Sunday Company

Satu Permintaan (One Wish)
Please Subscribe to read the full chapter

 

“Kau benar – benar akan meninggalkanku?”

Hayi duduk di atas tempat tidurnya, bersila sambil memeluk gulingnya. Ia sekarang melihat Hana yang sedang sibuk untuk packing baju-baju dan keperluan lainnya yang ia butuhkan untuk kegiatan camping.

“Kalau begitu ayo ikut” jawab Hana santai. Masih sibuk dengan semua baju yang ia lipat.

“Tidak mau” kata Hayi datar.

Hana adalah salah satu anggota pecinta alam di sekolah. Dan pada minggu ini ia akan mengikuti camping sabtu minggu. Dan ia sangat semangat sekali untuk kegiatannya besok.

Hayi membulatkan matanya saat melihat Hana berjalan ke arah meja rias mereka dan memasukan perlengkapan make up di tas.

“Kau akan membawa semua itu?” tanya Hayi heran.

“Apapun yang terjadi, dimanapun berada, wanita harus tetap terlihat cantik!” Hana melihat ke arah Hayi tersenyum dan setelah itu memasukan lipbalm miliknya ke dalam pouch.

“Pabo” kata Hayi pelan.

Walaupun begitu Hana masih bisa mendengarnya. “Yah!”

“Kau tau kenapa diberi nama pecinta alam? Itu karena kau harus menyatu dengan alam. No make up.” Terang Hayi, sok tahu.

Hana menghela nafasnya panjang mendengar penjelasan dari teman satu kos nya. “Terserah kau Hayi”

Hayi tersenyum “Baiklah. Aku tidak akan ikut campur lagi.”

Hayi merebahkan tubuhnya lagi di tempat tidurnya. Melihat langit – langit kamar dan berfikir apa yang harus ia lakukan besok. Hari Minggu yang tenang tanpa ada teman. Sendirian di kos.

.......................................................................................................................................................................................................................................

 

 

MINGGU, PUKUL 11 SIANG

 

 

Hayi menatap aneh ke arah pintu rumah kost nya saat seseorang mengetuk pintu. Dengan rasa penasaran ia pun mencari tahu siapa orang yang berada di balik pintu tersebut.

“Oh halo!!” kata Hayi semangat. “Ada apa?”

Seorang anak kecil berdiri di depannya tersenyum sambil membawa sebuah piring berisi roti coklat.

“Annyeong Nunna~” kata anak perempuan itu malu malu. “Omma ingin memberikan ini kepada Nunna.” Ibu dari anak kecil ini adalah ibu kostnya. Rumahnya berjarak antara dua rumah ke kanan dari rumah kost yang di tempati Hayi.

“Gomawo!” kata Hayi senang. Hayi akan mengambil piring yang anak itu pegang saat sang anak menanyakan pertanyaan kepada Hayi.

“Nunna apa yang kau pakai di wajahmu?” tanya nya ingin tahu.

Hayi membulatkan mata. Ah benar aku lupa!

“Ahh ini masker wajah.” Kata Hayi menjelaskan.

“Masker wajah? Kenapa Nunna memakainya?”

“Emm..” Hayi berfikir sejenak. “Setelah memakai ini, nanti wajah Nunna akan semakin cantik,” terang Hayi sambil tertawa didalam hati.

Walaupun terlihat masih juga bingung anak itu mengangguk. Dan memberikan piring berisi roti coklatnya kepada Hayi.

Sang wanita membawa piring tersebut ke meja makan. Berencana memakannya setelah selesai menggunakan masker wajahnya.

Ia tersenyum pada diri sendiri berfikir bahwa minggunya tak seburuk yang sudah ia bayangkan. Tapi Hayi berhenti tersenyum ketika lagi-lagi sebuah ketukan terdengar lagi di pintu kostnya. Berfikir bahwa mungkin itu sang anak dari ibu kost nya tadi, yang akhirnya ia memutuskan untuk segera menuju ke pintu dan membukakan pintu.

“Hai-”

Hayi membulatkan matanya saat melihat siapa orang yang mengetuk pintu rumah kosnya. Untuk beberapa saat dia hanya berdiri terpaku disana sambil melihat ke arah seorang laki – laki yang sedang tersenyum ke arahnya. Ini pasti mimpi!

Dengan cepat Hayi pun mundur satu langkah dan menutup pintu.

“Hei!“ Laki – laki tadi berhasil menahan pintu yang akan ditutup Hayi, mendorongnya sekuat tenaga agar Hayi membuka pintunya kembali. “Hayi!” panggil laki – laki itu.

“Ka-kau- apa.. apa yang sedang kau lakukan disini!??” di dalam rumah, Hayi tak kalah kuatnya untuk mendorong pintu agar tetap tertutup. Ia benar – benar malu dengan ke adaannya seperti ini, masker di wajahnya, kaos rumahan , celana pendek, rambut dikuncir satu yang acak – acakan. Dan sialnya laki – laki yang melihatnya dengan keadaan seperti itu adalah, Hanbin. Pujaan hatinya. Ia berharap bumi menelannya sekarang.

“Hayi, bisakah kau membuka pintu untuku?” kata laki – laki itu memohon saat Hayi berhasil menutup pintu kosnya.

“Apa yang kau lakukan disini ?!?” katanya sedikit berteriak.

“Bisakah kau membuka pintunya dulu?” kata Hanbin tak mau mengalah juga.

Hayi berfikir dengan cepat. Ia tidak mungkin menemui Hanbin dengan keadaan seperti ini. Sedangkan Hanbin yang masih berdiri disisi pintu lainnya berpakaian rapi. Dan tampan.

“A-aku akan merapikan diri dulu. Tunggu sebentar” kata Hayi dengan gugup.

Hanbin mendengarnya dengan sedikit pelan. Tapi saat sadar apa yang dikatakan Hayi ia pun mendekatkan diri ke pintu.”Hayi, kau tidak usah membuang maskermu, aku hanya ingin pinjam kamar ma

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
MayJune
Stay calm and wait for BiHi moment

Comments

You must be logged in to comment
tyasra #1
Chapter 28: Aku suka banget sama semua ceritanya, simpel tapi manis sama bikin deg-degannya dapet banget, itu yang 2nd girl parah banget yak wkwkwk tp itu yang bikin unik, kalo ada lanjutannya rame kayaknya heheh, tp nanti jadi complicated ceritanya ya.. update terus authornim!! aku sama sama bihi trash dr indonesia! fighting!!! :D
fitriyannii #2
Chapter 35: Ada jelanjutannya kan,?? Ditunggu
tyasra #3
Chapter 18: i really do enjoy your stories! jd gak sabar SHI di Ina, semoga bakalan banyak hanbinxhayi moment yaaaa
daw309 #4
Chapter 24: modar modar ini aduh
daw309 #5
Chapter 21: maaak dek hayi mantap hahahaha
ktroct #6
update soon. i enjoy your story
tiew21 #7
Chapter 30: arhghhh manisnya. klo mereka aslinya beneran kayak gini. bahagianya!!!!!!!
Leeyaaaa
#8
Chapter 28: Reader baru nih, salam kenal
Aku suka baca ff km
Ceritanya menarik semua
Paling suka cerita 1,8,15 ❤
1&15 manis tp gak berlebihan, 8 kocak bgt haha
Ditunggu chap berikutnya! Semangat!
cheoneunpil
#9
Authornim kapan update nyu ff ? Ditunggu ya, thor~ ^^
IM_Hyolyn #10
Chapter 21: End? Eeey kayanya My 2nd Girl ini harus ada lanjutannya lagi kkk~ Ceritanya unik. Two thumbs up! ^^