Tentang Jinri.

Escape

"Ibu, aku akan ke rumah bibi sebentar. Aku ingin mengambil beberapa kimchi dan fermentasi pasta kedelai." Sahut Jinri yang akan berjalan keluar dari apartemennya.

"Ya, usahakan jangan terlalu lama di rumah bibi. Kau harus bekerja nanti malam. Bukannya kau ada kerjaan baru menjadi kasir jam 8?" Jawab Ibu Jinri sambil membersihkan piring sisa makanan.

"Y-ya baik bu. Aku nanti akan membelikan Jimin obat dan bubur." Jinri mengucapkan sambil gugup tanpa menoleh lagi pada ibu dan adiknya.

Gugup.

Iya itu adalah yang Jinri rasakan. Ia gugup bukan karena tanpa alasan. Ia gugup karena menjawab pertanyaan soal pekerjaan barunya. Pasalnya setelah tertangkap basah Sehun 3 minggu lalu, Jinri hanya menganggur di rumah dan tidak kembali ke tempat itu. Ia terpaksa berbohong pada ibunya jika ia memiliki pekerjaan baru. Ia berbohong karena sedih melihat ibunya yang seperti menganggap anak paling bisa andalkan malah pengangguran dan tidak bisa kuliah karena tidak mempunyai biaya. Percuma ranking 1 di sekolah tapi nyatanya juga tidak mempunyai pekerjaan. Jinri sudah berusaha mendapatkan beasiswa. Tetapi beasiswa yang tersedia hanya ada pada jurusan Farmasi. Sedangkan ia berminat pada bidang sosial, tepatnya Managemen. Kakeknya dulu mengatakan, ia harus mengambil jurusan apa minat dan bakat yang Jinri sukai. Ia tidak boleh terpaksa jika belajar. Ia masih berpendirian teguh akan ucapan kakeknya tersebut.

Ia berjalan menuju pangkalan bus terdekat dari apartemennya. Sebenarnya menaiki bus dari pemberhentian menuju rumah bibinya hanya menempuh 10 menit. Tetapi karena tuntutan jarak yang cukup jauh dari apartemen menuju pemberhentian bisa mencapai 45 menit. Tidak heran jika apartemen Jinri merupakan apartemen yang bisa di bilang cukup murah, karena lumayan jauh dari pemberhentian bus dan agak terpencil.

Setelah berjalan kaki kira-kira 25 menitan ia telah sampai di pemberhentian bis. Dengan hanya bermodal memakai tanktop putih bertuliskan, "I got no jams", celana jeans, sneakers butut hitamnya, serta tas selempang kecil berwarna hitam, Jinri memasuki bus dengan santai lalu mengambil tempat duduk dekat jendela, memandangan kosong sekeliling kota.

Kota ini, Busan. 
Kota saksi orangtuanya berpisah, saksi ia menangis selama seharian karena peceraian orangtuanya, saksi saat ia setiap malam hanya meminum minuman keras, saksi ia adalah tulang punggung keluarga, saksi ia harus menghidupi Ibunya dan Jimin dan saksi ia bertemu pada teman yang mungkin tidak ingin ia temui karena kondisinya saat ini.

Kota ini kota kedua terbesar di Korea Selatan setelah Seoul. Seoul yang hanya diisi dengan bangunan pencakar langit dan apartemen-apartemen besar, sedangkan Busan? Setidaknya kita bisa melihat rumah-rumah tradisional atau tempat penyewaan yang harganya sangat murah dibandingkan di Seoul.

Jinri meraih ipod kecilnya dan memasangkan earphone putihnya. Lagu dari Zion.t - Eat menggema di telinga Jinri. Lagu easy listening, simple dan bermakna cukup dalam.

배고플 땐 이 노래를
When you're hungry, take this song out

아침 사과처럼 꺼내 먹어요
Like a morning apple and eat it.

피곤해도 아침 점심 밥 좀 챙겨 먹어요
Even if you're tired, make sure you eat breakfast and lunch.

그러면 이따 밤에 잠도 잘 올 거에요
Then you'll sleep better later at night.

Apel, dan 8 tahun lalu.

 

.flashback.

 

Dear Diary.

29 Maret, 2007.

17 tahun! Umur yang sangat aku impikan!!! Sudah bisa dibilang aku sedikit bebas karena aku termasuk dalam umur cukup dewasa. Walaupun aku belum menginjak umur 20 tahun, setidaknya pada umur ini aku adalah manusia yang sedang menghabiskan masa remaja saat SMA.

Ayah menggelar pesta ulang tahunku di salah satu hotel ternama di Daejeon. Aku mengundang teman 1 angkatanku dan beberapa junior dan senior yang aku kenal. Semua memberikan kado mewah dan berharga, kecuali 1. Ada barang yang sangat menarik perhatianku. Kresek hitam sederhana seperti yang ada di pasar-pasar. Aku heran karena hampir semua kado yang aku terima berbungkuskan kertas kado yang lucu dan cantik, tetapi mengapa ada kresek hitam disini? Dengan was-was aku mengambilnya. Aku memasukkan tangan kananku untuk merogoh isi kresek itu.

Apel.

Satu buah apel, dan sepucuk surat.

"Jinri, maafkan aku yang menghinamu terlihat gendut saat kau tidak menguncit rambutmu. Hehe. Apel untuk permintaan maaf dan hadiah ulang tahunmu. Aku tidak memiliki banyak uang untuk membelikanmu hadiah mahal. Mungkin tahun depan?

- Si tampan, Oh Sehun."

Aku hanya tersenyum kecut saat membaca surat dari Sehun atau yang biasa suka menghinaku. Ketika aku menghinanya balik, selalu saja ada balasan darinya yang bisa membuatku mati kutu. Aku jadi teringat saat ia menghina tidak menguncrit rambutku, aku tak menghiraukannya dan malah pergi menjauh darinya. Tetapi semenjak memperoleh apel ini darinya, aku jadi berpikiran hari esok akan menguncit rambutku. Hehehe, plin plan sekali ya aku!

Ah sudah terlalu malam untuk melanjutkan diary ini. Aku tidur dulu ya!

 

.flashback end.

 

Sehun. Oh Sehun. Semenjak sekitar 1 minggu kemarin ia bertemu dengan manusia yang bisa dibilang cukup tampan itu. Apa kabarnya?

Ah.

Mengapa aku harus memikirkannya?

Jinri hanya membatin dalam hati dan tak terasa lagu tersebut sudah habis dan berganti menjadi Tamia - Officially Missing You.

 

.

 

Jinri melangkah pelan turun bis dan berjalan menuju rumah bibinya. Matahari bersinar dengan terik membuat baju putihnya terbasahi oleh keringat. Ia memutuskan untuk menguncit rambut menggunakan kuncit yang ia pakai di tangannya tadi.

Tak terasa rumah bibinya sudah berada di depan mata. Ia melepas sepatunya dan segera memasuki rumah kecil itu. Dengan suara agak kencang ia memanggil bibi satu-satunya yang masih hidup tinggal sekarang.

"Bibi, Bibi Sun?" Jinri melontarkan nama Bibinya, Sunyoung atau yang biasa disebut Bibi Sun.

"Iya Jinri, sebentar Bibi masih menjemur pakaian."

Setelah mendengar suara tersebut ia dengan buru-buru serta senyuman sumringahnya menuju lantai atas, khusus untuk mencuci dan menjemur pakaian. Setelah bertemu dengan bibinya iya mengambil salah satu baju yang tergeletak di mesin cuci, mengibaskannya lalu memaparkannya di kawat yang sudah hampir usang tersebut.

"Bibi, berapa kali aku harus bilang. Beli kawat yang baru bi! Kalau gini kan kena karatan kawatnya malah bajunya jadi kotor. Nanti Jinri belikan ya bi!" Ujar Jinri pada bibinya sambil melanjutkan menjemur pakaian berwarna kuning yang bisa dibilang cukup basah.

"Jinri... Lagi pula bibi tinggal sendiri atau terkadang nak Sehun berkunjung sekali- dua kali tiap bulan. Bahkan ia membelikan beberapa buah makanan pokok dan buah. Sebenarnya kemarin nak Sehun berkunjung memberikat 1 set penjemur pakaian agar bibi tidak susah-susah memasukkan pakaian jika ada hujan. Tetapi bibi tolak karena merasa sudah sangat merepotkannya. Sebagai gantinya ia membelikan kawat yang cukup tebal. Ia hendak memasangkannya tetapi bibi cegah, karena bibi takut menyusahkan lelaki muda sepertinya. Dengan hati berat Sehun meninggalkan bibi dan berpesan jangan lupa makan dan memasang kawat baru untuk jemurannya." Jawab bibi panjang lebar dengan senyum kecilnya.

Perempuan itu menghentikan aktifitasnya, "Sehun?"

"Iya Sehun, temanmu waktu SMP. Sebelum ayah dan ibumu pindah ke Daejeon, kau kan tinggal bersama bibi di rumah nenek. Orang tuamu tidak memiliki cukup uang dulu untuk membawamu ke Seoul. Lalu mereka memutuskan untuk pindah ke Daejeon karena ayahmu yang memutuskan untuk bekerja menjadi kontraktor."

Jinri kembali mengingat-ingat masa SMP-nya dahulu.

Sehun?

Bukan kah aku dengan dia dulu tidak dekat? Ia memang teman angkatanku waktu SMP. Tapi kami hanya dekat saat dulu pernah satu kelas dengannya. Itu pun hanya sekedar teman sekelas biasa.

Aku harus menanyakannya.

 

.

 

Setelah mengambil beberapa fermentasi pasta kedelai dan beberapa kimchi ia bergegas menuju ke club dulu ia hanya bekerja 1 hari bahkan mungkin hanya kurun waktu 2 jam ( karena saat itu ia sudah terpergok oleh Sehun. ) Ia merogoh kantongnya mencari kartu pembayaran bis. Ia hanya sekedar menempelkan lalu ada suara "tit" menandakan argo sudah akan di mulai.

Hatinya berdegup dengan kencang, tidak karuan dan otaknya kosong tak tau harus berpikiran apa.

Sehun.

Aku harap bukan Sehun yang aku kenal.

Tetapi hanya ada satu Sehun saat ia sekolah dan hanya ada satu Sehun yang ia kenal.

Untuk menutupi kegundahannya ia memejamkan 2 mata yang beriris coklat, menandakan bahwa ia asli Asia sekilas dengan earphone yang ia pasangkan tadi saat menunggu bus di pemberhentian. Ia memutar acak lagunya.

사랑해 나는 너 하나뿐야
I love you, for me you are the only one.

너말곤 아무것도 없잖아
There's no one but you.

닿을 수 없어도
Even if I can't go to you,

안을 수 없어도
Or hug you,

혼자 울어도 괜찮아
Or cry by myself, I'm okay.

언제나 바라보고 있을게 It's you
I will always watch over you, It's you.

Ben - You ( Healer OST )

 

-----

 

NOTE! ini hanya fiksi saya sebagai penulis saja. Jika saya mengatakan seoul adalah kota yang seperti ini itu, hanya khayalan semata:"D saya belum pernah ke korea so ini based in my imagination hehe. jangan lupa subs dan comment tq

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
potatoria
#1
Chapter 2: Kabur weh mereka akhirnya. Jongin broken english banget bhak:v pas dialog sama vict kok bawaannya jadi ngakak ya? (Aduh. Maafkanaku)

Ff simpel dan panjang lah, lumayan. Aku dah lama nyari epep macam ini wkwkwk. Bikin kepo juga sih, akhir2 chap2 Kaistal malah nyasar ke busan terus ketemu sehun ._.) aku cengo, gabisa nebak2 lagi.
potatoria
#2
Chapter 1: Interaksi jongin sama soojung ucul banget wakakak
Lanjut baca ya~
Youklee #3
Chapter 5: Waaah main cium2 aja sih si jongin ini. Keep writing
dhedho
#4
Chapter 5: Wah makasi ya author buat double updatenya ^^
Jongin udh mulai brni cium" soojung nih hihi.. soojungnya jg udh suka sm jongin ... semoga pas balik ke rmh .. suho ga marah sm jongin.. jgn smpe kalo jongin dipisahin sm soojung >o<

Mereka udh kyak psangan nikah aja tuh hihi.. jongin yg kerja, soojung yg dirumah ^O^

Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#5
Chapter 3: Hehe akhirnya update baru dr author ^^ skrg jongin sm soojung tmbah dkt nih ^O^ semoga suho appa merestui anaknya sm jongin huhu..
Trs itu ada sesul moment jg.. hehe moga" jinri bisa jd tmn dkt sm soojung , biar mereka berempat hdup bareng aja gpp deh haha \(^O^)/
Ditunggu lanjutannya ya authornim ^^
dhedho
#6
Chapter 2: Akhirnya update jg ^^ thanks buat new updatenya author.. setuju jg kalo judulnya dignti.. pas kok sm isi ceritanya hehe... um kalo sehun mau dipairing sm spa ya.. sulli aja deh hehe jd biar soojung jg pnya tmn dkt cwek hehe
Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#7
Chapter 1: pertemuan pertama ga galak" bgt si soojung hehe semoga kedepannya lancar aja sm jongin, jd bisa dkt mereka (^.^)
affexions
#8
Chapter 1: update soon please^^
affexions
#9
this is interesting!! please update soon:))
dhedho
#10
Yup, looking forward for this.. (^-^)