“Seorang wanita, sendiri disini,itu berbahaya”

Hayi melihat kesamping dan mendapati Hanbin berdiri disampingnya. Hayi melihat kearah laki – laki itu dengan kaget. Tapi saat Hanbin melihat ke arahnya ia pun dengan cepat berbalik melihat ke depan

“Ayo pulang ke rumah. Kau bisa sakit jika terus terusan berada di tempat terbuka ini.”

Hayi hanya diam, raut wajahnya tak berubah. Hanbin  menghela nafas dengan cepat.

1 menit,2 ,3 dan berikutnya Hanbin tetap berdiri disana, diposisi awal. Tak melangkah pergi meninggalkan Hayi.

“Kau boleh pergi. Aku ingin sendiri.” Hayi berkata lirih

“Aku akan disini menemanimu.” Balas Hanbin

Hayi menghela nafas panjang dan menutup mata. Sesuatu yang akan ia lakukan saat ia sudah tidak sabar dengan keadaan. “Ku bilang aku ingin sendiri!” bentak Hayi.

Hanbin tetap diam dan Hayi tahu Hanbin akan menemaninya sepanjang malam, jika ia tetap berada disana. Tidak suka, Hayi pun berjalan pergi meninggalkan Hayi. Tapi sebelum sempat ia melangkah kan kakinya, tangannya di tarik Hanbin. “Kemana?”

Hayi melihat kearah wajah Hanbin dengan sedikit mengekerutkan alisnya. “Lepaskan tanganku,Hanbin.”

Hanbin melihat kearah kedua tangan mereka dengan diam. Hayi mencoba melepaskan tangan Hanbin dari pergelangan tangannya tapi genggaman tangan Hanbin yang kuat membuat sang wanita sulit untuk melakukan itu.

“Lepaskan tanganku!” bentak sang wanita. “Kenapa kau sangat menyebalkan Hanbin!