CHAPTER 24

YOU ALWAYS IN MY HEART (YUNJAE VERSION)

"YUNHO!!! Teriak Yoochun sambil dia masuk ke ruangan kerja Yunho dengan wajah yang panik

 

"Aiishh….. sudah kubilang berkali-kali untuk mengetuk pintu sebelum masuk!!" bentak Yunho kepada Yoochun 

 

"aish ….. lupakan masalah itu!! Jaejoong!! Jaejoong!!!" teriak Yoochun sambil dia langsung menghampiri Yunho 

 

"ada apa dengan Jaejoong?" tanya Yunho sambil dia mengerutkan alisnya

 

"dia.... dia... dia mengalami kecelakaan di depan kantor!!!"

 

"APA!!!" teriak Yunho terkejut, dia langsung berdiri dari tempat duduknya 

 

Yunho langsung keluar dari ruang kerjanya setelah dia mendengar hal tersebut. Disaat Yunho sudah keluar dari kantornya, dia langsung berlari sambil dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tidak lama kemudian, dia melihat kerumunan orang sedang berkumpul. 

 

Tanpa berpikir panjang, dia langsung berlari kesana dan menerobos kerumunan orang tersebut untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Yunho langsung membelalakkan matanya ketika dia melihat Jaejoong yang sedang diangkat oleh petugas ambulance. Melihat hal tersebut, dia langsung menghampiri Jaejoong. 

 

"Jaejoong!!! Jaejoong!!! bangun Jaejoong!!" teriak Yunho langsung memegang pipi Jaejoong 

 

Yunho melihat wajah dan tubuh Jaejoong yang sudah dipenuhi dengan darah yang mengalir

 

"Jaejoong!!! Jaejoong!!! bangun Jaejoong!! Jangan bercanda kepada diriku!!!” teriak Yunho 

 

(author note : Yunho, tidak ada orang yang mau bercanda dalam hal kecelakaan =_____=)

 

Tanpa Yunho sadari, airmata mengalir deras di pipinya. Yoochun merasa kasihan dan sedih ketika dia melihat sahabatnya menangis. 

 

"maaf pak, kami harus segera membawanya" kata petugas ambulance tersebut sehingga membuat Yunho tersadar 

 

"ok!! saya ikut mengantar dia!! Yoochun, bawa mobilku sekarang juga!!" kata Yunho sambil dia memberikan kunci mobilnya ke Yoochun 

 

Yunho langsung ikut masuk ke dalam mobil ambulance tersebut. Tanpa Yunho sadari, tindakan yang dia lakukan mengundang banyak pertanyaan bagi pegawai yang bekerja di perusahaan International Inc. Mereka terkejut ketika mereka melihat kepanikan yang tertera di wajah putra tunggal pemilik perusahaan tersebut. 

 

Yunho yang mereka kenal tidak pernah menampilkan kesedihan ataupun airmata. Mereka hanya mengetahui kalau Yunho bersikap dingin dan tegas kepada orang lain. Saat ini mereka menyaksikan kalau putra tunggal pemilik perusahaan tersebut meneteskan air mata karena seorang pegawai biasa.


 

RUMAH SAKIT ASAN MEDICAL CENTER

Mereka sudah tiba di Rumah Sakit Asan Medical Center, mereka langsung membawa Jaejoong masuk ke dalam ruangan UGD. 

 

"maaf pak, anda tidak boleh masuk ke dalam" kata salah satu suster tersebut berusaha menahan Yunho 

 

"saya mau melihatnya!!" teriak Yunho kepada suster tersebut 

 

(Author note : kasihan susternya dimarahi oleh Yunho =_____=)

 

"Kami harap anda mengikuti peraturan rumah sakit. Kami akan segera melakukan tindakan cepat untuk menyelamatkannya. Kami minta kerjasama dari anda" kata suster tersebut 

 

Yunho langsung terdiam ketika dia mendengar hal tersebut.  Dia melihat Jaejoong sudah masuk ke dalam ruang UGD untuk dilakukan pengobatan secara langsung. Tidak lama kemudian, Yoochun sampai di rumah sakit tersebut. 

 

Yoochun langsung menghampiri sahabatnya yang sedang menatap pintu UGD. Dia langsung memegang pundak Yunho, dia melihat kecemasan, kekhawatiran dan ketakutan di wajah sahabatnya tersebut. 

 

"Jaejoong  pasti baik-baik saja" kata Yoochun sambil dia menepuk pelan pundak Yunho 

 

"Yoochun, aku takut terjadi sesuatu padanya" kata Yunho 

 

“Kamu harus yakin kalau Jaejoong baik-baik saja. Aku akan menghubungi keluarga Jaejoong untuk hal ini” kata Yoochun sambil dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi keluarga Jaejoong 

 

Yunho hanya mengangguk ketika dia mendengar Yoochun berkata seperti itu. Dia berusaha sekuat tenaga untuk positif thinking tentang keadaan Jaejoong. 

 

2 jam kemudian, lampu UGD berubah menjadi hijau. Mereka melihat dokter baru saja keluar dari ruang UGD. Yunho berdiri dari tempat duduknya, dia langsung menghampiri dokter tersebut.

 

"Dokter, bagaimana keadaan Jaejoong??" tanya Yunho dengan panik dan cemas yang tertera di wajahnya

 

“Apakah anda merupakan salah satu dari keluarga pasien??” tanya dokter tersebut

 

“Saya sudah menghubungi keluarga pasien, mereka sedang menuju kesini sekarang” kata Yoochun 

 

"Dokter, bagaimana keadaan Jaejoong?? Tolong jawab pertanyaan saya" tanya Yunho tidak sabar

 

"Pasien mengalami koma akibat pendarahan, kami juga melihat ada keretakan di kedua kakinya meskipun tidak parah. Saya pikir kalau dia tidak bisa berjalan untuk sementara waktu.” kata dokter tersebut

 

"Apa??? Dia koma??? apa maksudmu??? Apakah kau bisa bekerja lebih baik lagi??? berapapun biayanya akan saya bayar asalkan dia siuman kembali!!!!" teriak Yunho sambil dia menarik kerah baju dokter karena dia tidak terima dengan perkataan dari dokter tersebut

 

"Yunho!! Yunho!! Kau harus tenang!!" kata Yoochun sambil dia mencoba untuk melepaskan tangan Yunho dari kerah baju dokter yang ditariknya

 

Yunho langsung melepaskan kerah baju dokter tersebut. Yoochun menghela napas panjang sambil dia menatap dokter tersebut.

 

“Anda bilang kalau kedua kaki Jaejoong juga mengalami keretakan. Apakah anda bisa menyembuhkan hal tersebut??” tanya Yoochun 

 

“Keretakan di kaki pasien tidak terlalu parah sehingga hal tersebut bisa disembuhkan. Dia harus menjalani terapi agar bisa berjalan normal kembali. Saya akan melakukan tes laboratorium untuk memeriksa kondisi pasien lebih lanjut” kata dokter tersebut 

 

“Kami mengerti dokter” kata Yoochun 

 

“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin. Saya harap kalian segera memberitahukan hal ini kepada keluarga pasien untuk menemui saya" kata dokter tersebut 

 

Dokter tersebut langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Yunho hanya terdiam, dia tidak bisa bergerak ataupun berbicara sedikit pun. Dia masih shock dengan berita yang dia terima barusan. Tidak lama kemudian, dia melihat Jaejoong baru keluar dari ruangan UGD tersebut 

 

"Yoochun, saya mau kamu untuk urus semuanya sekarang" kata Yunho 

 

Yunho langsung pergi mengikuti Jaejoong. Yoochun sudah mengerti maksud dari sahabatnya tersebut, dia langsung pergi menuju bagian administrasi rumah sakit. Dia juga sudah memberitahukan kepada keluarga Jaejoong di kamar mana Jaejoong dirawat.

 

Tidak lama kemudian, pihak keluarga Jaejoong datang ke rumah sakit. Mereka langsung masuk ke dalam kamar tempat Jaejoong dirawat setelah mereka mendapatkan informasi dari Yoochun. Ibu Jaejoong terus menangis di pelukan suaminya sedangkan Changmin sangat sedih melihat kakaknya yang sedang terbaring di atas kasur

 

"Yunho, sebenarnya apa yang terjadi kepada Jaejoong?? kenapa dia bisa seperti ini??" tanya ibu Jaejoong 

 

Sebelum Yunho menjawab,  tiba-tiba ada 2 orang paruh baya datang untuk menjenguk Jaejoong. Dia yakin kalau mereka adalah orang tua Yamapi karena Yunho sudah mengenal dengan ibunya Yamapi.

 

"kenapa hal ini bisa terjadi?" tanya ibu Yamapi kepada Yunho 

 

"saya.... saya juga tidak tahu tante bagaimana kronologinya karena saya melihat disaat dia mau dibawa ke ambulance. Saya sangat terkejut ketika saya melihat darah yang menyelimuti wajah dan tubuhnya” 

 

“Apakah kamu sudah mengetahui siapa pelakunya??” tanya ibu Yamapi 

 

“Saya belum mengetahui siapa pelakunya, tapi saya janji akan menyelidiki untuk hal ini" kata Yunho dengan kemarahan yang tertampil di wajahnya

 

Yunho tidak akan memaafkan siapapun yang melukai seseorang yang berharga baginya.

 

"apa kata dokter tentang Jaejoong ?" tanya ibu Jaejoong 

 

"dia.... dia koma .... " jawab Yunho dengan suara yang lirih 

 

"apa!!!" teriak ibu Jaejoong terkejut

 

Ibu Jaejoong langsung pingsan setelah dia mendengar hal tersebut yang menyebabkan kepanikan di ruang rawat Jaejoong.

.

.

.

.

 

3 jam sebelum terjadi kecelakaan 

 

JAEJOONG POV

Saat ini aku merasa tidak enak badan, mungkin karena aku makan tidak teratur akhir-akhir ini sehingga aku memutuskan untuk membeli obat hari ini. Aku langsung keluar dari kantor menuju ke apotek terdekat. Aku melihat lampu masih berwarna merah untuk menyeberang jalan sehingga aku harus menunggu sampai berwarna hijau. 

 

Tidak lama kemudian, lampu lalu lintas untuk penyeberang jalan berubah berwarna hijau. Aku langsung melangkahkan kakiku, tapi di saat aku sedang menyeberang jalan tiba-tiba kepalaku terasa pusing sehingga menyebabkan aku harus menghentikan langkahku. Tanpa aku sadari kalau aku berhenti di tengah jalan. 

 

Ketika aku merasakan sakit kepalaku mulai membaik, aku melanjutkan kembali langkahku. Aku tidak mengetahui kalau lampu lalu lintas untuk kendaraan sudah berubah menjadi hijau. Satu hal kesalahan terbesarku adalah Aku tidak menyadari suara klakson mobil sehingga tiba-tiba aku merasa tubuhku seperti tertabrak oleh sesuatu yang menyebabkan pandanganku langsung gelap.

 

Tidak lama kemudian, aku membuka mataku. Aku langsung mengedarkan pandanganku ke sekeliling, aku mengenali tempat tersebut karena tempat ini yang biasa aku datangi ketika aku bermimpi tentang Yamapi 

 

"kenapa aku bisa berada disini??" kataku sambil mengerutkan alis

 

"Jaejoong"

 

Aku langsung melihat seseorang yang memanggil diriku 

 

"Yamapi  .... kenapa aku ada disini?? Apakah aku sedang tertidur dan bermimpi lagi?" 

 

"Apakah kamu baik-baik saja???"

 

"Aku??? Aku baik-baik saja, memangnya kenapa?"

 

"Jaejoong .... lebih baik kamu kembali ke tempat asalmu"

 

"Apa maksudmu, Yamapi?? Aku semakin tidak mengerti"

 

Aku menjadi bingung dengan perkataan dari Yamapi 

 

"Jaejoong, saat ini kamu sedang tidak sadarkan diri karena kecelakaan"

 

"Apa?? Jadi saat ini aku tidak bermimpi?" 

 

Aku sangat terkejut mendengar Yamapi mengatakan hal tersebut kepada diriku 

 

"Kamu sedang tidak bermimpi, jadi lebih baik kamu kembali sekarang agar orang disekitarmu tidak khawatir dengan kondisimu"

 

"Yamapi, apakah aku lebih baik tinggal disini saja sehingga aku bisa bersama dengan dirimu selamanya??” 

 

"Jaejoong" kata Yamapi sambil dia menatap tajam kepadaku

 

"Yamapi, kenapa kamu menatapku seperti itu??”

 

"Jaejoong, aku mengetahui kalau saat ini kamu sedang menghadapi masalah. Hal yang harus kamu ketahui adalah kehidupan itu butuh perjuangan, pengorbanan serta tantangan sehingga kamu tidak boleh menyerah apabila terdapat suatu permasalahan. Kamu harus menghadapinya dengan kuat, yakin dan tegar. Masalah apapun yang kamu hadapi tidak akan pernah terselesaikan apabila kamu tidak mencari solusinya" kata Yamapi sambil dia mengelus kepalaku

 

“Aku mengetahui akan hal tersebut, aku juga menyadari hal ini bisa terjadi karena kesalahanku. Aku berusaha untuk memperbaiki semuanya, tapi entah kenapa semua usahaku terasa sia-sia saja. Dia masih marah dan membenci diriku, hatiku sangat sakit karena hal ini” 

 

“Jaejoong, satu hal yang harus kamu ketahui. Dia tidak membenci dirimu, dia hanya marah dan kecewa karena kamu tidak berkata jujur kepadanya. Aku yakin di dalam lubuk hati dia yang terdalam, dia masih sangat mencintaimu, Jaejoong” kata Yamapi 

 

“Kenapa kamu bisa mengatakan hal tersebut, Yamapi??” 

 

“Rahasia, aku hanya ingin kamu terus berjuang dan jangan menyerah. Kamu harus ingat, kerja keras pasti akan membuahkan hasil yang lebih baik” 

 

"Aku akan berusaha untuk menjalaninya. Terima kasih untuk saran yang diberikan kepadaku, Yamapi" kataku sambil menatap Yamapi 

 

Yamapi hanya tersenyum kepadaku lalu tiba-tiba di sekelilingku mulai gelap gulita. Aku sangat terkejut akan hal itu karena aku tidak bisa melihat apapun, tapi tidak lama kemudian ada setitik cahaya yang muncul di hadapanku. Aku menghampiri seberkas cahaya tersebut secara perlahan, lalu tiba-tiba cahaya tersebut menyelimuti seluruh tubuhku. 

END JAEJOONG POV 


 

Jaejoong mulai membuka matanya secara perlahan, dia berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Dia langsung mengedarkan pandangannya ke sekitarnya, dia juga mendengar suara mesin yang sedang bekerja. Tidak lama kemudian, ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya.

 

"Jaejoong!!!! kamu sudah siuman!!!" teriak ibu Jaejoong terkejut

 

Ibu Jaejoong langsung menghampiri Jaejoong sambil memeluk putranya tersebut sedangkan raut wajah Changmin terlihat sangat senang melihat kakaknya yang sudah siuman

 

"aku... ada… dimana…. sekarang???" tanya Jaejoong 

 

"kamu ada di rumah sakit sekarang" kata ibu Jaejoong sambil dia menatap putranya tersebut 

 

"Jaejoong Hyung, aku sangat senang akhirnya kakak sudah siuman setelah 3 bulan koma" kata Changmin tersenyum kepada Jaejoong.

 

Tanpa Changmin sadari, air mata mulai mengalir di pipinya. Dia sangat bahagia karena kakak tercintanya sudah siuman. Jaejoong tersenyum ketika dia melihat Changmin yang menangis

 

“Kenapa kamu menangis?? Kamu sudah besar, jangan cengeng” kata Jaejoong tersenyum 

 

“Aku tidak menangis, mataku kemasukan debu makanya jadi seperti ini” kata Changmin berbohong sambil dia menghapus air matanya 

 

“Maafkan aku karena sudah membuat kalian khawatir” kata Jaejoong menatap mereka berdua

 

“Tidak apa-apa sayang. Mama sudah sangat senang karena akhirnya kamu sudah sadar kembali. Kami sangat khawatir dengan keadaan dirimu” kata ibu Jaejoong 

 

Jaejoong tersenyum kepada ibunya, tapi senyumannya langsung menghilang dari bibirnya ketika dia melihat kedua kakinya diperban 

 

"ada apa dengan kakiku?" tanya Jaejoong 

 

Jaejoong melihat mereka yang terdiam tanpa mengeluarkan satu kata pun 

 

“Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?? Ada apa dengan kakiku?? Kenapa kedua kakiku diperban??” tanya Jaejoong kembali 

 

Jaejoong merasa jantungnya berdetak dengan kencang ketika dia melihat kecemasan yang tertera di wajah mereka. 

 

"Jaejoong, kedua kakimu retak sehingga untuk sementara waktu kamu tidak bisa berjalan” kata ibu Jaejoong 

 

"Apa??? Kedua kakiku retak??? jadi.... untuk sementara waktu... aku tidak bisa menggunakan kakiku...." kata Jaejoong terkejut 

 

“Kamu tidak perlu khawatir, kedua kakimu akan pulih dengan cara menjalani terapi agar kakimu bisa normal kembali" kata ibu Jaejoong 

 

Hal tersebut diabaikan oleh Jaejoong karena dia masih memikirkan bahwa kedua kakinya sudah tidak bisa digunakan kembali. Tanpa dia sadari, air mata mulai mengalir di pipinya 

 

"aku..... aku sangat menyedihkan.... harusnya aku mati saja... lebih baik aku tidak hidup di dunia ini.... lebih baik aku bersama dengan Yamapi karena...... karena tidak ada lagi orang yang akan mencintaiku…. Apalagi Yunho yang sudah membenciku .... dia pasti tidak akan pernah mencintaiku lagi terutama dengan keadaan yang aku alami sekarang….. Aku …. Hanya… bisa…. Menyusahkan ...orang-orang … disekitarku" 

 

Jaejoong menangis karena musibah yang dialaminya, apalagi dengan Yunho yang sudah membenci dan tidak mencintainya lagi. Dia merasa kalau hidupnya sudah tidak berguna lagi, dia juga merasa kalau dia akan merepotkan orang-orang disekitarnya 

 

"Jaejoong!! kamu tidak boleh berkata seperti itu!!" kata ibu Jaejoong 

 

Ibu Jaejoong sangat terkejut ketika dia mendengar putranya yang asal berbicara saja 

 

"aku.... Aku..." kata Jaejoong sambil dia berusaha melakukan sesuatu sehingga membuat mereka sangat terkejut 

 

"Jaejoong!!! apa yang akan kamu lakukan!!!" teriak ibu Jaejoong kepada putranya tersebut

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Babygirl239 #1
Wish it was in english and not another language
Babygirl239 #2
Wish it was in english and not another language
ohmyyunjae
#3
Chapter 30: oh wow it has ended T_T pls author, create another story for us!!
ohmyyunjae
#4
Chapter 29: finallyyyyyyyy. you updated. thank god!!oh no the story has come to an end. so sad T_T but im glad yunjae r happily married now :)
ohmyyunjae
#5
Chapter 28: noooooo, why did jae refuse?
ohmyyunjae
#6
Chapter 26: I knew it was jihyo!!
ohmyyunjae
#7
Chapter 25: oh no, god yunho's father is giving yunho a hard time. Why is he refusing such a pretty guy like jaejoong from being his daughter-in -law? hehe
ohmyyunjae
#8
Chapter 24: nooooooo, jae's legs. please get well soon jae!! T_T
ohmyyunjae
#9
Chapter 23: wat the hell, jaejoong met an accident? nooooooooooooooo
ohmyyunjae
#10
Chapter 22: Poor jaejoong poor poor jaejoong. Im just crying tears T_T