CHAPTER 29

YOU ALWAYS IN MY HEART (YUNJAE VERSION)

“Jaejoong, will you marry me????" kata Yunho sehingga membuat Jaejoong terkejut 

 

“Aku…… aku…… maafkan aku….. Aku belum bisa menerima lamaran kamu, Yunho” kata Jaejoong 

 

Yunho dan semua keluarga yang ada disana terkejut ketika mereka mendengar penolakan dari Jaejoong 

 

“Kenapa Jaejoong ???? Kenapa kamu menolak lamaranku??? Kenapa???” tanya Yunho 

 

Yunho langsung berdiri, dia menatap Jaejoong dengan pandangan yang tidak dipercaya. Dia terkejut, kecewa, sedih dan hatinya sakit ketika dia mendengar kalau Jaejoong telah menolak lamarannya.

 

Jaejoong melihat kekecewaan dan kesedihan yang terpancar di mata kekasihnya tersebut. Sejujurnya Jaejoong sangat terkejut dengan hal yang baru saja dia dengar karena dia tidak menyangka kalau Yunho akan melamar dia di hadapan semua keluarganya. 

 

“Aku hanya bercanda, Yunho” kata Jaejoong tersenyum sambil dia menatap kekasihnya tersebut

 

“Apa maksudmu???” tanya Yunho sambil dia mengerutkan alisnya karena Yunho masih tidak mengerti

 

“Aku hanya bercanda kalau aku menolak lamaranmu” kata Jaejoong memperjelas sehingga membuat Yunho tersadar

 

“Jadi….. Bagaimana?? Apakah kamu menerima lamaranku ini, Jaejoong??” tanya Yunho tersenyum ketika dia sudah menyadari kalau kekasihnya hanya bercanda saja 

 

"Aku terima lamaranmu, aku mau menikah dengan kamu” kata Jaejoong tersenyum 

 

Yunho tersenyum karena Jaejoong menerima lamarannya. Semua keluarga yang hadir disana ikut  tersenyum bahagia terhadap mereka berdua. 

 

"hmmm..... Apakah kami telat untuk menyaksikannya???"

 

Tiba-tiba terdengar suara seseorang lalu mereka melihat sumber suara tersebut.

 

"Ayah…… ibu…. " kata Yunho memanggil kedua orang tuanya

 

Meskipun Jaejoong sudah pernah beberapa kali bertemu dengan Mr Jung di kantor, tapi tetap saja membuat Jaejoong sangat terkejut dan gugup ketika dia melihat kedua orang tua Yunho datang untuk menemuinya. 

 

Yunho langsung menggenggam tangan Jaejoong sambil dia tersenyum kepada kekasihnya tersebut. Dia mengetahui kalau kekasihnya tersebut gugup bertemu dengan kedua orang tuanya. Jaejoong langsung melihat kekasihnya yang seolah-olah mengisyaratkan ‘tidak masalah’ sehingga membuat Jaejoong mengganggukkan kepalanya. Jaejoong langsung menghampiri kedua orang tua Yunho 

 

"selamat siang Mr dan Mrs Jung" kata Jaejoong sambil dia memberikan salam kepada kedua orang tua Yunho 

 

"selamat siang, kamu tidak usah terlalu canggung dengan kami" kata ibu Yunho 

 

"Yunho, apakah kamu sudah melamar Jaejoong?" tanya ayah Yunho 

 

"Aku sudah melamarnya, dia telah menerima lamaran saya" kata Yunho sambil dia memegang tangan Jaejoong 

 

"Syukurlah kalau begitu, kami minta maaf karena baru hari ini bisa bertemu denganmu"

 

"tidak apa-apa paman dan tante karena saya mengetahui kalau kalian sangat sibuk dengan pekerjaan. Justru saya merasa tidak enak anda harus meluangkan waktu untuk bertemu dengan kami di sela-sela kesibukan anda" kata Jaejoong 

 

"Kami tidak merasa terganggu sama sekali. Yunho sudah memberitahukan kepada kami kalau dia mau melamar kamu disaat kamu sudah sembuh sehingga dia bilang kalau kami wajib datang kesini. Kalau seandainya kami tidak bisa datang ke acara lamarannya maka Yunho mengancam bahwa dia tidak akan meneruskan perusahaan kembali" kata ayah Yunho bercanda 

 

Jaejoong yang mendengar hal tersebut membelalakkan matanya karena terkejut. Dia langsung melihat Yunho yang tersenyum padanya.

 

"aawww...aawww...awww..... Jaejoong!!! Apa yang kamu lakukan??' kata Yunho mengeluh karena Jaejoong tiba-tiba mencubitnya 

 

"Kamu harus minta maaf kepada orang tuamu sekarang!! Ayo cepat!!" kata Jaejoong 

 

"Eehhh ... kenapa??? Aku tidak melakukan kesalahan apapun jadi aku tidak perlu minta maaf kepada mereka" 

 

"Yunho!!” kata Jaejoong sambil dia terus mencubit kembali badan Yunho 

 

"aaww.... aww... iya.... iyaaa.....aiiisshhh kamu galak sekali sih" kata Yunho sambil dia mengelus badannya yang terkena cubitan dari Jaejoong 

 

"Ayah ... ibu ... saya minta maaf karena telah mengancam kalian" kata Yunho sambil dia membungkukkan badannya sehingga membuat Jaejoong tersenyum 

 

"hahahaha.... Saya baru pertama kali melihat kalau Yunho menuruti permintaan orang lain" kata ayah Yunho tertawa melihat putranya yang menuruti permintaan Jaejoong. 

 

Kedua orang tua Yunho tersenyum kepada mereka karena dia bisa melihat secara langsung bagaimana perhatian yang diberikan satu sama lain. Seluruh keluarga mengucapkan selamat untuk pasangan tersebut. Mereka merencanakan pernikahan Yunho dan Jaejoong dilaksanakan 3 bulan mendatang. Tidak lama kemudian, acara sudah selesai sehingga seluruh keluarga Yunho, dan keluarga Yamapi sudah kembali ke rumahnya masing-masing.


 

CONDOMINIUM YUNHO 

Saat ini mereka sudah berada di condominiumnya. Mereka langsung mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama kemudian, mereka langsung merebahkan tubuhnya di kasur. 

 

"Akhirnya aku bisa istirahat juga, padahal cuma pesta kecil-kecilan tapi lumayan melelahkan juga. Hmm…. Jaejoong, lebih baik kamu istirahat karena kamu baru saja sembuh jadi aku tidak mau kamu kelelahan" kata Yunho 

 

"Oke, kalau begitu aku istirahat dulu" kata Jaejoong sambil dia memejamkan matanya 

 

Tidak lama kemudian, Yunho menyadari kalau Jaejoong sudah tertidur lelap. Dia tersenyum ketika memandangi wajah kekasihnya alias calon istrinya tersebut. Dia langsung memeluk kekasihnya sambil dia memejamkan matanya untuk tidur. 

.

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:00 AM, Jaejoong membuka matanya secara perlahan. Dia melihat Yunho yang masih tertidur sambil memeluk dirinya sehingga membuat Jaejoong tersenyum. Setelah puas melihat wajah kekasihnya tersebut, dia langsung beranjak dari tempat tidur menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. 

 

15 menit kemudian, Jaejoong keluar dari kamar mandi. Setelah dia selesai memakai baju, Jaejoong langsung membangunkan kekasihnya tersebut. Setelah itu, dia langsung menuju ke dapur untuk membuat sarapan. Jaejoong yang sedang serius memasak, tiba-tiba dia terkejut karena dia merasa ada tangan seseorang yang melingkar di pinggangnya

 

“Yunho” kata Jaejoong karena dia mengetahui siapa lagi yang memeluk dirinya selain kekasihnya tersebut

 

"Kamu sedang masak apa sayang?" tanya Yunho sambil dia menaruh dagunya di bahu Jaejoong 

 

"Hmm…… Aku lagi masak nasi goreng seafood untuk sarapan"

 

"Hmmm…. Nasi goreng seafood" kata Yunho sambil dia mencium leher Jaejoong 

 

"iisss Yunho .... Jangan ganggu aku yang lagi masak. Lebih baik kamu pakai bajumu sekarang" kata Jaejoong sambil dia berusaha menahan malu karena dia yakin kalau Yunho hanya memakai handuk saja

 

"Aaaww….. Kenapa?? Apakah kamu malu??” tanya Yunho 

 

“Aku tidak malu” kata Jaejoong berbohong

 

“Kalau kamu tidak malu, kenapa mukamu memerah??” tanya Yunho sambil dia tersenyum

 

“Tidak…. Mukaku tidak memerah” bantah Jaejoong 

 

“Kamu tidak perlu malu karena sebentar lagi kita akan menjadi suami istri. Kita berdua pasti akan melihat tubuh masing-masing dalam keadaan ” bisik Yunho sambil dia meniup pelan telinga Jaejoong 

 

"iisshh... cepat sana pakai bajumu!!" kata Jaejoong dengan kesal walaupun sebenarnya dia sangat malu ketika dia mendengar Yunho berbisik seperti itu kepadanya 

 

"Hahahaha…. ok... ok.... aku pakai baju dulu" kata Yunho sambil dia mencium leher Jaejoong. 

 

Yunho langsung pergi dari dapur ketika dia melihat Jaejoong mau membalikkan badannya karena dia tidak mau terkena benda yang melayang bukan??

 

Tidak lama kemudian, makanan sudah disajikan di atas meja. Mereka langsung menyantap makanan tersebut. Hari ini mereka bisa bersantai karena sekarang adalah hari minggu

 

"Jaejoong, kamu tidak pergi ke apartemenmu hari ini???” tanya Yunho sehingga membuat Jaejoong terkejut

 

“........................” Jaejoong tidak menjawab pertanyaan dari Yunho 

 

"Kenapa kamu tidak menjawab??"

 

"Yunho, aku akan ke apartemen setelah aku berkunjung ke makamnya" kata Jaejoong 

 

Jaejoong memilih untuk berkata secara jujur kepada kekasihnya tersebut 

 

"kalau begitu, aku akan mengantarkanmu kesana" kata Yunho 

 

“Kamu tidak perlu mengantarkan aku karena aku bisa pergi sendiri” kata Jaejoong sambil dia menatap kekasihnya tersebut

 

“Kenapa?? Apa ada hal lain yang kamu sembunyikan lagi padaku??” tanya Yunho sambil dia mengerutkan alisnya

 

"Aku tidak menyembunyikan apapun lagi kepadamu” jawab Jaejoong secara langsung karena dia khawatir kekasihnya menjadi salah paham lagi

 

“Lalu kenapa kamu tidak mau aku antarkan kesana??” 

 

“Hmm….. Aku khawatir kamu cemburu atau marah kepadaku karena hal ini" kata Jaejoong sambil dia menatap kekasihnya tersebut 

 

"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak akan marah atau cemburu karena aku sudah mengetahui semuanya"

 

"Hmm…… ok" kata Jaejoong meskipun dia masih ragu akan hal ini 

 

1 jam kemudian, mereka langsung pergi menuju ke makam Yamapi. Jaejoong tidak mengatakan apapun, dia hanya memejamkan matanya selama di perjalanan. Yunho mengetahui kalau kekasihnya tersebut pasti sedang memikirkan almarhum kekasihnya. Yunho berusaha untuk memahaminya meskipun terkadang hal tersebut membuat dia masih merasa cemburu kepada Yamapi.

 

1 jam kemudian, mereka akhirnya sampai di pemakaman. Yunho mengikuti Jaejoong menuju tempat Yamapi dimakamkan. Beberapa saat kemudian, mereka sampai di pemakaman Yamapi. Yunho langsung melihat makam tersebut.

 

Rest In Peace

YAMAPI

LAHIR : 20 MARET 1988

MENINGGAL : 20 MARET 2016

 

Yunho sangat terkejut ketika dia melihat tulisan yang tertera di batu nisan tersebut karena tanggal lahir dan kematian Yamapi ternyata sama dengan tanggal lahir dirinya. Yunho tanpa sadar mengingat disaat Jaejoong membeli kue yang dia pikir kalau kue tersebut untuknya tapi ternyata Jaejoong tidak memberikan kue itu kepada Yunho disaat dia pesta ulang tahunnya. Hal tersebut membuat Yunho menyadari kalau sejak awal ternyata kue tersebut memang bukan untuk dirinya, tapi ternyata untuk almarhum kekasihnya. 

 

kamu sungguh beruntung Yamapi karena Jaejoong masih belum melupakanmu. Dia masih sangat mencintai dirimu. Apakah aku memang benar hanya sebagai penggantinya saja?? Apakah Jaejoong sungguh-sungguh mencintaiku?? Apakah dia benar-benar mau menikahiku karena cinta??

 

Berbagai macam pertanyaan muncul di dalam kepala Yunho. Seketika dia menjadi ragu akan semua hal ini sampai dia mendengar suara Jaejoong yang sedang berbicara dengan makam Yamapi. 

 

"Yamapi, terima kasih karena kamu telah hadir di dalam hidupku. Aku sangat bersyukur telah mengenalmu karena aku bisa mengetahui tentang arti cinta. Aku juga bisa merasakan bagaimana rasanya sakit hati, kesal, sedih, marah. Kamulah yang pertama kali mengajarkan hal tersebut kepadaku. Setiap kali aku datang mengunjungi makam dirimu, aku pasti akan menangis. Setiap kali aku datang ke apartemen milik kita berdua, aku pasti mengingat semua kejadian masa lalu. Aku merasa sangat bersalah kepadamu karena aku menganggap kalau seandainya aku menuruti keinginanmu, mungkin hal ini tidak akan pernah terjadi. Maafkan aku, Yamapi"

 

Jaejoong tanpa sadar mengeluarkan air matanya sehingga membuat Yunho langsung memeluk kekasihnya tersebut. Dia mencoba menenangkan kekasihnya, dia juga merasakan bagaimana menderitanya Jaejoong disaat orang yang dicintai meninggalkan dirinya untuk selamanya karena Yunho pernah mengalami ketika Jaejoong kecelakaan dan koma. Dia sangat takut kalau Jaejoong meninggalkan dia. 

 

10 menit kemudian, Jaejoong akhirnya berhenti menangis. Dia melihat kembali makam Yamapi 

 

"Yamapi, untuk saat ini aku sudah menemukan belahan jiwaku, dia adalah Yunho. Aku yakin kamu sudah mengetahuinya karena kamu selalu datang kedalam mimpiku. Awalnya aku belum bisa menerima dan mencintai dia sebagai kekasihku karena aku berpikir kalau aku bersama dengan orang lain maka aku akan menyakiti dan selingkuh dari dirimu, tapi ternyata aku salah. Kamu akan tetap selalu dihatiku meskipun aku mencintai orang lain. Aku membawa dia kesini untuk berkunjung ke makammu. Sebentar lagi kami akan menyelenggarakan pernikahan kami. Aku harap kamu merestui hubungan kita berdua, Yamapi" kata Jaejoong 

 

Jaejoong langsung memegang tangan Yunho sehingga membuat Yunho tersenyum kepada Jaejoong. Setelah itu, Yunho langsung melihat ke makam Yamapi 

 

"Aku memang tidak bertemu denganmu secara langsung karena aku mengetahui dirimu dari foto yang terpajang di apartement milik kalian berdua. Awalnya aku sangat kecewa kepada Jaejoong dan cemburu kepada dirimu karena Jaejoong masih belum bisa melupakan dirimu sampai saat ini. Aku menyadari bahwa kita memang tidak bisa melupakan seseorang yang kita cintai atau seseorang yang pernah mengisi hidup kita sehingga aku berusaha untuk memahami hal tersebut. Aku juga sudah melamar Jaejoong dan kami akan melangsungkan pernikahan 3 bulan ke depan. Kami mohon untuk restui hubungan kami. Aku berjanji kepada dirimu kalau aku selalu mencintai dan menyayangi Jaejoong sampai akhir hayat" kata Yunho 

 

Tidak lama setelah Yunho mengatakan hal tersebut, semilir angin berhembus memberikan kesejukan di sekitar mereka. Yunho dan Jaejoong merasakan hembusan angin yang begitu sejuk. Mereka melihat satu sama lain sambil tersenyum.

 

"Aku pikir Yamapi sudah memberikan restunya kepada kita" kata Yunho 

 

"hmm... aku pikir juga begitu" kata Jaejoong sambil dia mengangguk kepalanya 

 

Tidak lama kemudian, mereka pamit dari makam Yamapi untuk segera pulang. Di pertengahan jalan, Jaejoong berpikir apakah lebih baik dia sendiri pergi ke apartemen atau berdua dengan Yunho. Dia masih takut kalau Yunho marah kepadanya sehingga Jaejoong ragu untuk membicarakan hal ini kepada Yunho.

 

"Jaejoong, kamu mau ke restaurant apa??” tanya Yunho 

 

"................." Jaejoong terdiam tanpa menjawab pertanyaan dari Yunho 

 

“Jaejoong” panggil Yunho ketika dia tidak mendengar respon dari kekasihnya tersebut 

 

"oohh... terserah kamu saja" kata Jaejoong setelah dia  tersadar dari lamunannya

 

"Jaejoong, apa yang sedang kamu pikirkan?"

 

"Hmm….. aku tidak memikirkan apapun" kata Jaejoong berbohong

 

Yunho tidak mempercayai perkataan Jaejoong karena dia melihat raut wajah Jaejoong yang seperti menyembunyikan sesuatu 

 

"Jaejoong, jawab jujur kepadaku karena aku akan marah kalau kamu menyimpan rahasia lagi  kepadaku"

 

"Aku….. aku mau ke apartemen" kata Jaejoong akhirnya dia  mengungkapkan apa yang dia pikirkan

 

"Ok, aku antar kamu kesana setelah kita makan di restaurant. Kamu tidak perlu memasang wajah cemas seperti itu" kata Yunho sambil dia memegang tangan Jaejoong

 

Yunho mengetahui Jaejoong khawatir kalau dia akan marah apabila berbicara tentang apartemen


 

APARTEMENT YJ

2 jam kemudian, Mereka sudah tiba di apartement. Jaejoong langsung melihat ke arah Yunho 

 

"Hmm…. kamu boleh pulang duluan, aku akan pulang setelah urusan disini selesai" kata Jaejoong 

 

"Tidak, aku akan menemanimu sampai kamu selesai" kata Yunho 

 

"Apakah kamu yakin?" tanya Jaejoong untuk memastikannya

 

"Iya. lagipula aku sudah pernah masuk ke apartemen ini" kata Yunho sehingga Jaejoong hanya menganggukkan kepalanya saja 

 

Mereka akhirnya masuk ke dalam apartemen. Entah kenapa, Yunho masih saja merasa cemburu melihat foto-foto kemesraan yang dipajang di sana, tapi dia berusaha untuk bersikap tenang karena dia tidak mau membuat kekasihnya khawatir. 

 

Meskipun begitu, Jaejoong tetap mengetahui kalau Yunho masih kesal melihat semua barang yang ada disini karena raut wajah Yunho yang terlihat berubah. Oleh karena itu, Jaejoong akhirnya membuat keputusan untuk hal tersebut. Jaejoong mengeluarkan ponsel dari saku bajunya, dia langsung menelpon seseorang

 

"Hallo, kenapa kamu menelepon??" tanya seseorang tersebut 

 

"selamat siang tante, saya mau memberitahukan ke tante kalau saya sudah siap untuk menjual apartemen ini" kata Jaejoong yang otomatis membuat Yunho terkejut mendengarnya

 

"Apakah kamu sudah yakin akan keputusanmu, Jaejoong ??" tanya ibu Yamapi untuk memastikannya kembali

 

"iya tante, saya sangat yakin dengan keputusan saya"

 

"Ok, tante akan urus untuk masalah penjualannya"

 

"Baik tante."

 

"Bagaimana dengan barang-barang milik kalian berdua?"

 

"Saya akan memasukkannya ke dalam kotak karena saya akan bawa untuk saya simpan sebagai kenang-kenangan"

 

"Apakah dia tidak marah kepadamu kalau kamu melakukan hal itu"

 

"saya akan berbicara dengan Yunho tapi saya yakin dia tidak akan mempermasalahkannya"

 

"Baik kalau begitu”

 

"terima kasih tante"

 

"Sama-sama Jaejoong, saya senang kamu sudah berubah. Saya langsung urus untuk penjualannya. Kamu tidak perlu repot Jaejoong"

 

"terima kasih tante, saya minta maaf karena telah merepotkan tante"

 

"tidak apa-apa, kamu tidak merepotkan tante sama sekali"

 

Tidak lama kemudian, Jaejoong mengakhiri teleponnya. Dia melihat Yunho sedang menatap dirinya

 

 "Apakah kamu yakin untuk menjual apartement ini?" tanya Yunho sambil dia mengerutkan alisnya 

 

"Iya, aku yakin untuk hal tersebut. Yunho, aku harap kamu tidak keberatan kalau aku menyimpan barang-barang milik aku dan Yamapi di rumah orang tuaku"

 

“Aku tidak keberatan sama sekali" kata Yunho tersenyum sambil dia mengelus kepala Jaejoong sehingga membuat Jaejoong tersenyum karena Yunho mengerti tentang dirinya 

 

"kalau begitu, aku akan menyimpan gelang ini sebagai kenangan terakhir" kata Jaejoong 

 

Jaejoong langsung melepaskan gelang yang terpasang di pergelangan tangannya. Setelah itu, dia mengambil gelang milik Yamapi. Dia langsung menyatukan kedua gelang tersebut. Setelah itu, dia langsung memasukkan kedua gelang tersebut ke dalam kotak. 

 

Jaejoong membawa box tersebut untuk disimpan sebagai kenang-kenangan dia untuk terakhir kalinya. Setelah itu, mereka membereskan barang-barang yang ada di apartemen tersebut. 

 

2 jam kemudian, mereka akhirnya selesai memasukkan semua barang-barang ke dalam box. setelah itu mereka langsung pulang menuju ke condominium Yunho 

.

.

.

.

 

3 BULAN KEMUDIAN

GEREJA YEOUIDO 

Suasana tenang, damai, dan sunyi di gereja yeouido karena mereka sedang hikmat mendengar perkataan dari pastor. Jaejoong melihat kesungguhan di mata Yunho, dia sangat bahagia ketika Yunho melamar dirinya. Jaejoong menjadi ingat dengan perkataan dari almarhum kekasihnya bahwa Yunho adalah cinta sejati untuk dirinya. Dia merupakan pria yang dikirim khusus Jaejoong untuk menggantikan Yamapi. Meskipun awalnya Jaejoong masih belum bisa mencintai Yunho sepenuhnya, tapi lama-kelamaan perasaan cinta itu tumbuh dengan sendirinya. Saat ini Jaejoong sedang berdiri bersama dengan Yunho. Mereka sedang menunggu pastor untuk mengucapkan janji sucinya. 

 

“Jung Yunho, apakah anda bersedia menerima Kim Jaejoong sebagai seorang pendamping hidupmu, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit, untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua” kata pastor tersebut

 

“Saya bersedia” jawab Yunho dengan penuh keyakinan 

 

“Kim Jaejoong, apakah anda bersedia menerima Jung Yunho sebagai seorang pendamping hidupmu, untuk saling memiliki dan juga menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, dan pada waktu sehat maupun sakit, untuk selalu saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kalian berdua” kata pastor tersebut

 

“Saya bersedia” jawab Jaejoong dengan senyuman 

 

Yunho langsung memasangkan cincin di jari manis kekasihnya tersebut sedangkan Jaejoong juga melakukan hal yang sama. 

 

"Kamu bisa mencium pasanganmu” kata pastor tersebut Setelah cincin mereka sudah terpasang di jari manis. 

 

Yunho menatap mata Jaejoong dengan lembut lalu dia mendekatkan wajahnya ke Jaejoong secara perlahan sampai bibir mereka bersentuhan. Jaejoong langsung memejamkan matanya setelah dia merasakan sentuhan di bibirnya. Mereka berciuman secara lembut dan pelan. 

 

Tidak lama kemudian, mereka melepaskan ciumannya sambil tersenyum dan menatap satu sama lain. Para tamu undangan yang hadir dalam acara pernikahan tersebut memberikan ucapan selamat kepada Yunho dan Jaejoong. Mereka akhirnya hidup bahagia setelah melewati masa-masa yang sulit sebelumnya.

 

THE END

===========================================================================================================================

Author Note : 

See you for Epilogue in the next chapter

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Babygirl239 #1
Wish it was in english and not another language
Babygirl239 #2
Wish it was in english and not another language
ohmyyunjae
#3
Chapter 30: oh wow it has ended T_T pls author, create another story for us!!
ohmyyunjae
#4
Chapter 29: finallyyyyyyyy. you updated. thank god!!oh no the story has come to an end. so sad T_T but im glad yunjae r happily married now :)
ohmyyunjae
#5
Chapter 28: noooooo, why did jae refuse?
ohmyyunjae
#6
Chapter 26: I knew it was jihyo!!
ohmyyunjae
#7
Chapter 25: oh no, god yunho's father is giving yunho a hard time. Why is he refusing such a pretty guy like jaejoong from being his daughter-in -law? hehe
ohmyyunjae
#8
Chapter 24: nooooooo, jae's legs. please get well soon jae!! T_T
ohmyyunjae
#9
Chapter 23: wat the hell, jaejoong met an accident? nooooooooooooooo
ohmyyunjae
#10
Chapter 22: Poor jaejoong poor poor jaejoong. Im just crying tears T_T