96Liner (Young Love)
Satu Permintaan (One Wish)Kapten dari tim basket sekolahku. Dia adalah teman sekelasku. Kami tak terlalu dekat. Hanya aku tahu nama nya dia tahu namaku. Dia bernama Hanbin. Ngomong – ngomong entah kenapa semua laki – laki di tim basket sekolah kami selalu terkenal. Dan tak sedikit penggemarnya.
Menurutku Hanbin adalah orang yang baik, tidak sok jual mahal, tidak sombong. Dia baik kepada semua teman di kelas. Dia tidak membeda – bedakan teman. Walaupun kami-para wanita-dikelas mengaguminya, kami tak terlalu menunjukan rasa itu di depannya karena ada seorang perempuan yang kami anggab sebagai ‘teman dekat’ Hanbin. Lee Hayi.
Mereka tidak pernah berkata kalau mereka berpacaran. Atau kami bertanya pada kedua orang itu tentang hubungan mereka. Pernah,seorang teman sekelas bertanya pada Hayi ketika para wanita berkumpul berbincang-bincang saat jam pelajaran kosong. Waktu itu kami bermain truth or dare. Hayi memilih truth. Dan salah seorang temanku, Mina, memberanikan diri untuk menanyakan kepada Hayi apakah mereka –Hayi dan Hanbin-berpacaran. Kami semua diam takut jika Hayi marah. Tapi sebaliknya, Hayi hanya tersenyum dan bilang bahwa ia dan Hanbin hanya teman. Walaupun itu keluar dari mulut Hayi sendiri dan kami semua mendengarnya pada waktu yang sama , entah kenapa kami tak bisa mempercayainya.
Hanbin selalu duduk di bangku depan hayi. Selalu, ku bilang.
Walaupun jika di luar kelas mereka akan bertingkah seolah – olah teman biasa. Kau akan kaget jika tahu apa yang sering sekali mereka lakukan di kelas, yang bukan menjadi rahasia lagi bagi kelas kami. Bagaimana mereka saling melihat satu sama lain, bagaimana saat mereka berdua berbicara dengan pelan dan Hayi tertawa atas kalimat Hanbin, bagaimana saat beberapa teman sekelas tak sengaja melihat Hanbin menyentuh kepala Hayi dan membelai rambutnya lembut, bagaimana setelah itu Hayi langsung menghentikan tangan Hanbin dan membuang muka karena malu melihat tatapan dan bisikan teman teman sekelas.
Para wanita di kelas cemburu. Ya kami cemburu. Hanbin adalah pujaan dikelas ini. Bukan. Lebih tepatnya sekolah ini. Hayi benar – benar beruntung. Tapi dengan ucapan Hayi yang ‘hanya teman’ dengan Hanbin. Lalu kami harus bagaimana? Hei kami tidak bodoh.
Siang ini aku sudah berada di gerbang depan sekolah 5 menit setelah bel pulang di bunyikan. Aku tergesa- gesa sehingga aku lupa salah satu buku ku y
Comments