PART 10

HOW MUCH I LOVE YOU

(Februari 2011)

Jessica merapihkan kembali coklat buatannya. Dia menatap kembali dandanannya dicermin. Memastikan tidak ada keslahan sekecil apapun. Kemudian melirik kearah jam di dinding apertemennya. Sudah lewat satu jam tapi masih belum ada kabar dari Kris. Dicobanya menelepon laki-laki itu. Tapi tak ada jawaban. Teleponnya dimatikan.

Kemudian diberanikan diri menelepon Lay, tersambung, “Lay-ssi, apakah Kris bersamamu?”

Tidak.”

“Apakah Juhyun dirumah?”

Tidak.”

“Apakah kau bersama Juhyun?”

Tidak.

“Apakah Juhyun bersama Kris?”

Entahlah.

“Apakah kau tahu Kris pergi kemana?”

Sejam yang lalu dia berangkat ke Vancouver. Ayahnya jatuh sakit.

“Kenapa..kenapa… kenapa kau tak memberitahuku?”

Kau tidak bertanya Jessica-ssi. Aku tadi bersama Juhyun mengantar Kris ke bandara. Tapi Juhyun teringat akan janjinya dengan Xiumin dan Chen jadi dia pulang lebih dulu.

“Apakah aku tidak penting sehingga tidak diberitahu mengenai kepergian Kris?”

Jangan bodoh. Tentu bagi Kris dan kami kau penting. Tadi mendadak sekali. Kebetulan tadi Kris dan aku sedang menjemput Juhyun. Tapi mendadak kabar dari Vancouver itu datang. Jadi Kris langsung pergi ke Vancouver bersama ibunya.”

“Baiklah, aku mengerti.”

Jessica menghentikan pembicaraan itu. Dadanya sesak, mendapati begitu tidak pentingnya keberadaannya bagi Kris. Bagi Kris selain keluarganya, Juhyun dan Lay selalu menjadi prioritas kedua dan ketiga. Barulah dirinya.

Ditekannya sebuah nama dengan sedert angka yang dia hafal, tersambung, “Luhan-ssi….”

***

 

(Februari 2014)

Juhyun menatap Kris yang kini sudah mengantarkannya sampai di apartemen. “Jelaskan padaku oppa, apa yang kau lakukan tadi?”

Kris menatap gadis didepannya. Masih terdiam. Kemudian menarik nafasnya kuat dan menghelanya, aku tidak mungkin mengatakan dengan jujur kan Juhyun? Aku tidak ingin membuatmu terluka karena aku memanfaatkanmu untuk balas dendam pada sahabatku sendiri.

“Oppa?? Kris oppa??” panggil Juhyun. Kris menyerah, diraihnya tubuh gadis itu didalam pelukannya. Sejak dulu sampai sekarang, Juhyun adalah adik kecilnya. Tidak peduli apapun, dia akan melindungi Juhyunnya. Demi Lay juga.

***

 

(Oktober 2004)

Oppa yakin tidak apa-apa disana?” suara Juhyun terdengar khawatir pada Lay. Lay mengulum senyumnya. Disampingnya ada Kris yang dengan setia menemani Lay berobat.

“Eoh, kau jangan khawatir. Disini kami banyak makan tau. Sepupu Kris banyak, besok-besok kau harus ikut kami kemari. Semangat untuk resital pianonya. Salam buat Xiumin. Annyeong.” Ujar Lay. Sambungan terputus.

Di Seoul, Juhyun nampak menghela nafasnya. Dia merasa belakangan baik Kris maupun Lay sedang menyembunyikan sebuah rahasia yang tidak ingin dibagi. Juhyun merasa sedikit tersisih. Tapi bagaimanapun mereka berdua tetap memeperlakukannya dengan baik. Juhyun menutup matanya dan menangkupkan kedua telapak tangannya di dada. Semoga kau baik-baik saja Lay oppa.

Yang tidak diketahui Juhyun, di Guangzhou, Lay sedang menjalani pengobatan untuk jenis penyakitnya yang uni, hemophilia. Mengurangi sedikit demi sedikit risiko timbul dan kambuhnya penyakit itu. Memperpanjang kemungkinan bagi Lay untuk bertahan hidup. Mencoba peruntungan memperpanjang umur Lay.

Kris menyodorkan beberapa butir obat yang harus diminum Lay. Obat tradisional yang sudah dikemas secara modern. Lay menerima obat itu sambil tersenyum. “Apa jadinya jika aku tidak mengenal kau Ben ben?” Kris terkekeh. “Terkadang aku berharap tidak pernah mengenal orang menyebalkan sepertimu Xingtuo.”

Mereka berdua tertawa bersama. Persahabatan yang begitu kental. “Jadi kau yakin akan tetap merahasiakan dari yang lainnya. Cuma bibi dan paman yang tahu?” Tanya Kris sambil mencomot buah Kiwi dimeja. Lay mengangguk sambil mengunyah buah Kiwi untuk menghilangkan rasa pahit dan sensasi terbakar ditenggorokannya.

“Rahasiakan selalu. Terutama dari Juhyun. Aku tidak mau dia berbalik menjadi kasihan padaku.” Ujar Lay. Matanya memandang wallpaper gugusan bunga peach didinsing kamarnya. Kris menghela nafas, “Untunglah bibi mendekorasi kamar ini dengan begitu girly. Sehingga sesuai dengan kepribadianmu.” Cibir Kris, mencoba mencairkan suasana. Lay terkekeh.

“Tapi entah kenapa, aku selalu merasa aku tak akan lama bersama Juhyun.” Ujar Lay pelan, nyaris tak terdengar. Dan kris hanya bisa diam mematung pura-pura tidak mendengar. Kris tau, sejak dulu Lay selalu berfirasat kuat. Dia seperti angin yang singgah dan pergi sambil lalu. Tapi meninggalkan jejak. Dan entah kenapa, Lay selalu misterius.

“Aku ingin setidaknya mengatakan padanya aku mencintainya, kris. Sebelum maut benar-benar memisahkan kami.

***

 

 (Februari 2014)

Lay menatap Luhan yang kini duduk diseberangnya. Luhan sudah menyerah, dia tidak tahu harus berkata apapun lagi. Lay hanya diam memandangi Luhan. 15 menit berlalu, keudanya masih diam. Didepan mereka kini memang sudah tersedia dua gelas besar beer yang terbuat dari madu lebah. Tidak memabukkan tapi cukup menghangatkan. Kris yang merekomendasikan pada Juhyun dan Lay tadi, sebelum kejadian itu.

Bayangan Kris mencium Juhyun didepannya membuat Lay sedikit bingung. Tapi itu semua menjelaskan, karena Luhanlah Kris melakukan itu. Keputusan yang konyol tapi tepat. Membunuh hati Luhan perlahan-lahan adalah kesepakatan tak terucap dan tak tertulis antara Lay dan Kris. Keduanya sepakat hanya lewat tatapan, bahwa sampai akhir Juhyun tidak boleh terluka sekali lagi karena Luhan.

Luhan meraih gelas beernya, menyesap dua kali. Merasakan sensasi hangat yang mengalir melalui kerongkongannya. Matanya masih menatap Lay, merasa amat sangat bersalah. Terutama karena Juhyun.

“Kau tahu Luhan. Aku selama ini punya tiga rahasia. Pertama, aku jatuh cinta pada Juhyun sejak pertama kali dia menjejakkan kakinya dirumahku, percaya tidak? Aku jatuh cinta pada gadis kecil berkepang dua yang masih ingusan dan harusnya kupanggil adik. Kedua, aku akan mati Luhan. Setidaknya sampai batas waktu yang entah kapan aku tahu. Sejak kecil aku divonis mengidap hemophilia. Itulah kenapa Kris menjadi protektif padaku. Ketiga, ini yang harus kau dengar. Juhyun jatuh cinta padamu bahkan sejak pertama kalian bertemu.

Juhyun, gadis bodoh itu, entah kenapa bisa menjadi cinta pertamaku. Dan lebih bodoh lagi, dia menjadikanmu cinta pertamanya.”

Luhan terpengarah mendengar pengakuan panjang itu. Fakta yang sudah dia ketahui kini makin menyakitinya, manakala Lay sendiri yang mengatakan. Lay menjadi saksi bahwa Juhyun menyukainya, namun Lay juga mengubur bayangan Juhyun dalam hatinya, menjadikannya satu-satunya wanita yang selama ini dirahasiakan dari mereka. Yang diketahui Luhan adalah, Lay hanya bisa mencintai satu kali. Dan itu mutlak.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seostal
#1
Chapter 15: OH MY GOD AUTHOR.... KEREEEN BANGEET CERITANYAAA... suka deh sama penggunaan kata kamu! ENGGAK TAU MAU MIHAK KE SIAPA TAPI SESUNGGUHNYA KESEL KE LUHAN !!! KENAPA JUHYUN YANG MENINGGAL TT.TT PADAHAL BERHARAP BAKAL BERAKHIR SAMA LUHAN :'( AH, JADI JESSICA GAK SAMA KRIS ATAUPUN LUHAN... MELEGAKAN, HEHE. DAEBAK LAH BUAT AUTHORNYA!;))
tiaris06 #2
Chapter 15: Daebak! Bener2 dapet feelnya. Nyesek nya berasa banget.jjang
tiaris06 #3
Chapter 15: Daebak! Bener2 dapet feelnya. Nyesek nya berasa banget.jjang
sohnaegi #4
Chapter 12: Ahhhh entahlah authornim, kenapa semuanya jadi serumit ini T___T
falcongirl #5
Chapter 14: Haduh...rumit banget. Luhan ama seohyun aja deh, kasian seo. Terus jessica gak usah ama kris ato luhan, dia ama tokoh lain ato keep single aja, hhe. Jadi lay n seo sama2 sakit?kasihan...
seophi
#6
Chapter 14: oh my god..i'm crying..actually the reason is just so painful for their love..
ambai90 #7
Chapter 12: the problem is both jessica and luhan found comfort in each other with the thought that the person they love don't love them back
if only luhan confess to seohyun earlier
if only lay is not seohyun stepbrother
if only jessica not too over analyzing kris affection to seohyun more than sibling love
if only luhan and jessica not rushing to their relationship

updating soon
r_hbkl
#8
Chapter 11: lay dan kris bakalan melarang abis-abisan deh buat luhan ketemu juhyun lagi setelah ini. galau deh gue jadinya.
super_purple #9
Chapter 10: SEOKRIS, SEOLAY, SEOHAN. Galau bener dah milihnya (siapa gw, haha :p). pengen seo ga usah milih sih, poliandri boleeeh? hahaha
luhan jadi cowok berani dikit kenapa si >,<. tuh kan seohyunnya di cium kris jadinyaa #padahal seneng banget.
update soon plese :D
r_hbkl
#10
Chapter 10: karna ingin balas dendam? aish, kris. gak dewasa banget. kalau mereka ingin membuat juhyun bahagia seharusnya malah mendukung bagaimana biar seohyun dan luhan bersatu bukan malah memperburuk keadaan. malah memanfaatkan juhyun pula. luhan kan tidak sengaja menyakiti juhyun. dia gak tahu kalau juhyun sebenarnya mencintainya. tapi yah, dia juga salah. kenapa ngambil pacar sahabatnya sendiri. aish. kacau semuanya.
lagian kalau luhan benar-benar mencintai juhyun kenapa gak confess? gak berani amat jadi cowok. jadinya salah paham deh. tapi pas luhan nangis pas ulang tahun juhyun, dadaku sesak. aku mau luhan dan juhyun bersatu TT. mereka saling mencintai.