Kereta Bawah Tanah.

Escape

Jongin mengayuh sepeda Sehun yang ia pinjam tadi pagi. Pukul 9 pagi tadi ia memulai shift paginya. Bekerja seperti biasa. Bekerja sebagai pegawai tetap, bukan sebagai pekerja paruh waktu yang biasa ia lakukan saat di Daejeon.

Musim gugur sudah akan berakhir. Menandakan sudah hampir 2 bulan Jongin dan Soojung menginap di rumah Sehun. Sebentar lagi akan musim dingin, dan sebentar lagi ia akan menerima upah 2 bulan ia bekerja di toko elektronik milik teman ayah Sehun. Mereka memutuskan akan membeli tiket kereta kelas ekonomi minggu depan untuk ke Daejeon, lalu membeli beberapa pakaian layak dan pakaian dalam untuk Soojung. Selama ini perempuan bertinggi 165cm di rumah Sehun memakai pakaian bekas ibu lelaki yang berawakan tegap yang dulu tinggal. Perempuan dan laki laki yang kabur dari rumah bak istana itu memutuskan membeli pakaian tersebut di bazar dekat Busan Mall nanti pukul 5 sore.

Jongin mengencangkan laju sepedanya lagi, karena jam sudah menunjukkan pukul 16:30. Jongin benar-benar mampus jika tidak datang tepat waktu. Soojung adalah seorang bad-temper dan tipe orang yang tidak suka menunggu. Keringat bercucuran di wajah dan bagian lengannya. Ia segera menepis keringat di wajahnya dengan punggung tangan yang bisa dikatakan besar dan gagah.

Kurang lebih 15 menit perjalanan tibalah Kim Jongin di parkiran apartemen Sehun. Kaki jenjangnya melangkah dengan gesit menuju lift, segera memencet tombol angka 7, yang menandakan letak lantai apartemen Sehun.

*Ting tong!*

Soojung mengintip dibalik layar pengawas CCTV yang terletak di pintu apartemen.

Kurang 10 menit lagi kira-kira harus berangkat menuju bazar di dekat Busan Mall. Dengan wajah cemberut dan murung ia membukakan pintu Jongin yang terlihat kelelahan karena mengayuh sepedanya yang bisa di bilang cukup cepat.

"10 menit waktumu untuk mandi. Aku tidak ingin pergi dengan lelaki yang baunya seperti ikan amis." Soojung berujar dengan nada sok ketus agar Jongin peka ia sedang marah padanya.

Jongin tersenyum kecut dan segera mengambil handuk yang di jemur di dekat balkon.

"Siap 86, Nona Jung."

Soojung memperhatikan gerak – gerik Jongin dari ia mengambil handuk dengan sedikit menggerutu, masuk ke kamar mengambil baju ganti, menyalakan lampu kamar mandi hingga masuk kamar mandi yang menurut Soojung lucu.

 

.

 

Setelah mandi kira-kira 5 menit atau istilah mandi bebek, Jongin keluar dari kamar mandi dengan kaos berwarna hitam polos dan celana jeans panjang yang ia pinjam Sehun. Kaos hitam yang biasa dipakai Sehun entah mengapa terlihat berbeda saat Jongin memakainya. Otot bisepnya terlihat jelas dan benar-benar ideal. Soojung mengaguminya dengan tak bersuara sambil pura-pura membaca novel non-fiksi yang ia temukan di laci pemilik apartemen ini.

"Siap?" Tanya Jongin sambil mengambil jaket kulit yang tergantung di engsel pintu kamar.

"Ayo!" Balas Soojung dengan bersemangat.

Mereka berdua melangkahkan kakinya keluar apartemen dan menuju ke lantai 1 menggunakan lift. Setelah sampai di lobby kedingin mulai memasuki satu-satu pori-pori di kakinya. Tteapi Soojung tetap melanjutkan jalannya disusul dengan Jongin.

Penampilan Soojung cukup lumayan bertolak belakang dengan Jongin. Ia menggunakan dress yang cukup terbuka. Mungkin karena Soojung jarang keluar apartemen dan ia tidak tahu cuaca sedang tidak bersahabat untuk menggunakan pakaian yang minim. Ia menggunakan dress selutut tanpa lengan bermotif daun-daunan berwarna putih. Soojung masih mengira ini adalah musim gugur yang memungkinkan pakaiannya. Cuaca di luar berubah drastis sebelum dan setelah Jongin keluar apartemennya. Mereka bertujuan menuju bazar menaiki kereta bawah tanah karena bis ketika sudah hampir malam hanya beberapa saja yang lewat. Dan sialnya tidak ada yang lewat dari daerah mall menuju apartemen Sehun.

Sojung mengelus-elus bahunya untuk setidaknya menghilangkan sedikit rasa kedinginanya. Merasa risih karena Soojung terus memegangi bahunya, dengan pelan Jongin memasangkan jaketnya di kedua bahu Soojung. Sebagai balasan perempuan itu meraih jaket dengan cepat lalu memasangkannya pada tubuhnya yang mungil.

"Terimakasih, Tuan KIM."

"Penekanan pada 'KIM' dan ucapan terimakasih?"

"Memangnya ada apa?"

"Tidak seperti nona yang biasanya."

"Anggap saja sebagai balas jasa."

"Balas jasa apa Nona Jung?"

"Apa saja!!"

"Bukannya Nona Jung yang berjasa pada saya?" Jawab Jongin, menantang.

"Lelaki kurang ajar! Jadi kamu ada maunya saja ya membantuku!" Soojung kesal dan hendak melepas jaket yang tadi diberikan Jongin.

"Huh.." Jongin memasangkan jaket itu lagi,

"Jangan mudah marah, Nona Jung. Pantas saja nona sampai sekarang tidak laku."

"Lagi. Lagi. Lagi-lagi kau bersikap kurang ajar. Aku walaupun seperti ini, pernah punya pacar!"

"Pernah. Tapi sekarang sudah putus kan?"

Soojung tidak menjawab pertanyaan Jongin dan memasangkan wajah cemberutnya sambil melangkahkan kakinya dengan cepat agar Jongin tidak bisa mengejarnya.

Tetapi usahanya sia-sia. Dengan kaki panjangnya dengan cepat Jongin bisa menyusul langkah mungil Soojung.

"Hanya bercanda nona."

"Diam!" Soojung semakin kesal dengan Jongin, bahkan lebih kesal daripada insiden minimarket mereka dulu.

"Nona Jung, maafkan Tuan KIM yang menggodamu tadi ini ya."

Soojung tersenyum puas karena Jongin secara tidak langsung kalah bukan,

tetapi mengalah.

 

.

 

Mereka melanjutkan jalan mereka menuju stasiun kereta bawah tanah dengan hiasan tawa dari cerita masing-masing yang di lontarkan.

"Jadi dulu aku saat di Amerika, semua memanggilku Krystal karena arti namaku dalam bahasa Inggris Crystal. Yah hanya pelafan saja sama tetpai ejaannya berbeda. C menjadi K. Hehe."

"Oh jadi wanita yang waktu di rumah yang memakai bahasa aneh itu teman Nona di Ameriika?" Tanya Jongin dengan heran.

"Ya, bisa dibilang begitu." Jawab Soojung dengan senyum manisnya.

Kata-kata dan kalimat yang dari tadi diucapkan mungkin harus berhenti disini. Soojung dan Jongin masing-masing mengeluarkan kartu pembayaran yang tinggal ditempelkan di salah satu mesin yang akan menscan tarif pembayaran mereka nanti. Dengan hati-hati 2 makhluk ini memasuki kereta yang bisa dibilang sangat penuh. Mereka hanya mendapatkan posisi berdiri di depan lelaki pekerja kantoran berumur sekitar 30tahunan.

Perjalanan mereka bisa dibilang sedikit jauh. Karena harus melewati 3 stasiun lalu oper 1 kali, barulah mereka sampai di Busan Mall. Kereta yang sudah di desain menggunakan AC di dalamnya sudah sangat pengap walaupun musim dingin segera datang. Soojung dan Jongin sejauh ini sudah melewati 2 stasiun dan kurang 1 stasiun lagi agar bisa oper.

Soojung sejak daritadi berdiri menghadap lelaki itu. Dengan menyeringai, tangan lelaki berawakan gemuk tersebut memegang paha mulus Soojung. Soojung merasakan ada yang aneh di sekitar atas kakinya. Ia dengan kilat menengoknya. Ia melihat ke arah sumber tangan tersebut dan tertuju langsung ke lelaki di depannya. Merasa di pandangi lelaki itu memandang balik Soojung sambil menaikkan alisnya dan menaruh telunjuk di depan bibirnya. Soojung hanya bisa diam, hnaya dapat menutup mata dan air bening hampir berlinang di pelupuk benda yang berfungsi sebagai indra penglihat tersebut. Bukannya Soojung tidak ingin menghindarinya tetapi kereta ini benar-benar sangat sempit dan tidak memungkinkannyauntuk menjauh dari lelaki brengsek di depannya.

Tangan kanan Soojung meremas pegangan tangan di kereta dan meremas jaket kebesaran Jongin yang tadi ia pakai dengan tangan kirinya. Jongin yang daritadi melihat ke depan merasakan ada hal aneh dengan Soojung. Wanita itu menutup matanya erat-erat dan tangannya mengepal keras di jaket dan pegangan tangan di kereta. Jongin menulusuri tangan kiri Soojung dan melihat ada tangan yang mengelus-elus paha putih Soojung. Jongin sontak membelalakkan matanya melihat kejadian tak tersangka tersebut.

Dengan sigap tanpa kata ia menukar posisinya dengan Soojung. Lelaki brengsek tadi kaget karena di depannya sudah bukan wanita grepeannya tadi melainkan pemuda tinggi berkaus hitam. Jongin melepaskan kaus; satu-satunya atasan pakaian yang ia pakai dan memperlihatkan setengah badannya. Kaus yang ia pakai tadi ia gunakan untuk menutup paha Soojung yang setengah terekspos. Jongin memegang kausnya dan segera menutupi paha wanitanya. Soojung melepaskan pegangannya tadi dengan pegangan yang tadi Jongin pegang. Jongin salah satu tangan Jongin memegang kaus tersebut dan satunya menggenggam tangan kiri Soojung dengan kuat.

Setelah sampai di stasiun ketiga Soojung dan Jongin secepatnya keluar dari kereta bawah tanah. Soojung memeluk Jongin dengan kuat. Ia menghirup aroma mint-vanilla dari badan Jongin yang tak berkaus tersebut. Tak peduli mereka sekarang menjadi pusat perhatian, maupun udara dingin yang menusuk.  

 

 

--------

 

fluff oneng;((( maafkan jika ada typo atau kesalahan lainnya. perlu saya ingatkan ini adalah hasil imajinasi kecintaan saya sama pairing kaistal wkwk.  jangan lupa comment dan subs ya!

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
potatoria
#1
Chapter 2: Kabur weh mereka akhirnya. Jongin broken english banget bhak:v pas dialog sama vict kok bawaannya jadi ngakak ya? (Aduh. Maafkanaku)

Ff simpel dan panjang lah, lumayan. Aku dah lama nyari epep macam ini wkwkwk. Bikin kepo juga sih, akhir2 chap2 Kaistal malah nyasar ke busan terus ketemu sehun ._.) aku cengo, gabisa nebak2 lagi.
potatoria
#2
Chapter 1: Interaksi jongin sama soojung ucul banget wakakak
Lanjut baca ya~
Youklee #3
Chapter 5: Waaah main cium2 aja sih si jongin ini. Keep writing
dhedho
#4
Chapter 5: Wah makasi ya author buat double updatenya ^^
Jongin udh mulai brni cium" soojung nih hihi.. soojungnya jg udh suka sm jongin ... semoga pas balik ke rmh .. suho ga marah sm jongin.. jgn smpe kalo jongin dipisahin sm soojung >o<

Mereka udh kyak psangan nikah aja tuh hihi.. jongin yg kerja, soojung yg dirumah ^O^

Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#5
Chapter 3: Hehe akhirnya update baru dr author ^^ skrg jongin sm soojung tmbah dkt nih ^O^ semoga suho appa merestui anaknya sm jongin huhu..
Trs itu ada sesul moment jg.. hehe moga" jinri bisa jd tmn dkt sm soojung , biar mereka berempat hdup bareng aja gpp deh haha \(^O^)/
Ditunggu lanjutannya ya authornim ^^
dhedho
#6
Chapter 2: Akhirnya update jg ^^ thanks buat new updatenya author.. setuju jg kalo judulnya dignti.. pas kok sm isi ceritanya hehe... um kalo sehun mau dipairing sm spa ya.. sulli aja deh hehe jd biar soojung jg pnya tmn dkt cwek hehe
Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#7
Chapter 1: pertemuan pertama ga galak" bgt si soojung hehe semoga kedepannya lancar aja sm jongin, jd bisa dkt mereka (^.^)
affexions
#8
Chapter 1: update soon please^^
affexions
#9
this is interesting!! please update soon:))
dhedho
#10
Yup, looking forward for this.. (^-^)