Bazar.

Escape

Jongin sudah memakai kaosnya kembali saat setelah Soojung meredakan tangisnya. Lelaki itu menggenggam erat tangan wanita yang lulus jurusan Kedokteran di Seoul tersebut.

"Masih mau melanjutkan perjalanan?"
Ujar Jongin sambil menatap berlinang ke arah Soojung yang masih menundukkan kepala.

Soojung tidak menjawabnya dengan balasan kata, tetapi dengan anggukan kecil. Jongin mengelus pelan rambut Soojung lalu oper menuju kereta bawah tanah ke arah Busan Mall.

Di kereta, mereka dengan beruntung mendapat tempat duduk di dekat pintu. Terdengar isakan kecil dari mulut kecil Soojung. Ia masih menundukkan kepalanya dan tangannya pergegangan erat jemari jemari tangan berotot Jongin.

Mereka menuruni kereta dengan langkah pelan. Pelan pelan pula mereka menaiki eskalator untuk keluar dari area landasnya kereta. Masing-masing dari kedua manusia tersebut menempelkan kartu mereka sebagai tanda pembayaran tarif kereta yang otomatis saldonya berkurang.

Isakan dari mulut kecil sudah tak terdengar lagi. Jongin sudah lumayan lega atas kejadian beberapa menit yang lalu tersebut. Mereka sudah sampai di depan bazar. Dengan langkah kecil Soojung dan Jongin menelusuri setiap stan yang berjualan disana. Dibuka dengan stan yang menjual makanan ringan seperti Tobokki dan Kue ikan. Kemudian stan perlengkapan para bayi, stan aksesoris untuk wanita dan baju obral murah yang masih bagus kualitasnya.

Senyum mulai mengembang di kedua sudut bibir Soojung saat memandang stan yang baru pertama kali ia lihat. Ia biasa berbelanja di Mall atau di butik yang harganya sangat tinggi bagi orang seperti Jongin. Soojung melepas genggamannya dari lelaki muda yang daritadi ia cengkram. Ia berjalan melihat berbagai pernak pernik seperti gelang, kalung, dan beberapa bros. Walaupun sederhana cukup membuat moodnya baik.

"Nona, saya ke stan yang disana sebentar." Ucap Jongin dengan berbisik.

"Iya.  Tolong jangan lama-lama Jong."
Jawab Soojung dengan matanya yang masih terbius akan aksesoris di depannya.

Jongin melangkahkan kakinya menuju ke sebuah stan. Stan minuman yang menjual teh hitam hangat. Teh hitam apalagi yang hangat, sangat cocok diminum menjelang berakhirnya musim gugur tahun ini. Ia membeli 2 teh dan membawa dengan kedua tangannya. Dengan cepat ia menyeruput salah satu teh yang dibawa dengan tangan kanan. Setelah itu menuju stan tadi yang dijumpai Soojung.

"Nona, untukmu." Jongin menyodorkah teh yang berada di tangan kirinya.

"Terimakasih." Ucap Soojung meminum teh tersebut dengan mata yang masih memandang aksesoris itu.

Jepit rambut hitam yang berhiaskan kupu-kupu kecil. Mata Soojung terpaku  akan keindahan jepit murah ini.

Jongin yang memperhatikan tingkah Soojung daritadi keluarlah senyuman kecil yang tersinggung di bibirnya. Ia mengeluarkan uang ₩2000 lalu memberikan pada pedagang yang menjual jepit itu. Jongin meraih jepit kupu-kupu yang ia telah bayar tersebut dan disambut pandangan mata Soojung yang daritadi melihat benda itu.

"Kau membelinya?" Tanya Soojung dengan datar.

Lelaki itu tak menjawab pertanyaan Soojung dan memakaikan jepit hitam yang ia beli di poni rambut Soojung. Soojung memperlihatkan senyuman lebarnya pada Jongin. Sedangkan Jongin hanya menyeringai kecil.

Mereka melanjutkan jalan mereka dan berhenti di stan yang menjual pakaian wanita. Soojung menyuruh Jongin pergi dari stan sementara karena ia merasa malu harus membeli pakaian terutama pakaian dalam di depan Jongin.

Jongin kembali menyeringai dan berjalan sambil menunggu di stan yang menjual mainan mobil-mobilan. Bola mata Jongin tidak dapat beralih ketika memasuki stan yang benar-benar stylenya.

Di lain stan Soojung mencoba dress dan pakaian hangat, seperti jaket, celana panjang, dan sweater. Ia sengaja tidak membeli kaos karena ia bisa memakai kaos Jongin yang ada di apartemennya. Lagian juga bisa menghemat uang hidup mereka berdua. Ia menaruhnya di tas belanja yang beberapa menit lalu Soojung ambil. Ia juga akan mencari beberapa bra yang menurutnya pas serta celana dalam.

"Tolong saya minta model ini yang 36B." Pinta Soojung yang mengarahkan matanya pada bra motif zebra kepada salah satu karyawan di dekat kasir.

"Sebentar, Nona." Jawab karyawan itu sambil mencarikan ukuran dan motif zebra yang diminta Soojung.

Wanita berawakan kecil itu memandang stan yang terletak di seberang stan dimana ia berada. Soojung tersenyum kecut melihat lelaki itu menunggunya disana. Ia sibuk memainkan mini figur mobil-mobilan diselangi berbincang dengan salah satu karyawan disana.

"Nona, Ini yang anda minta." Kata karyawan itu kepada Soojung yang otomatis membuyarkan pandangannya ke arah seberang stan.

"Terimakasih."

Soojung menuju tempat ganti dan memasangkan bra itu di dadanya. Tetapi mengapa........

Tidak muat.

Ia mencopot bra itu lalu berusaha menarik-nariknya agar muat. Soojung dengan sedikit kesal memakai bra itu lagi dan hasilnya nihil. Sama seperti tadi. Sejak kapan ukuran bra-nya berubah?

Soojung memanggil karyawan yang membantunya tadi lagi.

"Tolong saya minta yang ukuran 36C. Motif yang sama ya." Soojung berucap dengan sedikit menundukkan kepala malu karena bra yang ia pakai tadi tidak cukup.

"Loh, Nona ini ternyata mempunyai ukuran bra seperti saya. Ternyata anda cukup besar ya. Padahal saya sudah menyusui." Jawab karyawan itu dengan tertawa kecil lalu mencari bra yang diminta pelanggannya tadi.

Soojung membalasnya dengan sunggingan kecut, salah tingkah. Setelah dicarikan dengan segera Soojung memakai bra tersebut. Dan ternyata,

Cukup.

Heol.

Wanita itu membelalakkan matanya menghadap kaca di ruang ganti kaget karena hal aneh yang barusan terjadi. Ia meringkasi bra satu stel dengan celana dalam yang akan ia bawa untuk ke apartemen Jongin di Daejeon. Soojung keluar dari ruang itu, mengambil 2 motif lain yang seukuran serta membayarnya dengan uang yang Jongin tadi beri.

Tanpa sadar Jongin sudah menunggunya dari tadi di depan stan.

"Maaf Tuan Kim, anda sedang menunggu siapa?" Tanya Soojung dengan bahasa kaku, sengaja.

"Menunggu seorang Nona bertekad kabur dari rumah, bertinggi sekitar 165cm yang mengatakan bra-nya ukuran 36B padahal ia berukuran 36C." Jawab Jongin tanpa ekspresi.

Soojung melototinya dan memukul agak keras lengan kanan Jongin.

"Ahh, sakit." Keluh lelaki berumur 25 tahun itu.

"Rasakan, sialan! Sejak kapan kau mengintipmu? Hah??" Soojung cemberut dan meluruskan pandangannya pada jalan di depannya.

"Apa? Mengintipmu? Saya tidak pernah mengintip anda Nona. Saya hanya mendengar perbincangan anda dengan karyawan tadi."

Soojung menegakkan alisnya dan bibirnya manyun membuat siapa saja yang melihat akan jatuh padanya.

Jongin mengelus rambut Soojung pelan dengan lembut dan seketika itu ia menggenggam tangan kecil Soojung dengan jemari-jemari mereka yang saling merekat satu sama lain.

Soojung kembali tersenyum lebar hingga memperlihatkan eye smilenya.

Dalam diam, Soojung dan Jongin melangkah kembali untuk melanjutkan rute mereka. Tibalah di stan akhir, stan makanan berat atau makanan yang mengenyangkan. Ada beberapa makanan seperti jajangmyeon, jjampong, kimbab, ramen, sup kimchi pedas, sup pasta kedelai, sup lobak daging, dan makan Italia.

Soojung meminta Jongin agar mereka memakan makan malamnya di stan akhir yang cukup ramai. Jongin mengiyakan dan bertanya Soojung ingin memakan apa. Wanita itu menjawab ia ingin memakan sup lobak daging, jajangmyeon dan kimbab tuna. Jongin memperbesar matanya tak sengaja mendengar permintaan Soojung. Walaupun ia kurus tetapi selera makannya bukan main.

Jongin dan Soojung mengambil kursi lalu menempatkan bokong mereka di kursi yang mereka ambil tadi. Mereka berbincang-bincang kecil. Tawa pelan dan senyuman tulus menambahkan kehangatan malam itu. Ahjumma penjual makanan membawakan pesanan yang Soojung dan Jongin pesan. Soojung memesan 3 dish sedangkan Jongin memesan ramen. Terdengar miskin sekali pesanan Jongin, toh ramen instan ada di rumah Sehun, tinggal merebusnya saja.

"Jongin, aku dengar nanti ada kembang api setengah jam lagi. Apakah aku boleh menontonnya?" Tanya Soojung.

Jongin menaikkan lengannya searah dengan perutnya lalu memandang jam di tangannya. 20:30. Benar ucapan Soojung, toh kapan lagi bisa menyaksikan kembang api dari dekat seperti ini.

"Baik."

Mereka melanjutkan makannya sambil menunggu kembang api nanti. Mereka menyelesaikan makanannya, Soojung yang memesan 3 makanan sekaligus merasa sangat kenyang akan makan malam ini. Udara sangat dingin, Soojung menggosok-gosokkan kedua tangannya lalu menaruh kedua tangannya di pipinya. Jongin juga mulai sama mengikuti tingkah Soojung. Menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. Lalu menempelkannya pada pipi Soojung. Soojung tersenyum kecil, ia menggosokkan lagi tangannya lalu menempelkannya di kedua lengan Jongin.

"Setidaknya ini sedikit hangat hehe." Ujar Soojung sambil tertawa kecil memperlihatkan deretan gigi serinya.

Jongin tersenyum juga dan menggandeng tangan Soojung menuju area kembang api. Tak terasa kurang 15 menit lagi api berbentuk itu akan diledakkan. Mereka memandangi langit malam yang memiliki 1 bulan dan ratusan bahkan ribuan bintang.

Soojung menyuruh Jongin duduk di rerumputan yang sudah beralaskan alas karpet plastik yang disediakan oleh Bazar. Soojung duduk anggun sambil melepas jaket Jongin ditubuhnya untuk  menutupi paha dan kakinya karena dingin sudah dengan halus membuat kaki Soojung kaku. Jongin yang sebenarnya menahan kedinginan terutama di lengan dan tangan tak bisa berbuat  karena tak ada alas apa-apa yang dapat menutupi lengannya. Jongin duduk bersila bersampingan dengan Soojung.

Jongin yang daritadi memandang langit mengalihkan perhatiannya pada wanita di sampingnya. Dengan tulus ia memperhatikan setiap lekuk wajah Soojung. Merasa ada yang memperhatikan Soojung mengangkat sebelah alisnya memandang ke arah Jongin. Soojung mempelajari pula seluruh lekuk wajah Jongin.

Mereka memandang satu sama lain penuh arti. Mereka dengan refleks mendekatkan tubuh mereka.

"Nona Jung, bolehkan aku menciummu sekali lagi?"

Tanpa menunggu respon dari Soojung, Jongin segera mencium bibir Soojung untuk kedua kalinya. Ia megang pipi Soojung dengan kedua tangannya. Soojung yang awalnya kaget dengan tidak sadar menutup matanya lalu menaruh tangannya di bagian belakang leher Jongin dan membalas ciuman Jongin yang ganas,

"Ahh."
Soojung mendesah perlahan.

Jongin yang mendengar desahan itu seketika menghaluskan ciumannya takut Nonanya terluka. Jongin mulai menelusuri mulut Soojung dengan lidahnya dan dibalas dengan Soojung dengan serupa. Soojung memiringkan kepalanya tanda setuju agar Jongib memasukkan lidahnya kembali ke mulut Soojung. Soojung membalasnya dengan memasukkan lidahnya ke mulut Jongin dan mengabsen deretan gigi Jongin. Mereka mencium satu sama lain di bibir tak peduli kembang api yang mereka nanti sudah menyala dan suaranya bertebaran dimana-mana.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
potatoria
#1
Chapter 2: Kabur weh mereka akhirnya. Jongin broken english banget bhak:v pas dialog sama vict kok bawaannya jadi ngakak ya? (Aduh. Maafkanaku)

Ff simpel dan panjang lah, lumayan. Aku dah lama nyari epep macam ini wkwkwk. Bikin kepo juga sih, akhir2 chap2 Kaistal malah nyasar ke busan terus ketemu sehun ._.) aku cengo, gabisa nebak2 lagi.
potatoria
#2
Chapter 1: Interaksi jongin sama soojung ucul banget wakakak
Lanjut baca ya~
Youklee #3
Chapter 5: Waaah main cium2 aja sih si jongin ini. Keep writing
dhedho
#4
Chapter 5: Wah makasi ya author buat double updatenya ^^
Jongin udh mulai brni cium" soojung nih hihi.. soojungnya jg udh suka sm jongin ... semoga pas balik ke rmh .. suho ga marah sm jongin.. jgn smpe kalo jongin dipisahin sm soojung >o<

Mereka udh kyak psangan nikah aja tuh hihi.. jongin yg kerja, soojung yg dirumah ^O^

Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#5
Chapter 3: Hehe akhirnya update baru dr author ^^ skrg jongin sm soojung tmbah dkt nih ^O^ semoga suho appa merestui anaknya sm jongin huhu..
Trs itu ada sesul moment jg.. hehe moga" jinri bisa jd tmn dkt sm soojung , biar mereka berempat hdup bareng aja gpp deh haha \(^O^)/
Ditunggu lanjutannya ya authornim ^^
dhedho
#6
Chapter 2: Akhirnya update jg ^^ thanks buat new updatenya author.. setuju jg kalo judulnya dignti.. pas kok sm isi ceritanya hehe... um kalo sehun mau dipairing sm spa ya.. sulli aja deh hehe jd biar soojung jg pnya tmn dkt cwek hehe
Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#7
Chapter 1: pertemuan pertama ga galak" bgt si soojung hehe semoga kedepannya lancar aja sm jongin, jd bisa dkt mereka (^.^)
affexions
#8
Chapter 1: update soon please^^
affexions
#9
this is interesting!! please update soon:))
dhedho
#10
Yup, looking forward for this.. (^-^)