Casino.
EscapePagi pertama musim dingin di Busan. Langit sudah tak begitu menampakkan warna orange-kekuningannya itu. Para pekerja sudah mengganti pakaian mereka dengan sweater dan celana panjang tebal. Bahkan ada juga yang memakai syal dan sarung tangan tebal. Mungkin mereka memiliki kekurangan dalam menghadapi musim dingin tahun ini.
Begitupun dengan Sehun yang sensitif akan dingin. Ia memakai baju berdobel 3, jaket tebal, syal dan sarung tangan di hari pertama musim dingin. Ia berangkat kerja dengan mobilnya yang sudah bersetel penghangat. Hidung Sehun mulai memerah dan sedikit mengeluarkan cairan merah. Ia memang terlihat kekar, besar dan tinggi yang otomatis orang melihatnya memiliki fisik kuat. Tetapi ternyata sebaliknya. Ia sangat rentan dengan hal yang berbau dingin. Mungkin karena keturunan ibu ia menjadi seperti ini. Ibunya jika merasa kedinginan, hidungnya perlahan memerah dan langsung mimisan. Sehun membasuh cairan itu dengan tissu yang sengaja ia taruh di dalam jok mobilnya. Hari ini Sehun pulang sedikit malam karena ada lembur spesial untuk Direktur yang baru menjabat 3 bulan di Busan masalah saham dan casino baru di perusahaannya. Ia mendesah pelan setelah memarkir mobilnya di parkiran. Sehun melangkah terburu menuju bangunan bertingkat 21 tersebut. Ia membawa tas kerja kotak yang biasanya di pakai pegawai kantor dan berisikan beberapa berkas serta tissu.
"Selamat datang Tuan muda Oh." Ujar salah satu karyawan wanita yang bekerja di bagian receptionist.
Sebagai balasan lelaki itu membungkuk 45' tanda menyapanya balik singkat. Ia jalan cepat agar cepat sampai ruangannya. Alasannya hanya 1, ia sungguh tidak tahan berada di luar ruangan yang tak memakai penghangat.
"Selamat datang Tuan Oh. Hari ini jadwal anda kurang lebih sampai jam 8 malam." Ucap Sekertaris Kang.
"Baik. Apa saja yang harus saya lakukan?" Ucap Sehun sambil merapikan dokumen-dokumen di mejanya.
"Ada beberapa rapat pemegang saham dan kunjungan Casino di daerah Busan Selatan."
"Baik." Sehun menjawab dengan singkat, padat dan jelas.
Sehun meneliti dan mengoreksi proyek yang dibuat oleh bawahannya, apakah sudah benar atau tidak. Perlahan cairan itu kembali keluar yang langsung di tepis oleh tissu yang berada di punggung tangan Sehun.
Ahh.
Sudah jam 12:00. Rapat saham akan dimulai kurang lebih 15 menit lagi. Sehun membereskan pekerjaannya, dan segera menuju ruang rapat yang terletak di lantai 17 di dampingi Sekertaris Kang.
.
Setelah menyelesaikan urusan rapatnya 3 jam yang lalu, Sehun mengeluarkan mobilnya dari parkiran dan menuju sebuah Casino yang perusahaannya ia sponsori. Sehun menekan gas di kaki yang ternyata kecepatannya sekitar 60km/jam. Ia menyetir sendiri mobilnya dan
menolak disetirkan Sekertaris Kang.
Dengan sedikit mengeluh lelah ia tak terasa sudah sampai di depan Casino bernama King tersebut. Ia memarkir valet mobilnya yang disambut dengan anggukan karyawan disitu bermaksud memakirkan mobilnya. Langkah kakinya tertuju pada pintu depan kaca otomatis. Sehun melihat CEO Casino membungkukkan 90' sebagai tanda penghormatan untuknya. Sehun membalas dengan membungkuk setengah dari bungkukkan CEO tersebut. Dengan seringai kecil ia menggerakkan kakinya ke depan yang di pimpin lelaki berumur sekitar 40 tahunan. Mereka menuju ke lantai 3 tepat pusat Casino - perjudian itu terletak.
Saat mereka keluar dari lift, sudah banyak bahkan semua Dealer Casino yang membungkukkan punggungnya tanda kehormatan yang diterima Sehun untuk kesekian kalinya hari ini. Jumlah dealer yang kurang lebih 20 an tersebut membungkukkan badannya sambil mengucapkan "Selamat Datang Tuan Oh."
Mereka menggunakan kemeja putih, rompi orange, dasi kupu-kupu yang sepadan dengan rok/celana hitam mereka.
Sehun berjalan melewati mereka satu persatu. Setelah itu ia mengamati seluk beluk isi ruangan tempat judi tersebut. Para dealer berhamburan kembali ke tempat stand by masing-masing melayani pelanggan yang mereka tinggal sementara. Banyak yang bermain poker, sicbo, baccarat, roullete, slot machine dan black jack. Setelah memantau perusahaan yang ia sponsori ternyata Sehun tertarik mencoba salah satu permainan yaitu, Baccarat. Permainan undi nasib yang memiliki pilihan yaitu; banker dan player. Sehun membeli 20 puluh buah chips merah dan 10 chips kuning yang jika di total dengan uang biasa sekitar ₩200.000.
Banker yang otomatis dimainkan oleh dealer mulai memberikan 2 kartu awal sebagai tanda permainan dimulai.
"Banker, 1
Player, 1." Ujar dealer menawan itu.
Sehun yang daritadi hanya fokus ke permainan yang pertama kali dicobanya itu langsung menghadapkan wajahnya ke arah dealer tersebut.
Choi Jinri.
Mengapa ia bisa bekerja disini?
---
Hari ini pertengahan November. Tepat dengan hari mereka meninggalkan kota Busan yang penuh warna dan cerita. Soojung dari kemarin malam sudah membereskan pakaiannya untuk di bawa ke Daejeon. Sedangkan Jongin? Ia tidak melakukan apa-apa karena sudah keluar dari pekerjaan sementaranya. Lagian jika meringkasi baju-baju, toh baju yang ia kenakan adalah baju Sehun. Apa-apa yang mereka kenakan selalu berhubungan dengan Sehun. Ya wajar saja, mereka kan menumpang. Sehun mengatakan pada Jongin jika ia akan pulang malam hari ini. Sekarang sudah sekitar jam 5 sore kereta akan berangkat pukul 7 malam. Jadi mereka tak usah menunggu Sehun pulang agar tidak ketinggalan kereta.
"Nona aku akan ke minimarket di depan apartemen sebentar." Jongin mengambil jaket tebal merahnya dan menggunakan sepatu tanda ia akan keluar dari apartemen ini.
"Aku ikut. Aku ingin membeli beberapa snack untuk kita di perjalanan nanti." Jawab Soojung sambil mengambil jaketnya pula yang ia gantung di gantungan kamar.
Mereka keluar bersama-sama menuju lift lalu menekan tombol huruf G, tanda mereka akan ke lantai dasar.
Jongin mendekatkan tubuhnya ke arah Soojung yang sudah meninggalkannya dengan cepat selepas dari lift tadi. Dengan langkah sedikit terburu mereka keluar dari lobby dan melihat langit yang warnanya dominan berwarna biru. Mereka sudah tidak tahan akan dinginnya cuaca hari ini. Soojung dan Jongin melangkahkan kakinya di zebra cross penyebrangan karena minimarket berada di seberang apartemen. Jongin menyebrang sambil melihat ke kanan ke kiri. Matanya membesar dan ekspresi terkejut memenuhi raut wajahnya. Mobil sport merah milik Sehun, dikendarai seorang wanita yang sangat amat ia kenali.
Choi Jinri.
.
.flashback.
Sehun?
Bukan kah aku dengan dia dulu tidak dekat? Ia memang teman angkatanku waktu SMP. Tapi kami hanya dekat saat dulu pernah satu kelas dengannya. Itu pun hanya sekedar teman sekelas biasa.
Aku harus menanyakannya.
Setelah Jinri memutar salah satu OST Healer tersebut, ia memahami perlahan lirik lagu tersebut sambil memandang ke arah luar bis. Jinri berencana ke kantor Sehun yang ia ketahui dari Taehyung rekan SMA mereka yang kebetulan bekerja di perusahaan Sehun. Bis melandaskan roda bulat hitamnya di pemberhentian pertama. Bis menjemput penumpang dan menurunkan penumpang di pemberhentian ini. Sekilas ia melihat ada pamflet yang menarik perhatiannya. Pamflet itu berwarna dominan orange, hitam dan putih. Ia menajamkan penglihatannya.
' DIBUTUHKAN SEORANG DEALER.
SYARAT:
1. Minimal pendidikan SMA.
2. Umur berkisaran antara 18-28 tahun.
3. Berpenampilan menarik.
4. - Laki-laki min. bertinggi 178cm
- Perempuan min. 165cm
Jika berminat silahkan hubungi:
Namjoon:0812345678
Manager Casino King,
Jl. Gyeongdo, Busan Selatan.'
Setelah menatap kurang lebih 20 detik pamflet itu, ia dengan cepat segera menempelkan kartu saldonya dan menuruni bis. Ia mengetik nomer contact person di handphonenya dan menamai dengan "CP Casino."
Karena tawaran empuk itu, Jinri memutuskan tidak jadi ke kantor Sehun melainkan ke rumahnya untuk menghubungi seseorang bernama Namjoon tersebut.
To: CP Casino.
Maaf ini benar dengan Tuan Namjoon? Jika benar, saya berminat untuk menjadi dealer di casino anda.
From: CP Casino.
Iya. Anda bisa membuka web kami www.casinoking.com untuk mendownload formulir pendaftarannya. Tolong di sertakan foto 4x6 dan ijazah pendidikan terakhir. Besok jika anda berikan formulirnya, lalu lusa anda bisa langsung wawancara.
To: CP Casino.
Terimakasih atas infonya Tuan Namjoon. Selamat Malam.
Jinri tanpa basa-basi mengambil laptopnya untuk membuka web yang diberikan contact person tersebut. Ia mencari dengan seksama kalimat 'Download Formulir'. Ternyata berada di pojok paling atas web tersebut. Setelah mendownloadnya ia mengisi formulir itu yang ia cocokkan dengan identitasnya. Jinri memutuskan setelah mengisi formulir, ia akan mengeprint formulir dan foto di toko kecil dekat apartemen besok, sekalian menaruh dokumennya di casino calon tempat kerjanya.
Comments