maple mark

americano in autumn
Please Subscribe to read the full chapter

Seperti yang kita ketahui siwon mulai melancarkan aksinya mendekati namja yang bernama kyuhyun itu. Duduk ditempat pertama kali dia bertemu, tak apalah membolos beberapa mata kuliah demi bertemu seorang yang selalu muncul tiba-tiba dalam otaknya.

 

“eoh siwon? kau datang kemari lagi, kenapa tak bilang padaku jika kau mmm... berkencan?” Tebak donghae ragu melihat kursi kosong didepan sahabatnya.

 

“Aku hanya sedang menunggu seseorang, kau bilang tadi sedang sibuk mengurusi monyetmu itukan?”

 

“Itu sama saja dengan berkencan bodoh, Aku tadi mengantar adikku chek up dirumah sakit nowon. Kau tahu makalah terkadang membuatku lebih pusing dari mengurus laporan perusahaan.” Namja itu menggerutu mengeluarkan beberapa buku tebal dan laptop dari ranselnya. 

 

“ck.., memangnya menunggu seseorang yang tak mengenalmu apa bisa disebut kencan. kau punya adik, aku tak pernah melihatnya saat aku berkunjung kerumahmu?” Donghae ingat saat siwon berkunjung kerumah beruntung hanya para maid yang ada dirumah, dan itupun pada saat malam hari sehingga tak mencermati beberapa foto keluarga.

 

“Dia mengikuti program akselerasi selama di US bersama Umma saat membuka cabang kantor disana. Kau tidak bertemu dengannya karena memang berbeda tempat.”

 

“Wah dia lebih pintar darimu. Tunggu US? berapa tahun dia disana?”

 

“Ummhh.... sekitar 2-3 tahun?”

 

“Itu saat aku menjalani kuliah di US kan?”

 

**

Musim gugur 2 tahun yang lalu

 

Lafayette park

 

seorang namja berpakaian serba hitam dengan syal menutupi separuh bagian wajahnya, dibahunya bertengger manja ransel dengan setumpuk tugas laknat. sedang tangannya mencari kehangatan pada secup americano. sepatu boot koboinya menggesek daun maple dengan setapak jalan membuat senadung indah musim gugur.

 

Bangku panjang kesepian kini telah ditemani seseorang berkulit pucat, tangan pucatnya sibuk membuka lembaran-lembaran buku, terlihat sekali kedinginan namun namja itu enggan dengan keadaan suhu yang semakin dingin.

 

“Permisi, mau kopi untuk mengahangatkan?”

 

“Maaf aku tak minum kopi,”

 

Keheningan menemani mereka meski taman tersebut banyak pengunjung, namun hanya keheningan diantara mereka. Sesekali siwon melirik namja disebelahnya, beberapa surai eboni mengintip dari topi beannynya , mantelnya menutupi wajah pucat hingga telinga, hanya iris caramel dan kulit pucat yang dapat siwon ingat dari namja itu.

 

Tiba-tiba namja itu tergesa-gesa beranjak pergi setelah melirik jam tangannya, mungkin dia lupakan sesuatu yang dia lewatkan. Seperti biasa Siwon masih asyik membaca hingga pengunjung taman mulai sepi, begitulah aktivitas siwon selama diluar jam kuliah. 

 

Benda itu mengenai sepatu, benda yang hampir terkubur oleh tumpukan daun maple, tertulis indah pada bagian depan “At   Gwanghwamun”  dengan daun maple kering berinisial CK dengan tanda tangannya . Siwon tersenyum, entah dengan siapa, hatinya terasa hangat. Pikirannya tertuju pada namja pucat tadi yang duduk disebelahnya, meski tak melihat seluruh bagian wajahnya, mata indah itu dengan iris caramelnya melekat kuat dalam ingatannya.

**.

 

“Apa kau akan tetap disini?” Siwon masih terpaku pada benda yang dia temukan beberapa tahun yang lalu seoul hanya dapat berdehem dan mengangguk sebagai balasan, sedang donghae mulai mengemasi berkas-berkas tugas penyiksaan dan menshutdown teman perjuangannya.

 

“Seharusnya kau meminta alamat rumahnya agar kau dapat langsung bertemu dengannya, Jika kau bertemu adikku sepertinya kalian cocok bahkan pembatas bukumu sama persis.” Tunjuk donghae ke arah sebuah daun maple kering di antara notebook siwon.

 

“Mungkin hanya kebetulan hae.” Ucap siwon seadanya, pasalnya pembatas buku yang dia temukan dalam sebuah novel ini bukan miliknya. 

 

“Baiklah aku harus pulang, kabari aku jika sudah bertemu dengan orang yang terkena bencana itu.” 

 

“orang beruntung ikan amis.” Sergah siwon tak terima.

 

“yah, sebuah bencana jika sesekor kuda liar jatuh cinta itu menakutkan dan bayarkan tagihanku Choi!!.” Teriak donghae dari luar kafe yang malah membuat beberapa pengunjung menatap aneh kedua manja tampan tersebut.

 

(~^-^)~

 

Kaki jenjang melankahkan kakinya diatas batu marmer lantai kediaman cho, Apa namja tersebut pencuri? tentu saja bukan, mana mungkin ada orang yang merampok rumah sendiri. Dia hanya seang menghindari sesuatu, sesuatu yang menakutkan.

 

mamalia berbulu gelap kebiruan itu tiba-tiba muncul menghampiri kyuhyun dan mengitari kakinya. membuat kyuhyun sulit melangkahkan kaki, jika kyuhyun menendangnya tentu saja heebum akan menjerit.

 

“Heebumie~ eodiso?” kepala kyuhyun menjadi pening karena keadaan semakin memburuk.

 

“meong~” sahut heebum nyaring yang pasti dapat didengar diseluruh penjuru mansion.

 

“Wah kau pintar heebumie, bahakan kau menemukan kakakmu yang akan keluar rumah diam-diam ini. Kau mau kemana?” Dengan langkah anggun cinderella menghampiri heebum dan menggendongnya mesra berbeda drastis dengan kyuhyun yang sudah tertangkap basah.

 

“Aku bosan dirumah umma, aku frustasi tak mendapat inspirasi apapun. Biarkan aku pergi ne?, aku janji aku tak akan memesan kopi lagi.” Kyuhyun berlutut memelas ke heechul dengan puppy eyesnya berharap ummanya akan luluh. Sayangnya heechul bukan termasuk orang yang luluh akan aegyo kyuhyun, malah heechul menampilkan smirk smilenya membuat kyuhyun begidik ngeri.

 

“dan tak ada ice cream vanilla selama musim semi belum datang,”

 

“Oh god, bahkan musim dingin belum datang.” Kyuhyun memutar bola matanya malas.

 

“Atau kau harus meminum vitaminmu dengan rutin 3 kali sehari dan kekasih hitammu aku lempar ke kolam ikan hyungmu.” Sepertinya kyuhyun harus menahan diri untuk merasakan benda lembut dan dingin itu menyentuh lidahnya, tenanglah kyu masih ada susu vanilla dan deokbokki kesukaanmu.

 

(~^-^)~

 원

Namja tampan tersebut menatap sendu seseorang dihadapannya yang sudah bersiap mengeluarkan air mata. Guguran daun maple menambah kesan menyedihkan ini, yang bersurai blonde menunggu kata-kata yang akan diucap bibir namja tampan tersebut, bibir tipis itu terbuka perlahan mengucapkan suatu kata indah.

 

“Wo ai wo mma....,” (aku mencintai ibuku)

 

Namun sayang surai blonde tersebut malah tertawa sambil menangis sedang namja atletis yang sedari tadi diantara mereka tak jauh berbeda dengan reaksi si blonde. 

 

“Yak, Choi siwon rekam kami dengan benar.” Namja kekanakkan itu berteriak melengking kepada seorang namja yang membawa kamera didepannya seketika menghentikan acara tertawanya.

 

“Kau saja yang banyak gerak, lagi pula pronoun mu masih banyak yang salah. aku tak dapat memfokuskan kameraku.” aku memutar mataku malas, lihat siapa sekarang yang menjadi sasaran kesalahan yang dia buat sendiri.

 

“Sudahlah hae, lagipula percakapanku tadi juga masih kurang fasih.” sergah namja berambut blonde disebelahnya.

 

“Kalian hafalkan dulu teksnya, aku istirahat sebentar.” Aku meninggalkan donghae yang masih berdecak, bukan tanpa alasan aku menyuruhnya istirahat, ini sudah take ke 15 kali hanya untuk adengan percakapan 4 baris. entah teks nya yang terlalu sulit atau orang-orang ini yang memepersulit diri sendiri.

 

Ya, kami sedang melakukan adegan percakapan untuk sebuah proyek tugas akhir sastra cina milik Hyukjae, jika kalian bertanya kenapa aku disini, itu karena bocah ikan ini dengan lembutnya memaksaku ikut berpatisipasi. Hyukjae dan aku sebenarnya satu tingkat hanya saja karena beasiswaku aku jadi telat mengambil kelas sastra cina.

 

beberapa tetes americano meredahkan penatku, aromanya yang bercampur dengan angin musim gugur membuatku dejavu. rasa penasaranku mengecek rekaman tadi yang pastinya sudah aku ketahui dengan pasti penyebab gagalnya adegan adalah donghae, he;s the real black hole. dia hanya berkilah aku yang tak merekamnya dengan benar.

 

Kuarahkan lensa kamera arah guguran pohon maple, mengambil beberapa gambar dengan hasil menurutku sejujurnya sangat buruk dibidang fotografi. Tapi entahnlah donghae sangat suka mengoleksi banyak foto pemandangan, bahkan take fotoku yang buruk ini. Banyak berbagai  foto musim gugur, dalam kameranya dan beberapa foto diambil di patung Andrew Jackson. Kalian pasti bertanya bagaimana bisa aku mengenal andrew jack..., Sepertinya aku mengingat beberapa hal.

 

Aku tersedak kopi seperti orang bodoh, aku mulai berspekulasi membuat kemungkinan-kemungkinan gila, tiba –tiba aku menjadi paranoid dengan sahabat cengengku itu. Donghae?  Jika dipikir mana mungkin donghae ke amerika, memesan kopi di kafe brand luar negeri saja kesulitan . Belum lagi kesibukannya yang membuatku sungguh heran, dia Cho Donghae yang sering menggantikan tugas orang tuanya menjadi CEO. Cho Donghae dapat berubah menjadi namja stoic dingin tak berperasaan jika sudah berurusan dngan perusahaan.

 

Jadi siapa yang menggabil gambar di Lafayette Park, mungkin adiknya pikirku begitu, bukankah beberapa hari yang lalu donghae berkata adiknya menjalani akselerasi.

 

“Apa ada sesuatu yang salah dengan kameranya?” donghae tiba-tiba menepuk pundakku membuat jantungku hampir melompat.

 

“Aku hanya mengatur ulang lensanya.”

 

“Kamera itu milik adikku, Dia tak terlalu menyukai fotografi beberapa hasil jepretannyaa sangat buruk menyerupai penampakkan .” Donghae tertawa bangga setelah membandingkan kemampuan fotografi a

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
queenie2975 #1
Chapter 4: Please translate to english
rikha-chan #2
Chapter 1: Mereka naksir orang yang sama.
Awas jangan sampe berantem ya.
eommahee daebak...
rikha-chan #3
Kyumbul kesayangan semua orang kayaknya..
Numpang baca. ^_^v
kyukyu2434 #4
Chapter 18: yahhh kok hiatus:(((
Dubu_Choi1213 #5
Chapter 16: Makin bingung sama jalan ceritanya :'(
tiba2 kok siwon bisa hilang ingatan, padahal di chap awal siwon inget sama kibum, duh puyeng :(
Cheondhe #6
Chapter 17: Sebenarnya saat diawal awal cerita ini membuatku terkesan karena ff ini memiliki jalan cerita yang Bagus. Tapi entah karena otakku yang lambat dan sulit memahami jadi aku merasa semakin ke sini ceritanya hanya seperti prolog, sangat banyak part yang membuatku sulit mengerti jalan ceritanya. Saya harap kamu tidak tersinggung dg apa yang saya katakan, jika kamu merasa tidak nyaman saya bisa menghapusnya.
rhina_ELF #7
Chapter 17: Pnsran euy next chap gmn yah...soalnya itu siwon ama kibum knpa yah next chap slalu dtgu authir nim
d-april #8
Chapter 17: well, apa yang terjadi setelah Kibum menculik Kyu?
aku masih sedikit bingung dengan cerita antara Siwon & Kibum ^^
sujado
#9
thank you
kyuona #10
Chapter 17: 2 chapter lagi end?? Seperrjnya setelah itu saya akan baca ulang lagi... Karna klo bacanya pas ingoing itu sering lupanya jadi gak greget klo gak baca ulang.. Next chapter situnggu yaa