Kyuhyun terdiam, belum selesai dia menikmati moment bahagianya dengan Siwon kemarin kini ia dihadapkan lagi dengan permasalahan Kibum. Dia ingat akan keputusannya yang sudah diambilnya dengan matang. Sebelum mendengarkan kata-kata yang menyakitkan dari bibir Siwon tentang kehamilan Kibum lebih baik Kyuhyun yang memulai pembicaraannya.

“Oppa.. ada hal penting yang ingin aku bicarakan juga denganmu” sergah Kyuhyun.

“Ne.. kau dulu yang bicara”

“Emm.. Oppa.. sebenarnya...

“Hmm???”

“....”

“kau ingin bicara apa Kyu?” tanya Siwon lembut.

“Menikahlah dengan Kibum”

.

.

“Ma-maksudmu Kyu??”

Kyuhyun menutup matanya sekejap, menghembuskan nafas perlahan dan kemudian kembali menatap Siwon dalam, matanya sarat akan kesedihan.. kesakitan dan cinta. Meski begitu dia tetap bertekad dengan keputusan yang sudah diambilnya. Bahkan dia sudah memikirkan ini selama berhari-hari.

“Maksudku.. aku bersedia dimadu Oppa” lirih Kyuhyun menundukkan kepalanya. Wajahnya menahan isakan yang mungkin sebentar lagi akan terdengar. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Jelas saja wanita mana yang rela dan sakit hati jika suami yang dicintainya harus ia bagi dengan wanita lain. Sungguh bermimpipun Kyuhyun tidak akan sudi. Tapi memikirkan janin yang ada ditubuh wanita itu membuatnya melakukan ini semua, sebagai seorang wanita dia tidak akan tega melihat seorang anak yang tidak bersalah mendapat cacian dari dunia karena tidak memiliki ayah. Kyuhyun tidak sekejam itu.

“A-APA??!!” Siwon tersentak dengan penuturan Kyuhyun. Bahkan dia sama sekali tidak berfikir sejauh itu, dia hanya akan meminta bantuan Kyuhyun untuk permasalahannya dengan Kibum, tapi bukan jawaban ini yang Siwon harapkan.  

“Apa kau gila Kyu??!! Ma-maksudku kenapa kau sampai berfikir sejauh itu??!!” bentak Siwon emosi.

“Lalu apa yang harus kulakukan Oppa??!! Kau telah menghamili seorang wanita dan aku harus diam saja?? Begitu?? Kau fikir aku tidak sakit dengan keadaan ini?? Hiks.. aku sangat sakit Oppa !!  sangat sa-sakit Hiks .. bagaimanapun kau adalah suamiku ! aku tidak akan rela membagi dirimu dengan wanita lain ! tapi aku juga tidak bisa mengabaikan anak yang ada didalam kandungannya !!”

“.....”

“aku...aku mencintaimu Oppa .. sangat ! selama ini aku bertahan karena aku tidak ingin membuatmu membenciku Hiks... aku berusaha terlihat baik-baik saja agar kau tidak meninggalkanku. Saat ini aku benar-benar lelah untuk bersembunyi lagi. Maaf tapi aku tidak bisa lagi berbohong dengan perasaanku Oppa Hiks..” Kyuhyun segera berlari kekamarnya dengan wajah yang berderai air mata. Sungguh pemandangan yang menyakitkan bagi Siwon. Bagaimanapun tidak pernah terbesit dalam benak Siwon untuk membuat Kyuhyun menangis seperti ini.

Siwon hanya melihat iba Kyuhyun, hatinya berkecamuk dengan keadaan rumit yang sudah ia ciptakan. Bahkan Kyuhyun tidak pernah bersikap seperti itu, yang paling membuatnya terkejut adalah pernyataan cinta Kyuhyun yang benar-benar membuatnya tak percaya. Selama ini Siwon kira Kyuhyun benar-benar bersikap sebagai teman, tapi ternyata dia memiliki perasaan lebih. ‘apa yang harus kulakukan saat ini??’ fikirnya. Yang pasti untuk saat ini tujuannya hanya ingin menenangkan Kyuhyun.

.

.

Cklek

Pintu kamar Kyuhyun terbuka menampilkan Kyuhyun yang sedang meringkuk diatas ranjang mereka. Masih terdengar isakan-isakan dari mulut manis yang pernah ia cicipi itu. Rasa bersalah semakin menyeruak kedalam hatinya. Entahlah apa ini karena itu atau karena hal lain. Yang pasti hatinya kini ikut sakit melihat Kyuhyun terluka. Siwon berjalan mendekati Kyuhyun, tubuhya bergetar dilihatnya wajahnya yang terpejam namun masih mengeluarkan air mata dengan deras, dia menggigit bibir bawahnya seperti menahan rasa sakit yang mendera dihatinya. Tidak.. tidak bisa lagi Siwon tidak bisa melihat Kyuhyun seperti ini. Diraihya tubuh Kyuhyun kedalam dekapannya dan ia sandarkan di dada bidangnya. Dipeluknya erat tubuh rapuh itu, tangisnya pecah kala mengingat ia telah menghancurkan hati Kyuhyun... wanita yang sangat baik.

“Mianhae.. Hiks .. Mianhae Kyu.. Hiks” Siwon terisak membuat Kyuhyun kaget karena perlakuan tiba-tiba Siwon dan menangis?? Siwon menangis karenanya?? Bukannya mereda mendengar isakan Siwon tangisan Kyuhyun justru semakin kuat dia menumpahkan segala kepahitan dan kesakitan yang selama ini ia rasakan. Bahkan ia sampai meraung-raung dan membuatnya sesegukan disela tangisnya. Satu hal yang Siwon sadar, dia telah membuat luka yang sangat dalam dihati Kyuhyun.

“Siw-...Hiks Wonh.. Sa-sakit.. Hiks.. sa-sakit se-sekali Hiks hatiku, a-aku serasa Hiks ingin mati Si-Siwonh Hiks..”

“Mianhae.. Hiks .. jebal.. jangan Hiks bicara seperti itu.. Hiks”

“To-tolong Hiks... tolong aku Si-siwon.. Hiks aku tidak tahan Hiks..”

“Mianhae Kyu.. Mianhae... Hiks .. aku berjanji akan membahagiakanmu.. Hiks.. jebal jangan seperti ini.. kau membuatku takut... Hiks”

"ARRGGHH Oppa Hiks Oppa...ssakit Hiks"

"Kyu... jebal Hiks"

.

.

.

Mereka terus dalam posisi seperti itu selama satu jam lebih. Semua kepahitan akan keadaan sebelumnya akhirnya bisa tersampaikan. Setidaknya hati mereka sedikit lega walau mereka masih tidak tahu harus melakukan apa kedepannya. Kini mereka berbaring diranjang dengan Siwon yang mendekap erat Kyuhyun dan tak henti-hentinya mengecup pucuk kepala Kyuhyun yang terlelap. Dilihatnya wajah Kyuhyun yang memerah dan sembab, jejak air mata masih terlihat dipipi mulusnya, dielusnya pipi itu dengan halus tak ingin membuat wanita itu terbangun dan kembali menangis, mengingat Kyuhyun yang seperti tadi membuatnya kembali menitikan air matan. Namun Siwon menahan isakannya tak ingin melihat Kyuhyun membuka matanya. Tak peduli jika matanya kini juga terlihat membengkak karena aksi menangis bersama sang istri. “Mianhae... hanya itu yang bisa kukatakan padamu Kyu.. Hiks maafkan aku yang menyakitimu hingga sedalam ini.. Hiks, aku berjanji aku akan membahagiakanmu setelah ini Hiks.. mianhae.. aku tidak akan menyakitimu lagi.. Hiks kumohon bertahanlah untukku, meski aku tidak tahu apa yang kurasakan padamu tapi aku sangat menyayangimu Kyu.. sangat.. Hiks tidurlah aku akan melakukan apapun untuk membahagiakanmu besok” Siwon kembali mengecup bibir Kyuhyun dalam.. sangat dalam... menyalurkan perasaan sayang dan bersalah lalu beralih pada keningnya. Dengan mata terpejam masih dengan bibir yang menempel didahi Kyuhyun Siwon kembali meneteskan air matanya. ‘Jalja Baby...’ bisiknya. Iapun ikut terlelap bersama Kyuhyun karena sudah kelelahan menangis.

.

.

.

Sinar mentari masuk melalui celah-celah jendela kamar yang kini tengah terbaring sepasang insan yang masih terlelap. Obsidian hitam itu perlahan terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik istrinya yang kini masih berada dialam mimpinya, mungkin Kyuhyun benar-benar kelelahan. Sejujurnya Siwon tidak bisa tidur nyenyak semalaman, beberapa kali ia terbangun takut Kyuhyun meninggalkannya. Entahlah mungkin karena ia merasa bersalah jadi ia takut akan tindakan Kyuhyun yang mungkin tak terduga. Melihat wajah polos istrinya ia merasa damai. Terbesit dibenaknya rasa yang tercipta saat ia menyentuh bibir plum istrinya ‘manis’ fikirnya. Namun Siwon segera menepis fikiran itu ‘Ohh ayolah Siwon kau bahkan baru bisa menciumnya jangan meminta hal lebih pada Kyuhyun, hilangkan fikiran mesummu ini masih pagi.. keadaan yang tidak tepat jika harus meminta ekhem sesuatu pada Kyuhyun’. Saat sedang menatap Kyuhyun tiba-tiba kedua caramel itu terbuka. Sesaat pandangan mereka bertemu saling menatap dalam, tidak ada yang ingin melepaskan pandangan itu. Keduanya seolah tersedot kedalam mata masing-masing. Baru saja Siwon akan mengalihkan pandangannya tiba-tiba ia merasakan tangan halus menulusuri wajahnya.

Cup..

“Morning Kiss nae nampyeon” ujar Kyuhyun tersenyum lembut, entah kenapa rasa malunya tiba-tiba hilang setelah kejadian kemarin. Yaa Kyuhyun masih mengingat dengan jelas kejadian semalam bagaimana Siwon yang berkali-kali menciumnya untuk meredakan tangisan Kyuhyun.

“Mian...” lirih Siwon, kembali ia mendekap Kyuhyun dan mengelus rambut hingga punggung Kyuhyun membuat si empunya merasa nyaman seolah melupakan apa yang telah terjadi diantara mereka.

“kau tidak bekerja??”

“Aniyo.. aku sedang ingin bersamamu” wajah Kyuhyun bersemu merah mendengar ucapan Siwon yang tiba-tiba. Terbesit rasa bahagia dihatinya karena Siwon yang merelakan pekerjaannya untuk dirinya.

“ingin bersamaku atau kau malu jika kekantor dengan wajah bengkak seperti itu?” ejeknya.

“kekeke mungkin itu salah satunya” jawab Siwon membuatnya mendapatkan pukulan didadanya.

“Menyebalkan !”

Kembali keheningan menyelimuti mereka, bahkan matahari sudah terbit 1 jam yang lalu namun kedua insan ini masih enggan untuk bangkit dari tempat tidur hangat mereka.

Please Subscribe to read the full chapter