haeundae

americano in autumn
Please Subscribe to read the full chapter

When autumn comes

 

Kyu

 

flashback

 

 

Aku akan sedikit bercerita tentang hae hyung,

mungkin hae hyung bagi kalian adalah orang yang childish, no respon or blank, distruction touched, fishlovers , fish saving, loving anchovy or other what do you think. Sebenarnya aku sangat mengagumi hyungku, Bagaimanapun hae hyung menempati posisi tinggi dihatiku, meski terkadang akulah yang lebih mengisi sosok kakak. 

 

Hae hyung yang mengenalkan aku pada music, saat itu usiaku kira-kira 12 tahun. Temanku satu-satunya shim changmin harus pindah ke suatu tempat yang jauh. Aku bukan pribadi yang mudah bergaul layaknya hae hyung yang mempunyai banyak teman, namun hae hyung selalu menemaniku dan menunjukkan hal-hal yang menakjubkan.

 

Harmonika adalah alat musik pertama yang dapat aku mainkan, hae hyung memberikanku pada saat natal. Untuk pertama kalinya hae hyung membuatku terkesan pada musik, hae hyung mengajarkan aku bagaimana aku mengikuti iramaku, mendengarkan suara angin, dedaunan, bahakan aroma daun maple dapat berbunyi sangat manis ditelinga. Musim gugur memberikanku irama yang indah.

 

Saat aku beranjak remaja aku menyadari sesuatu, ada sedikit perbedaan antara melodyku dengan hae hyung. Irama hae hyung terasa lebih dinamis, bertempo tetap dalam kesatuan gerakan tubuh mengikuti iramanya.Aku juga menikmati apa yang hae hyung lakukan yang disebut ‘dance’ itu, pernah aku mencoba meniru apa yang hae hyung lakukan namun hasilnya sama seperti saat pertama kali hae hyung memainkan clarinet milikku. 

Menyedihkan.

 

Kemudian aku mendapat suatu kesimpulan dari pengalamanku bersama hae hyung tentang music. Setiap orang memiliki melody yang berbeda, dan semuanya mengesankan bagaimana cara mereka berekspresi. Seperti Jonghyun dengan gitarnya, Hae hyung dengan dancenya, chwang dengan kata-kata indahnya, henry dengan perpaduan dance juga music classic . Semuanya luar biasa, 

dan siwon hyung bagaimana dia berekspresi untukku always impressed me.

 

Diluar dari kegiatan super padat Hae Hyung, beberapa kali kami menyempatkan menikmati suara angin dihalaman belakang rumah kami. Selalu seperti ini, Hae hyung selalu memanjakan aku. Membuatku merasa sangat disayangi, meski tubuhku tak lagi ringan seperti pertama kali dia menggendongku. Hae hyung bersih keras untuk menggendongku dipunggungnya.

 

Dan berakhir kami terjungkal disebuah bukit dengan banyak daun maple, iringan tawa menggema menyahuti angin musim gugur menghantam berbagai pohon membuat daun berguguran. Kami menyamankan posisi memandang langin biru dengan berbagai bentuk abstrak awan.

 

“Kyunie,”

 

“hmmm, wae?” gunggamku menanggapi.

 

“Apa kau benar-benar menyukai siwon?”  lirih hae hyung sedikit ragu tanpa mengalihkan pandangannya ke langit biru.

 

“...” Mataku melebar merespon, mencoba mencari wajah hae hyung membaca ekspresinya.

 

“Tidak, tidak jangan berfikir aku menentang kalian.” Sanggah hae hyung cepat mencoba menjelaskan, meluruskan apa yang aku pikirkan.

 

“Apa dia sudah mempunyai kekasih?” well, bukan salahnya jika aku memikirkan kemungkinan terburuk meskipun diriku sama sekali tak mengharapkannya.

 

“Apa kau berharap demikian?” Mata jahil itu menatapku riang, 

 

“Anniyo!”

 Senyumnya mengembang, namun aku semakin mengerucutkan bibirku, pasti hae hyung menangkap sesuatu dalam otakku. Apa itu terrulis dengan jelas dikepalaku?

 

Kepalanya disandarkan pada lengannya menatapku lekat dengan tenang 

“Baiklah aku percaya kau benar-benar menyukainya, jika dia mungkin akan mendiamkanmu untuk waktu yang cukup lama, menghilang tiba-tiba tanpa kau ketahui. Apa kau tetap bertahan untuknya?”

 

“Aku akan mencoba dengan seluruhnya, dia bagai kafein dalam hidupku, kafein yang tak membuatku harus terkapar dirumah sakit. Dia sumber Inspirasi semangat terbesar, dia membuatku merasa hidup.”

Aku mengalihkan pandanganku, menerawang raut wajahnya diantara  biruya langit. Perasaan bahagia menggelitikku membuatku tersenyum kecil.

 

Hae hyung terdiam, kemudian bangkit berdiri dari posisinya membelakangiku. Menciptakan diriku dalam bayangannya.

 

“Jika begitu buat dia merasa hidup juga.”

 

--><--

 

Haeundae beach

Kyu

 

 

Suara apa ini? 

 

guyuran air laut? 

 

Apa aku sedang bermimpi?

 

Sejak kapan angin berhembus sangat kencang dikamarku. Sayup-sayup kudengar suara burung camar, begemuruh berlomba-lomba mengejar pantai. Kubuka iris mataku perlahan, putih. Apa hee umma mengganti warna kamarku, bukan, ini bukan kamarku. Kutegakkan tubuhku membuka selimut putih yang hampir menutupi seluruh badanku. 

 

Namun sesuatu yang kekar dan berotot menahan pergerakkanku. tangan siapa yang menggantung diperutku? bagai dihembus oleh angin yang sangat dingin, Sejenak aku mematung.

 

Aku ingat kejadian semalam, Kutenangkan diriku perlahan agar tak membangunkan siwon hyung. Aku yakin dia pasti lelah menyetir semalaman, pantai terdekat dari seoulpun butuh lebih dari 2 jam perjalanan.

 

Langkahku berjinjit melewati kamar, menuruni tangga, dan melewati kaca-kaca besar memantulkan refleksiku.

 

 Astaga, baru aku sadari jika aku berpakaian seperti ini.

 Kemeja putih kebesaran yang aku tebak pasti miliknya dengan celana boxer longgar yang kontras dengan kulit pucatku, segala macam tuduhan mulai lalu melalang dalam pikiranku yang kemudian kubuang jauh-jauh kuingat dia masih menggunakan setelan kantornya hanya tanpa jas.

 

Aku tersenyum dengan segala spekulasi bodohku, Lebih baik aku membuat sesuatu untuk mengisi jurang dalam perutku. 

 

Interior gaya dapur minimalis modern dengan kesan vintage,

well chef siapapun akan betah memasak dengan suasana dan berbagai peralatan dapur seperti ini membuat aku menhentikan pekerjaanku sejenak, 

 

berdoa.

 

 Semoga saja dapurnya tidak kuhancurkan.

 

--><--

 

won 

 

 

 

Aku tahu matahari sudah menegaskan keberadaan dengan sinarnya, namun aku enggan menyapanya. 

Kepalaku sangat pusing namun aku bahagia, ada perasaan membuncah tersendiri saat aku mengingatnya. Untuk pertama kalinya aku bermimpi bersama sosok yang selalu aku impikan dipelukanku,

tunggu kemana dia.

 

Kutarik selimut yang menutupi ranjang, hanya terdapat bantal guling dengan warna putih senada dengan warna interior kamar. Perasaan panik mulai mengginggapiku, kemana sosok itu?

 kulangkahkan kakiku cepat menuruni anak tangga mengedarkan padanganku pada seluruh ruangan,

 angin laut menerpaku membawa aroma americano menggelitik indra penciumanku, entah kenapa ada perasaan lega. 

 

Hingga kutemukan sosok bersurai eboni bersandar dipagar terrace menatap laut, lihatlah kaki jenjangnya yang menyilang, kemejaku yang terlihat sangat y saat dia memakainya dan boxer hitamku yang sangat kontras dengan kulit pucatnya. 

Membuat aku mengigit bibir bawahku yang entah kenapa terasa keing. Sebelum dia menyadari diriku kuambil sebuah kamera di etalase, mengambil moment sosok 

 

my angelykyu.

 

--><--

Siwon’s resort

 

 

Mata tajam itu nyalang memandang garis pantai dihantam gelombang air laut, Tak ada kata yang keluar dari keduanya meski sudah mengetahui kehadiran masing-masing. kyuhyun melirik siwon dari ekor matanya mencoba tak peduli. Baginya pemandangan pantai haeundae lebih menarik perhatiannya.

 

Merasa diacuhkan, pria atletispun tak tahan untuk mengeluarkan kejengkelannya,

 

“Kemana saja kau?”

 

“ternyata hyung sudah bangun, aku pergi kedapur. Aku lapar.”

Jawab kyuhyun polos dengan senyum kekanakannya. Membuat siwon mendengus gusar, membuat dia lupa kesal entah pada siapa.

 

“Kau tahu betapa paniknya aku saat tak menemukanmu? Betapa khawatirnya aku saat kau meninggalkan aku sendirian dikamar?” Nada cemas itu mengalun indah, membuat sipucat merasa bersalah.

 

Kyuhyun tahu siwon panik, dari awal nada bicara kyuhyun sudah tahu itu. Kyuhyun hanya ingin menggoda siwon saja, mata hazel itu menangkap raut wajah siwon dengan sendu mengingatkannya pada kejadian tadi malam. 

Ada luka dalam pandangannya. tangan ramping itu menggapai lengan atletis disampingnya membelainya lembut merapatkan diri .

 

“Aku tak kemana-mana hyung, aku selalu disisimu, disini...

 

Jemari indah membelai dada kiri nya,

 

 ....dihatimu.”

 

Siwon terdiam memjamkan mata sejenak, 

menahan nafasnya lalu menarik lengan kyuhyun, menggapai bibir sintalnya, mengecupnya lembut, 

sangat lembut hingga membuat kyuhyun yang terkejut terpejam meresapi benda kenyal dan tipis menyalurkan sesasi dinginnya ke bibirnya. 

tak ada lumatan, atau nafsu, bibir mereka saling menyapu untuk waktu yang cukuplama. Siwon melepaan kecupannya, memeluk tubuh kyuhyun posesif.

 

“Don’t leave me.”

 

Suara husky itu bergetar, syarat penuh tekanan dan luka. 

Kyuhyun tak dapat melihat paras namja yang memeluknya. Namun kyuhyun yakin siwon sedang menahan air matanya.

 

“Never.”

 

Tangan kyuhyun menggapai punggung lebar, menggosok lembut merebahkan kepalanya didada bidang dengan irama detak jantung yang dia dengar sepanjang malam.

 

Tak ada kata-kata diantara mereka, 

hanya deru nafas, 

detak jantung, 

angin laut dan gemuruh gelombang menyaksikan mereka dalam kerinduan.

 

 

--><--

 

Flashback

Cho’s mansion

 

Jemari imut itu menyentuh lembut benda pada hadapannya, matanya berbinar setiap kali sesuatu didalamnya bergerak. Bibir kecilnya mengerucut lucu membentuk bulatan kecil diiringi gunggaman takjub tak hentinya mengeluarkan huruf vokal “o”.

 

“Apa kyunie menyukainya?”

 

Kepalanya mengangguk cepat menyebabkan pipi gempal itu memantul lucu

“Ne, Goldy yeppo.”

 

“Kyunie ingin memiliki ikan seperti hyung?” 

Donghae mendapatkan hadiah karena prestasinya. Bukan, donghae tidak pernah mendapat rangking satu namun donghae juga bukan murid yang tak pernah dapat peringkat. 

 

Hanya saja Donghae sedikit kesulitan untuk bersikap tenang dalam waktu yang cukup lama, sebut saja hiperaktif. Benar-benar tidak dapat diam, dan jangan lupa sentuhan electronic killernya yang selalu merusak bell rumah entah milik tetangga ataupun milik sekolah.

 

“Bolehkah?” Mata bolat itu berbinar menampilkan kitty eyes.

 

“Ne, asal kyunie bersikap baik seperti hae hyung.”

Yang dimaksud bersikap baik adalah, memakan sayuran dan makan es krim hanya sekali seminggu. Bukan hal yang aneh jika ummanya meminta syarat demikian, hanya saja es krim benar-benar tak bisa lepas dari lidahnya lebih dari sehari.

 

“hummpptt...” heechulpun tertawa gemas melihat tingkah putra bungsunya. Jemari lentik itu menangkup kedua pipi chubby miliknya menggesekkan hidung membuat bocah kecil itu terkikik geli mencoba menghindar.

 

“Kyunie dirumah saja ya, oemma menjemput hyungmu sebentar lagi hujan. Appa akan datang 5 menit lagi.”

 

Setelah mendengar suara intu tertutup, Bocah itupun menuju dapur mencari sesuatu menjadi favoritnya. ice cream! 

Dengan susah payah menggapai tempat teratas dari lemari es memanjat kursi dapur menggambil ice cream sebelum appanya datang. Langkah kecil tergopoh kerepotan membawa kaleng besar setinggi 1/3 tubuhnya.

 

Dengan lahap bocah itu menyendokan ice cream dengan mulut sesekali menggunggam tidak jelas namun dengan raut wajah bahagia. Beberapa kali dia mengajak mengobrol goldy yang tentu saja tidak akan dijawab oleh si ikan.

 

Sementara kyuhyun asyik melahap ice cream dikamar hyungnya, hangengpun datang dengan santai memasuki rumah menuju dapur. Dan membuatnya terkejut seketika pucat melihat pintu lemari es yang terbuka dan berantakkan, Siapa lagi jika bukan ulah putra bungsunya.

 

Hangeng sangat memanjakan putra bungsunya, meski dilarang memakan ice cream oleh eommanya karena kyuhyun dapat demam jika memakannya terlalu sering. Diam-diam hangeng membeli dan menyembunyikannya berjaga-jaga jika kyuhyun merengek. Namun rencananya gagal saat dia lupa jika putra bungsunya ini cukup pintar untuk mengetahui dimana makanan kesukaanya disembunyikan.

 

Sementara bocah gempal itu sibuk dengan aktivitasnya, sang Appa mendesah kasar saat menemukan putra bungsunya di kamar putra sulungnya. Ini akan menjadi bencana besar begitulah perkiraan hangeng yang masih sibuk memijit kepala hingga ia baru menyadari suara derap langkah lain cepat menuju kamar.

 

“Wah, Appa sudah pulang apa oemma meletakkan ik- 

Riang donghae berlari melihat appanya diambang pintu kamarnya memandangnya nanar sebelum dia menyadari sesuatu

 

-UMMMAAA!!!! HUWEEE  KYUUNNIIIEEE!!!!”

 

Hangeng yang masih blankpun segera tersadar, menggendong donghae yang menangis menghindari pertempuran sengit antara kedua putranya dan amarah istrinya. 

Terlambat heechul datang dan melihat semuanya. Melihat bagaimana kyuhyun mencampurkan ice cream kedalam air akuarium sehingga menjadi keruh dan tentu saja dengan ikan yang mati keracunan. 

 

Tak membutuhkan waktu lama kyuhyunpun ikut menangis melihat hyungnya menangis menuduh dirinya menjadi tersangka pembunuhan goldy.

 

Setelah hangeng mati-matian meminta maaf dan memeberi penjelasan kepada istrinya karena ice cream, sementara donghae yang belum juga berhenti menangis merancau berkabung atas kematian ikan emasnya sedang kyuhyun menunduk terdiam diujung sofa menatap hyungnya dengan perasaan bersalah.

 

Tanpa ketiga orang yang masih sibuk dengan kegiatannya, bocah kecil itu melangkah pergi menuju kamarnya.

 

Hujan deras mengguyur , Petir berkilat-kilat membelah langit diiringi guntur menggelegar bagai runtuhan bangunan membuat kyuhyun menyirit mengeratkan mantel hujannya. Takut tentu saja, bahkan kakinya sedikit bergetar melangkah namun bocah kecil itu nekat menerobos badai.

 

“Hyung!!!” 

Jerit kyuhyun ketakutan saat mendengar petir menyambar, jemari kecilnya menjatuhkan payung. Matanya sudah berair ketakutan, hanya hyungnya yang ada dipikirannya. Dia ingin mencari ikan di kolam taman agar hyungnya tak marah lagi padanya.

 

Kaki kecil itu lemas karena suhu dingin dan rasa takutnya, anak sungai sudah mengalir dipipi chubbnya. Sekuat tenaga ia mengelak isak tangis menggigit bibir bawahnya, berjongkok memeluk lutut dengan menggunggamkan kata maaf tiada henti.

 

Suara pintu yang terbanting keras tertiup angin menyadarkan mereka, mencari sesuatu yang hilang diantara mereka dan-

 

“Kyuhyun!!!”

 

Bocah kecil itu akhirnya ditemukan tidak jauh dari rumahnya hanya beberapa blok, Beruntung petugas kepolisian menemukannya dan tak ada luka serius hanya beberapa luka lecet dikakinya dan karena kehujanan kyuhyun kecil harus terbaring dirumah sakit.

 

Donghae tak henti-hentinya menangis selama perjalanan membawa kyuhyun kerumah sakit. Ini pertama kalinya ia melihat dongsaengnya terbaring tak sadar dengan selang infus berada ditangannya. melihat selang infus saja sudah ngeri apa lagi harus diinfus, pasti rasanya sakit. Air matanya semakin deras menatap adiknya dengan kelopak mata yang masih enggan terbuka.

 

“Kyunie bangun jangan tidur saja, hyung tidak marah lagi pada kyunie. Hyung..., hiks...., hyung.., hikkss..., hyung.., huweee” donghae menangis kembali tak dapatmelanjutkan kata-katanya menggenggam erat tangan dongsaenya.

 

Bagai mimpi buruknya membiarkan dongsaengnya ketakutan dibawah derasnya guyuran hujan, apalagi beberapa luka lecet dikakinya membuat hatinya semakin terasa ny

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
queenie2975 #1
Chapter 4: Please translate to english
rikha-chan #2
Chapter 1: Mereka naksir orang yang sama.
Awas jangan sampe berantem ya.
eommahee daebak...
rikha-chan #3
Kyumbul kesayangan semua orang kayaknya..
Numpang baca. ^_^v
kyukyu2434 #4
Chapter 18: yahhh kok hiatus:(((
Dubu_Choi1213 #5
Chapter 16: Makin bingung sama jalan ceritanya :'(
tiba2 kok siwon bisa hilang ingatan, padahal di chap awal siwon inget sama kibum, duh puyeng :(
Cheondhe #6
Chapter 17: Sebenarnya saat diawal awal cerita ini membuatku terkesan karena ff ini memiliki jalan cerita yang Bagus. Tapi entah karena otakku yang lambat dan sulit memahami jadi aku merasa semakin ke sini ceritanya hanya seperti prolog, sangat banyak part yang membuatku sulit mengerti jalan ceritanya. Saya harap kamu tidak tersinggung dg apa yang saya katakan, jika kamu merasa tidak nyaman saya bisa menghapusnya.
rhina_ELF #7
Chapter 17: Pnsran euy next chap gmn yah...soalnya itu siwon ama kibum knpa yah next chap slalu dtgu authir nim
d-april #8
Chapter 17: well, apa yang terjadi setelah Kibum menculik Kyu?
aku masih sedikit bingung dengan cerita antara Siwon & Kibum ^^
sujado
#9
thank you
kyuona #10
Chapter 17: 2 chapter lagi end?? Seperrjnya setelah itu saya akan baca ulang lagi... Karna klo bacanya pas ingoing itu sering lupanya jadi gak greget klo gak baca ulang.. Next chapter situnggu yaa