At Gwanghwamun book

americano in autumn
Please Subscribe to read the full chapter

 

“yes, like that.” 

 

KLIIK

 

Suara jepretan kamera memenuhi ruangan dengan lampu Flash yang tiada hentinya, lampu kamera itu menangkap sosok obyek indah berpose memamerkan pesonanya. Sedang disebelahnya seorang namja dengan senyum malaikatnya terlihat mengawasi jalannya pemotretan atas design busana rancangannya.

 

“Nice,” Sang fotografer terus memberi intruksi kepada si model.

 

KLIIK

 

 “look at camera”

 

KLIIK

 

“Ok, we have done for this season. Jae your amazing so glad being partner for you.” Namja tersebut hanya tersenyum tipis lalu berjabat tangan dengan sang fotografer.

 

“Not at all steve, because your hands my collection for Autumn looks great.”

 

“As always you say that and thank you so much jungsoo, see you next time.” steve meninggalkan mereka, dan jaejoong dia tampak enggan.

 

“ Apa terjadi sesuatu? kau terlihat murung.”

 

“Aku hanya kurang sehat saja eomeoni.”

 

“Apa perlu aku mengantarkannya ke tempat hyung umma?” tiba-tiba suara husky menginterupsi diantara percakapan mereka.

 

“Siwon!!”

 

“Anniyo Siwon-ssi, AnnyeongChoi Siwon-ssi.” Jaejoong membungkuk sopan, sebenarnya baru pertama kali jaejoong bertemu siwon, namun leeteuk sering bercerita tentang sibungsu. Siapa lagi namja yang berani tiba-tiba masuk ke area pemotretan jika bukan keluarga Choi.

 

“Yunho hyung tidak dapat menjemput umma karena dia ada jadwal praktek mendadak. Ah, long time no see, you look great.” Siwon menjabat tangan jaejoong, style amerikanya ketara sekali, padahal baru 2 tahun. 

 

“Dia lebih tua darimu siwon.” Leeteuk yang tak tahan dengan kelakuan anaknya menendang tulang kering siwon.

 

“Akkh, Appo arra!”

 

.(~^-^)~

 

Bisa kita sebut sebagai pemaksaan, atau siwon yang kehabisan alasan menolak permintaan ummanya. Siwon tidak enak untuk menolak permintaan namun disisi lain dia sungguh enggan jika ummanya sudah mode on percomblangan. Siwon tahu betul jika ummanya gencar menjodohkan hyungnya dengan model kebanggaan ummanya.

 

“Apa kau tidak kekantor hari ini? hingga kau menjemput umma segala. Apa yang terjadi heummm?” goda leeteuk pada anaknya, tentunya setelah mengantar jaejoong. 

 

“Nanti siang akan ada rapat client, mungkin akhir-akhir ini aku akan tambah sibuk dan tidak dapat menjemput Umma, Wae? ada yang salah?”

 

“Kau terus-terusan tersenyum, Jadi kau menyukai jae? bagaimana, apa yang kalian bicarakan selama perjalanan?” Oke, duagaan siwon benar, sebaiknya dia berkonsentrasi pada jalanan.

 

“Obseo, sepertinya dia sangat menyukai hyung. Apa hyung pernah membawanya kerumah?”

 

“Membawanya kerumah? Untuk berbicara saja hyungmu enggan dengannya dia itu sangat baik, namun hyungmu sangat dingin kepadanya.” Leeteuk gemas dengan putra sulungnya yang sulit diatur itu.

 

“Yahh..., Umma birakan hyung mencari belahan jiwanya sendiri lagi pula hyung memang seperti itu kepada setiap wanita yang umma atau appa kenalkan.” Jika siwon sendiri yang mengalaminyapun dia akan melakukan hal yang sama, siapa yang mau dijodoh-jodohkan di jaman modern ini? lagi pula banyak orang yang bersedia sukarela menjadi kekasih dua saudara Choi.

 

“Lalu bagaimana denganmu, cepat cari kekasih sebelum appamu mencari calon untukmu. Umma sudah ingin mengendong cucu-cucu yang lucu, mungkin umma akan mendesign baju imut untuk simungil.” Leeteuk mulai dengan fantasy liarnya lagi, jika saja yunho tidak mengambil bidang kedokteran pasti dia dan sang suami sudah beristirahat dirumah menemani para choi kecil.

 

Beruntunglah siwon mau melanjutkan perusahaan appanya, meski jadinya ia harus mengikuti program akselerasi bisnis. meski agak urakan, siwon lebih mudah diatur ketimbang yunho.

“Biarkan aku menyelesaikan kuliahku, astaga umma apa kau menyuruhku menikah? Appa sudah menggantikan diriku duduk posisinya bahkan jika ada client penting yang memusingkan appa tak pernah turun tangan. Jika hanya membuat baby aku sangat siap umma, berapa baby yang umma inginkan.”

 

“Yak kau kira anak kucing dengan seenaknya bisa kau hamili?”

 

Satu hal lagi tentang siwon, dia sangat mirip Ayahnya yang eerrr...., et.

.

(~^-^)~

 

Warna putih menjadi warna utama ruangan tersebut terdapat namja cantik dengan sebuah benda ditangannya sibuk memperhatikan refleksinya sendiri, sesekali dia bergunggam dan tertawa terbahak-bahak layaknya ibu tiri.

 

Dengan langkah perlahan telapak kaki jenjang melangkahkan kakinya melewati ruangan yang author beri nama ruang tamu, namun tidak bagi seseorang mengendap-ngendap ruangan itu adalah benteng besar dengan nener sihir yang sibuk bertanya siapa orang paling cantik didunia ini.

 

"Pantas hannie sangat menyayangiku, aku memang yang tercantik, bahkan perancang busana jungsoo beserta model-modelnya tidak ada apa-apanya dibandingkan wajah cantikku."

 

Tangan lentik itu meraba pipi tirusnya membelai indah wajahnya. Matanya memincing smrik smilenya tiba-tiba muncul saat menangkap bayangan namja berkulit pucat yang dengan polosnya masih tidak menyadari jika ummanya sudah menyiapkan rencana untuk putra bungsunya.

 

"Mau kemana kau pagi-pagi?" Tanya heechul yang kini pura-pura membaca majalah.

 

Seketika kyuhyun mematung dengan pose layaknya maling yang tertangkap basah"Aku? Aku akan datang ke acara fansign disebuah mall." Jawab kyuhyun asal, tak tahukah kau kyu ummamu sudah menangkapmu basah sedari tadi.

 

"Sejak kapan mall sudah buka pukul 6:30 pagi?"

 

"Aku ikut melakukan geladi bersih..."

 

"Atau Bertemu dengan seseorang.."

 

"Eeooohh?" kyuhyun membeo.

 

"Kau kira aku tidak tahu kau mengumpat sepanjang langkahmu menuruni tangga, kau itu berisik. lagi pula tidak mungkin putra manisku bangun sepagi ini jika tak ada halyang sangat penting." Heechul memamerkan smirk smilenya tersenyum menang masih dengan posisi membelakangi kyuhyun.

 

"Bukan berarti semua orang yang berpakaian rapi itu akan ke kyunghee untuk mengajar, aku hanya akan bertemu appa mengantarkan Laptopnya Appa yang tertinggal." Lupakah kyuhyun jika appanya tidak pulang tadi karena tugas dinas dan dengan polosnya dia membuka semua kedoknya.

 

Mendengar kata Kyunghee seketika membuat mimik heechul Berubah menjadi serius. Justru mimik wajah heechul yang inilah yang menakutkan, kyuhyun meneguk ludahnya dengan bulu kuduk yang meremang disetiap langkah heechul mendekati kyuhyun yang masih mematung.

 

PLAK

 

Tangan lentik itu mendarat dipipi cubby putranya, lalu mencubitnya gemas menariknya kekanan dan kekiri terkikik geli dengan dahi yang saling menempel.

 

"Aigooo, anak umma mau menjadi seorang dosen eoh? Umma bangga padamu." Gemas heechul dengan menggosokkan hidungnya, dan jangan lupa tradisi keluarga cho bagi kyuhyun adalah mengacak-acak rambutnya.

 

"Aakkhhh, appo umma... andwe!!!"

 

"Minumlah susumu, aku tahu kau tadi malam begadang karena hyungmu. Minta hyungmu mengantarmu." Inilah alasan kenapa aku sangat yakin umma adalah seorang renkarnasi cenayang, dia bahakan tahu semalam aku begadang karena hae hyung.

.(~^-^)~

 

Dengan pakaian kasualnya namja manis tersebut duduk diatas motor sport merah, dengan bibir yang poutkan dia menompang dagunya bosan. Seseorang yang dia tunggu akhirnya datang juga dengan sok kerennya dia melangah menuju halaman depan kediaman cho.

 

“Yak kyunie apa yang kau lakukan, hyung akan pergi ke kampus minta antar park ahjussi sana husshh husshh...,” usir donghae dengan mengibaskan tangannya.

 

“ini perintah dari umma.” keukeuh kyuhyun membuat donghae pun hening.

 

Hening

 

"HAE ANTARKAN KYUNIE KEMANA DIA MEMINTANYA MESKIPUN KE SURGA SEKALIPUN!" Todak perlu kita bahas, Kita sudah tau siapa pelaku dibalik suara merdu dan melengking itu diakhiri dengan salam kepada putra bungsunya.

 

"Kyuhyuniee~ fighting!" Siapapun akan memutar bola matanya mendengar aegyo heechul pengecualian untuk cho hangeng. 

 

“Ke kafe apa ke gam.... “ dengan berat hati donghae menghidupkan mesin dan memakai helm. Jadwal menyusul hyukjae mungkin akan tertunda minggu depan, pasalnya hanya seminggu sekali donghae dapat mengantar *ehem* berkencan dengan hyukjae. Jika berurusan dengan kyuhyun dan ummanya maka pasti sudah dapat siapa pemenangnya.

 

“Kampus.” Potong kyuhyun membuat seketika mesin motor mati mendadak.

 

“Mwo? Apa kau yakin?” Beberapa hari yang lalu kyuhyun sempat drop, sekarang dia akan kuliah lagi, dalam hati dia merasa bersalah menyuruh kyuhyun untuk begadang mengerjakan tesis namjachingunya.

 

“Ayolah hyung antarkan aku kekampus aku ingin naik motor pergi kekampus.”

 

“Nee, pengangan yang kuat.” Lebih donghae berangkat sebelum rengekan kyuhyun berubah menjadi guguhan tanginsan melodrama yang sering ditonton ummmanya.

 

.(~^-^)~

 

Layaknya semua hal normal didunia ini, jika kelas tanpa dosen yang terjadi adalah, tentu jawaban kalian adalah belajar masing-masing itupun jika kalian memang seorang mahasiswa yang hobinya belajar. Cho Kyuhyun yang jenius saja lebih memilih game daripada berhadapan dengan rentetan huruf berjejer itu.

 

Tapi dia seorang penulis, itu hanya alasan dia agar tidak dianggap pengangguran oleh keluarganya, terutama ummanya yang selalu meminta dia untuk mengikuti ajang fashion week menyaingi rivalnya. Jungsoo. Jadi dia memutuskan sepihak untuk menjadi seorang novelis yang pada langkah awalnya dibantu oleh sahabatnya, hingga beberapa bukunya menjadi best seller.

 

**

 

Terkejut, itulah yang tertulis diwajah hankyung, bagaimana tidak putranya yang  beberapa hari yang lalu drop yang membuatnya mengganti baju berkali-kali bagai model pemotretan sekarang tiba-tiba dikampus mengajukan surat mengajarnya. Jika dilihat dari penampilan dan sikapnya, kyuhyun sepertinya sudah sangat siap.

 

“Apa kau yakin? Ummamu sudah setuju?” kyuhyun mengangguk mantap meyakinkan appanya. Hankyung sendiri tidak mengerti bagaimana putranya dapat meluluhkan cinderella itu.

 

“Seperti itulah, ayolah appa~ aku sangat bosan dirumah.” padahal biasanya kyuhyun yang bilang dia bosan dikampus saat menunggu Appanya selesai memberi kuliah.

 

“Untuk sementara bantulah Appa dalam perkuliahan jadilah asisten dosen.”

 

“Kenapa harus asdos, bukankah appa mengenal kemampuanku, apa apppa masih meragukanku? Aku juga ingin seperti hae hyung yang membantu

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
queenie2975 #1
Chapter 4: Please translate to english
rikha-chan #2
Chapter 1: Mereka naksir orang yang sama.
Awas jangan sampe berantem ya.
eommahee daebak...
rikha-chan #3
Kyumbul kesayangan semua orang kayaknya..
Numpang baca. ^_^v
kyukyu2434 #4
Chapter 18: yahhh kok hiatus:(((
Dubu_Choi1213 #5
Chapter 16: Makin bingung sama jalan ceritanya :'(
tiba2 kok siwon bisa hilang ingatan, padahal di chap awal siwon inget sama kibum, duh puyeng :(
Cheondhe #6
Chapter 17: Sebenarnya saat diawal awal cerita ini membuatku terkesan karena ff ini memiliki jalan cerita yang Bagus. Tapi entah karena otakku yang lambat dan sulit memahami jadi aku merasa semakin ke sini ceritanya hanya seperti prolog, sangat banyak part yang membuatku sulit mengerti jalan ceritanya. Saya harap kamu tidak tersinggung dg apa yang saya katakan, jika kamu merasa tidak nyaman saya bisa menghapusnya.
rhina_ELF #7
Chapter 17: Pnsran euy next chap gmn yah...soalnya itu siwon ama kibum knpa yah next chap slalu dtgu authir nim
d-april #8
Chapter 17: well, apa yang terjadi setelah Kibum menculik Kyu?
aku masih sedikit bingung dengan cerita antara Siwon & Kibum ^^
sujado
#9
thank you
kyuona #10
Chapter 17: 2 chapter lagi end?? Seperrjnya setelah itu saya akan baca ulang lagi... Karna klo bacanya pas ingoing itu sering lupanya jadi gak greget klo gak baca ulang.. Next chapter situnggu yaa