oh crap!

americano in autumn
Please Subscribe to read the full chapter

 

“Oh, crap!!!”

 

 

Iris kelam itu kembali menyirit untuk kesekian kalinya, berulang kali dia melirik jam ditangannya berharap waktu akan berlalu lebih cepat. Sayangnya jarum jam masih berdetak dengan normal yang kini menunjukkan pukul 2 dini hari.

 

Kepalanya kembali berdenyut, kini jemari itu meraih dahinya memijat dengan desahan nafas frustasi. Kini pria itu terduduk disebuah single sofa menatap layar ponsel yang menampilkan satu nama. Satu nama yang terus membuatnya frustasi.

 “Yunho”

 

Pria itu menyisir surainya dengan jemarinya, kemudian menompang dagunya menatap seseorang yang kini tertidur pulas dibawah gelungan selimut. 

Sejenak memandang wajah indahnya, membuat pria ini merasakan kedamaian. Meski sebenarnya ia tahu betul namja yang sedang tertidur itu tidak dalam keaadaan baik-baik saja. Sudah belasan kali dia mengganti kompres.

 

Karena kecerobohan siwon, namja manis itu kini terserang demam. Suhu badannya beranjak meningkat drastis, tak hentinya dia menggigil. Dia sudah mencoba menghubungi rumah sakit terdekat, sialnya sedikit sulit untuk mendapatkan perawatan medis di kota Busan. Mereka baru dapat melayani pasien sekitar pukul 5 pagi.

 

Sepertinya siwon harus memilih kota lain untuk menculik kyuhyun, 

 

Sudah berualang kali dia menghubungi Donghae namun hanya tersambung pada  layanan pesan suara. Hanya satu nama yang terlintas dibenak siwon, nama dalam list terakhir hidupnya merupakan dokter pribadi namja manis ini. 

Siapa lagi jika bukan kakaknya, menyuruh kakaknya ke busan? Hell, sudah jauh-jauh dia menjauhkan diri lalu apa gunanya dia diBusan saat ini. 

 

Siwon hanya bingung apa yang harus dia lakukan, setidaknya pertolongan pertama dapat dia lakukan selagi menunggu rumah sakit dapat melayani pasien.

 

“Yoboseo?” Suara bass terdengar enggan.

 

“Ini aku,” Ucap siwon asal, dia bingung harus mengatakan dirinya bagaimana.

 

“Ah, ya”

Tanpa perlu perbelitan percakapan, hyungnya pasti tahu suara familiar adiknya.

 

“Apa saja alergi kyuhyun?”

tanya siwon to the point, jujur saja dia merasa aneh jika harus berlama-lama.

 

“Dia tidak bisa mengkonsumsi kafein dengan kadar diatas 80 gram, jadi dia tidak diizinkan meminum kopi, beer, memakan ice cream dan coklat berlebihan. Apa terjadi sesuatu dengannya? ”

Yunho tidak bodoh, jika adiknya menanyakan hal seperti ini pasti terjadi sesuatu dengan namja manis tersebut.

 

“Dia sedikit demam.”

Siwon menggaruk tengkuknya, kemudian memijit kepalanya meruntukki dirinya dalam hati.

 

“Apa dia memakan atau minuman yang aku sebutkan?”

Terdengar suara yunho sedikit tertekan, tentu dia meruntukki kecerobohan adiknya, sebagai dokter pribadinya tentu dia cukup khawatir.

 

“Tidak, namun dia bersih keras pergi ke pantai saat senja.”

 

“Pantai? Kau membawanya ke Busan? Apa kau Ti- ”

Suara yunho meninggi, dia sedikit pusing dengan apa yang dipikirkan adiknya hingga harus pergi ke busan dimusim dingin.

 

“Lalu apa yang harus aku lakukan?”

Potong siwon cepat, tidak ada waktu untuk mendengarkan ceramah hyungnya.

 

“Hangatkan tubuhnya, beri dia minuman hangat seperti susu vanilla. Aku yakin dia tak membawa vitaminnya, jadi usahakan buat dia tetap makan jangan membuat dia kelaparan dan melakukan aktivitas berlebihan. Dia harus istirahat total sampai dia pulih. Aku akan menghubungi temanku agar dia ketempatmu pukul 5. ”

Siwon mendengarkan dengan hikmat, tanpa menyela sedikitpun entah karena panik dan khawatir, Hanya satu orang yang ada dipikirannya saat ini. 

 

“Nee, gomawo... 

Yunho terdiam menunggu kalimat siwon yang menggantung.

 

... hyung.”

Lirih namun masih dapat didengar disebrang sana.

 

Tanpa siwon tahu, kyuhyun yang mendengar percakapan siwon hanya dapat mengulas senyum dibalik selimut tebalnya.

 

--><--

 

Kyu

 

 

“Baby irreona~”

Suara husky miliknya mengalun lembut dengan belaian jemarinya menyentuh pipiku, meski berat kucoba membuka kelopak mataku. Aku yakin mataku sekarang sangat merah, memang mataku terpejam namun aku tetap terjaga.

 

“minumlah ini agar tubuhmu sedikit menghangat.”

kepalaku terasa sangat pusing untuk sekedar mendudukan diri siwon hyung dengan telaten menyandarkan tubuhku dikepala ranjang membawa segelas susu hangat untukku.

 

“Apa hyung tidak tidur?”

Tanyaku usai menandaskan isi dalam gelas tersebut. Kulihat lingkar hitam dimatanya, mata lelahnya yang menatapku penuh rasa cemas.

 

“Hyung sudah tidur tadi, Hyung akan menyiapkan beberapa perlengkapan, kita akan berangkat ke rumah sakit sebentar lagi.”

Tentu saja dia berbohong, dengan senyum lembutnya dia membelai suari ikalku tanganku menggapai lengannya sebelum dia beranjak.

 

“Temani aku disini.”

Ucapku memohon, entah kenapa aku menjadi takut untuk sendiri.

 

“Aku akan segera kembali lagi.”

Siwon hyung mencoba memberi pengertian kepadaku, mengenggam jemariku.

 

“Hanya sebentar hyung, aku merindukanmu.”

 

Kueratkan tangaku dilengan miliknya, dengan perlahan dia mulai menyamankan diri berbaring disampingku. Kusandarkan kepalaku dibahu kekarnya sebagai pengganti bantal, memeluknya posesif.

“Maafkan kyunnie ne? Aku tak dapat menjaga diri hingga harus merepotkan hyung.” 

Lirihku memecah keheningan, memejamkan mata menghirup aroma yang kurindukan membuatku merasa lebih baik.

 

“Hyung yang harusnya meminta maaf karena tak dapat menjagamu.”

Jemari itu menyentuh keningku menyeka bulir-bulir keringatku kemudian digantikan oleh bibir jokernya mengecupku lembut.

 

“Tidak perlu kerumah sakit hyung, aku akan baik-baik saja.”

Kuangkat kepalaku mencoba mencari wajah pria itu, matanya berkaca-kaca tak mampu menyembunyikan rasa panik dan cemasnya, aku mencoba sebisaku membuatnya tenang tersenyum sebisaku membuatnya nyaman.

 

“Suhu tubuhmu sangat tinggi sayang, dan kau kedinginan bagaimana bisa kau baik-baik saja?” 

Nada cemas miliknya membuatku semakin merasa bersalah, Seharusnya aku tak bertingkah kekanakan, Air matanya turun menelurusi rahang tegasnya, Lengan itu mengeratkan pelukannya semakin merengkuh tubuhku.

Sejenak kukecup letak dimplesnya membuatnya bertenti dengan kecemasaannya, aku terseyum geli namun tak dapat mencicipi bibir jokernya bisa-bisa dia tertular demamku. 

 

Pria ini mematung terkejut, membuatku wajahku yang memerah demam menjadi semakin padam menahan malu, Kususupkan kepaku diperpotongan lehernya mencium aroma maskulin surai kelam tersebut menggapai telinganya.

 

“kau tahu hyung aku sangat bahagia hari ini, dopamine adalah obat yang mujarab bagi banyak pasien. Berbaringlah, kau juga butuh istirahat biarkan aku mendengar detak jantungmu.”

 

Tak dapat kutahan diriku untuk tak mengecup perpotongan lehernya, kurasakan kulitnya meremang karena ulahku. Tak dapat kutahan senyumku meihat reaksinya, kupejamkan mataku mendengarkan alunan detak jantungnya mencoba rileks diatas tubuhnya yang menegang.

 

--><--

 

Busan’s hospital

 

 

“Ya!! Choi siwon, kembalikan adikku jangan menculiknya terlalu lama”

 

Siwon menjauhkan ponselnya dari telinga menatap sumber suara dengan tatapan malas, menyelamatkan indera pendengaran dari suara sumbang sahabatnya.

 

“Arraseo!!”

Pria itu meletakkan ponselnya kedalam saku nya namun begetar lagi, tanpa membaca no. pemanggil dia menjawab sambungan telepon.

 

“Sudah kubilang besok aku akan mengantarnya.” Jawab siwon dengan nada malas.

 

“Apa begitu cara bicara seorang mahasiswa yang ingin mendapat nilai A?” Suara bass milik disebrang sana tiba-tiba memebuatnya berkeringat dingin.

 

“wo..., wooahh, han seosongnim!”

Ucap siwon dengan nada ceria sembari menepuk jidatnya meruntukki dirinya.

 

“Berikan pada putraku.” 

Mutlak perintah hangeng, Siwon mendesah lalu melirik dimana kyuhyun tertidur mencarinya dan ternyata dia tak ada diranjangnya.

 

Dia yakin hangeng pasti mengumpatinya diujung sana memutuskan sambungan telepon sepihak, namun yang lebih gawat saat putranya hilang di sebuah rumah sakit karena dia tak mengawasinya dengan baik.

 Setelah mengecek kamar mandi, Siwon menyusuri lorong-lorong rumah sakit, dia mendesah gusar. Siwon mengerti kyuhyun bukan anak balita hanya saja, dengan kondisi dirinya membuat dia panik setengah mati.

 

Pria atletis itu berhenti diujung lorong, nihil dia tak menemukan namja manis tersebut. Siwon memejamkan matanya, mencoba berpikir seperti kyuhyun, menuju tempat dimana dia akan ditemukan dan melesat menuju tempat itu.

 

Beruntung dugaanya benar!

Matanya melebar saat menemukan dua sosok berpakaian putih sedang sibuk menikmati ice cream disalah satu meja cafetaria. Yah, sosok yang sibuk menyuapi mulutnya sendiri dengan tangannya yang bebas dari perban dia Kyuhyun. Dan disampingnya seorang bocah sibuk membersihkan sisa ice cream disudut bibir plumpy kyuhyun.

Sebenarnya siapa yang seorang bocah disana?

 

“Bisakah kau memberitahuku ketika kau hendak pergi?”

 

“Oh, hai siwonnie. Darimana saja kau, Mau ice cream?”

Seharusnya siwonlah yang bertanya seperti itu, Dengan ceria kyuhyun menawarkan ice cream menyodorkan sendok dengan tangannya yang tak dibalut perban.

 

Ajaibnya, demam kyuhyun benar-benar turun pagi itu bahkan namja cantik itu bangun lebih awal dari siwon memasak makanan untuk mereka berdua. Entah bagaimana ceritanya, Karena terlalu asyik bermain kejar-kejaran , namja manis itu tergelincir saat hendak menaiki tangga.

 

Jadi mereka di rumah sakit bukan karena demam kyuhyun, namun karena tangan lentiknya yang mengalami dislokasi. Kepalanya kembali pusing saat dia teringat hangeng, bagaimana ia akan menjelaskan tentang keadaan kyuhyun yang seperti ini?

 

Amarah dan rasa panik siwon menguap entah kemana melihat sikap kyuhyun yang tak jauh beda dengan bocah disampingnya, oke pertanyaan siwon adalah siapa bocah yang berani menyentuh bibir kekasihya ini?

 

“Annyeong siwon hyung. hyun woo imnida.” 

Merasa mendapat tatapan maut dari CEO hyundai, Bocah itu membungkuk hormat memperkenalkan diri.

 

“Dia berkata dia sedang tersesat, jadi aku mengajaknya ke kantin. Bukankah dia sangat imut?”

Jika pada umumnya jika kau menemukan bocah hilang membawanya ke resepsionis namun kyuhyun membawanya ke kafetaria, Siwon menghela nafasnya saat kyuhyun mensejajarkan wajahnya dengan hyunwoo menggesek pipi membuat kedua pipi bulat itu memantul menggemaskan. 

Seimut apapun bocah itu, kyuhyunlah yang paling cute dimatanya.

 

“Jadi dimana orang tuamu? Besama siapa kau kerumah sakit humm?”

Tanya siwon lembut mengusap surai hitam bocah yang masih terkikik geli karena ulah kyuhyun.

 

“Lee Halaboeji mengatakan orang tua hyunwoo sudah disurga, Hyunwoo datang bercama lee halaboeji. Namun kemarin dia pulang, dia berjanji akan kembali lagi nanti core menjemput hyunwoo.” 

meski sedikit cadel hyunwoo menjelaskan dengan tenang.

 

Mata kyuhyun berkaca-kaca menatap hyunwoo, sedang siwon. Jika saja dia tidak dikafetaria dia sudah melumat bibir merah belepotan terkena ice cream itu dengan kitty eyes yang melebar menggoda imannya itu.

Sepertinya siwon sangat salah fokus.

 

“Hyung, ponselmu.”

Siwon mendesah, melihat no. yang sama terakhir kali dia melakukan panggilan. Melihat posisi tangan kirinya yang dislokasi sedang tangan kanannya belepotan terkena ice cream. Tanpa basa-basi dia langsung menyodorkan ponselnya ketelinga kyuhyun.

 

Benar saja, sebuah teriakan langsung menyambutnya. Kyuhyun memberi tatapan bertanya kepada siwon saat mengetahui suara Appanya, sedang siwon terlihat sedikit jengkel? mencoba tak peduli dengan apa yang mereka bicarakan.

 

“Jadi?”

Tanya siwon saat panggilan berakhir, sebenarnya dia sedikit mendengar hangeng meminta putra bungsunya untuk kembali ke seoul.

 

“Jadi kita akan mengantar hyunwoo kerumahnya.”

Ucap kyuhyun santai sembari menghabiskan suapan terakhir ice creamnya

 

“Lalu Appamu?”

Tanya siwon memastikan.

“Dia hanya memintaku untuk merekap beberapa nilai, kajja aku dan hyunwoo lapar! ”

 

Setelah siwon mengurus administrasi dan menghubungi pihak panti dimana hyunwoo ti

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
queenie2975 #1
Chapter 4: Please translate to english
rikha-chan #2
Chapter 1: Mereka naksir orang yang sama.
Awas jangan sampe berantem ya.
eommahee daebak...
rikha-chan #3
Kyumbul kesayangan semua orang kayaknya..
Numpang baca. ^_^v
kyukyu2434 #4
Chapter 18: yahhh kok hiatus:(((
Dubu_Choi1213 #5
Chapter 16: Makin bingung sama jalan ceritanya :'(
tiba2 kok siwon bisa hilang ingatan, padahal di chap awal siwon inget sama kibum, duh puyeng :(
Cheondhe #6
Chapter 17: Sebenarnya saat diawal awal cerita ini membuatku terkesan karena ff ini memiliki jalan cerita yang Bagus. Tapi entah karena otakku yang lambat dan sulit memahami jadi aku merasa semakin ke sini ceritanya hanya seperti prolog, sangat banyak part yang membuatku sulit mengerti jalan ceritanya. Saya harap kamu tidak tersinggung dg apa yang saya katakan, jika kamu merasa tidak nyaman saya bisa menghapusnya.
rhina_ELF #7
Chapter 17: Pnsran euy next chap gmn yah...soalnya itu siwon ama kibum knpa yah next chap slalu dtgu authir nim
d-april #8
Chapter 17: well, apa yang terjadi setelah Kibum menculik Kyu?
aku masih sedikit bingung dengan cerita antara Siwon & Kibum ^^
sujado
#9
thank you
kyuona #10
Chapter 17: 2 chapter lagi end?? Seperrjnya setelah itu saya akan baca ulang lagi... Karna klo bacanya pas ingoing itu sering lupanya jadi gak greget klo gak baca ulang.. Next chapter situnggu yaa