One More Night

Satu Permintaan (One Wish)
Please Subscribe to read the full chapter

****

Pukul 8 malam dan Hanbin belum pulang. Hayi duduk di kursi ruangtamu. Menaikan kedua kakinya dan memeluknya erat. Diluar sana hujan lebat. Tak ada yang bisa ia lakukan walaupun ia sangat khawatir dengan keadaan Hanbin saat ini. Sang wanita hanya bisa berdoa agar Hanbin tidak apa –apa.

Hayi menutup matanya erat saat mendengar suara petir yang sangat keras. Ia semakin takut Walaupun ia berada di tempat aman saat ini-yaitu apartemen milik Hanbin.

Suara orang membuka pintu membuat Hayi sedikit tersentak. Ia bangun dari posisi duduknya dan segera beranjak ke pintu masuk. Terlihat seorang laki – laki berdiri disana sambil memegang kenop pintu. Hayi memandang laki – laki itu dengan  kasihan.Hanbin terlihat basah kuyup.

Hayi membuyarkan pikirannya dan sadar akan sesuatu. Ia pun lari ke dalam. Hanbin yang melihatnya menyipitkan mata berfikir seolah – olah wanita tadi baru saja melihat monster sehingga ia lari ke dalam rumah secara cepat.

Hayi akhirnya kembali, berlari dari dalam membawa sebuah handuk di tangan, dilihatnya Hanbin yang bersusah payah membuka sepatu dan kaos kaki basahnya lalu setelah ia mengalihkan pandangannya kearah Hayi, sang laki - laki kaget. Sebuah handuk jatuh diatas kepalanya, menutupi pandangannya untuk melihat Hayi. Lalu setelah itu Hanbin merasakan sebuah tangan mengusap kepalanya bersama handuk yang ada di atas kepalanya itu. Dan Hanbin sadar Hayi lah yang melakukan itu.

Dengan sedikidt berjinjit karena perbedaan tinggi badan, Hayi terus saja melakukan pekerjaannya, mengeringkan rambut Hanbin.Sang wanita terlalu berkonsentrasi dengan apa yang dilakukannya. Sehingga saat ia mencoba menjangkau lebih ke belakang dan handuk yang tadi menutupi wajah Hanbin kini terbuka lebar,ia tak tau wajah sang laki – laki mulai memerah karena keadaan mereka yang sangat dekat seperti ini.

“Biar aku yang melakukannya sendiri”

Hanbin mengambil alih handuk yang di pegang Hayi. Sang wanita melihat kearah Hanbin kaget. Tapi ia melepaskan tangannya dari kepala Hanbin. Sang laki – laki mengalihkan pandangannya dari Hayi yang kini masih melihat kearahnya dan berjalan melewati Hayi untuk pergi ke kamarnya.

Hayi mengkerutkan alisnya. Sadar akan sikap Hanbin yang tak bersahabat ia pun membuntuti Hanbin di belakang. Saat mereka sudah sampai di depan kamar Hanbin, Hayi berhenti dan berdiri mematung disana.

“Kenapa kau membuntutiku? Kau ingin melihatku ganti baju?” kata Hanbin saat kaget sang wanita berada di depan pintu kamarnya.

“Ti-tidak..” kata wanita itu terbata. Ia menundukan kepala, malu.

Hanbin menyipitkan mata, melihat sikap aneh Hayi. “Jangan bilang- Tunggu! sekarang apa yang  kau perbuat? Apa ada satu barang yang kau pecahkan lagi kali ini?” Sang laki – laki melipat kedua lengannya di dada.

Hayi, baru didalam dunia ini. Semuanya hampir berbeda dari dunia asalnya. Tapi Hanbin tak tau tentang Hayi yang berasal bukan dari dunia ini.

 “Tidak ada!” kata Hayi cemberut.

Hanbin masih mengamati Hayi,mencari tau wanita didepannya ini berbohong apa tidak. “Baiklah kalau begitu.” Ia mengangguk “Ahh~ perutku lapar sekali-”

“Oh aku akan menyiapkan makanan untukmu” Kata Hayi cepat. Setelah itu berlari kearah dapur.

Hanbin tersenyum melihat kelakuan sang wanita. Ia pun masuk ke dalam kamarnya

 

**

Satu mangkuk mie ramen instan untuknya dan satu untuk Hanbin. Mereka duduk berdua berhadapan di meja makan. Hayi mengaduk – aduk mie nya dengan sumpit. Melihat blank ke depan. Pikirannya terbang ke kejadian kemarin. Dimana Leo, kakaknya terbang dari kerajaan untuk bertemu dengannya. Mengajaknya untuk pulang ke dunia asalnya. Hampir satu minggu ia berada di dunia asing ini sendirian. Ini semua gara – gara seorang nenek yang menjebaknya untuk masuh ke dalam lingkarang hitam yang membuatnya jatuh ke dunia baru. Dan melihat akhirnya setelah 7 hari kakaknya bisa menemukan pintu masuk kedunia ini sangat membuatnya lega.

Ia hampir saja terbujuk untuk ikut dengan kakaknya pulang. Tapi ia ingat pada Hanbin. Entah kenapa ia merasa belum bisa meninggalkan Hanbin, untuk sekarang. Hanbin adalah orang pertama yang mau bicara dengannya dan menolongnya.

“7 hari!”

“7 hari???” Tanya Leo sangat kaget. “Tidak bisa! Sekarang  kita harus pulang!”

“Ayolah.. aku harus berterimakasih pada Hanbin karena sudah menolongku. 7 hari Leo~”kata Hayi memohon.

“Ayah Ibu merindukanmu Hayi. Mereka ingin bertemu denganmu. Apa kau tak merindukan mereka?”

Hayi menggigit bibirnya. Lalu menutup matanya erat. “Kumohon Leo~ kemari lagi, jemput aku setelah 7 hari..”

Walaupun awalnya ia menolak untuk Hayi tinggal bersamanya. Dengan berat hati akhirnya Leo menyetujuinya.

“LaHayi”

Hayi membuyarkan lamunannya. Sekarang ia melihat kearah Hanbin yang sedang melihat ke arahnya, kedua tangannya berada di atas meja.

“Haahh” Ia menghela nafas  “Catalona?”  ia diam sejenak meyakinkan dirinya. “Apakah kau yakin disana tempat tinggalmu?”

Hayi mengangguk.  Hanbin mengerutkan dahinya. “Jangan membohongiku~~”

“Kau sudah berkata seperti itu padaku beribu kali. Aniya, aku tidak membohongimu.”   Kata Hayi setelah itu memakan mie nya.

Hanbin memagang kepalanya dengan kedua tangannya. “Aku bisa gila karenamu kau tahu?” Hanbin tertawa mendengar kalimatnya sendiri “ Semua orang tak tahu dimana Catalona yang kau bicarakan itu berada, dan bahkan Jinhwan hyung bilang padaku bahwa ia pernah mendengar nama tempat itu sekali. Dan kau tau apa yang ia katakan selanjutnya?”

Hayi menggelengkan kepala.

“Dia bilang di sebuah cerita dongeng yang ia baca waktu kecil!” Jelas Hanbin.

Hayi terdiam dan menundukan kepala. “ Tapi aku benar – benar tidak berbohong padamu” katanya. Raut wajah sedih sangat tampak di sana.

Hanbin melihat kearah Hayi. Mengamati wanita itu dengan seksama. Lalu menghela nafas

“Aku tahu~” kata Hanbin. Hayi mengangkat wajahnya melihat Hanbin berdiri dari kursinya dan berjalan ke arahnya. Ia menepuk kepala Hayi pelan lalu tersenyum. “Tidurlah,terimakasih untuk mie ramennya.” Kata Hanbin.

Hayi masih diam di tempat duduknya.

**

Hanbin mengatur alarm di Handphone pada pukul 9 pagi. Besok hari Sabtu dan ia harus bangun pagi -disaat seharusnya ia bisa tidur sampai siang- karena ada janji dengan seseorang. Ia meletakan kepalanya di bantal dan menaikan selimutnya karena udara malam ini cukup dingin. Hujan masih terlihat di luar jendela.

Tiba – tiba ia teringat pada Hayi yang sekarang tidur di luar. Di sofa ruang tamunya. Panggil saja dia egois karena membiarkan seorang wanita tidur di sofa. Tapi Hayi bukanlah pemilik tempat ini, awalnya Hanbin  tak mengharapkan Hayi untuk tinggal bersamanya. Dan selain itu hanya ada satu tempat tidur di apartemennya.

Walapun begitu ia harus berkata bahwa selama beberapa hari ini Hayi menginap di apartemennya, tempat milik Hanbin ini mulai tertata rapi. Mungkin karena ada seorang wanita disini, sebuah naluri yang ingin melihat ruangan yang ditempatinya rapi.

Hanbin membalikan tubuhnya, sekarang ia menghadap kearah tembok. Ruangannya yang gelap dan hanya sebuah lampu tidur yang memberikan cahaya yang temaram untuknya sangat membuatnya untuk nyaman. Ia menenangkan dirinya sendiri bahwa Hayi akan baik baik saja tidur di sofa depan.

Ia pun mengingat saat pertama kali ia bertemu dengan Hayi. Saat itu  masih jam 6 pagi. Hanbin baru saja bangun. Seperti biasanya karena waktu itu bukan hari libur ia akan bangun pagi lalu rutinitas yang ia lakukan  setelah keluar dari tempat tidurnya adalah pergi keluar untuk mengambil susu kotak di depan pintu apartemen.

**

Flashback

“Yahh!! Apa yang kau lakukan??? Itu susu kotak miliku!!” Hanbin berteriak kearah seorang  wanita yang duduk bersa

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MayJune
Stay calm and wait for BiHi moment

Comments

You must be logged in to comment
tyasra #1
Chapter 28: Aku suka banget sama semua ceritanya, simpel tapi manis sama bikin deg-degannya dapet banget, itu yang 2nd girl parah banget yak wkwkwk tp itu yang bikin unik, kalo ada lanjutannya rame kayaknya heheh, tp nanti jadi complicated ceritanya ya.. update terus authornim!! aku sama sama bihi trash dr indonesia! fighting!!! :D
fitriyannii #2
Chapter 35: Ada jelanjutannya kan,?? Ditunggu
tyasra #3
Chapter 18: i really do enjoy your stories! jd gak sabar SHI di Ina, semoga bakalan banyak hanbinxhayi moment yaaaa
daw309 #4
Chapter 24: modar modar ini aduh
daw309 #5
Chapter 21: maaak dek hayi mantap hahahaha
ktroct #6
update soon. i enjoy your story
tiew21 #7
Chapter 30: arhghhh manisnya. klo mereka aslinya beneran kayak gini. bahagianya!!!!!!!
Leeyaaaa
#8
Chapter 28: Reader baru nih, salam kenal
Aku suka baca ff km
Ceritanya menarik semua
Paling suka cerita 1,8,15 ❤
1&15 manis tp gak berlebihan, 8 kocak bgt haha
Ditunggu chap berikutnya! Semangat!
cheoneunpil
#9
Authornim kapan update nyu ff ? Ditunggu ya, thor~ ^^
IM_Hyolyn #10
Chapter 21: End? Eeey kayanya My 2nd Girl ini harus ada lanjutannya lagi kkk~ Ceritanya unik. Two thumbs up! ^^