CHAPTER 19

YOU ALWAYS IN MY HEART (YUNJAE VERSION)

Sepanjang jalan terlihat sepi karena hanya beberapa kendaraan yang masih berlalu-lalang, cahaya lampu yang menerangi jalanan seoul tersebut. Jaejoong menyetir mobilnya dengan kecepatan sedang karena dia tidak mau terjadi kecelakaan atau apapun selama di perjalanan. 

 

Saat ini mobil Jaejoong yang sedang berhenti karena lampu merah, Jaejoong mengedarkan pandangannya ke sekeliling sambil menunggu lampu merah tersebut. 

 

Tiba-tiba Jaejoong dikejutkan dengan sosok yang sedang berjalan di pinggir jalan. Jaejoong mengerutkan alisnya sambil dia terus melihat sosok tersebut. Entah kenapa dia merasa tidak asing dari postur tubuh sosok tersebut meskipun dia melihatnya dari arah samping 

 

Tiba-tiba Jaejoong langsung membelalakkan matanya ketika sosok tersebut menengok ke arah dirinya 

 

Tidak mungkin!!!!

 

Ini tidak mungkin terjadi!!!

 

Aku pasti bermimpi!!!!

 

Jaejoong terus mengucek matanya berkali-kali untuk memastikan bahwa yang dilihatnya bukanlah halusinasinya tapi sosok tersebut masih melihat Jaejoong dengan pancaran kesedihan yang terlihat di matanya. 

 

Tidak lama kemudian, sosok tersebut langsung berpaling dari wajah Jaejoong. Sosok tersebut langsung pergi untuk melanjutkan perjalanannya kembali. Jaejoong terkejut ketika dia melihat kalau sosok tersebut mulai pergi untuk menjauhi darinya. 

 

Jaejoong harus memastikan kalau ini bukanlah ilusi semata sehingga dia langsung keluar dari mobilnya untuk mengejar sosok tersebut

 

“Yamapi!!!!!” teriak Jaejoong memanggil nama sosok tersebut sambil dia berusaha untuk mengejar Yamapi 

 

Entah kenapa Jaejoong tidak bisa mengejar sosok Yamapi tersebut sehingga dia kehilangan jejaknya. Jaejoong yang melihat hal tersebut hanya bisa terduduk di pinggir jalan sambil menangis.

 

Kenapa aku selalu menangis setiap aku melihat Yamapi ??? Kenapa hatiku masih belum bisa menerima kepergian Yamapi??? Sampai kapan kamu harus seperti ini Jaejoong ?? Kata Jaejoong dalam hatinya

 

CONDOMINIUM YUNHO 

Yunho semakin cemas karena Jaejoong belum pulang sampai saat ini juga, dia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dia mencoba menelpon ponselnya tapi tidak diangkat oleh Jaejoong. 

 

Jaejoong harusnya sudah tiba disini sekitar jam 11 malam, tapi sampai sekarang dia belum juga tiba. Apakah terjadi sesuatu dengannya?? Haruskah aku menelepon keluarga Jaejoong?? Haruskah aku menunggunya lagi?? 

 

Berbagai pertanyaan muncul di pikiran Yunho karena dia khawatir dengan kekasihnya tersebut. Yunho mencoba untuk menunggunya kembali. Beberapa menit telah berlalu, tapi sampai saat ini ternyata Jaejoong belum pulang juga. 

 

Aku harus menyusul dia sekarang juga. Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. 

 

Yunho langsung mengambil kunci mobil untuk mencarinya karena dia sangat khawatir terjadi sesuatu dengan kekasihnya. Saat dia mau berjalan menuju pintu depan ternyata pintu tersebut sudah terbuka lebih dahulu. Yunho melihat ternyata Jaejoong sudah kembali ke condonya, dia langsung menghampiri kekasihnya tersebut.  

 

"Jaejoong, kamu kemana saja?? kenapa jam segini baru pulang?? kenapa kamu tidak mengangkat ponselmu??" tanya Yunho khawatir sambil dia memegang pundak Jaejoong. 

 

"maafkan saya Yunho karena tadi ada kendala di jalan. Tiba-tiba saja mesin mobilku mati dengan sendirinya. Lagipula ponselku silent mode on sehingga aku tidak bisa mendengar kalau kamu menelepon diriku" kata Jaejoong. Dia terpaksa harus berbohong lagi kepada Yunho 

 

(author note: aduh Jaejoong, aku kasihan sama Yunho karena kamu selalu bohong sama Yunho T______T)

 

"kenapa kamu tidak segera menghubungiku kalau memang terjadi sesuatu dengan mobilmu, jadi aku bisa menjemput dirimu. Kamu tidak apa-apa kan?? Tidak ada terluka atau hal lain kan??” tanya yunho terlihat khawatir 

 

Dia langsung memeriksa seluruh tubuh Jaejoong untuk memastikan tidak ada luka sedikitpun di tubuh kekasihnya tersebut. 

 

"Saya tidak apa-apa Yunho. Saya sengaja tidak memberitahukan dirimu karena saya tidak mau merepotkanmu atau membuat dirimu cemas"

 

"Jaejoong, kamu adalah kekasihku sehingga bagiku kalau kamu merupakan tanggung jawabku. Lain kali kamu harus berbicara padaku apapun itu. Kamu jangan membuatku cemas setengah mati" kata Yunho sambil dia mengelus pipi Jaejoong 

 

"ok Yunho " kata Jaejoong sambil dia menganggukkan kepalanya. Dia semakin merasa bersalah karena telah membuat Yunho cemas terhadap dirinya.

 

"Jaejoong, matamu sembab... kamu habis menangis??" tanya Yunho ketika dia menyadari kalau mata Jaejoong sembab dan sedikit memerah

 

"tidak Yunho, mungkin efek kena asap dari mesin mobil makanya jadi seperti ini"

 

"kalau begitu besok mobil kamu dibawa ke bengkel saja untuk diperbaiki"

 

"ahh…. tidak perlu Yunho karena mobilku sudah normal kembali"

 

"aku tidak terima alasan apapun, mobil kamu harus di cek dahulu. Untuk sementara waktu kamu pakai mobilku saja" kata Yunho sehingga membuat Jaejoong hanya bisa mengangguk saja. 

 

Yunho langsung mengajak Jaejoong untuk ke kamar agar mereka bisa beristirahat karena nanti pagi mereka harus bekerja kembali. Satu hal yang Yunho tidak sadari kalau dia belum memberitahukan Jaejoong tentang gelangnya yang disimpan olehnya

.

.

.

Mentari pagi mulai menyinari langit, burung-burung mengeluarkan suara kicauan yang merdu di pagi hari. Tidak lama kemudian, Jaejoong terbangun dari tempat tidurnya. Dia melihat Yunho sedang tertidur pulas sambil memeluk dirinya. 

 

Jaejoong sebenarnya tidak bisa tidur karena dia masih memikirkan kejadian semalam. Dia masih berpikir apakah yang dilihatnya hanyalah halusinasi semata atau orang lain yang berwajah mirip dengan Yamapi karena ketika Jaejoong mencoba memanggilnya, orang tersebut tidak meresponnya sama sekali. 

 

Ada apa sebenarnya dengan diriku?? Kata Jaejoong dalam hatinya.

 

Jaejoong melepaskan tangan Yunho yang sedang memeluk dirinya secara perlahan. Setelah itu, dia langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. 

 

20 menit kemudian, Jaejoong langsung membangunkan Yunho. Setelah itu, dia langsung ke dapur menyiapkan minuman dan makanan sambil menunggu Yunho selesai mandi. Dia menyiapkan secangkir kopi untuk Yunho lalu dia membuat sandwich untuk sarapan mereka berdua. 

 

Tidak lama kemudian, mereka sarapan pagi. Setelah selesai sarapan, mereka langsung berangkat ke kantor bersama. Jaejoong tidak fokus selama bekerja di kantor sehingga membuat Yunho sedikit cemas kepada kekasihnya tersebut. 

 

Yunho juga sudah mencoba menanyakan kondisi Jaejoong tapi kekasihnya selalu menjawab "tidak apa-apa Yunho".

.

.

.

.

Malam pun tiba, mereka pulang bersama menuju condominiumnya. Suasana hening sangat terasa di dalam mobil karena tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Hanya alunan musik saja yang terdengar di dalam mobil. 

 

Jaejoong memejamkan matanya selama perjalanan pulang ke condominium karena dia sedang tidak mood untuk berbicara dengan siapapun. Yunho sesekali melihat ke Jaejoong, dia mengetahui kalau kekasihnya tidak tidur tapi dia tidak mau mengganggu kekasihnya tersebut. 


 

CONDOMINIUM YUNHO

Setelah perjalanan yang terasa sangat panjang, akhirnya mereka tiba di condominium. Jaejoong turun dari mobil, dia langsung masuk kesana tanpa menunggu Yunho. Melihat hal tersebut, Yunho hanya bisa menghela nafas panjang. 

 

Yunho langsung keluar dari mobilnya setelah dia sudah mematikan mesin mobilnya. Disaat Yunho sedang menuju ke condonya, dia melihat Jaejoong menghampiri dirinya dengan kepanikan terlihat di wajah kekasihnya tersebut 

 

"kamu kenapa Jaejoong?" tanya Yunho heran 

 

"Yunho, bisakah saya meminjam mobilmu" kata Jaejoong dengan nada panik 

 

(author Note : mobil Jaejoong sudah dibawa ke bengkel oleh Yunho karena Jaejoong pernah bilang kalau mesin mobilnya mati walaupun sebenarnya Jaejoong berbohong)

 

"kamu mau pergi kemana?" tanya Yunho sambil dia mengerutkan alisnya

 

"saya.... saya mau mencari barang" kata Jaejoong 

 

"Barang apa yang mau kamu cari?"

 

Jaejoong tidak langsung menjawab pertanyaan dari Yunho, dia hanya menatap Yunho 

 

"Yunho, kumohon pinjamkan saya mobilmu sekarang"

 

"aku akan mengantarkanmu untuk membantumu mencari barang"

 

"tidak perlu Yunho, biar saya saja yang mencarinya sendiri" kata Jaejoong sambil dia menahan airmatanya

 

"kalau begitu tidak akan aku izinkan kamu pergi sekarang" 

 

"saya mohon Yunho" kata Jaejoong, airmata mulai jatuh membasahi pipinya sehingga membuat Yunho terkejut

 

"Jaejoong .... kenapa kau menangis?? barang apa yang sebenarnya kamu cari??" tanya Yunho semakin heran dengan tingkah Jaejoong 

 

"baik, kalau begitu saya pergi dengan menggunakan transportasi umum saja" kata Jaejoong. dia langsung pergi untuk mencari transportasi umum tapi hal tersebut dicegah oleh Yunho 

 

"Kamu tidak boleh pergi karena sekarang sudah malam Jaejoong. Memangnya kamu tidak bisa mencarinya esok hari saja???” tanya Yunho. Dia masih berusaha untuk bersabar sambil dia  memegang tangan Jaejoong 

 

"Aku tidak bisa mencarinya besok!!! Yunho!! Lepaskan saya!! Saya mau cari barang itu sekarang!!!" teriak Jaejoong sambil dia berontak agar Yunho melepaskan tangannya tapi hal tersebut percuma saja karena Yunho tetap tidak mau melepaskannya

 

"Jaejoong!!! Ada apa denganmu!!! Apakah barang itu sangat penting bagimu sehingga kamu bersikap seperti ini!!!" teriak Yunho. Dia mulai kesal dengan sikap kekasihnya tersebut

 

"Ya!!!! Kamu benar!!! Barang itu sangat berharga bagiku!!!! Barang itu takkan tergantikan oleh apapun di dunia ini!!! Saya tidak boleh menghilangkannya!!! Saya harus mencari gelang tersebut!!! karena…. Gelang itu..... Gelang itu sangat berharga untukku!!!" teriak Jaejoong dengan airmata yang sudah mengalir deras di pipinya.

 

Perkataan yang dilontarkan oleh Jaejoong membuat dia terkejut. Yunho langsung menatap kekasihnya tersebut 

 

"Gelang?? Maksud kamu gelang milikmu yang ada pecahannya??"

 

"iya Yunho!! Kamu benar!!” kata Jaejoong terkejut

 

“Aku sudah menemukan gelang milikmu” kata Yunho sehingga membuat Jaejoong membelalakkan matanya karena terkejut 

 

“Dimana???? Dimana kamu menemukan gelangku?? Saya mohon beritahukan kepadaku sekarang juga!!" kata Jaejoong sambil dia memegang kedua tangan Yunho 

 

Yunho melihat wajah Jaejoong yang menangis tersedu-sedu sehingga membuat dia tidak tega untuk memarahi kekasihnya tersebut. 

 

"Aku sudah menyimpan gelang milikmu, Jaejoong. Aku akan tunjukkan kepada dirimu" kata Yunho sambil dia menghapus air mata yang membekas di pipi kekasihnya tersebut. 

 

Yunho langsung menuntun Jaejoong untuk mengambil gelang yang telah disimpan oleh Yunho. Saat ini mereka sudah berada di dalam kamar, Yunho langsung membuka laci kamar tersebut. Dia mengeluarkan gelangnya dan memberikan kepada kekasihnya. Jaejoong langsung mengambil gelang itu sambil memeluk gelang tersebut. 

 

"terima kasih Yunho" kata Jaejoong sehingga membuat Yunho langsung memeluk dan mengelus kepala Jaejoong  

 

"berhenti menangis Jaejoong karena hatiku terasa sakit ketika aku melihat dirimu menangis seperti ini" kata Yunho tersenyum

 

10 menit kemudian, akhirnya tangisan Jaejoong mereda, dia merasa bersalah karena sudah membentak Yunho. Jaejoong langsung meminta maaf kepada kekasihnya sedangkan Yunho hanya mengangguk sambil dia terus mengusap kepala kekasihnya tersebut. Jaejoong langsung memakai gelang tersebut di tangannya kembali

 

"Jaejoong, bisakah kamu menceritakan kepadaku kenapa gelang itu bisa sangat berharga untukmu??" tanya Yunho 

 

Jaejoong sangat terkejut ketika dia mendengar Yunho bertanya seperti itu kepada dirinya. Dia langsung memikirkan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Yunho 

 

"Hmm…. gelang ini merupakan pemberian dari almarhum nenek makanya gelang ini sangat berharga untukku". Kata Jaejoong berbohong

 

Maafkan aku Yunho karena aku masih belum bisa mengatakan hal yang sejujurnya kepada dirimu kata Jaejoong dalam hatinya 

 

"kalau begitu, lebih baik kita istirahat agar kita tidak sakit" kata Yunho 

 

Dia mempercayai perkataan dari kekasihnya tersebut, Jaejoong hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu mereka langsung beristirahat. 


 

INTERNATIONAL INC

Saat ini Yunho sedang mereview dokumen  sedangkan Jaejoong mengerjakan laporan yang akan digunakan untuk rapat. Meskipun mereka bertengkar semalam, tapi mereka tetap profesional dalam hal bekerja. Yunho juga tidak mempermasalahkan hal tersebut karena dia percaya dengan Jaejoong.

 

"Jaejoong, kamu harus berikan dokumen ini ke divisi khusus program karena kita akan rapat disana" kata Yunho sambil dia menyerahkan dokumen tersebut ke Jaejoong 

 

"Divisi .. khusus ... program??" kata Jaejoong gugup

 

"iya, memangnya kenapa?" tanya Yunho 

 

"aahh ….. tidak apa-apa.... saya akan segera siapkan untuk keperluan rapatnya" kata Jaejoong sambil dia mengambil dokumen yang diberikan oleh Yunho 

 

Mereka langsung menuju ke divisi khusus program untuk melaksanakan rapat. Jaejoong tidak fokus selama rapat berlangsung, dia berharap agar Yunho bisa menyelesaikan rapat secara cepat karena ada beberapa pegawai yang mengenal Jaejoong di dalam ruang rapat tersebut sehingga membuat Jaejoong merasa tidak nyaman. 

 

2 jam telah berlalu, akhirnya rapat berakhir juga. Jaejoong langsung merapikan dokumen serta membawa laptop milik Yunho .

 

"Jaejoong, kamu pergi duluan saja ke ruanganmu karena aku masih ada hal yang mau dibicarakan dengan ayahku" kata Yunho 

 

Jaejoong hanya mengangguk kemudian Yunho langsung pergi meninggalkan Jaejoong karena dia masih ada urusan yang harus dia kerjakan. Disaat Jaejoong mau menuju ke lift, ada seseorang yang memanggil dirinya

 

“Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan kau disini, Jaejoong” kata seseorang tersebut sambil dia menghampiri Jaejoong 

 

Jaejoong terkejut ketika dia mendengar suara tersebut karena dia masih mengingat siapa pemilik suara tersebut. Dia langsung membalikkan badannya untuk melihat pemilik suara tersebut

 

“Jihyo…..” kata Jaejoong terkejut sambil dia membelalakkan matanya

 

“Haaaiiiii Jaejoong  .. Lama tidak berjumpa, b*tch” sapa jihyo sambil dia tersenyum menyeringai 

 

Mereka saling menatap satu sama lain tanpa ada yang mengeluarkan satu kata pun 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Babygirl239 #1
Wish it was in english and not another language
Babygirl239 #2
Wish it was in english and not another language
ohmyyunjae
#3
Chapter 30: oh wow it has ended T_T pls author, create another story for us!!
ohmyyunjae
#4
Chapter 29: finallyyyyyyyy. you updated. thank god!!oh no the story has come to an end. so sad T_T but im glad yunjae r happily married now :)
ohmyyunjae
#5
Chapter 28: noooooo, why did jae refuse?
ohmyyunjae
#6
Chapter 26: I knew it was jihyo!!
ohmyyunjae
#7
Chapter 25: oh no, god yunho's father is giving yunho a hard time. Why is he refusing such a pretty guy like jaejoong from being his daughter-in -law? hehe
ohmyyunjae
#8
Chapter 24: nooooooo, jae's legs. please get well soon jae!! T_T
ohmyyunjae
#9
Chapter 23: wat the hell, jaejoong met an accident? nooooooooooooooo
ohmyyunjae
#10
Chapter 22: Poor jaejoong poor poor jaejoong. Im just crying tears T_T