CHAPTER 23

YOU ALWAYS IN MY HEART (YUNJAE VERSION)

"apakah kamu mencari ini, Jaejoong?" kata seseorang tersebut

 

Jaejoong langsung melihat sumber suara tersebut. 

 

“Yunho” kata Jaejoong terkejut 

 

Jaejoong langsung membelalakkan matanya ketika dia melihat Yunho berada di depan pintu kamarnya sambil menunjukkan gelang yang ada di tangan kekasihnya tersebut. 

 

Bagaimana Yunho bisa masuk ke dalam apartementnya?? Sejak kapan dia mengetahui hal ini??? Apakah dia mengikuti diriku kesini???

 

Berbagai pertanyaan muncul di kepala Jaejoong karena dia terkejut dengan kehadiran Yunho di apartemennya. Jaejoong hanya terpaku diam, dia tidak bisa bergerak seolah-olah kakinya sudah disemen yang sudah kering.

 

"Apakah benda ini yang kamu cari, Jaejoong?" kata Yunho sambil dia menghampiri kekasihnya tersebut 

 

Jaejoong hanya terdiam karena dia masih terkejut dengan kedatangan Yunho  

 

"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan diriku?" tanya Yunho kepada kekasihnya tersebut 

 

PRANG!!

 

Jaejoong akhirnya tersadar ketika dia mendengar suara yang sangat keras

 

"Yunho!! Apa yang kamu lakukan!!" teriak Jaejoong ketika dia melihat Yunho menjatuhkan salah satu bingkai foto yang terletak di atas meja

 

"Jawab pertanyaanku!!!! Kenapa kamu menyembunyikan semua ini kepadaku!!! Kenapa kamu harus berbohong kepadaku!!!! Kenapa kamu tega melakukan semua ini padaku!! Teriak Yunho kepada Jaejoong karena dia sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi 

 

"aku...... aku...." kata Jaejoong terbata-bata sambil dia melihat bingkai foto yang dijatuhkan oleh kekasihnya tersebut . 

 

"kamu pernah bilang kalau gelang itu pemberian dari Almarhum nenekmu dan kamu juga pernah berkata padaku kalau gelang itu pernah terjatuh sehingga pecah. Apa yang terjadi sebenarnya??? Ternyata semua itu omong kosong!!! Kamu berbohong kepadaku!!!! Gelang itu merupakan gelang yang kalian gunakan sebagai tanda kalau kalian adalah sepasang kekasih!!! Benar kan!!" 

 

"................." Jaejoong terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun 

 

"Kenapa kamu tidak mengatakan sejujurnya kepadaku?? Kenapa?? Apakah kamu masih mencintainya?? Apakah kamu masih belum bisa melupakannya?? Apakah kamu masih merasa bersalah dengan semua hal yang terjadi kepada almarhum kekasihmu??”

 

"......................." Jaejoong terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun 

 

Yunho langsung mencengkram pundak Jaejoong dengan keras

 

“Kenapa kamu tega melakukan hal itu kepadaku!!! Apakah karena aku lebih muda darimu??? Apakah kamu tidak mencintaiku?? Apakah aku hanya sebagai pelarian saja untukmu saja, Jaejoong??" 

 

"......................." Jaejoong masih terdiam 

 

"JAWAB PERTANYAANKU JAEJOONG!!!!!"

 

Yunho semakin kesal dengan Jaejoong karena dia tidak menjawab satupun pertanyaan darinya

 

“Kamu tidak menjawab satupun pertanyaan dariku. Aku pikir aku sudah mengetahui jawabannya. Kalau begitu, lebih baik kita akhiri saja hubungan kita berdua. Kita PUTUS!!! Kata Yunho sambil dia membuang gelang milik almarhum kekasihnya ke lantai. 

 

Yunho langsung pergi meninggalkan apartement tersebut. Sedangkan Jaejoong mencoba untuk mengejar Yunho tapi hasilnya nihil karena Yunho sudah pergi meninggalkannya 

 

"Yunho .... Yunho... maafkan aku…. Maafkan aku" kata Jaejoong 

 

Air mata mengalir deras di pipi Jaejoong. Dia mengetahui kalau hal ini sudah terlambat baginya. Dia menyadari kalau dia egois karena tidak berkata jujur kepada Yunho sejak awal. Dia hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan Yunho . 

 

Disisi lain, Yunho sangat kesal dengan sikap Jaejoong. Hal seperti ini tidak akan terjadi apabila Jaejoong menceritakan semuanya dari awal kepada dirinya. Hatinya sakit ketika Jaejoong tidak menjawab satupun pertanyaan dari dia sehingga Yunho menyimpulkan kalau Jaejoong tidak pernah mencintai dirinya. Saat ini Yunho tidak mau pulang ke condominium sehingga dia memutuskan untuk pergi ke bar terdekat. 

 

Setelah tangisannya mereda, Jaejoong langsung keluar dari apartement tersebut. Dia langsung pergi menuju ke condominium Yunho. Dia akan menjelaskan semua dari awal agar Yunho mau memaafkan kesalahan dirinya. 


 

CONDOMINIUM YUNHO 

1 jam kemudian, Jaejoong sudah tiba di condominium Yunho. Dia langsung masuk ke dalam condonya, tapi ruangannya kosong. Tidak ada seorangpun di dalam condo tersebut 

 

Kemana Yunho pergi??? Apakah dia pergi ke tempat lain?? Apakah dia pergi ke bar?? Kata Jaejoong dalam hati 

 

Jaejoong mencoba mencari kekasihnya di bar terdekat. Dia terus mencari hingga tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20:00 PM. 

 

Usahanya pun tidak membuahkan hasil akhirnya Jaejoong memutuskan untuk kembali ke condominium Yunho. Dia berharap Yunho sudah kembali tapi ternyata harapannya sirna ketika condonya masih kosong. 

 

Jaejoong sudah mencoba menelpon Yunho berkali-kali tapi tidak diangkat satupun oleh kekasihnya tersebut. Jaejoong merasa khawatir dengan kondisi Yunho sehingga dia memutuskan untuk menelpon Yoochun

 

RING RING

 

RING RING

 

"Hallo" jawab Yoochun 

 

"Hallo…  Yoochun ..."

 

"Jaejoong ... ada apa dengan suaramu??" tanya Yoochun karena dia mendengar suara Jaejoong yang serak

 

"Yoochun ... saya mohon kepada kamu untuk beritahukan kepadaku tempat yang biasa Yunho kunjungi” 

 

"ada apa Jaejoong ?? apakah kalian bertengkar?" tanya Yoochun khawatir 

 

"saya tidak bisa menjelaskannya sekarang, saya mohon bantuanmu untuk mencarinya karena dia tidak mengangkat telepon dariku, saya sangat khawatir dengannya" kata Jaejoong menangis tersedu-sedu 

 

"ok....ok... saya akan mencoba menghubunginya dulu" kata Yoochun 

 

SKY BAR

"one more please"

 

Yunho meminta bartender untuk memberikan segelas wine kepadanya. Dia berusaha untuk mabuk agar bisa menghilangkan kesedihannya dan sakit hatinya. 

 

RING RING RING RING

 

Ponselnya kembali berdering sudah 30th tapi Yunho tetap mengabaikannya karena dia mengetahui siapa yang memanggilnya. Dia belum sanggup untuk mendengar suaranya 

 

RING RING RING RING

 

Tidak lama kemudian ponselnya kembali berdering, dia melihat nama yang meneleponnya ternyata bukan Jaejoong tapi sahabatnya sehingga dia memutuskan untuk menjawab panggilannya. 

 

"hallo"

 

"Yunho, kamu ada dimana sekarang?" 

 

"sky bar"

 

"ok, aku kesana sekarang" kata Yoochun. Dia langsung menutup telpnya

 

30 menit kemudian Yoochun sampai di sky bar, dia langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan tersebut dan akhirnya dia menemukan dimana Yunho berada

 

"Yunho, apa yang kamu lakukan disini?? Apakah kamu tahu kalau Jaejoong meneleponku? Dia khawatir padamu. Aku juga mendengar suaranya terdengar serak seperti habis menangis. Apakah kalian bertengkar??" 

 

"Kamu tidak usah ikut campur!!"

 

"Eeii….  Yunho, kamu harus ceritakan masalahmu kepadaku. Mungkin saja aku bisa memberikan  solusi untuk kamu" 

 

Yunho berpikir sejenak, setelah beberapa menit akhirnya dia memutuskan untuk menceritakan kepada sahabatnya tersebut. 

 

"Waahh….. Aku tidak menyangka ternyata Jaejoong sangat mencintai almarhum kekasihnya" kata Yoochun setelah dia mendengar semua cerita dari Yunho sehingga membuat Yunho langsung menatap tajam ke sahabatnya tersebut

 

"Aku yakin kalau dia tidak mencintai diriku sejak awal. Dia hanya menganggapku sebagai pelarian saja. Mungkin dia malu berhubungan dengan diriku karena aku lebih muda darinya"

 

"Yunho, aku yakin tidak seperti yang kamu pikirkan. Kalau seandainya Jaejoong memang tidak mencintaimu, dia tidak mungkin meneleponku untuk mencarimu. Dia sangat khawatir padamu, aku yakin dia juga menangis karena aku mendengar suaranya serak saat dia meneleponku" 

 

"aku yakin dia hanya merasa bersalah saja padaku makanya dia seperti itu" 

 

“Aku yakin tidak seperti itu, Yunho” 

 

“Aku pikir semuanya sudah terlambat, Yoochun”

 

“Tidak ada kata terlambat, Yunho”

 

"Aku …… sudah putus dengan dia" kata Yunho sehingga membuat Yoochun terkejut

 

"siapa yang meminta putus?? kamu atau Jaejoong??" tanya Yoochun 

 

"aku... yang memutuskan…. Untuk mengakhiri… Hubungan kita" kata Yunho sehingga membuat Yoochun menghela nafas panjang 

 

"Yunho, aku hanya bisa memberikanmu saran. Lebih baik kamu fikirkan kembali apa yang telah kamu katakan padanya. Tanya pada hatimu bukan dari egomu. Apakah kamu rela melepaskannya?? Apakah kamu rela melihat dia dengan lelaki lain?? Jangan sampai kamu salah mengambil keputusan yang membuatmu menyesal di kemudian hari." 

 

“Dia sudah berbohong kepadaku. Seandainya dia menceritakan semuanya dari awal, aku yakin hubungan kita akan baik-baik saja” 

 

"Yunho, aku yakin pasti ada sebabnya kenapa dia tidak berbicara jujur dengan dirimu. Lebih baik  kamu mendengarkan alasannya terlebih dahulu. Aku yakin dia pasti menceritakan kepadamu semuanya"

 

“Aku tidak tahu lagi. Aku masih bingung dengan perasaanku. Di satu sisi aku masih mencintai dia, tapi disisi lain aku sangat kecewa padanya” 

 

“Satu hal yang harus kamu ingat. Dia tidak selingkuh darimu, dia hanya belum bisa melupakan almarhum kekasihnya, tapi bukan berarti dia tidak mencintai kamu. Aku yakin dia sudah memiliki perasaan untukmu, Yunho” 

Yunho terdiam ketika dia mendengarkan perkataan dari sahabatnya tersebut. Yoochun memang benar, Jaejoong tidak selingkuh darinya. Jaejoong hanya belum bisa melupakan almarhum kekasihnya karena dia masih merasa bersalah akan hal tersebut. 

 

"Yunho, lebih baik kita pulang karena sudah malam"

 

"Hari ini aku tidak mau pulang ke condominium. Bisakah aku menginap di tempatmu, Yoochun" kata Yunho 

 

"Ok, tapi aku akan menelepon Jaejoong untuk memberitahukannya agar dia tidak khawatir" 

 

Yunho hanya mengangguk saja, dia langsung keluar dari bar tersebut. Sementara itu, Yoochun langsung menelepon Jaejoong untuk memberitahukan tentang Yunho. 


 

JAEJOONG POV

Aku sudah mencoba mencari Yunho di berbagai tempat tapi masih tidak bertemu dengannya. aku sudah mencoba menelponnya berkali-kali tapi tidak diangkat olehnya. Aku sangat khawatir terjadi sesuatu pada dirinya sehingga membuatku memutuskan untuk menelepon sahabatnya. 

 

Setelah aku selesai menelepon sahabatnya, aku hanya bisa menunggu info dari Yoochun. Sekitar 30 menit kemudian, Yoochun menghubungiku kembali

 

"Bagaimana??? Apakah kamu sudah menemukannya??" tanyaku khawatir

 

"Aku sudah menemukan dia, Jaejoong. Saat ini dia berada di sky bar, aku melihat dia sedang duduk sendirian. Apakah kamu mau datang kesini?"

 

"saya pikir lebih baik kamu saja yang menemaninya karena aku tidak mau membuatnya tambah marah kepada diriku" 

 

Sebenarnya aku mau menemuinya tapi aku masih takut kalau dia tidak mau bertemu denganku jadi lebih baik sahabatnya saja yang menemuinya

 

"Hmm….  ok" 

 

Setelah telepon berakhir, aku bisa bernafas sedikit lega karena mengetahui bahwa keadaan dia baik-baik saja meskipun aku yakin hatinya masih sakit karena diriku.

 

3 jam kemudian, aku menerima telp dari Yoochun, aku segera mengangkat teleponnya

 

"hallo, bagaimana keadaan dia sekarang?" 

 

aku langsung to the point bertanya kepadanya

 

"hallo Jaejoong, dia sangat terpuruk sekarang. Aku harap kamu bisa memberikan penjelasan kenapa kamu melakukan hal itu kepadanya. Kamu adalah cinta pertamanya, dia sangat mencintaimu sehingga dia sangat kecewa ketika mengalami hal tersebut"

 

"aku tahu kalau aku salah ..... makanya dia.... Dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan kita" kataku sambil berusaha menahan agar air mataku tidak terjatuh lagi 

 

"dia sudah bercerita semuanya kepadaku. Aku yakin dia berbicara seperti itu karena sedang emosi saja karena dia baru pertama kali dibohongi dan dikecewakan sehingga dia merasa tersakiti. Lebih baik kamu berbicara sejujurnya agar dia bisa mengerti"

 

"Aku mengerti, Yoochun"

 

"aku mau memberitahukan kalau Yunho hari ini menginap di apartemenku jadi kamu tidak perlu khawatir dengannya"

 

"baik, terima kasih Yoochun. Aku minta maaf karena telah merepotkan dirimu"

 

Setelah aku selesai berbicara dengan Yoochun, aku memutuskan untuk kembali ke rumah keluargaku.

END JAEJOONG POV 


 

KIM FAMILY

Jaejoong sudah tiba di kediaman keluarganya, dia langsung masuk ke dalam kamarnya. Seharian ini yang Jaejoong lakukan hanyalah menangis. Ibunya mengetahui kalau Jaejoong sudah pulang, dia langsung pergi ke kamar putranya tersebut. 

 

"Jaejoong"

 

"mama......." kata Jaejoong langsung memeluk ibunya sambil menangis

 

"Apakah Yunho sudah berbicara kepadamu?" tanya ibu Jaejoong sambil dia mengelus kepala putranya tersebut 

 

Jaejoong terkejut ketika dia mendengar ibunya berkata seperti itu kepada dirinya

 

"Mama, apakah kamu yang memberitahukan semuanya kepada Yunho??” tanya Jaejoong sambil dia menatap ibunya tersebut 

 

"Iya" kata ibu Jaejoong sehingga membuat Jaejoong melepaskan pelukannya 

 

"Kenapa mama??? Kenapa mama melakukan hal itu kepadaku!!" teriak Jaejoong marah kepada ibunya

 

"Tiba-tiba Yunho datang kesini, dia langsung menanyakan kepada ibu tentang Yamapi. Dia juga sudah bertemu dengan ibunya Yamapi sehingga ibu terpaksa harus menceritakan semuanya kepadanya termasuk tentang apartement kalian berdua"

 

"........................................." Jaejoong hanya terdiam ketika dia mendengar perkataan dari ibunya tersebut 

 

"Jaejoong, sepintar apapun kamu menyimpan rahasia kepadanya, lambat laun dia akan mengetahuinya. Mama sudah pernah berkata kepadamu bahwa lebih baik kamu menceritakan sejujurnya agar dia bisa mengetahui tentang dirimu"

 

"Aku tahu akan hal tersebut. Aku menyesal karena hanya mengikuti egoku saja, aku menyesal tidak pernah terbuka padanya, aku juga menyesal karena tidak memikirkan perasaannya dan aku juga sangat menyesal melakukan hal itu semua sehingga menyebabkan hubungan kita berdua telah berakhir" kata Jaejoong menangis tersedu-sedu 

 

Dia sangat menyesal atas perlakuan yang dia lakukan kepada Yunho. Hatinya terasa sangat sakit karena Yunho telah memutuskan hubungan dengannya

 

"Jaejoong, untuk kali ini mama tidak akan membantumu. Kamu harus bisa menyelesaikan dan mengambil keputusan. Tanyakan kepada hatimu apakah kamu memang mencintainya atau tidak, agar kamu tidak menyesal di kemudian hari" kata ibu Jaejoong 

 

"Aku akan meminta maaf dan menjelaskan semua padanya. Aku akan berusaha agar dia mau kembali kepada diriku karena aku menyadari kalau aku mencintainya sekarang. Aku tidak mau kehilangan orang yang aku cintai untuk kedua kalinya"

 

"Kalau begitu, sekarang kamu istirahat karena besok kamu kerja" 

 

"bagaimana aku akan menghadapi dia, mama?"

 

"kamu harus berani dan yakin serta selalu semangat"

 

Jaejoong menganggukkan kepalanya, dia langsung membaringkan tubuhnya karena dia akan berusaha untuk berbicara dengan Yunho besok hari




 

MIMPI JAEJOONG 

Angin dingin berhembus, dedaunan bergerak mengikuti arahan angin dilengkapi dengan hujan lebat yang membasahi permukaan. Jaejoong hanya terdiam, dia mengetahui kalau saat ini dia sedang berada di dalam mimpinya. Dia hanya memandangi derasnya hujan di sela-sela jendela.

 

"Jaejoong"

 

Dia langsung menengok seseorang yang memanggil namanya 

 

"Yamapi" kata Jaejoong dengan senyuman yang dipaksakan 

 

"Jaejoong"  

 

Yamapi langsung menghampirinya

 

"............."

 

"menangislah Jaejoong .... aku tahu kalau kamu sangat sedih" kata Yamapi sambil memeluk Jaejoong.

 

Jaejoong akhirnya menangis, dia sudah tak kuasa untuk menahan air matanya. Hatinya sangat sakit seperti tertusuk duri

 

"Yamapi  .... aku ... aku ... tahu kalau aku salah tapi aku tidak mau kalau dia membenciku" dia menangis dalam pelukan Yamapi 

 

"dia tidak membencimu, dia hanya kecewa karena kamu telah membohonginya selama ini" kata Yamapi sambil mengelus kepala Jaejoong 

 

Yamapi melepaskan pelukannya dan mengangkat dagu Jaejoong. Dia menghapus air mata yang mengalir di wajah Jaejoong dan menatap mata Jaejoong sangat dalam. Yamapi mendekatkan wajahnya ke Jaejoong karena dia mau menciumnya tapi Jaejoong langsung memalingkan wajahnya sebelum bibir mereka menyatu.

 

"......................" Jaejoong terdiam, dia tidak berani menatap wajah Yamapi 

 

"kamu sudah berubah Jaejoong. Aku yakin kamu sudah mengetahui bagaimana perasaanmu terhadapnya sekarang"

 

"maafkan aku Yamapi ..... aku masih menyayangimu.... aku masih mencintaimu ,,,, tapi hatiku memiliki perasaan yang lebih untuknya" kata Jaejoong sambil dia menundukkan kepalanya

 

"aku tidak marah kepadamu karena kamu akhirnya telah berubah menjadi lebih baik sehingga aku bisa menjadi lebih tenang" kata Yamapi tersenyum sambil mengelus kepala Jaejoong

 

"apa maksudmu, Yamapi?" tanya Jaejoong sambil dia menatap Yamapi 

 

"Jaejoong, teruslah berusaha, jangan menyerah. Aku harap kamu bisa kembali dan bahagia kepada dia" kata Yamapi sambil dia memegang kedua tangan Jaejoong 

 

"aku akan berusaha.... terima kasih, Yamapi" 

 

Setelah Jaejoong mengatakan hal tersebut, Yamapi langsung menghilang dari hadapannya dan seketika Jaejoong terbangun dari tidurnya.

END OF MIMPI JAEJOONG 


 

INTERNATIONAL INC

Jaejoong yang sudah tiba di kantor merasa sangat gugup karena dia harus memberanikan diri untuk berbicara dengan Yunho . 

 

Sebentar lagi dia akan datang kata Jaejoong dalam hati 

 

Jaejoong melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 07:50 AM. Tidak lama kemudian, terdengar 2 suara langkah sepatu mendekati ruangan tersebut. Jaejoong sudah bersiap untuk menyapa Yunho .

 

"selamat pagi Yunho ...... selamat pagi Yoochun" sapa Jaejoong kepada mereka berdua 

 

"selamat pagi, Jaejoong" kata Yoochun sedangkan Yunho langsung masuk ke ruangannya tanpa membalas sapaan dari Jaejoong.

 

Jaejoong melihat Yunho yang sudah masuk ke ruangannya sedangkan Yoochun hanya bisa menepuk pundak Jaejoong sehingga Jaejoong hanya melihatnya saja.

 

Hari ini Jaejoong tidak bisa menjelaskan kepada Yunho karena Yoochun yang selalu berada di samping Yunho. Hal ini baru pertama kali terjadi karena biasanya Yoochun tidak akan tinggal lama di ruangan Yunho. Dia hanya melaporkan untuk pekerjaan atau dia datang apabila Yunho memanggilnya, setelah itu dia akan langsung kembali ke ruangannya.

 

Setiap Jaejoong memberikan laporan tentang pekerjaan atau meeting maka yang selalu meresponnya hanyalah Yoochun sedangkan Yunho sama sekali tidak merespon atau melihat ke arahnya sehingga Jaejoong hanya bisa menghela napas dan bersedih. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul jam 19:00 PM yang menandakan waktunya para pegawai untuk pulang kerja. Jaejoong masuk ke dalam ruangan Yunho untuk pamit

 

"Yunho,  saya pulang kerja dulu" kata Jaejoong 

 

"........................" Yunho hanya terdiam tanpa meresponnya sama sekali

 

"hmm.... hari ini saya pulang ke condominium kamu"

 

"...................."

 

"hmm.... kalau begitu saya pamit dulu" kata Jaejoong 

 

Jaejoong langsung keluar dari ruangan Yunho lalu dia merasa seseorang memegang pundak, dia langsung melihat siapa yang memegang pundaknya 

 

"Yoochun"

 

"Jaejoong, kamu harus sabar. Aku yakin Yunho membutuhkan waktu untuk menenangkan dirinya" kata Yoochun sambil dia memegang pundak Jaejoong 

 

"hmm... aku tahu... "

 

"hmm.... sepertinya Yunho akan menginap di tempatku lagi"

 

"tidak apa-apa Yoochun. Aku minta tolong bantuanmu untuk sementara waktu tolong jaga dia.  Jangan sampai dia telat makan karena saya tidak mau dia sakit" kata Jaejoong dengan senyuman terpaksa yang terpasang di wajahnya.

.

.

.

 

1 bulan telah berlalu, Yunho tetap bersikap dingin kepada Jaejoong. Hal itu membuat Jaejoong menjadi stress karena setiap kali Jaejoong mau berusaha berbicara dengan Yunho maka dia akan mengalihkan pembicaraan dengan kata PROFESIONAL dalam bekerja sedangkan Yoochun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap Yunho.

 

Yoochun mengetahui kalau Yunho masih mencintai Jaejoong meskipun dia dingin terhadapnya tapi Yunho selalu memperhatikannya disaat Jaejoong tidak melihat dirinya. Yoochun juga sudah berulang kali menasehati Yunho agar mau mendengarkan penjelasan dari Jaejoong tapi dia tetap mengikuti egonya.

 

BRAK

 

Pintu ruangan kerja Yunho langsung terbuka tanpa ada ketukan terlebih dahulu 

 

"YUNHO!!! Teriak Yoochun sambil dia masuk ke ruangan kerja Yunho dengan wajah yang panik

 

"Aiishh….. sudah kubilang berkali-kali untuk mengetuk pintu sebelum masuk!!" bentak Yunho kepada Yoochun 

 

"aish ….. lupakan masalah itu!! Jaejoong!! Jaejoong!!!" teriak Yoochun sambil dia langsung menghampiri Yunho 

 

"ada apa dengan Jaejoong?" tanya Yunho sambil dia  mengerutkan alisnya

 

"dia.... dia... dia mengalami kecelakaan di depan kantor!!!"

 

"APA!!!" teriak Yunho terkejut, dia langsung berdiri dari tempat duduknya 


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Babygirl239 #1
Wish it was in english and not another language
Babygirl239 #2
Wish it was in english and not another language
ohmyyunjae
#3
Chapter 30: oh wow it has ended T_T pls author, create another story for us!!
ohmyyunjae
#4
Chapter 29: finallyyyyyyyy. you updated. thank god!!oh no the story has come to an end. so sad T_T but im glad yunjae r happily married now :)
ohmyyunjae
#5
Chapter 28: noooooo, why did jae refuse?
ohmyyunjae
#6
Chapter 26: I knew it was jihyo!!
ohmyyunjae
#7
Chapter 25: oh no, god yunho's father is giving yunho a hard time. Why is he refusing such a pretty guy like jaejoong from being his daughter-in -law? hehe
ohmyyunjae
#8
Chapter 24: nooooooo, jae's legs. please get well soon jae!! T_T
ohmyyunjae
#9
Chapter 23: wat the hell, jaejoong met an accident? nooooooooooooooo
ohmyyunjae
#10
Chapter 22: Poor jaejoong poor poor jaejoong. Im just crying tears T_T