Kiss-eu?

Escape

Jinri hanya melototkan matanya dan tanpa sadar wajahnya memerah saat penekanan kata 'sayang' dari Sehun.

"Keluar dari apartemenku sekarang."

Tanpa disuruh dua kali, Sehun mengambil jas dari sofa hitam di dekat tv dan keluar dari apartemen Jinri.

"Sampai jumpa! Dan tanyakan ibumu jika kau penasaran mengapa aku bisa disini."
"Dan tolong jangan minum alkohol terlalu banyak. Jika kau masih saja seperti saja seperti itu, aku tidak akan segan-segan untuk berada di dekat kamu selama 24 jam!"

Ah Jinri tadi lupa menanyakan mengapa Sehun bisa tau apartmennya tadi. Dan, Ibu? Apa hubungannya?

---

"Jongin kau dimana? Ibu khawatir denganmu."

Ahjumma hanya bisa berdoa agar anaknya berada dalam keselamatan. Dan jika ia membawa kabur Nona Jung, semoga Nona Jung juga mendapat keselamatan.

"Ahjumma, Sudah jangan khawatir, kami sudah mencari Jongin dan Soojung. Dan, mereka pasti...... selamat."

Sekertaris Ahn hanya bisa menenangkan Ahjumma dengan kata-kata bohongnya. Pasalnya belum ada kabar dari Soojung dan Jongin selama 1bulan ini. Kepala Yoon sempat melacak handphone Jongin dan menemukannya di daerah Busan. Tetapi mereka tidak menemukan keberadaan Soojung dan Jongin dimana-mana. Dan motif apa mereka berdua kabur, maksudnya mungkin, Jongin. Soojung yang kabur itu wajar karena ia yang di kurung. Sedangkan Jongin?

Apa mungkin Jongin yang merencanakan ini, lalu memeras Jung Suho? Ah tidak mungkin. Jika ia berniat seperti itu tidak mungkin sampai 1 bulan lebih tidak ada kabar.

 

.

 

Sekertaris Ahn melajukan mobilnya menuju perusahaan, tempatnya bekerja. Belum sampai di tempat duduknya, ia mendapat telepon dari Presiden Jung a.ka Jung Suho untuk menemuinya.

"Sekertaris Ahn, sudah kau cari dimana anakku?"

"Masih dalam tahap Tuan."

BRAK!

Vas terlempar untuk ke sekian kalinya. Jung Suho benar-benar murka akibat tidak berhasilnya Sekertaris Ahn menemukan Soojung.

"Dimana kau sebenarnya Soojung. Maafkan ayah karena mengurungmu. Tetapi ini demi kebaikanmu. CEO Oh yang telah merencanakan kecelakaan kita dulu."

 

---

 

Jongin hari ini sedang shift malam, jadi selama pagi sampai sore ia kosong. Jongin memutuskan untuk tidur-tiduran sambil bermain game online di laptop milik Sehun.

"Jongin."

Jongin tidak merespon perkataan Sopjung karena masih asik mengutak-atikkan jarinya di keyboard. Sudah lama ia tidak memainkan game online semenjak ia bekerja di Daejeon.

"Jongin."

Masih tidak ada respon.

Soojung merasa jengkel karena Jongin yang daritadi mengacuhkannya memercikkan air tepat kepada wajah Jongin.

"Aish! Nona hentikan!"

 

"Kau dari tadi mengacuhkanku, membuatku sebal saja!"

"Maaf."

 

 

"Jongin, kau shift malam kan?"

"Iya."

 

"Mau jalan-jalan tidak? Kemana gitu."

Jongin mematikan laptop Sehun dan segera ke kamar Sehun untuk mengganti pakaian pergi.

"Ayo."

 

.

 

Mereka memutuskan untuk jalan-jalan keliling daerah sekitar apartemen. Maklum, mau ke tempat yang mahal pun mereka tidak punya uang. Setelah itu mereka menaiki bus ke arah Busan selatan atas saran Jongin.

"Sudahlah nona, ikuti saja. Toh kan kita setidaknya naik bis, tidak jalan kaki."

"Yaudah lah, aku tidur nanti kau bangunkan aku yah."

Sebenarnya sih dari Busan Tengah hingga Busan Selatan tidak terlalu jauh, mungkin sekitar setengah jam perjalanan jika menaiki bis. Tetapi Soojung tetap memutuskan untuk tidur sejenak sambil menunggu. Mereka duduk berdampingan, sampai kulit mereka menyentuh. Mungkin ini karena mereka sama-sama memakai lengan pendek. Jongin memandangi wajah Soojung sambil mendengarkan lagu dari iPod yang ia pinjam pada Sehun.

Cantik. Hanya itu yang bisa ia katakan.

 

.

 

Tak terasa bis sudah sampai tujuan mereka. Jongin membangunkan Soojung yang tak sadar tadi tertidur di pundak Jongin untuk kedua kalinya. Soojung mengucek pelan matanya sambil melihat ke samping.

"Jongin. Sudah sampai?"

"Ya."

Mereka segera menuruni bis karena bis akan segera berjalan lalu berhenti di pemberhentian selanjutnya. Soojung yang masih setengah mengantuk berjalan dengan asal-asalan membuat Jongin menggandeng tangan Soojung dengan erat dan hangat.

"Awas nanti kalau jatuh ke selokan saya tidak mau tanggung jawab."

Soojung memandang wajah Jongin sekilas lalu beralih melihat tangannya yang di genggam Jongin. Ia hanya tersenyum malu sambil melanjutkan jalannya.

"Jongin, masih lama?"

 

"Masih."

"Capek tau! Jalannya naik lagi, untung aku tidak pake high heels."

 

 

"Memangnya di rumah Sehun ada high heels?"

"Nggak sih. Hehe."

 

Jongin hanya tersenyum kecut dan melanjutkan langkahnya. Lelah juga, tapi ia ingin sekali segera ke tempat itu. Tempat yang akan ia ingat sampai mati. Mungkin?

 

.

 

Ternyata tempat itu adalah bukit tersembunyi dibalik Gunung di Busan yang mungkin sedikit orang mengetahuinya. Mereka akhirnya duduk di rerumputan hijau yang benar-benar menyegarkan.

"Bagus."

 

"Apanya Non?"

"Bukitnya lah, emang kau kira apa?"

 

"Saya."

Soojung tertawa dengan keras mendengar lelucon 'receh' dari Jongin. Udah gak lucu, bikin mau muntah lagi. Lucu sih sebenernya tapi tidak jelas saja.

"Sssttt Non."

"Ada apa?"

Jongin menidurkan Soojung di rumput, dan ia ikut juga tertidur di rumput.

"Apaan Jong?"

"Diam saja. Dengarkan suara alam disini. Tenang. Tidak seperti mulut Nona."

Soojung sedikit kesal dengan perkataan Jongin tetapi segera menuruti perkataannya.

Benar.

Suara burung gereja dan burung merpati serta suara daun-daun dari pohon yang terkena angin, benar-benar membuat tenang.

"Sebenarnya tempat ini adalah tempat terakhir yang ia inginkan untuk datang sebelum ia meninggal."

 

"Siapa Jong?"

"Orang yang saya sayangi."

 

Soojung langsung diam dan tidak menjawab perkataan Jongin ia menekuk wajahnya cemberut mendengarkan kata "sayangi" dari Jongin. Pasti mantannya! Ah, tau tadi mungkin Soojung tidur saja di rumah, dan tidak mengajak Jongin pergi.

Cup.

Jongin bangkit dari tidurnya lalu mencium bibir Soojung yang cemberut sekilas,

"Bodoh, ia Ayahku."

Soojung yang masih kaget karena Jongin yang menciumnya tiba-tiba, segera menggigit bibit bawahnya atau kadang memegangi bibirnya.

Ini nyata kan?

 

.

 

Tidak ada yang memulai pembicaraan, akhirnya Jongin menyeletuk sambil tersenyum,

"Konon katanya Non, Kalau ada laki-laki dan wanita yang ke bukit ini, bakal terus bersama."

 

"Ah, seharusnya aku kesini bersama Chanyeol."

"Siapa itu?"

 

 

"Pacarku, yang ada di tv itu."

"Bangun non, jangan mimpi terus....."

 

Soojung hanya mencubit pelan lengan Jongin karena menghinanya tadi sambil tertawa kecil memperlihatkan sedikit giginya. Jongin yang gemas akan Soojung, memeluknya hingga wajah Soojung bersembunyi dibalik dada bidang Jongin.

"Jong...."

 

"Sebentar saja."

"Akan aku adukan Ayahku nanti!"

 

"Adukan saja. Tidak takut!"

Soojung terkekeh lalu memeluk balik tubuh Jongin.

"Dasar."

Jongin mengusap pelan rambut Soojung menjadi berantakan, dan menghirup aroma shampoo strawberry yang ia kenakan tadi pagi.

Deg deg deg.

Suara jantung siapa ini? Jongin hanya bisa berujar dalam hati saat merasakan ternyata detak jantungnya yang tidak karuan.

!

 

.

 

Tak terasa hari telah sore. Soojung dan Jongin segera menuju ke halte dengan berlari. Mereka berlari dengan cepat karena takut jam kerja bus sudah lewat. Dan,

Deng.

Sudah pukul 5 sore. Jam kerja bus sudah berakhir jam setengah 5 tadi. Ah, sayang sekali. Mereka harus berjalan kaki yang membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sial. Ahh tapi tak apa lah, asal dengan Jongin semuanya terasa menyenangkan, ucap Soojung dalam hati.

Saat berjalan mereka melihat ada pasar malam makanan dan permainan kecil. Mereka mampir sebentar, karena masih ada waktu 3 jam sebelum shift Jongin di mulai.

Mereka hanya bermain permainan yang murah karena keterbatasan uang mereka. Soojung mulai lapar dan meruntuki mengapa ia tidak mengambil beberapa kimbab yang ia buat tadi, hft. Mereka sedang mengantri untuk menaiki bianglala, karena menaiki bianglala hanya membutuhkan ₩2000 untuk 2 orang. Jongin tiba-tiba ijin untuk ke belakang dan segera di iyakan oleh Soojung. Dengan kesendiriannya sambil menunggu antrian, ia memandang langit yang kebetulan ada banyak bintang. Ia jadi teringat ayahnya. Bagaimana kabar Ayah sekarang?

Maafkan Soojung yah, Soojung hanya ingin bebas.

Tak terasa air mata menetes, membayangkan masa-masa dulu ia sangat dekat dengan ayah dan ibunya. Tetapi semua sirna karena kecelakaan yang merenggut nyawa ibunya. Semenjak itu ia dan ayahnya tidak dekat seperi dulu dan Soojung menjadi anak yang introvert. Air mata yang tadi menetes segera ia terka dengan punggung tangannya. Ah Jongin lama sekali sih!

"Nona Jung, ini."

Jongin menyodorkan topokki dan soda kepada Soojung. Tetapi yang diberi malah diam dan hanya memandang kosong topokki di tangan Jongin.

"Tidak mau? Yasudah."

 

"Ah, bukan seperti itu Jong! Kau saja yang bawa!"

"Cerewet!"

 

Akhirnya mereka menaiki bianglala tersebut setelah 15menit kira-kira menunggu.

Mereka memandang langit tanpa berkata sambil terkadang melahap snack yang tadi Jongin beli. Jongin menatap Soojung yang disebelahnya yang masih terhipnotis akan indahnya malam hari ini. Ah. Begitu nyaman. Soojung mengalihkan pandangan ke arah Jongin yang daritadi melihatnya.

"Puas memandangnya Jong?"

 

"Belum."

"Dasar kau."

 

 

"Rindu akan rumah Nona?"

"Ya."

 

 

"Kembali saja."

"Tapi aku tidak mau."

 

Senyuman kecil tercipta dari bibir Jongin karena mendengar ucapan Soojung berbicara.

"Jong, sekarang sudah setengah 8. Bukannya shiftmu akan dimulai pukul setengah 9?"

"Ya."

 

"Mau bertaruh?"

"Ketika keluar dari biang lala ini, yang sampai pintu keluar duluan atau yang menang permintaannya dituruti. Berani?"

 

"Siapa takut Non."

 

.

 

Jongin dan Soojung serentak keluar dari bianglala. Jongin memimpin pertandingan tetapi dilanjutkan dengan Soojung karena Jongin tidak tahan jika nanti nona-nya kalah dan malah membentaknya.

"Aku menang, Jong!"

 

---

 

Ah. Shift malam lagi. Hal yang benar-benar Jongin tidak sukai. Jongin adalah tipe manusia yang jika sudah lewat jam 9 malam ia akan otomatis tertidur. Ia akan terjaga jika ada alasan tertentu. Entah ia masih memikirkan mengapa toko elektronik harus buka 24 jam? Toh ini bukan warnet atau apa itu sejenisnya. Ia hanya bisa mengeluh dalam hati karena jika ia mengeluh di depan karyawan disini, bisa-bisa Jongin akan segera dipecat karena mulut mereka yang ember. Shiftnya akan berakhir pukul 3 dini hari. Ini membuat Jongin sangat kesal karena masih ada 4 jam sebelum shiftnya selesai. Jongin saat ini hanya melayani 2 pelanggan anak muda yang ingin membenarkan komputer mereka yang terserang virus. Virus seperti ini sudah sangat amat di kenali Jongin karena virus ini bersumber dari video o yang ia suka jumpai saat melihat di laptop bersama teman-teman SMAnya.

"Selamat datang, ada yang bisa-,
Selamat datang Tuan Kang, maaf saya tidak melihat siapa yang berkunjung."

 

"Tidak apa Jongin. Saya hari ini ingin menjumpaimu karena saya seharusnya kemarin memberikan upah tetapi saya  sedang sakit jadi tidak bisa. Ini."

"Terimakasih Tuan. Saya akan bekerja lebih keras."

 

Tuan Kang. Ia adalah pemilik dari toko elektronik tempat Jongin bekerja. Tuan yang ia runtuki mengapa harus ada shift malam. Tuan yang berteman dengan ayah Sehun. Tuan yang hanya memberikan upah ₩25000.

 

-----

 

 

Jangan lupa comment dan subs ya!:)

untuk Presiden Jung/ Suho Jung/ Jung Suho/ Tuan Jung itu adalah orang yang sama yaitu ayah Soojung^^

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
potatoria
#1
Chapter 2: Kabur weh mereka akhirnya. Jongin broken english banget bhak:v pas dialog sama vict kok bawaannya jadi ngakak ya? (Aduh. Maafkanaku)

Ff simpel dan panjang lah, lumayan. Aku dah lama nyari epep macam ini wkwkwk. Bikin kepo juga sih, akhir2 chap2 Kaistal malah nyasar ke busan terus ketemu sehun ._.) aku cengo, gabisa nebak2 lagi.
potatoria
#2
Chapter 1: Interaksi jongin sama soojung ucul banget wakakak
Lanjut baca ya~
Youklee #3
Chapter 5: Waaah main cium2 aja sih si jongin ini. Keep writing
dhedho
#4
Chapter 5: Wah makasi ya author buat double updatenya ^^
Jongin udh mulai brni cium" soojung nih hihi.. soojungnya jg udh suka sm jongin ... semoga pas balik ke rmh .. suho ga marah sm jongin.. jgn smpe kalo jongin dipisahin sm soojung >o<

Mereka udh kyak psangan nikah aja tuh hihi.. jongin yg kerja, soojung yg dirumah ^O^

Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#5
Chapter 3: Hehe akhirnya update baru dr author ^^ skrg jongin sm soojung tmbah dkt nih ^O^ semoga suho appa merestui anaknya sm jongin huhu..
Trs itu ada sesul moment jg.. hehe moga" jinri bisa jd tmn dkt sm soojung , biar mereka berempat hdup bareng aja gpp deh haha \(^O^)/
Ditunggu lanjutannya ya authornim ^^
dhedho
#6
Chapter 2: Akhirnya update jg ^^ thanks buat new updatenya author.. setuju jg kalo judulnya dignti.. pas kok sm isi ceritanya hehe... um kalo sehun mau dipairing sm spa ya.. sulli aja deh hehe jd biar soojung jg pnya tmn dkt cwek hehe
Ditunggu lanjutannya ya author ^^
dhedho
#7
Chapter 1: pertemuan pertama ga galak" bgt si soojung hehe semoga kedepannya lancar aja sm jongin, jd bisa dkt mereka (^.^)
affexions
#8
Chapter 1: update soon please^^
affexions
#9
this is interesting!! please update soon:))
dhedho
#10
Yup, looking forward for this.. (^-^)