autumn scence

americano in autumn
Please Subscribe to read the full chapter

Suasana terasa semakin mencekam tiap detiknya

 Wajah oriental itu terus tertuju pada sebuah benda didepannya dengan sesekali membenarkan kacamata yang membiangkai mata tajam itu. Dengan tenang iris hitam itu bergerak cepat dari ujung ke ujung tiap lembaran tak ingin ada yang terlewat, tangannya terampil membalik lembaran demi lembaran sesekali angin menyapu rambut hitam kelamnya, dengan tak sopannya sinar matahari menerpa wajah oriental tersebut tiba-tiba membuat dia dengan malasnya mengeluarkan suara menghardik seseorang yang mencoba menganggu ketenangannya.

 

“Choi siwon kerjakan sendiri tesmu.”

 

Namja yang merasa namanya dipanggil langsung mengejang membeku berharap tak ketahuan meski sudah tertangkap basah. Namja oriental masih dengan mata tetap fokus pada buku tersenyum miring, melihat kelakuan mahasiswanya.

 

“Bapak berharap kalian lulus semester ini meski dengan hasil mencontek, dengan syarat tanpa ketahuan diriku.”

 

Pria oriental tersebut berjalan melintasi diantara meja para mahasiswanya, tentu saja mereka makin pucat dibuatnya karena dosen tampan kita termasuk jajaran dosen yang cukup disiplin dan didamba banyak mahasiswi.

 

Choi siwon hanya meruntuki dirinya yag tadi malam malah dengan seenak jidatnya pergi ke klub mengikuti ajakan donghae sahabatnya yang berbeda fakultas tersebut. siwon sebetulnya merupakan mahasiswa bisnis management, dikarenakan tuntutan perusahaan Appanya siwon wajib mengambil sastra cina yang dosennya terkenal dikalangan mahasiswi tersebut.

 (~^-^)~

“Yah...., wajahmu ucat sekali apa kau bertemu hantu?” Namja mirip ikan langsung menghambur begitu melihat kuda yang dia tunggu datang.

 

“Hantu bersastra cina!” Sewotnya karena moodnya benar-benar buruk karena ujian tersebut.

 

“Khekeke..., Jadi kau benar-benar mengambil mata kuliah tersebut, sudah kubilang tunggulah 2 semester lagi.” Donghae terkekeh pelan melihat wajah temannya yang semakin mirip kuda jika mood kesalnya muncul.

 

“Appa yang memprovokasi PA ku agar mengambil mata kuliah tersebut, Kau sendiri kenapa bisa lulus mata kuliah tersebut?” setahu siwon, donghae memiliki kemamuan bahasa cina yang bahkan anak sd pun sulit memahami keterampilan bahasanya. 

 

“Eee...., aku hanya beruntung dan belajar dengan rajin dan berusaha.” kini donghae yang agak kikuk karena pertanyaan tiba-tiba siwon. Bagaimana tidak lulus jika dosennya adalah ayahnya sendiri? sayang wajah donghae tak ada mirip-miripnya dengan sang ayah, bahasa asli ayahnya pun hancur berantakan.

 

“tetap saja kau terlalu beruntung jika dapat lulus dari dosen tersebut dengan kemampuanmu saat ini “ Sindir siwon yang masih tidak percaya sahabat ikannya dapat lulus dari orang yang ingin dia masukkan dalam daftar orang yang ingin ia penggal kepalanya. 

 (~^-^)~

Dilain sisi seorang namja manis dengan gaya casualnya tengah berjalan dangan tenangnya ditengah koridor kampus. Rambut ikal kecoklatannya mengikuti gerak irama langkahnya tanpa peduli banyak tatapan kagum atau gemas pada namja tersebut. hingga namja tersebut terhenti didepan sebuah pintu bertuliskan Cho Sasangnim. Tangan pria berkulit pucat tersebut mengetuk beberapa kali, merasa tak ada jawaban. Dengan lancangnya jemari lentik tersebut membuka kenop pintu ruang tersebut melempar ranselnya kearah sofa , menidurkan badannya mencari angle yang nyaman untuk bermesraan bersama kekasih hitam imutnya.

 

Beberapa menit kemudian namja oriental melangkahkan kaki jenjangnya dikoridor hingga seorang pegawai tatausaha menghampirinya.

 

“Aku melihat kyuhyun tadi berjalan sekitar sini, apa anda dapat memberikan ini padanya?.”

 

“Huh? apa kyuhyun membeli sesuatu?” Tanya Hankyung meminta penjelasan jika terkait putra bungsunya pasti ini karena...,

 

“Ahh, ini bingkisan kecil dari saya. Anak anda sangat menggemaskan.” Jawab yeoja tersebut antusias, Sudah diduga jika kyuhyun pasti meminta yang macam-macam menggunakan pesonanya, benar – benar mirip ibunya. Hankyung tersenyum dan meminta maaf atas kelakuan putra bungsunya yang kelewat jail dan manja. tanpa disadari kejadian tersebut diamati oleh seseorang tanpa tahu apa yang dibicarakan oleh dua orang tersebut.

 

Hakyung membuka pintu ruangannya dengan perlahan tak mengusik makhluk yang mungkin sedang terlelap atau sibuk dengan kekasih hitamnya. Benar saja, Hankyung mendapati tas yang berada disamping pojok sofa menjadi korban kegarangan putranya yang sedang terlelap dengan tangan masih dengan setia memegang kesasih hitamya yang menunjukan tulisan game over.

 

Dengan hati-hati hankyung meletakkan bingkisan membebaskan tangannya dari benda apapun melangah perlahan dengan melenturkan tangannya bersiap menghukum putra bungsunya ini.

 

“huwaaa....aaaa Apppa geli, hentikan,... ouchh!”

 

Sangking bersemangatnya kyuhyun karena salam bangun tidur dari sang Appa hingga membuat dia terjengkang dari sofa.

 

“Kenapa appa lama sekali, hingga aku ketiduran. Padahal aku kemari karena merindukan appa.” Rengek kyuhyun dengan puppy eyesnya, beruntunglah hanyung sudah tahan dengan segala aegyo putranya.

 

“Merindukan appa atau menagih janji membeli kaset game hmm? namun setelah menjelaskan apa maksud bingkisan itu.” Bukan pertama kali Hankyung mendapat bingkisan ataupun kado entah kiriman diruangannya atau lewat asisten nya dan semuanya hanya untuk kyuhyun. Tak ada untuk hankyung, hankyung memang mempesona, hanya saja dia sudah beristri dan mempunyai 2 putra yang bahkan salah satu putranya sudah semester 5. 

 

Jika memikirkan untuk menganggumi hankyung boleh saja namun lihatlah istrinya yang cantik jelita dan menyeramkan tersebut menyebut dirinya cinderella yang sebenarnya lebih pantas disebut ibu tiri cinderella.

 

“Emmmm...mmm aku hanya bercanda appa, noona tersebut yang memaksa. Sungguh aku tak meminta.” kini kyuhun mulai dengan puppy eyesnya lagi. Ayolah kyu appamu tak akan luluh dengan itu. 

 

“Lalu apakah coklat ini harus appa apakan? kubakar?” tanya han appa sambil mengayunkan papper bag didepan muka putranya yang sedang merajuk. tangan mungil itu hendak mengambil bingkisan tersebut namun sayang, sang appa yang jelas lebih tinggi menjauhkannya. hingga terdngar rengekan anak kucing yang hilang.

 

“Appa~” puppy eyesnya berkaca-kaca lihatlah kucing kita akan menangis para readers.

.

 (~^-^)~

“Ah, baiklah tunggu sebentar ne, aku akan kesana.” Namja ikan mengakhiri pembicaraan dari seberang telepon. Kedua namja kelewat tampan ini sedang menghabiskan waktu makan siangnya di sebuah kafe, sedang donghae kini sedang terburu-buru membereskan barang dan jaketnya. Angin di musim gugur tak jarang membuatmu menggigil jika tanpa pakaian berbahan tebal.

 

“Siwon-ah , sepertinya aku tak dapat menemanimu pulang, ada Tuan putri yang harus aku jemput.” Pria berdimple yang sedang asyik dengan smartphonenya menatap sahabatnya bertanya.

“Putri monyetmu itukah?” senyum jahil dari bibir jokernya menambah kadar ketampananya.

“Meski kalian menganggap monyet dia lebih manis daripada siapapun, aku duluan.” Donghae memandang malas , memang kekasihnya ini agak pecicilan mungkin karena efek dia seorang dancer, namun dua orang ini sangat setia dengan julukan monyet untuk kekasih hatinya ini siapa lagi jika bukan siwon dan adiknya Kyuhyun.

 

Kini hanya segelas americano yang menemaninya, jika siwon mempunyai bakat menulis maka ini waktu dan posisi yang sangat pas untuk mendapatkan inspirasi. Daun maple membingkai tepi jalan, suasana hangat dengan angin yang menusuk, memandang daun tersebut selalu membawa kita mengingat kenangan-kenangan dalam hidup.

 

Jemari berkulit tan mengambil cangkir americano tanpa mengalihkan fokusnya dari pemandangan luar kafe ini. bibir tipisnya mencium ujung cangkir namun tak ada americano yang menyapa lidahya. Ah..., ternyata sudah habis. Pria bertubuh atletis menuju kasir memesan satu cangkir lagi mengantri dibelakang seorang namja bersuarai eboni.

“Kenapa tak ada ice cream vanila, apa kalian tidak membuatnya? bukankah kemarin tertampang dipapan menu tersedia menu.” 

 

omel namja didepan kasir tersebut dan masih ngotot ingin memesan ice cream. Tunggu, ice cream? yang benar saja di cuaca sedingin ini? aku rasa ada benarnya kafe ini tak memaksukkan ice cream dalam list menu, lagi pula siapa yang akan memesan selain namja depanku ini. 

“maaf tuan untuk hari ini kami tak membuat ice cream, tolong pesan menu lainnya.” Jelas penjaga kasir tersebut agak jengkel dengan tingkah namja depanya ini.

 

“Americano dan caramel machiatou.” sahut siwon dari belakang kyuhyun yang sudah menganga bersiap melancarkan omelan kepada penjaga kasir mendelik kaget.

 

“Ya, kau menyelaku, tak bisa kah kau mengenal yang bernama antre?” Kini siwonlah yang menjadi korban semburan kyuhyun.

 

“Machiatao lebih baik dari pada ice cream, kau bisa mati membeku jika memakan ice cream disaat seperti ini.” dengan lembut siwon menjelaskan.

 

“Aku tak suka kopi tuan.” jawab kyuhyun kalem.

 

“Tapi aku sudah memesannya untukmu.” Disaat yang sama siwon memberikan machiatou ke kyuhyun dengan tersenyum hingga dimplesnya keluar, tentu kyuhyun tak tega menolak pemberian dari namja memancarkan ketulusan dimatanya.

 

“Baiklah, setidaknya ini gratis sehingga aku tak perlu mengeluarkan uang tuan- “ Dengan santai kyuhyun

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
queenie2975 #1
Chapter 4: Please translate to english
rikha-chan #2
Chapter 1: Mereka naksir orang yang sama.
Awas jangan sampe berantem ya.
eommahee daebak...
rikha-chan #3
Kyumbul kesayangan semua orang kayaknya..
Numpang baca. ^_^v
kyukyu2434 #4
Chapter 18: yahhh kok hiatus:(((
Dubu_Choi1213 #5
Chapter 16: Makin bingung sama jalan ceritanya :'(
tiba2 kok siwon bisa hilang ingatan, padahal di chap awal siwon inget sama kibum, duh puyeng :(
Cheondhe #6
Chapter 17: Sebenarnya saat diawal awal cerita ini membuatku terkesan karena ff ini memiliki jalan cerita yang Bagus. Tapi entah karena otakku yang lambat dan sulit memahami jadi aku merasa semakin ke sini ceritanya hanya seperti prolog, sangat banyak part yang membuatku sulit mengerti jalan ceritanya. Saya harap kamu tidak tersinggung dg apa yang saya katakan, jika kamu merasa tidak nyaman saya bisa menghapusnya.
rhina_ELF #7
Chapter 17: Pnsran euy next chap gmn yah...soalnya itu siwon ama kibum knpa yah next chap slalu dtgu authir nim
d-april #8
Chapter 17: well, apa yang terjadi setelah Kibum menculik Kyu?
aku masih sedikit bingung dengan cerita antara Siwon & Kibum ^^
sujado
#9
thank you
kyuona #10
Chapter 17: 2 chapter lagi end?? Seperrjnya setelah itu saya akan baca ulang lagi... Karna klo bacanya pas ingoing itu sering lupanya jadi gak greget klo gak baca ulang.. Next chapter situnggu yaa