ke dalam ruangan besar dengan lantai marmer. Namja itu berdiri di depan sebuah meja lebar. Dia siap memberikan laporan kepada atasannya. Kursi mewah dari bahan kulit berwarna hitam itu berputar. Sosok yang duduk di kursi itu mengangguk kepada sang namja berjas hitam.
"Saya siap melaporkan sajangnim." Namja itu berkata dengan nada tegas.
"Baiklah, aku mau dengar perkembangannya."
"Sesuai perintah anda, saya dan tim sudah melakukan pencarian selama dua minggu dan kami sudah berhasil menemukan Nona Amber Liu."
"Bagus, pekerjaanmu cukup cepat juga. Sekarang laporkan padaku posisinya." Namja tampan yang merupakan CEO Kwon Grup itu melipat kedua tangan dan menumpangkannya di dagu. Dia menunggu.
"Nona Amber sekarang berada di Jangho Village, Provinsi Gangwon. Lima jam perjalanan menggunakan KTX dari Seoul. Dia tinggal di rumah Tuan Lee Kyung Woo. Yang merupakan paman dari Nona Min, teman kantornya di YCP. Tetapi, sejak dua hari yang lalu, Nona Amber menyewa sebuah rumah kecil di dekat restoran tempatnya bekerja. Alamat lengkapnya sudah saya tuliskan disini." Namja itu menyerahkan selembar kertas note yang berisikan alamat dan nomor telepon restoran tempat Amber bekerja sekaligus alamat rumah sewanya. Jiyong mengangguk dan mempersilahkan namja itu keluar dari ruangannya.
Jari telunjuk rampingnya mengetuk-ngetuk permukaan meja. "Aku harus bertemu denganmu Amber Liu.." Jiyong berkata kepada diri sendiri.
**********
"Sudah ada perkembangan keberadaan Amber hyung?" Taehyung menyambangi ruangan Sungjae dan berdiri di depan mejanya.
Sungjae menggeliat merentangkan tangan dan menumpangkannya ke belakang kepala. "Mr. Kang baru mengetahui kalau Amber ada di sekitar Provinsi Gangwon. Kota atau desa tempatnya berada masih diselidiki. Pencarian agak sulit karena yeoja itu tidak pernah menggunakan kartu kreditnya. Bahkan data penarikan kartu debit terakhirnya pun sudah satu bulan yang lalu." Helaan nafas Sungjae terdengar berat.
"Dengan kata lain selama ini Amber mengandalkan uang cash yang ditariknya satu bulan yang lalu hyung? Bagaimana dia bertahan hidup kalau begitu?" Taehyung menggaruk rambutnya putus asa.
Sungjae mengangguk. "Setidaknya kita masih bisa mencari Amber sampai satu bulan kedepan sebelum abotchi kembali dari New York. Kalau dia mengetahui bahwa calon istri kita pergi, pasti dia menyangka kita berbuat yang tidak-tidak pada Amber."
**********
Amber sedang menaiki sepeda hitamnya menyusuri jalanan Jangho Village. Langit sudah mulai gelap tetapi yeoja itu masih berkeliaran menenteng keranjang berisi bahan-bahan makanan yang baru dia beli di pasar. Bahan-bahan itu sedianya akan dimasak untuk makan malam. Tetapi tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, yeoja itu terkejut sehingga sepedanya oleng dan terjatuh. Beruntung, mobil itu tidak menyerempetnya karena Amber terjatuh ke bahu jalan. Tetapi keranjang belanjaan miliknya terjungkal dan semua isinya terburai. Yeoja itu mengaduh kesakitan karena sepeda hitam itu menindih kakinya. Saat sedang berusaha menyingkirkan sepedanya, sepasang tangan membantu menarikkan sepedanya.
Amber melihat sang penolong yang mengenakan jaket tebal, topi dan masker yang menutupi wajahnya. Namja itu bahkan memunguti sayuran yang berceceran dari keranjang belanjaan Amber.
"Terimakasih Ahjussi. Kau tidak perlu repot-repot. Aaahh.. aduuuhh..." Amber mengaduh saat berusaha akan bangun, sepertinya kakinya terkilir.
Namja itu menunjuk mobil sedannya yang terparkir dibelakang dan membantu Amber berdiri dan menuntunnya masuk ke kursi penumpang tanpa bersuara.
"Tapi bagaimana dengan sepedaku..."
Belum selesai Amber berbicara, namja itu sudah menggotong sepeda hitam Amber dan menaikkannya ke bagasi mobil sedan miliknya. Pintu bagasinya tidak bisa ditutup dengan sempurna karena sebagian badan sepeda itu menyembul
Comments