I'm With You (1)

Satu Permintaan (One Wish)
Please Subscribe to read the full chapter

#Note: I dont know, but saya harap kalian suka >.< yap dan ff ini punya lebih sari satu chapter :)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 

“Aku akan segera pulang. Aku janji! Ne~Omma. “

Hanna menutup telfonnya dan menaruh benda tersebut di saku celana jins-nya kembali. Ia menarik dengan pelan nafasnya. Pikirannya saat ini sedang kacau. Tentang bagaimana ia harus pulang ke rumah karena ini sudah jam 11 malam dan bagaimana yang akan ia lakukan dengan keadaan Hayi saat ini.

Ia berbalik badan dan membuka pintu yang berada tepat di belakangnya.

Saat pintu terbuka tampak Hayi yang sedang terbaring lemah dengan muka pucat. Dan Hanbin duduk di kursi sebelah kiri tempat tidur, sedang mengompres dahi Hayi dengan handuk hangat.

Hanna masuk kedalam kamar itu dan duduk di pinggir tempat tidur disebelah kanan. Ia menggenggam tangan kanan sahabatnya yang berada di dalam selimut. Tubuh Hayi sangat dingin seperti es. Ia benar – benar takut jika keaadaan ini akan berlangsung lama.

Sebenarnya Hayi bukan sekali ini saja seperti ini, dan Hanna sudah mengetahui itu. Hayi tidak tahan dengan air hujan. Jika ia terus – terusan kehujanan, walaupun itu hanya beberapapa saat, kepalanya akan pusing dan jika keadaan tubuhnya lemah ia akan pingsan.

“Pulanglah” kata Hanbin beberapa saat dengan pelan.

Ia mengalihkan wajahnya ke arah Hanbin yang masih terpaku melihat wajah Hayi.

“Aku akan menjaganya.Tenang saja” kali ini Hanbin memberikan tatapan wajah ke arah Hanna.

Hanna menundukan kepala dan menggigit bibirnya. Ia tak yakin dengan Hanbin, dan Hanbin mengetahui pikiran Hanna itu.

“Kau. . . yakin?”tanya Hanna

“Memangnya kenapa?”

“Maksudku, tidak ada orang lain dirumahmu ini. Kalian hanya berdua dan-”

“Sesuatu akan terjadi diantara kami bedua?” tanya Hanbin menyela. Setelah ia tak mendapatkan jawaban dari Hanna. Hanbin tertawa pelan.

“Hei, aku adalah sahabat Hayi. Aku tidak akan melakukan apapun dengan keadaannya seperti ini. Dan jika ada sesuatu buruk terjadi aku akan segera menelfonmu. Apa itu cukup membuatmu percaya padaku?”

Hanna memandang Hanbin dengan seksama, mengamati sang laki – laki berkata dengan jujur atau tidak. Iya, Hanna tahu jika Hanbin adalah sahabat dekat Hayi selain dirinya. Tapi walaupun begitu ia harus berhati- hati.

Hanna menggeram saat mendengar handphone nya berbunyi lagi. Ia membuka sebuah pesan dan seperti dugaannya, Ibunya mengirim pesan untuknya agar ia cepat pulang ke rumah.

“Baiklah” kata Hanna sambil berdiri. “Aku percaya padamu.” Lanjutnya sambil menatap Hanbin. “Aku sudah menelfon dokter untuk kemari dan mungkin sebentar lagi akan datang. Besok pagi – pagi sekali aku akan kemari dan  membawakan Hayi seragam sekolah. Lalu untuk urusan Bibi--” Hanna berhenti sejenak “aku akan berkata jika Hayi menginap dirumahku, dan tidak usah mengkhawatirkan keadaan Hayi.”

Ada serbersit rasa pahit saat Hanna mengatakan kalimat terakhit itu. Berbohong dengan orang tua adalah hal buruk.

“Dan kau, jika kau menyentuhnya dengan cara tidak sopan. Awas kau ya!” kata Hanna serius.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

HANNA P.O.V

 

Aku memberikan satu tatapan terakhir kepada Hayi yang masih menutup matanya. Dan mulai berjalan keluar kamar dengan diikuti Hanbin yang berjalan di belakangku.

Hyomi Unnie, pengawalku, membukakan pintu  mobil untuku. Aku menoleh ke arah Hanbin dan di balasnya dengan melambaikan satu tangannya kepadaku. Aku memberikan anggukan dan setelah itu masuk ke dalam mobil.

“Apakah Nona Hayi tidak apa – apa?” tanya Hyomi Unnie sambil memakai sabuk pengamannya.

“Dia tidak apa – apa. Unnie.. ku harap Unnie tidak mengatakan kejadian ini kepada Omma. Ini semua salahku~membuat Hayi sakit seperti itu”

“Baik Nona.”

Aku bisa sedikit bernafas lega karena memiliki seorang pengawal wanita yang bisa ku andalkan saat ini. Hyomi Unnie tidak akan mengatakannya pada Omma , aku percaya itu.

Tapi saat ini yang harus ku persiapkan adalah bagaimana caraku untuk berkata pada Bibi. Ibu Hayi.

Aku benar - benar merasa bersalah padanya. Membuat putrinya pingsan dan sakit seperti itu. Andai saja jika Hayi tidak datang ke kafe itu, mungkin semua ini tidak akan terjadi.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MayJune
Stay calm and wait for BiHi moment

Comments

You must be logged in to comment
tyasra #1
Chapter 28: Aku suka banget sama semua ceritanya, simpel tapi manis sama bikin deg-degannya dapet banget, itu yang 2nd girl parah banget yak wkwkwk tp itu yang bikin unik, kalo ada lanjutannya rame kayaknya heheh, tp nanti jadi complicated ceritanya ya.. update terus authornim!! aku sama sama bihi trash dr indonesia! fighting!!! :D
fitriyannii #2
Chapter 35: Ada jelanjutannya kan,?? Ditunggu
tyasra #3
Chapter 18: i really do enjoy your stories! jd gak sabar SHI di Ina, semoga bakalan banyak hanbinxhayi moment yaaaa
daw309 #4
Chapter 24: modar modar ini aduh
daw309 #5
Chapter 21: maaak dek hayi mantap hahahaha
ktroct #6
update soon. i enjoy your story
tiew21 #7
Chapter 30: arhghhh manisnya. klo mereka aslinya beneran kayak gini. bahagianya!!!!!!!
Leeyaaaa
#8
Chapter 28: Reader baru nih, salam kenal
Aku suka baca ff km
Ceritanya menarik semua
Paling suka cerita 1,8,15 ❤
1&15 manis tp gak berlebihan, 8 kocak bgt haha
Ditunggu chap berikutnya! Semangat!
cheoneunpil
#9
Authornim kapan update nyu ff ? Ditunggu ya, thor~ ^^
IM_Hyolyn #10
Chapter 21: End? Eeey kayanya My 2nd Girl ini harus ada lanjutannya lagi kkk~ Ceritanya unik. Two thumbs up! ^^