PART 1

HOW MUCH I LOVE YOU

(Desember 2013)

Luhan menatap lelaki jangkung yang duduk diseberang mejanya. Americano yang mereka berdua pesan tidak tersentuh sama sekali. Keduanya masih saling menatap. Mungkin ini adalah akhir dari persahabtan kami, pikir Luhan dalam kepalanya. Kris nampak menggeser duduknya, kemudian mengambil gelas karton pembungkus Americano didepannya, menyesap pelan Americano yang mulai dingin. Matanya perlahan menyerah menatap Luhan.

Luhan menghela nafasnya berat. “Kris.” Panggilnya pelan. Lelaki jangkung yang dipanggil melirik kemudian memutuskan tetap menyesap kopinya. “Aku minta maaf atas segalanya. Aku tidak tahu kalau akan berubah seperti ini.” Tambahnya. Kris masih tidak bereaksi. “Kalau memang kau tidak bisa memaafkanku dan ini adalah akhir dari persahabatan kita, aku mengerti Kris. Sangat mengerti.”

“Tidak, kau tidak mengerti sama sekali Xiao Luhan.” Potong Kris dingin. Luhan tampak akan mengucapkan sesuatu, namun memilih menunggu Kris mengatakan apa yang dia pikirkan. “Kau tidak mempertimbangkan Juhyun, tidak mempertimbangkan aku. Kau mulai egois Xiao Luhan.” Tambah Kris akhirnya. Hawa dingin menyergap keduanya. Keduanya masih berkutat dalam pikiran masing-masing.

“Kris.. aku…”

“Sudahlah Luhan, semua sudah berakhir sejak kau memulainya. Dalam waktu dekat  aku akan kembali ke Vancouver. Mungkin kau bisa tetap membantuku mengurus legal agreement yang masih menyangkut dengan Park Holdings. Aku percaya akan kemampuanmu. Jangan sampai semua terganggu hanya karena persiapan pernikahanmu dengan Jessica.”

Luhan menatap sahabat yang dia kenal sejak kecil dengan perasaan bersalah makin kuat. Dia yakin itu, bahwa Kris tidak nyaman melihatnya bersama Jessica. “Mianhae Kris. Mian.” Ujarnya lirih.

***

 

(Januari 2009)

Kris tersenyum melihat perempuan dihadapannya berkali-kali gagal melangkah dengan sepatu skatenya. “Sica nuna payah sekali.” Olok-olok Tao yang masih terkekeh kegelian melihat Jessica yang masih belum berpindah tempat dari tempatnya semula. “Kris, aku menyerah.” Ujar Jessica akhirnya. Kris mengulum senyumnya. “Yasudah kita berhenti saja.” Jawab Kris sambil menarik Jessica kembali kepinggir lapangan es.

Kris membantu Jessica melepas sepatu dengan mata pisau dibawahnya. “Padahal bermain skate itu gampang asal kau memang berniat dengan sungguh-sungguh.” Gumam Kris. Jessica menatap lelaki didepannya dengan sebal, “Yasudah, kalau kau masih ingin main, teruskan saja.” Rajuknya. Yang tidak diantisipasi Jessica adalah Kris tidak pandai membaca rajukannya. Semua bagi Kris haruslah dikatakan dengan gamblang dan to the point.

Kris menyunggingkan senyumnya sekilas, senyum yang berhasil membuat Jessica jatuh cinta tepat saat pertama kali bertemu dengannya. “Kalau begitu, aku menemani Tao dulu. Aku sudah lama tidak menemaninya bermain skate.” Ujar Kris kemudian meluncur bergabung dengan Tao, Chen, Xiumin dan Lay serta Juhyun.

Jessica mendengus kesal melihat Kris bisa bergabung dengan tertawa-tawa dengan teman-temannya dari masa kecil. Yang tidak diketahui Jessica adalah perlahan perasaan cemburu itu berkembang manakala tangan Kris dengan ringan mengenggam lengan Juhyun yang terjatuh. Keduanya tertawa. Mereka terlihat bahagia.

“Kau melihatnya bukan? Juhyun tidak pernah bisa tertawa secerah itu selain bersama Kris dan Lay. Sejak kecil Kris selalu melindungi Juhyun. Mungkin fakta bahwa Lay adalah kakak tiri Juhyun dan Lay bersahabat dengan Kris bisa menjadi satu-satunya alasan kenapa mereka bisa sedekat itu. Tapi tidak untukku. Dimataku terlihat jelas, Juhyun hanya menaruh hati pada Kris, dan sepertinya perasaan itu tidak sepihak. Karena Kris hanya tidak menyadarinya. Pelan-pelan kau harus merelakannya.”

Jessica menoleh menatap Luhan yang kini duduk disampingnya dengan tidak percaya. “Luhan! Bagaimana kau bisa berkata demikian?” tanyanya penasaran. Luhan tersenyum, “Sejak pertama kali aku datang kerumah Lay saat kelas 1 SMP, aku jatuh cinta pada Juhyun. Tapi sejak dulu yang dipanggilnya oppa selain Lay adalah Kris.” Jessica menyadari, Luhan jatuh cinta pada gadis itu sejak lama.

“Luhan-ssi…” panggil Jessica lirih. Luhan hanya tersenyum lalu menepuk bahu Jessica pelan. Luhan meninggalkan Jessica. Aku harus menyelamatkan Kris, aku harus membantu Luhan.

***

 

(Oktober 1995)

“Aku berjanji akan menjaganya Yixing. Aku akan menjaganya seperti aku menjaga adikku sendiri. Akan aku anggap Juhyun seperti adikku sendiri. Aku tidak akan pernah membuatnya menangis dan terluka seperti ini lagi.” Janji Kris pada Yixing didepan kamar ICU dimana didalam ada Juhyun yang terbaring. Pandangan Yixing masih kosong. Juhyun hampir tenggelam hanya karena mengejar dia dan Kris yang berenang terlalu ketengah saat berlibur ke Jeju hari ini.

“Yixing…” panggil Kris ragu-ragu. Pintu menjeblak terbuka. Ayah Yixing dan Ibu Juhyun keluar dengan wajah yang tegang namun tersirat bahagia. Kemudian Ayah Yixing meraih bahu Kris dan Yixing, “Mulai hari ini Yixing, jangan sekalipun kau meninggalkan Juhyun karena dia adik tirimu. Mulai sekarang kupastikan lagi namanya bukan lagi Seo Juhyun, tapi Zhang Juhyun. Dan kuingatkan sekali lagi, dia adikmu. Dan kau Kris, aku memintamu untuk bantu menjaga Juhyun kami, apapun yang terjadi. mengerti kalian berdua?”

“Iya ayah.”

“Iya paman.”

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
seostal
#1
Chapter 15: OH MY GOD AUTHOR.... KEREEEN BANGEET CERITANYAAA... suka deh sama penggunaan kata kamu! ENGGAK TAU MAU MIHAK KE SIAPA TAPI SESUNGGUHNYA KESEL KE LUHAN !!! KENAPA JUHYUN YANG MENINGGAL TT.TT PADAHAL BERHARAP BAKAL BERAKHIR SAMA LUHAN :'( AH, JADI JESSICA GAK SAMA KRIS ATAUPUN LUHAN... MELEGAKAN, HEHE. DAEBAK LAH BUAT AUTHORNYA!;))
tiaris06 #2
Chapter 15: Daebak! Bener2 dapet feelnya. Nyesek nya berasa banget.jjang
tiaris06 #3
Chapter 15: Daebak! Bener2 dapet feelnya. Nyesek nya berasa banget.jjang
sohnaegi #4
Chapter 12: Ahhhh entahlah authornim, kenapa semuanya jadi serumit ini T___T
falcongirl #5
Chapter 14: Haduh...rumit banget. Luhan ama seohyun aja deh, kasian seo. Terus jessica gak usah ama kris ato luhan, dia ama tokoh lain ato keep single aja, hhe. Jadi lay n seo sama2 sakit?kasihan...
seophi
#6
Chapter 14: oh my god..i'm crying..actually the reason is just so painful for their love..
ambai90 #7
Chapter 12: the problem is both jessica and luhan found comfort in each other with the thought that the person they love don't love them back
if only luhan confess to seohyun earlier
if only lay is not seohyun stepbrother
if only jessica not too over analyzing kris affection to seohyun more than sibling love
if only luhan and jessica not rushing to their relationship

updating soon
r_hbkl
#8
Chapter 11: lay dan kris bakalan melarang abis-abisan deh buat luhan ketemu juhyun lagi setelah ini. galau deh gue jadinya.
super_purple #9
Chapter 10: SEOKRIS, SEOLAY, SEOHAN. Galau bener dah milihnya (siapa gw, haha :p). pengen seo ga usah milih sih, poliandri boleeeh? hahaha
luhan jadi cowok berani dikit kenapa si >,<. tuh kan seohyunnya di cium kris jadinyaa #padahal seneng banget.
update soon plese :D
r_hbkl
#10
Chapter 10: karna ingin balas dendam? aish, kris. gak dewasa banget. kalau mereka ingin membuat juhyun bahagia seharusnya malah mendukung bagaimana biar seohyun dan luhan bersatu bukan malah memperburuk keadaan. malah memanfaatkan juhyun pula. luhan kan tidak sengaja menyakiti juhyun. dia gak tahu kalau juhyun sebenarnya mencintainya. tapi yah, dia juga salah. kenapa ngambil pacar sahabatnya sendiri. aish. kacau semuanya.
lagian kalau luhan benar-benar mencintai juhyun kenapa gak confess? gak berani amat jadi cowok. jadinya salah paham deh. tapi pas luhan nangis pas ulang tahun juhyun, dadaku sesak. aku mau luhan dan juhyun bersatu TT. mereka saling mencintai.