Dilemma Ending Part 3
DilemmaJiyong Version
Lorong itu terlihat tidak ada ujungnya. Benarkah ini sebuah lorong? Seharusnya lorong itu gelap, tetapi disini sungguh sangat terang. Mataku didominasi warna putih cemerlang, dan kepalaku tidak henti menengok ke kanan, ke kiri, ke belakang dan ke depan. Aku tidak tahu saat ini sedang berada dimana. Yang jelas badanku terasa ringan, kakiku seakan menapaki awan lembut. Akhirnya setelah perjalanan yang seolah begitu panjang, aku melihat seberkas cahaya biru di ujung lorong. Seorang pria tua dengan janggut panjang yang hampir menyentuh kakinya menyambutku sambil tersenyum.
"Sampai disini saja perjalananmu nak. Masih belum waktunya untukmu masuk kemari. Masih banyak yang harus kau lakukan, jadi kau harus kembali. Ingatlah satu hal, jangan kau buat sedih malaikat yang ada di dekatmu. Malaikat itulah yang akan membawamu menjadi manusia yang lebih baik dan memberimu keturunan yang juga baik. Kembalilah.."
Bersamaan dengan berakhirnya kata-kata sang pria tua, kepalaku terasa berputar hebat. Aku merasa terhempas, saat membuka mata, bunyi "piiip.. piip.. piip" yang teratur menyambut indera pendengaranku. Aku menggerakkan leherku yang terasa sangat sakit secara perlahan. Kusadari alat-alat rumah sakit yang kukenal dari film-film drama ada disekitarku. 'Aku di rumah sakit' Kataku kepada diri sendiri. Namun aku lebih terkejut saat melihat seseorang menelungkup di samping tempat tidurku. Rambutnya pendek, dengan sepetak perban menempel pada pelipisnya. Gadis itu! Dia yang satu bulan kebelakang memenuhi pikiran dan hatiku. Dan dia.. dia adalah ibu dari anakku. Dia adalah gadis yang kujahati, yang awalnya kubenci namun akhirnya wajahnya tidak pernah hilang dari pikiranku. Hatiku sangat sesak mengingat penderitaannya yang diakibatkan oleh perbuatan kejiku.
Dengan a
Comments