CHAPTER 11

YOU ALWAYS IN MY HEART (YUNJAE VERSION)

Aku jatuh cinta dengan Jaejoong? Kata Yunho dalam hati setelah dia membaca semua artikel di situs internet tentang gejala yang dialami selama ini.. 

 

Yunho masih tidak percaya dengan hal tersebut sehingga dia mengambil ponselnya kembali lalu membaca ulang semua situs-situs yang telah dibaca oleh dirinya. 

 

Aku tidak percaya, ini tidak mungkin terjadi!!! aku dan Jaejoong sama-sama laki-laki!! Aku yakin pasti artikel ini salah!! Hal ini tidak benar!!

 

Yunho masih berusaha untuk menyangkal semuanya karena dia tidak mungkin jatuh cinta dengan Jaejoong. 

 

Kalau aku mencintai Jaejoong berarti aku mencintai sesama laki-laki!!! Apakah aku GAY!! Tidak!! Ini tidak mungkin!!! Aku tidak mungkin menjadi GAY!!! Aku masih normal!! Aku masih mencintai wanita!!! 

 

Yunho terkejut dengan pola pikirnya sendiri karena dia tidak terlintas sedikitpun kalau dia menjadi gay. Dia selalu menganggap kalau dia normal seperti straight as ruler, right? 

 

Yunho tetap meyakinkan kepada dirinya sendiri kalau dia masih normal. Dia sebenarnya open mind terhadap pasangan yang menjadi Bi, Gay atau Lesbian. Dia tidak mau menerima kalau hal itu terjadi kepada dirinya sendiri. 

 

Aku harus membuktikannya kalau aku masih normal seperti laki-laki pada umumnya. Aku masih menyukai wanita, aku masih menyukai payudara dan semua yang dimiliki oleh wanita kata Yunho dalam hatinya. 


 

APARTEMENT YJ 

Jaejoong sedang berbaring di tempat tidurnya. Dia senang karena projectnya telah berhasil sehingga membuat atasannya pun ikut senang. Jaejoong masih heran sampai saat ini, dia teringat percakapan antara dia dengan Yunho tadi malam saat di kantornya. 

 

Kenapa Yunho harus mengajak diriku untuk makan di restaurant tanggal 25 Desember?? Apakah memang seperti itu style seseorang yang pernah bekerja di london??? Hmm…. mungkin saja memang dia hanya mau merayakan atas keberhasilannya saja kata Jaejoong dalam hati yang berusaha untuk tetap berpikir positif. 

 

Jaejoong juga tiba-tiba teringat sesuatu yang membuat dia sangat bingung, terkejut sekaligus tidak percaya dengan apa yang dilihatnya tadi sore di kantornya. Jaejoong melihat Yamapi berdiri di samping Yunho sambil tersenyum kepada dirinya. 

 

Kenapa aku tiba-tiba melihat Yamapi disamping Yunho??? Apakah Yamapi selalu mengawasi diriku selama ini?? Ataukah itu hanyalah khayalan diriku saja karena selalu memikirkan Yamapi???. Kata Jaejoong dalam hatinya. 

 

Dia merasa sangat lelah dengan yang terjadi hari ini ditambah lagi kalau dia selalu bekerja lembur selama project tersebut sehingga dia memutuskan untuk memejamkan matanya agar bisa beristirahat lebih lama lagi. 

.

.

.

.

 

25 Desember 11:00 AM

TING

Tiba-tiba ada notifikasi muncul di ponsel Jaejoong yang menandakan ada 1 pesan masuk disaat Jaejoong sedang sarapan. Dia langsung mengambil ponselnya dan membaca isi pesan tersebut


 

From : Mr Yunho 

Subject : No subject

 

‘Jaejoong, kamu yakin kalau aku tidak perlu menjemput dirimu?'


 

Setelah Jaejoong membaca isi pesan tersebut, dia langsung membalas pesan tersebut kepada Yunho. Tidak lama kemudian, dia menerima balasan pesan dari Yunho. 


 

From : Mr Yunho 

RE : RE : No subject

 

'Baiklah kalau begitu, kamu bisa menemui aku di lobby jam 13:00 PM’


 

Jaejoong membaca isi pesan tersebut, dia langsung menuju ke kamar mandi setelah selesai sarapan. 30 menit kemudian dia langsung bersiap-siap berangkat menuju ke kantor. 

 

Aku berangkat dulu Yamapi kata Jaejoong tersenyum sambil mengusap foto sang almarhum kekasih.


 

CONDOMINIUM YUNHO

Yunho baru saja selesai booking restaurant yang akan mereka kunjungi. Dia sengaja melakukan hal tersebut karena dia mau membuktikan sendiri. 

 

Aku harus membuktikan kepada Yoochun kalau aku tidak mencintai Jaejoong. Aku masih normal seperti laki-laki pada umumnya. Awas saja kau Yoochun kalau ternyata kamu terbukti bercanda dengan diriku karena masalah ini  kata Yunho berkata dalam hatinya sambil mengancam sahabatnya tersebut. 

 

Yunho melihat ke ponselnya, dia melihat kalau saat ini waktu sudah menunjukkan jam 10:50 AM

 

Haruskah aku menghubunginya?? aku takut dia berpikir aneh kalau aku menghubungi dia diluar pekerjaan kata Yunho dalam hatinya. 

 

10 menit berlalu, akhirnya Yunho memutuskan untuk mengirim pesan saja. Dia langsung mengetik pesan yang mau ditanyakan kepada Jaejoong karena Yunho mengingat kalau Jaejoong tidak mau dijemput oleh dirinya. 

 

Setelah Yunho sudah selesai mengirimkan pesan kepada Jaejoong, tidak lama kemudian dia menerima balasan pesan dari Jaejoong. 


 

From : Sekretaris Jaejoong 

RE : No subject

 

'Selamat pagi Mr Yunho. Kamu tidak perlu menjemput saya karena saya tidak mau merepotkan dirimu. Saya pikir lebih baik kalau kita bertemu di kantor saja’ '


 

Awalnya Yunho merasa aneh kenapa Jaejoong tidak mau dijemput oleh dirinya, tapi dia berpikir mungkin Jaejoong memang tidak mau merepotkan dia. Yunho langsung membalas pesannya, setelah itu dia langsung bergegas pergi ke kantor untuk bertemu dengan Jaejoong. 






 

INTERNATIONAL INC

30 menit kemudian, Yunho tiba di kantor karena jarak dari condominium ke kantor tidak terlalu jauh. Saat ini dia sedang menunggu Jaejoong di lobby sesuai dengan yang dia janjikan. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling tapi dia belum melihat kedatangan Jaejoong.

Tidak lama kemudian, dia melihat Jaejoong yang baru saja memasuki lobby. Dia langsung mengambil ponsel dari saku celananya seolah-olah dia baru saja selesai menelepon.

 

"Selamat siang, Mr Yunho” kata Jaejoong yang langsung menyapa Yunho. 

 

“Selamat siang, Jaejoong” jawab Yunho 

 

“Saya minta maaf Mr Yunho karena saya membuat kamu menunggu terlalu lama” kata Jaejoong karena dia merasa tidak enak sudah membuat Yunho telah menunggu dirinya.

 

"Tidak apa-apa Jaejoong, aku juga baru saja sampai kantor sehingga aku tidak terlalu menunggu lama di lobby" Yunho berbohong kepada Jaejoong karena dia tidak mau terkesan kalau dia menantikan hal ini walaupun sebenarnya dia sudah menunggu lebih dari 15 menit di lobby. 

 

“Ayo kita pergi ke restaurant. Kamu pergi bersama dengan diriku jadi biarkan saja mobilmu di parkir di kantor” 

 

“Baik Mr Yunho” 

 

Mereka berdua pergi ke restaurant yang sudah dipesan oleh Yunho. Selama di perjalanan tidak ada yang berkata satu pun. Mereka hanya mendengarkan musik yang bersenandung di dalam mobil Yunho. 


 

THE SUNRISE RESTAURANT

Mereka yang sudah tiba di restaurant, langsung menuju ke ruangan VIP yang sudah di booking oleh Yunho. Setelah itu, mereka langsung memesan makanan yang ada di menu tersebut. Mereka berbincang tentang pekerjaan sambil menunggu makanan disajikan. 

 

“Mr Yunho, para investor sangat senang dengan keberhasilan project yang kamu jalankan sehingga mereka menjadi percaya untuk menaruh saham ke perusahaan”

 

“Aku juga sangat bersyukur karena hal tersebut. Semuanya juga berkat dari kerja keras kalian sehingga membuat project tersebut sukses besar.” 

 

“Saya yakin kalau para pegawai juga bangga memiliki boss seperti dirimu yang bekerja keras dan bertanggung jawab dalam hal mengelola perusahaan” kata Jaejoong sambil tersenyum 

"Jaejoong” 

 

“Iya Mr Yunho ”

 

“Aku mungkin telat untuk bertanya kepadamu. Apakah tidak masalah kalau aku hanya memanggil namamu?" Tanya Yunho 

 

"Saya tidak masalah untuk hal tersebut Mr Yunho" 

 

“Aku khawatir kamu keberatan kalau aku hanya memanggil nama kamu dengan sebutan Jaejoong karena aku tahu kalau kamu lebih tua daripada diriku” 

 

“Saya tidak akan keberatan, Mr Yunho” kata Jaejoong. 

 

Jaejoong mengetahui kalau usia Yunho 3 tahun lebih muda dari dirinya tapi dia tidak mempermasalahkan hal tersebut apalagi Yunho adalah bos nya sehingga dia menganggap kalau hal tersebut sangat wajar. 

 

Yunho tersenyum lalu dia mengatakan "Hmm... Kalau begitu, bisakah kamu hanya memanggil namaku dengan sebutan Yunho saja?" 

 

Jaejoong pun terkejut mendengarnya "saya tidak bisa melakukan hal tersebut Mr Yunho karena kamu adalah atasan saya" 

 

"Tidak apa-apa, Jaejoong. Saya mau mulai sekarang kamu panggil aku Yunho saja"

 

“Tapi……” kata Jaejoong yang masih ragu

 

“Ini adalah perintah dari diriku, Jaejoong” 

 

Jaejoong tersenyum dan berkata "Baik Yunho" 


 

DEG….. DEG……. DEG


 

Kenapa jantungku mulai berdetak tidak karuan melihat Jaejoong tersenyum manis kepadaku??

 

Aku akui kalau wajah Jaejoong memang manis ketika dia tersenyum, wangi tubuh Jaejoong disaat dia sedang mendekati diriku, bibirnya yang berwarna pink merona, kulitnya Jaejoong yang halus dan putih seperti salju

 

Entah kenapa aku mau menyentuh dirinya

 

"....nho"

 

Aku mau menyentuh kulitnya yang halus

 

"....unho"

 

Aku juga mau mencium bibir-------

 

"YUNHO!!!!"

 

Yunho yang tersadar bahwa ternyata dia sedang memegang pipi kiri Jaejoong, dia langsung melepaskan tangannya dan duduk di kursinya kembali

 

"Aku…. aku… maaf... maafkan aku... aku minta maaf karena tadi…. ada... Sesuatu…..di wajahmu...makanya ...aku berusaha….  untuk membersihkannya" kata Yunho. Dia merasa gugup sehingga dia berusaha untuk mencari alasan

 

Jaejoong hanya terdiam memandangi Yunho sambil mengerutkan alisnya, dia berusaha untuk berpikir positif dengan yang baru saja terjadi. 

 

Ada apa dengan Yunho? Kenapa dia bersikap seperti itu?? Kata Jaejoong dalam hatinya. 

 

Tidak lama kemudian, pesanan mereka sudah disajikan oleh pelayan, mereka menyantapnya dengan suasana hening. 

 

Aish Yunho!!! Apa yang telah kamu lakukan!!! Kata Yunho sambil memarahi dirinya sendiri dalam hati. 

 

Yunho merasa malu apa yang telah dia lakukan kepada Jaejoong, dia berusaha mencari topik agar tidak canggung 

 

"hmm.... Jaejoong -----"


 

RING RING

 

Perkataan Yunho terpotong karena nada dering ponsel seseorang yang dia yakin itu adalah ponsel Jaejoong yang berdering

 

Jaejoong memberikan isyarat kepada Yunho agar dia bisa menjawab teleponnya. Yunho mempersilahkannya 

 

"Hallo.." jawab Jaejoong 

 

"............" Yunho tidak bisa mendengar pembicaraan orang yang sedang menelepon Jaejoong. 

 

"Baik, nanti malam aku kesana untuk menginap"

 

Menginap??? Jaejoong mau menginap di rumah siapa??? Kata Yunho berkata dalam hatinya.

 

"..........." Yunho mencoba mendengarkannya kembali tapi hasilnya nihil

 

"Iya nanti aku kabari kamu lagi...ok... Bye.." kata Jaejoong sambil tersenyum. Dia langsung memutuskan teleponnya.

 

Dia tersenyum??? Siapa yang barusan menelepon Jaejoong dan mengajaknya menginap??  Berbagai pertanyaan muncul di dalam pikiran Yunho. 

 

Apakah Jaejoong memiliki kekasih??? Tunggu!!! Kenapa aku merasa kesal??? Hal tersebut sangat wajar kalau Jaejoong memiliki kekasih karena dia cantik dan manis kata Yunho dalam hati. Dia tanpa sadar mengerutkan alisnya karena memikirkan hal tersebut.

 

Jaejoong melihat perubahan dari wajah Yunho tapi dia tidak terlalu memperdulikannya "Yunho, tadi kamu mau bicara apa kepada saya?" tanya Jaejoong

 

"Aahh.... Aku lupa tadi mau bicara apa. Jaejoong, Lebih baik cepat kita habiskan makanannya sebelum dingin" kata Yunho yang masih berusaha untuk menenangkan hatinya 

 

Jaejoong hanya mengangguk dan mereka berdua melanjutkan makannya kembali. Setelah selesai makan, mereka berdua Langsung pulang. 

 

"Yunho, terimakasih untuk jamuan makan hari ini" kata Jaejoong memecah keheningan di tengah perjalanan

 

"Iya sama-sama Jaejoong, kamu mau aku antar pulang?" Tanya Yunho 

 

"Tidak usah Yunho, antarkan saja saya ke kantor karena saya bawa mobil" 

 

"Hmm...oke... Jaejoong” 

 

“Iya Mr Yunho”

 

“Aku minta maaf Jaejoong” kata Yunho 

 

“Untuk apa kamu meminta maaf kepada saya, Yunho?” tanya Jaejoong sambil melihat ke arah Yunho 

 

“Kamu harus menemani aku ke restaurant untuk merayakan keberhasilan project perusahaan padahal kamu sudah ada janji dengan kekasihmu.”

 

“Janji?? Kekasihku??? Apa maksud kamu Yunho ?” tanya Jaejoong sambil mengerutkan alisnya karena dia tidak mengerti kenapa Yunho bisa berbicara seperti itu. 

 

“Jujur saja Jaejoong kepada diriku, kamu tidak perlu menutupinya meskipun aku adalah bosmu. Kamu sudah memiliki janji dengan kekasihmu makanya dia menelepon dirimu pada saat kita makan di restaurant, benar kan" kata Yunho yang entah kenapa menyebut kata 'kekasih' membuat hatinya merasa tidak nyaman.

 

“Kamu salah paham Yunho karena yang tadi menelepon bukan kekasih saya” kata Jaejoong yang mulai mengerti arah pembicaraan mereka.

 

"Aku pikir yang tadi menelepon adalah kekasihmu” kata Yunho 

 

"Dia adalah adikku yang menelpon saat kita di restaurant. Dia meminta saya menginap di rumah untuk kumpul keluarga" kata Jaejoong memberikan penjelasan kepada Yunho 

 

“oh  jadi yang menelepon adalah adikmu, Jaejoong” kata Yunho 

 

"Saya tidak mempunyai kekasih" kata Jaejoong dengan suara yang pelan dan tanpa Jaejoong sadari Yunho tetap mendengarnya sehingga tanpa sadar dia mulai tersenyum karena hatinya merasa tenang dengan perkataan Jaejoong.

 

Yunho mengantarkan Jaejoong kembali ke kantor untuk mengambil mobilnya. Setelah itu, mereka berpamitan dan Jaejoong langsung menuju ke rumah keluarganya.


 

CONDOMINIUM YUNHO

Yunho yang sudah tiba condominiumnya, dia langsung menuju ke kamar mandi untuk shower. Yunho mengingat apa saja yang terjadi hari ini. Dia merasa aneh kenapa dia kesal disaat dia berpikir kalau Jaejoong memiliki kekasih

 

Disaat Jaejoong berkata dia tidak mempunyai kekasih, entah kenapa dia merasa sangat senang yang seolah-olah beban di hatinya berkurang. 

 

Hmm.. sepertinya aku harus mencoba bertanya kepada Yoochun meskipun aku ragu dia memberikan informasi yang tepat kata Yunho dalam hatinya. Yunho langsung melanjutkan mandinya. 

 

15 menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi dan langsung menuju kamarnya. Di saat dia sedang memakai bajunya, tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi di condonya. 

 

TING TONG TING TONG TING TONG

 

Terdengar suara bel yang berbunyi secara terus-menerus seperti menggambarkan seseorang di luar sana ingin segera dibukakan oleh pemiliknya

 

"Aiisshh.... Siapa sih yang menekan bel seperti ini karena sangat mengganggu" kata Yunho dengan kesal. Dia langsung memakai baju dan celananya, setelah itu dia pergi ke depan pintu sambil mengecek siapa yang berkunjung. Setelah dia melihat siapa pelakunya, dia langsung membukakan pintunya

 

"Aiisshh Yunho , kenapa kau lama sekali membukakan pintunya" kata Yoochun yang langsung masuk ke dalam tanpa menunggu persetujuan dari Yunho 

 

"Aiisshh yaahh!!! Hal yang barusan kau lakukan bisa merusak bel di tempatku. Lagian apa yang kau lakukan disini??? Bukannya kau ada kencan dengan Junsu??" Tanya Yunho heran bercampur kesal karena Yoochun. 

 

"Aku sedang bertengkar dengan Junsu makanya aku langsung ke condo dirimu " jawab Yoochun dengan kesal

 

"Kamu bertengkar dengan Junsu??? Karena hal apa?" tanya Yunho yang penasaran.

 

"Kami lagi berjalan berdua lalu tiba-tiba kami bertemu dengan mantan kekasih Junsu. Mereka berbicara satu sama lain mengenang masa lalu. Meskipun aku tahu kalau itu adalah mantannya tapi tetap saja aku kesal dan cemburu" kata  Yoochun.

 

"Kenapa kau harus cemburu??? Mereka sudah tidak berhubungan lagi jadi harusnya tidak masalah meskipun Junsu bertemu atau berbicara dengan mantan kekasihnya" kata Yunho 

 

"Eeeiii Yunho!! Aku Memiliki perasaan cemburu kepada mantan kekasih Junsu sangat wajar karena hal tersebut membuktikan kalau aku sangat sayang dan cinta kepada Junsu sehingga aku khawatir kalau dia kembali kepada mantannya”

 

“Kenapa kamu harus khawatir, Yoochun?? Bukankah itu berarti kalau kamu tidak mempercayai Junsu?” tanya Yunho 

 

“Aku mempercayai Junsu. Aku juga yakin kalau dia tidak akan selingkuh dari diriku tapi rasa takut dan khawatir itu pasti muncul. Coba saja kau membayangkan kalau orang yang kau sukai atau cinta memiliki kekasih atau masih bertemu dengan mantannya, pasti hatimu akan kesal”

 

Yunho terkejut mendengar perkataan dari sahabatnya tersebut sehingga dia mencoba untuk bertanya kepada Yoochun untuk memastikannya

 

"Yoochun, jadi maksud kamu kalau aku menyukai atau mencintai seseorang dan melihat seseorang tersebut ternyata menelepon dengan pria atau wanita lain sehingga menyebabkan hatiku merasa kesal maka artinya aku cemburu padanya?" tanya Yunho kepada Yoochun.

 

"Iya Yunho itu yang dinamakan cemburu"

 

Jadi aku cemburu kepada Jaejoong karena aku berpikir kekasihnya menelepon dia kata Yunho dalam hati sambil dia memikirkan mengenai kejadian tadi siang saat mereka sedang makan di restaurant. 


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Babygirl239 #1
Wish it was in english and not another language
Babygirl239 #2
Wish it was in english and not another language
ohmyyunjae
#3
Chapter 30: oh wow it has ended T_T pls author, create another story for us!!
ohmyyunjae
#4
Chapter 29: finallyyyyyyyy. you updated. thank god!!oh no the story has come to an end. so sad T_T but im glad yunjae r happily married now :)
ohmyyunjae
#5
Chapter 28: noooooo, why did jae refuse?
ohmyyunjae
#6
Chapter 26: I knew it was jihyo!!
ohmyyunjae
#7
Chapter 25: oh no, god yunho's father is giving yunho a hard time. Why is he refusing such a pretty guy like jaejoong from being his daughter-in -law? hehe
ohmyyunjae
#8
Chapter 24: nooooooo, jae's legs. please get well soon jae!! T_T
ohmyyunjae
#9
Chapter 23: wat the hell, jaejoong met an accident? nooooooooooooooo
ohmyyunjae
#10
Chapter 22: Poor jaejoong poor poor jaejoong. Im just crying tears T_T