CHAPTER 13

YOU ALWAYS IN MY HEART (YUNJAE VERSION)

"Yunho ..... apakah kau mencintai Jaejoong??" tanya Yoochun kepada Yunho.

 

CKIIIITTTTZZZZZZZZ

 

Terdengar bunyi rem mendadak di tengah jalan yang untung saja dalam keadaan sepi karena apabila kondisi jalanan ramai maka bisa menyebabkan kecelakaan. Yunho langsung melihat Yoochun dengan terkejut karena mendengar perkataan dari sahabatnya tersebut. Dia tidak menyangka kalau sahabatnya bisa berpikiran seperti itu

 

"eeeiiii Yunho, kalau mau rem hati-hati jangan mendadak saat di tengah jalan. Bagaimana kalau kita sampai mengalami kecelakaan karena ditabrak oleh kendaraan lain??? kita bisa terluka atau bahkan mati!!" kata Yoochun dengan kesal. 

 

Yoochun komplain kepada sahabatnya tersebut. Untung saja mereka berdua menggunakan sabuk pengaman karena kalau tidak, kepala mereka bisa terkena dashboard dan setir mobil.

 

"Yunho, lebih baik kita kembali dulu ke tempatmu agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan untuk kita berdua" kata Yoochun sambil melihat sahabatnya tersebut. Yunho langsung menjalankan kembali mobilnya untuk menuju ke condominium. 


 

CONDOMINIUM YUNHO

Mereka sampai di condominium tempat tinggal Yunho. Mereka langsung ke kamar mandi untuk shower secara bergantian. Setelah mereka sudah mandi dan membersihkan diri, mereka berdua langsung menuju ke ruang tengah untuk menonton TV tapi ternyata tidak ada acara yang menarik malam ini. 

 

Yoochun melihat ke arah Yunho. Dia akan menginterogasi sahabatnya tersebut karena antena kekepoan alias keingintahuan sudah aktif kembali. 

 

"Yunho, kamu harus jujur padaku. Kamu mencintai Jaejoong, iya kan?" tanya Yoochun memulai pembicaraan

 

"................." Yunho hanya terdiam saja tanpa membalas perkataan Yoochun. 

 

“Kenapa kamu diam saja, Yunho?”

 

“Aku …. Aku tidak mencintai Jaejoong” jawab Yunho tapi Yoochun tetap tidak mempercayai perkataan dari sahabatnya tersebut. 

 

"kau tidak perlu menyangkalnya Yunho, aku ini sahabatmu sehingga aku tahu sikap dan sifatmu. Selama kamu bekerja di london, kamu tidak seperti ini tapi semuanya berubah ketika kamu bekerja di seoul” 

 

“Yoochun, Sikapku masih sama dengan sebelumnya, tidak ada yang berbeda sama sekali” 

 

“Yunho, sikap dan perilaku dirimu telah berubah semenjak kamu bertemu dengan Jaejoong. Apalagi ketika Jaejoong menjadi sekretarismu. Kamu memperlakukan Jaejoong berbeda dengan pegawai lainnya.

 

“Kamu hanya berasumsi saja Yoochun” kata Yunho. Dia masih denial apapun perkataan Yoochun. 

 

“Yunho, apakah kamu masih denial akan hal ini???” 

 

“.........................”

 

“Baiklah, anggap saja kalau aku salah tapi jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari. Aku tidak mau kamu salah mengambil keputusan karena ego dirimu, Yunho” kata Yoochun. 

 

Yoochun langsung beranjak dari tempat duduknya. Disaat dia mau berjalan menuju ke kamar untuk beristirahat, tiba-tiba dia mendengar Yunho memanggil namanya.

 

“Yoochun ………..” 

 

“Ada apa Yunho?” tanya Yoochun

 

"hmm.....menurutmu, apakah aku benar-benar mencintai Jaejoong??" tanya Yunho penasaran karena dia masih ragu akan hal itu. Yoochun langsung menghampiri Yunho ketika dia mendengar perkataan sahabatnya tersebut. 

 

"Yunho, aku sudah memperhatikanmu semenjak Jaejoong menjadi sekretarismu sehingga aku mengetahui bagaimana kamu memberikan perhatian dan sikap kepada Jaejoong. Awalnya aku pikir kamu tetap bersikap profesional kepada Jaejoong meskipun dia adalah sekretarismu tapi lama-kelamaan kamu memberikan Jaejoong perhatian yang lebih sehingga aku berpikir pasti terjadi sesuatu dengan kalian” 

 

“...........................................” Yunho hanya terdiam saja mendengarkan perkataan dari Yoochun.

 

“kau mencintainya Yunho, buktinya kau kesal ketika kau mengetahui kalau Jaejoong bersama dengan lelaki lain karena kau berpikir kalau lelaki itu adalah kekasihnya tapi ketika kau mengetahui hal yang sebenarnya, sikapmu langsung kembali seperti Yunho yang biasanya.” kata Yoochun sambil memegang pundak Yunho. 

 

“...................................” Yunho langsung melihat ke Yoochun 

 

“Yunho, aku juga sering melihat kalau kau menatap Jaejoong dengan pandangan lembut malah terkadang tanpa sadar wajahmu akan memerah ketika kau menyentuhnya"

 

"Yoochun, apakah kau tidak merasa aneh jika aku mencintai laki-laki? Apakah kamu tidak jijik kepada diriku ketika kamu mengetahui kalau aku mencintai laki-laki??" tanya Yunho 

 

"Yunho, mencintai seseorang itu tidak memandang gender. Kalau kau memang mencintai Jaejoong bukan berarti kau itu aneh lagipula kau hanya mencintai Jaejoong saja, bukan mencintai semua lelaki. Aku beritahu kepada dirimu Yunho, pikirkanlah hal ini dengan hati dan perasaanmu bukan dengan pikiran atau otakmu. Siapapun yang kau cintai, aku akan mendukungmu Yunho" kata Yoochun yang sedang memberikan saran kepada sahabatnya tersebut.

 

Yunho berusaha memikirkan semua perkataan dari Yoochun. Dia juga berusaha untuk merasakan hatinya terhadap Jaejoong. Dia membayangkan apabila Jaejoong memiliki kekasih selain dirinya. Dia juga membayangkan semua hal-hal yang dilakukannya terhadap Jaejoong. 

 

Setelah beberapa lama, akhirnya Yunho telah menemukan jawaban dihatinya. Dia mengakui kalau selama ini dia memang mencintai Jaejoong. Dia sudah membulatkan tekadnya untuk Jaejoong. 

 

aku mencintai Jaejoong, aku akan menyatakan perasaanku padanya kata Yunho dalam hatinya. 


 

INTERNATIONAL INC

Beberapa hari telah berlalu, Yunho sudah mengetahui kalau dia mencintai sekretarisnya sehingga dia berencana akan menyatakan cintanya kepada Jaejoong.

 

"Jaejoong, apakah kamu ada acara di hari minggu?" tanya Yunho disaat Jaejoong sedang menyerahkan dokumen untuknya.

 

"hmm.... sepertinya tidak ada, memangnya kenapa Yunho?"

 

"hmm... maukah kamu menemaniku di hari minggu?"

 

"memangnya ada acara apa di hari tersebut?"

 

"tidak ada, aku hanya mau refreshing saja" kata Yunho. Dia terpaksa harus berbohong kepada Jaejoong. 

 

"baik, saya akan menemani dirimu, Yunho" kata Jaejoong karena dia pikir tidak ada salahnya menemani Yunho yang mau refreshing. 

 

"baiklah kalau begitu aku akan menjemputmu jam 4 sore ya" kata Yunho. Dia senang karena Jaejoong menerima ajakannya.

 

"hmm..... Lebih baik kita bertemu saja di kantor seperti biasa" kata Jaejoong

 

"kenapa Jaejoong?" tanya Yunho. Dia heran kenapa Jaejoong tidak mau kalau Yunho menjemput dirinya. 

 

"tidak apa-apa Yunho, saya permisi dulu" kata Jaejoong 

 

Dia langsung pergi untuk kembali ke meja kerjanya. Yunho hanya memandang Jaejoong tapi dia mencoba untuk tidak mempermasalahkannya


 

20 Januari 2019

Yunho sudah tiba di lobby kantor untuk bertemu dengan Jaejoong. Dia akan menyatakan perasaannya kepada Jaejoong hari ini. Dia sudah memesan restaurant yang akan mereka datangi. Setelah menunggu beberapa menit, Yunho melihat Jaejoong sudah tiba di lobby kantor. Mereka langsung menuju ke restaurant. 


 

THE ROME RESTAURANT 

30 menit kemudian, mereka tiba di restaurant. Jaejoong sangat terkejut ketika dia melihat nama restaurant yang terpasang di hadapannya. 

 

Kenapa Yunho harus mengajak diriku ke restaurant ini??? Kenapa harus restaurant ini??? Kata Jaejoong dalam hatinya. 

 

Lamunan Jaejoong terbuyar ketika dia mendengar suara Yunho memanggil namanya. Mereka menuju ke ruangan VIP dan langsung memesan makanan. Yunho merasa gugup karena ini pertama kalinya dia jatuh cinta kepada seseorang. 

 

jantungku berdetak sangat kencang.... ayolaahh Yunho ... kau pasti bisa!! kau harus menyatakan perasaanmu padanya!! ayo Yunho!! ayo!! Kata Yunho dalam hatinya. Dia berusaha untuk menyemangati dirinya agar menghilangkan rasa gugup,

 

"Ada apa, Yunho??? Kenapa kamu berkeringat?? Apakah kamu sakit??" tanya Jaejoong karena dia melihat wajah Yunho yang berkeringat padahal di ruang ber-AC.

 

"aahhh tidak.... aku tidak sakit... aku baik-baik saja" jawab Yunho dengan gugup. 

 

"ya sudah kalau begitu, hmm…... Yunho, mengapa kamu mengajak saya kesini??" tanya Jaejoong. 

 

Dia bingung kenapa Yunho mengajak dirinya ke restaurant mewah seperti ini karena seingat Jaejoong kalau Yunho mau refreshing sehingga Jaejoong berpikir kalau Yunho mau jalan-jalan berkeliling kota seoul.

 

"Jaejoong, ada hal yang mau aku bicarakan denganmu" kata Yunho sambil menatap Jaejoong dengan serius

 

"apa yang mau kamu bicarakan Yunho?"

 

Yunho langsung memegang kedua tangan Jaejoong sehingga membuat Jaejoong terkejut "Jaejoong, aku tahu apa yang akan kukatakan kepadamu akan membuatmu terkejut tapi aku tidak bisa menahan lebih lama lagi" kata Yunho sambil menatap mata Jaejoong. 

 

"................." Jaejoong hanya terdiam menunggu kelanjutan dari perkataan Yunho

 

"aku mencintaimu Jaejoong" kata Yunho. 

 

CTAAARRRRRRRR

 

Seperti ada petir yang menyambar di seluruh tubuh Jaejoong sehingga membuat tubuhnya menjadi kaku dan tidak bisa bergerak.

 

"aku mencintaimu sudah cukup lama semenjak kamu menjadi sekretarisku. Aku selalu memperhatikan dirimu selama ini. Aku selalu menyangkal setiap detak jantungku berdebar kencang karena dirimu dan aku akhirnya tersadar kalau aku mencintaimu setelah mengalami hal-hal yang membuat hatiku kesal, senang dan sakit. Aku sangat mencintaimu Jaejoong, maukah kau menjadi kekasihku??" kata Yunho

 

Dia memegang tangan Jaejoong sambil menatap mata Jaejoong dengan serius. Jaejoong hanya terdiam setelah dia mendengar pernyataan cinta dari Yunho. Dia tiba-tiba mengingat masa lalu antara dia dengan Yamapi almarhum kekasihnya. 

 

FLASHBACK 

THE ROME RESTAURANT 

Raut wajah Yamapi kembali menjadi serius dan dia berkata "Jaejoong ..... aku sudah lama mau membicarakan hal ini kepadamu tapi aku mengundurkan niatku sampai aku lulus kuliah dan diterima di salah satu perusahaan besar. Kedua hal tersebut sudah berhasil aku lakukan sehingga aku bisa mengatakannya hal ini kepadamu sekarang".

 

"..............." Jaejoong hanya terdiam sambil menunggu kelanjutan dari percakapannya. 

 

"Pertama kali aku bertemu denganmu saat orientasi universitas... lalu aku mulai memperhatikanmu disaat kamu berusaha mendekatiku meskipun aku bersikap dingin kepadamu. Ketika aku mengelus kepalamu untuk pertama kalinya, entah kenapa aku merasa senang. Di saat kamu tersenyum manis padaku tiba-tiba jantungku berdetak dengan kencang. Awalnya aku merasa aneh dengan diriku hingga akhirnya aku menyadari semua keanehan yang terjadi pada diriku. Hal itu terjadi karena aku memiliki perasaan kepadamu. Aku mencintaimu Jaejoong, maukah kamu menjadi kekasihku??" Yamapi menatap Jaejoong dengan sungguh-sungguh sambil menggenggam tangan Jaejoong. 

 

"..................." Jaejoong terkejut mendengarnya sehingga membuat dia terdiam. 

 

Jaejoong tidak bisa membohongi perasaan dirinya sendiri karena dia mulai menyukai Yamapi ketika dia menolong Jaejoong saat orientasi kampus sehingga Jaejoong berusaha untuk mendekatinya. Saat ini, Yamapi menyatakan perasaannya kepada Jaejoong sehingga membuat jantung Jaejoong berdetak kencang. Hati Jaejoong sangat senang karena dia tidak menyangka kalau Yamapi juga mencintai dirinya.

 

"hmm.... aku tahu kalau kamu pasti terkejut. Oleh karena itu kamu tidak perlu menjawabnya sekarang sehingga aku akan memberikan--------------" Jaejoong langsung memotong perkataannya sebelum Yamapi menyelesaikan perkataannya.

 

"aku mau.... aku mau menjadi kekasihmu .... karena aku juga mencintaimu semenjak pertama kali bertemu denganmu disaat kamu membantuku saat orientasi universitas" kata Jaejoong dengan tersenyum. 

 

"mulai hari ini kita resmi menjadi sepasang kekasih" kata Yamapi tersenyum sambil mencium tangan Jaejoong. 

END OF FLASHBACK
 

Jaejoong hanya terdiam dan tidak berkata sedikitpun. Yunho yang melihat Jaejoong hanya terdiam dan tidak merespon dirinya merasa sedikit bersalah karena Yunho berpikir kalau Jaejoong pasti kaget menerima pernyataan cinta dari lelaki bukan dari wanita.

 

“Jaejoong” kata Yunho memanggil namanya. 

 

Lamunan Jaejoong terbuyar ketika dia mendengar suara Yunho. 

 

Jaejoong menatap mata Yunho dan berkata "Yunho .... bisakah... kamu... memberiku...waktu?" tanya Jaejoong. Dia berusaha untuk menahan air matanya agar tidak keluar. 

 

"iya, aku akan memberikanmu waktu untuk berpikir" kata Yunho sambil memegang tangan Jaejoong dengan erat. 

 

"terima kasih" jawab Jaejoong. Dia melepaskan tangannya dari genggaman Yunho sehingga membuat Yunho berusaha untuk bersikap normal kembali

 

"sekarang waktunya kita makan" kata Yunho tersenyum. Mereka menyantap makanan yang sudah tersedia. 


 

KIM RESIDENCE

Jaejoong yang baru saja tiba di rumah keluarganya. Dia memilih untuk kembali ke rumah orang tuanya daripada ke apartemen karena dia mau berpikir sejenak atas pengakuan Yunho. ibu Jaejoong yang melihat putranya datang langsung menghampirinya

 

"Jaejoong, tumben kamu datang kesini tanpa umma minta” 

 

"tidak apa-apa umma, aku sedang ingin pulang ke rumah saja"

 

Ibu Jaejoong merasa ada yang aneh dari sikap putranya. Dia menghampiri Jaejoong sambil melihat ke mata putranya tersebut. 

 

 "Jaejoong, kamu ada masalah?" tanya ibu Jaejoong mencoba untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkan putranya

 

"tidak ada apa-apa umma" kata Jaejoong. 

 

Jaejoong mencoba untuk membohongi ibunya tapi dia tidak mempercayai perkataan putranya tersebut. Ada istilah yang mengatakan kalau insting seorang ibu terhadap anaknya lebih kuat, benar kan. 

 

"kamu tidak bisa berbohong kepada umma, ayo cerita kepada umma" kata ibu Jaejoong 

 

Dia tetap menatap mata Jaejoong dengan serius sehingga membuat Jaejoong memilih untuk berkata jujur kepada ibunya tersebut. 

 

"hmm..... umma... apa yang harus aku lakukan apabila ada seseorang yang menyatakan perasaannya kepadaku??"

 

ibu Jaejoong diam sejenak dan berkata "siapa lelaki yang menyatakan perasaannya padamu???" tanya ibu Jaejoong 

 

"kenapa umma bisa yakin kalau yang menyatakannya adalah lelaki??" tanya Jaejoong heran

 

"insting seorang ibu" kata ibu Jaejoong sambil tersenyum.

 

"dia teman kantorku, dia adalah atasanku"

 

"kamu sudah memberikan jawaban kepada dia??"

 

"belum, dia memberikan waktu kepadaku untuk menjawabnya" 

 

"Jaejoong, untuk masalah itu... kamu harus menanyakan pada hatimu sendiri. apakah kamu mau menerima atau menolaknya karena hanya hatimu yang mengetahuinya"

 

"tapi aku belum mengetahui apakah aku mencintainya atau tidak" kata Jaejoong dengan ragu

 

"kenapa kamu tidak mencobanya terlebih dahulu untuk memastikan perasaanmu kepadanya" kata ibu Jaejoong memberikan saran. 

 

"kalau aku mencobanya, bukankah itu akan menyakiti hatinya kalau ternyata aku tidak mencintai dirinya"

 

"kamu harus berkata jujur kepadanya kalau kamu berusaha untuk mencintainya agar dia bisa mengetahuinya. Kamu jalani saja terlebih dahulu, mama yakin seiring berjalannya waktu pasti kamu akan mencintainya"

 

"kalau aku bersama dengannya, entah kenapa aku merasa telah mengkhianati cinta Yamapi " kata Jaejoong dengan kesedihan yang tertera di wajahnya. 

 

"meskipun kamu bersama dengan orang lain, tidak berarti kamu mengkhianati Yamapi karena rasa cintamu kepada Yamapi akan tetap berada di hatimu” 

 

"hmm.... aku akan mencoba untuk memikirkannya umma"

 

"bagus kalau begitu jadi kamu jangan bersedih lagi" kata ibu Jaejoong. 

 

Dia langsung memeluk putranya tersebut. Setelah ibu Jaejoong pergi, dia memikirkan apa yang telah diberitahukan oleh ibunya. 

 

mungkin aku harus mencobanya, life must go on Jaejoong kata Jaejoong dalam hatinya. 

 

Setelah Jaejoong berpikir sejenak, dia langsung kembali ke apartementnya setelah berpamit dengan ibunya


 

APARTEMENT YJ

Jaejoong melihat foto yang terpajang di apartementnya. Dia melihat foto di waktu mereka masih kuliah, kencan sampai disaat Yamapi melamar dirinya. Jaejoong masih belum bisa untuk menjual apartement tersebut meskipun orang tua Yamapi sudah menyetujuinya. Jaejoong masih belum bisa melupakan kenangannya bersama dengan Yamapi .

 

"Yamapi ... haruskah aku menerima pernyataannya??? haruskah aku menjalin hubungan dengannya?? haruskah aku mencintainya? Aku takut akan melupakanmu ketika aku sudah bersama dengan orang lain. apa yang harus aku lakukan Yamapi??" tanya Jaejoong kepada foto Yamapi yang sedang tersenyum. 

 

Meskipun dia mengetahui kalau Yamapi tidak akan menjawab pertanyaan dari dirinya. Dia tetap mengutarakan pertanyaan yang ada di pikirannya saat ini. Jaejoong merasa lelah hari ini sehingga dia memutuskan untuk tidur lebih awal. 

.

.

.

.

Angin berdesau di sebuah padang rumput luas, suara burung berkicau merdu serta langit yang membiru memandang cerah. Ada seseorang yang berdiri di tengah rumput yang hijau, dia melihat sekeliling memandang sayu penuh takjub akan indahnya pemandangan tersebut. Seseorang tersebut melihat ke sekelilingnya dengan wajah yang bingung, dia adalah Jaejoong

 

"aku ada dimana?? kenapa aku bisa berada di tempat seperti ini?? Aku pikir kalau saat ini aku sedang tidur di apartement" kata Jaejoong. Dia merasa aneh kenapa dia bisa berada di tempat asing yang belum pernah dia kunjungi.

 

Jaejoong terus berjalan menyusuri luasnya padang rumput. Jaejoong tidak mengetahui harus seberapa jauh dia berjalan. Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya dia menemukan ada satu rumah yang nampak di depannya. 

 

Jaejoong yang penasaran mencoba untuk menghampiri rumah tersebut. ketika dia sudah mendekatinya, Jaejoong sangat terkejut. bagaimana tidak?? karena terdapat gantungan yang terpasang di depan pintu yang bertuliskan YJ. Gantungan pintu tersebut mirip dengan gantungan yang ada di pintu apartemennya. 

 

kenapa gantungannya ada disini?? apakah ada orang lain yang memakai gantungan pintu yang sama dengan miliknya?? Kata Jaejoong dalam hatinya. 

 

Jaejoong mencoba mengetuk pintu rumah tapi tidak ada respon dari pemilik rumah tersebut. Jaejoong memutuskan untuk pergi dari rumah tersebut tapi ternyata pintu rumah tersebut terbuka dengan sendirinya seolah menyuruh Jaejoong untuk masuk ke dalam rumah tersebut. 

 

Awalnya Jaejoong ragu untuk masuk ke rumah tersebut tapi karena dia penasaran, akhirnya dia mencoba memasuki rumah tersebut. Ketika dia sudah di dalam rumah tersebut yang dia lihat hanyalah ruangan kosong, tidak ada satupun barang yang terpajang. Jaejoong melihat ke sekelilingnya hanyalah dinding yang dipenuhi dengan cat warna putih. 

 

Mungkin pemiliknya memang sudah pindah kata Jaejoong dalam hati.

 

Disaat Jaejoong memasuki lebih dalam ruangan tersebut, dia melihat sesosok yang sedang berdiri disana. 

 

Aku pikir sudah tidak ada orang yang menempati rumah ini tapi ternyata masih ada orang yang menempatinya kata Jaejoong dalam hatinya. 

 

Jaejoong mencoba menghampirinya, sosok tersebut sedang membelakangi dirinya sehingga Jaejoong tidak bisa melihat wajah dari sosok tersebut.

 

"hmmm permisi, saya minta maaf kalau saya lancang. bisakah kamu memberitahu diriku saat ini di daerah mana?? karena seharusnya saya berada di apartement tapi kenapa saya tiba-tiba berada disini??" tanya Jaejoong kepada sosok tersebut

 

Setelah beberapa menit tidak ada jawaban dari sosok tersebut, Jaejoong akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut. 

 

"Saya minta maaf kalau saya mengganggu, saya permisi dahulu" kata Jaejoong 

 

Jaejoong membalikkan badannya tapi sebelum dia melangkahkan kakinya, dia mendengar suara yang memanggil namanya. Jaejoong terkejut ketika mendengar suara tersebut karena dia sangat mengenal suara itu. langkah Jaejoong terhenti, dia berpikir kalau itu hanyalah halusinasinya saja.

 

"Jaejoong" 

 

Suara tersebut memanggilnya kembali. Jaejoong akhirnya mencoba untuk melihat siapa yang memanggilnya. Ketika dia membalikkan tubuhnya, betapa terkejutnya Jaejoong ketika melihat sosok yang membelakangi dia sebelumnya. Sosok tersebut memperlihatkan wajahnya sekarang sehingga Jaejoong bisa mengetahui siapa sosok tersebut

 

"Yamapi”  kata Jaejoong sambil dia membulatkan matanya 


 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Babygirl239 #1
Wish it was in english and not another language
Babygirl239 #2
Wish it was in english and not another language
ohmyyunjae
#3
Chapter 30: oh wow it has ended T_T pls author, create another story for us!!
ohmyyunjae
#4
Chapter 29: finallyyyyyyyy. you updated. thank god!!oh no the story has come to an end. so sad T_T but im glad yunjae r happily married now :)
ohmyyunjae
#5
Chapter 28: noooooo, why did jae refuse?
ohmyyunjae
#6
Chapter 26: I knew it was jihyo!!
ohmyyunjae
#7
Chapter 25: oh no, god yunho's father is giving yunho a hard time. Why is he refusing such a pretty guy like jaejoong from being his daughter-in -law? hehe
ohmyyunjae
#8
Chapter 24: nooooooo, jae's legs. please get well soon jae!! T_T
ohmyyunjae
#9
Chapter 23: wat the hell, jaejoong met an accident? nooooooooooooooo
ohmyyunjae
#10
Chapter 22: Poor jaejoong poor poor jaejoong. Im just crying tears T_T