PART 15 (FINAL)
HOW MUCH I LOVE YOU(Februari 2014)
Kris mendorong kursi roda yang diduduki gadis muda yang rambutnya tergelung keatas. Tapi angin diluar tampak suka memainkan helai-helai rambut Juhyun yang terlepas dari ikatannya. Juhyun tersenyum menikmati hawa-hawa musim semi yang akan datang. Suasana Vancouver selalu berbeda tiap musimnya. Dan hari ini terasa lebih hangat dari kemarin.
“Kamu lelah?” Juhyun menggeleng.
“Oppa lelah?” kali ini Kris hanya menggeleng samar. Membiarkan Juhyun tidak melihatnya. Karena tanpa ditanyapun Kris akan menjawab tidak. Sama sekali tidak lelah.
“Kalungmu bagus.” Puji Kris tulus. Juhyun mengangguk sumringah, “Hadiah pertama dan terakhir dari Luhan oppa.” Jawab Juhyun ringan. Kris diam. Hawa dingin menyergap keduanya.
“Yixing oppa begitu mencintaiku, tapi aku mencintai Luhan-gege. Yifan oppa selalu ada disampingku. Tapi aku begitu egois hanya peduli dengan apa yang dilakukan Luhan-gege. Aku benar-benar adik yang payah.” Juhyun akhirnya memecah keheningan yang diciptakannya.
“Hei… bisa tidak berhenti bilang itu. Belakangan ini sejak bertemu Luhan kamu selalu berkata itu. Aku bosan.”
Juhyun terkekeh. “Is it not your style? Hahahaha. Baiklah-baiklah. Aku mengerti. Tapi oppa, sudah dua minggu aku disini, aku bosan. Lalu kapan aku bisa pulang?” Kris berhenti melangkah.
“Dia tidak akan bertahan lama. Kondisi jantungnya makin drop. Kebocoran jantungnya makin parah. Perlahan kita akan bertarung melawan waktu, Kris.”
“Demi apapun, aku ingin menukar semua yang aku punya untuk kehidupan Juhyun lebih lama. Astaga, satu minggu paling tidak dia hanya mampu bertahan. Astaga, bahkan sepertinya dia tidak akan bisa melihat musim semi.”
“Aku ingin bersamanya, Yifan!”
Kalimat demi kalimat dari Lay terngiang ditelinganya. “Oppaaa…. Ada apa?” suara Juhyun mengembalikannya ke tanah yang dipijaknya. “Tidak ada apa-apa.”
“Aku akan segera pergi kan oppa?” Kris diam.
“Aku sudah tahu, kok. Aku bertemu dengan Bei-bei unnie semalam. Dia begitu cantik. Aku harap Lay oppa mau menerima Bei-bei unnie menggantikanku.”
“Bei-bei? Sepupuku?” Tanya Kris. Juhyun mengangguk. “Bei-bei unnie sangat cocok dengan Lay oppa. Kenapa sih oppa memanggil dia bei-bei, namanya kan bagus. Kenapa oppa menggantinya?”
Kris tersenyum, kini duduk berjongkok didepan kursi roda Juhyun. “Karena dia menyebalkan sama sepertimu. Saat aku pulang ke Canada dulu, cuma dia temanku. Saat aku rindu padamu, aku akan mengerjai Bei-bei sesering yang aku bisa.” Juhyun tertawa kecil.
“Bantu aku mendekatkan Lay oppa dan Bei-bei unnie ya oppa..” Kris mengangguk. “Oppa juga harus bahagia.”
“Arraso.”
“Gomawo oppa.” Juhyun dengan semangat sudah memeluk leher Kris erat-erat. Kris hanya membalas pelukan itu. Pelukan yang terasa dingin, seperti untuk terakhir kalinya.
***
“Seo Juhyun…” panggil Lay saat Juhyun tiba dikamarnya bersama Kris.
“Aku tinggal kalian berdua ya.” Ujar Kris. Juhyun mengangguk. Kris mengagguk singkat kearah Lay, Lay yang patah hati.
Juhyun berusaha bangkit dari kursi rodanya, Lay tanggap membantunya. Mendudukkan Juhyun ke pinggiran tempat tidurnya yang nyaman. “Kau baik-baik saja?” Tanya Lay lirih. Juhyun mengangguk. “Kemana umma dan appa?” Tanya Juhyun.
“Mereka makan di kantin. Kau ingin makan?” Juhyun menggeleng.
Lay menarik nafasnya dan menghelanya perlahan, “Juhyun, Seo Juhyun, Seohyun… aku ingin mengakui sesuatu.” Ujar Lay. Juhyun tersenyum, kemudian jemari-jemarinya menyentuh pipi Lay.
“Aku selalu mencintaimu, Juhyun. Kau adalah cinta pertamaku. Dan selama ini aku bertahan meskipun kau tidak menyadarinya. Merahasiakannya berdua bersama Kris. Dan kemudian Kris yang memang sejak awal menganggapmu sebagai adik, membantuku untuk menjagamu. Aku tahu kau sudah lebih dulu tahu kau akan pergi. Karena itulah aku hanya ingin membuatmu tahu, meski hanya sekali dan tidak berarti apa-apa. Aku mencintaimu. Selalu.” Diakhir kalimatnya Lay bergerak memeluk Juhyun yang sempurna menangis tanpa suara.
Juhyun membalas pelukan itu. “Oppa, seperti kisah little mermaid, tidak semua kisah cinta akan berakhir bahagia. Maafkan aku yang hanya mencintai oppa sebagai kakakku. Maafkan aku oppa.” Lay menggeleng kuat dan mempererat pelukannya. “Aku selalu ingin oppa bahagia.”
***
(Februari 2020)
Lay akhirnya bisa melihat senyuman dari gadis cinta pertamanya. Kesabarannya menjadi saksi kunci atas semua perasaan yang bertebaran disekitarnya. Perasaannya, perasaan Kris, perasaan Luhan, perasaan Juhyun, perasaan Jessica. Cinta.
Cinta itu terkadang lebih menakutkan. Ia menikam dan merenggut apa yang didepannya. Tidak peduli apapun. Tapi Cinta juga yang mebuat bahagia. Lay meletakkan setangkai bunga Krisan putih persis didepan foto Juhyun yang sedang tersenyum. Foto terakhir yang diambil, bebrapa hari sebelum dia menutup mata.
Disebelahnya ada foto mereka beramai-ramai. EXO-M dengan Juhyun ditengah. Tangan Juhyun menggenggam tangannya, disampingnya ada Kris yang merangkul lengan Juhyun. Sedang disamping Lay ada Luhan. Lalu Xiumin. Disebelah Kris ada Tao dan Chen. Semua tersenyum kearah kamera. Terlihat cerah dan penuh warna, kecuali pipi pucat Juhyun yang tegas memperingatkan.
Disekeliling foto itu ada benda-benda terakhir Juhyun, yang paling istimewa. Kalung Chanel ukiran daun linden dan inisial H. serta beberapa cincin dan jepit rambut kesayangan Juhyun. Hadiah dari Lay juga Kris semasa dia SMA dulu. Lay tersenyum setelah doanya usai dipanjatkan. Menyentuh foto Juhyun yang tersenyum bahagia.
“Kau pasti bahagia sekarang huh? Sebentar lagi Kris akan memiliki seorang putri. Shaendy Park sangat cantik dan bersinar cocok bersanding dengan Kris yang dingin dan keras, tapi bagiku kau tentu lebih cantik. Kemarin aku baru tahu dari Kris, kalau kau yang meminta Kris untuk mendekatkanku dengan Bei-bei. Cih, kau jahat, kau malah mengajak Bei-bei ke duniamu yang baru. Meninggalkanku sendirian. Tapi sungguh terima kasih kau menjagaku.
Oiya, Jessica sedang hamil. Terima kasih sudah menjaganya dengan baik. Dan Luhan, ah ya, kau harus tahu dia kembali ke Beijing mengurus firma hukum ayahnya. Kabarnya sih, dia sedang dikenalkan dengan seorang perempuan anak kenalan teman ibunya. Tapi lucunya ternyata gadis itu adalah sahabat kecilnya dulu. Namanya Shendy Zhang. Aneh ya, Kris dan Luhan bisa memiliki istri dan calon istri yang namanya sama. Apakah kau yang iseng mengaturnya? Sejak dulu kan kau suka iseng padaku dan Kris.
Xiumin kini sudah membuka tempat les piano sendiri dengan uang yang dikumpulkannya. Menjalani itu semua disamping kesibukannya mengurus bisnis keluarganya yang sedang berkembang pesat. Sedangkan Chen kini mempersiapkan bulan madunya dengan Luna. Kalau kau ingat, Luna adalah member f(x) yang digilainya sejak kuliah dulu. Akhirnya dia berhasil mendapatkannya. Dan yah, Chen masih tetap mengurus keluarga ayahnya dengan baik. Perusahaan entertaintmennya berjalan dengan baik.
Saat semua orang merasa hidupnya berjalan dengan baik. Aku justru merindukanmu. Seo Juhyun. Seperti katamu, meskipun semua kisah cinta tidak harus berakhir bahagia. Tapi aku tetap ingin kau tersenyum terus. Jaga dirimu baik-baik, arraso. Baiklah, oppa pulang dulu ya. Annyeong.”
Lay beranjak pergi dari rumah abu di daerang Kangwon-do. Rumah terakhir Juhyun.
(END)
==============================================================
Hi reader^^ Terima kasih sudah menunggu lama untuk membaca bagian terakhir dari FF ini.
maaf kalau akhirnya malah seperti ini. Terima kasih untuk kalian^^
Comments