Chapter 4

Love, Love, Love (Bahasa Version)
Please Subscribe to read the full chapter

"KAU! Kau, brengsek! Berani-beraninya kau menutup teleponmu?"

Jiyong mengamuk. Begitu melihat Yifan masuk, Ji berlari menghampirinya dan berhenti di hadapannya. Pemuda berambut pirang pucat yang baru saja keluar dari dalam mobilnya ini bahkan belum sempat melangkah ketika Jiyong menghampirinya dan mencubit lengannya keras.

 

"Oooow! Hyung!" serunya kesakitan. Cubitan Jiyong jelas akan meninggalkan lebam di lengannya. "Kenapa kau mencubitku? Aw.. sakit.."

 

Jiyong tidak memedulikan Yifan yang merajuk dan mengusap lengannya yang baru disiksa Jiyong. "Satu! Kau terlambat 2 jam! Dua! Kau menutup teleponku! Aku bahkan belum selesai bicara! Tiga! Tiga.. kau.. kau itu.. Yifan!" teriakan Jiyong semakin keras ketika dia menyadari Yifan masih sibuk mengusap lengannya yang sudah berubah merah dan tidal memperhatikannya. "Yifan, kau tidak mendengarkan!"

 

Jiyong mencubit Yifan lagi di lengan satunya. Lagi-lagi Yifan berteriak kesakitan. "Ji! Ouch! Aku kan janji bernyanyi di pesta pernikahanmu! Bukan di pesta pertunanganmu!"

 

"Yifan! Kau sangat..! Ugh!" Jiyong tidak menyelesaikan perkataannya. Dia merasa dirinya hampir menangis karena cueknya Yifan. Mendengar suara Ji yang bergetar, Yifan akhirnya mengalihkan perhatiannya dan meraih lengan Jiyong, mengelus-elusnya lembut.

 

"Ji Hyung?" Jiyong tidak pernah memaksa Yifan memanggilnya dengan sapaan hormat, dan ketika mereka masih berpacaran, sangat aneh bagi Yifan memanggil kekasihnya dengan embel-embel Hyung. Tetapi sekarang Yifan ingin merubah itu. Dia harus menghormati Jiyong sebagai sahabat yang berusia lebih tua darinya, dan memanggilnya dengan Hyung, yang berarti gege dalam bahasa Korea, adalah langkah pertamanya.

 

Jiyong tidak menjawabnya. Setelah terdiam beberapa lama, Ji akhirnya menghela nafas. "Aku.. sangat khawatir, Fan," akunya. Airmatanya sudah memaksa keluar, tetapi Jiyong berusaha menahannya karena dia tahu dirinya berlebihan. Jiyong tahu Yifan tidak suka dirinya ketika sedang berlebihan begini. Bukannya Yifan tidak suka tingkahnya yang seperti itu, tetapi Yifan bingung bagaimana harus menghadapinya. Yifan tidak tahu cara menenangkan Hyungnya itu kalau sudah berlebihan, dan ini biasanya membuat Yifan gugup. Tetapi Jiyong tidak sanggup menahannya kali ini. "Ini bukan tentang lagunya, atau tentang para tamu. Aku tidak.. aku tidak peduli dengan itu semua," Ji mengalihkan pandangannya ke lantai. Yifan merasa sesuatu yang hangat menetes ke tangannya, tangannya yang tengah menggenggam tangan Jiyong.

 

"Aku khawatir padamu. Aku tahu kau tidak pernah hati-hati menyetir, dan kau tidak pernah menyetir jauh tanpa ditemani Seunghyun atau Youngwoon atau aku. Bagaimana kalau kau dirampok? Bagaimana kalau kecelakaan seperti dulu terjadi lagi? Bagaimana kalau, oh, kau tidak tahu berapa banyak 'bagaimana kalau' yang aku pikirkan, Fan. Kau samasekali tidak tahu. Ingat terakhir kali kau menyetir sendiri? Ingat kecelakaan itu? Aku tidak bisa.. kau tidak bisa melakukan ini.. aku.."

 

Jiyong tidak bisa melanjutkan kata-katanya ketika dia benar-benar menangis tersedu. Yifan yang mulai panik menarik Jiyong ke dalam pelukannya dan dengan lembut mengelus punggung pemuda itu. Memang, Jiyong pantas bereaksi berlebihan seperti itu. Yifan memang pernah kecelakaan sebelumnya. Itu adalah pertama kalinya Yifan yang harus keluar kota untuk urusan bisnis, menyetir sendiri tanpa salah satu sahabatnya. Dia terluka cukup parah dan tidak sadarkan diri selama hampir sebulan dengan hidung retak dan tangan yang patah. Bayangan Yifan terbaring lemah di ICU, tanpa tahu apakah dia akan bangun atau tidak sadarkan diri selamanya itulah yang menghantui Jiyong selama bertahun-tahun, bahkan sampai sekarang.

 

"Hey, Ji.. Jangan menangis, aku mohon. Aku baik-baik saja, kan?” Yifan berbisik di telinga Ji, berusaha menenangkannya sebelum ada tamu yang keluar dan melihat Jiyong seperti ini. Yifan melonggarkan sedikit pelukannya dan memaksa Ji mendongak melihatnya dengan satu jari di bawah dagu pemuda yang lebih tua itu dan mengangkatnya lembut. "Lihat kan? Aku baik baik saja. Aku di sini."

 

Jiyong tidak menjawab dan hanya menatap Yifan. Dia mengangkat tangannya yang tadinya lemas di samping tubuhnya untuk menyentuh wajah Yifan, memastikan pemuda yang jauh lebih tinggi darinya itu benar-benar baik-baik saja. "Maafkan aku. Aku berlebihan. Aku hanya.. Aku takut."

 

Yifan tersenyum dan menghapus airmata pemuda cantik itu dengan kedua ibu jarinya. "Ini adalah pesta pertunanganmu. Kau tidak boleh seperti ini, seperti baru kehilangan anak anjingmu saja," Yifan berusaha melawak, tetapi tahu dia gagal karena Jiyong hanya menatap Yifan dalam-dalam dengan mata besarnya yang indah, samasekali tidak tersenyum. Akhirnya Yifan menghela nafas dan berkata jujur, "Maaf aku tidak mengangkat panggilanmu. Aku seda

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
alphabetkyu #1
Chapter 15: Happy endiing~~ ? yeiiyy
Akhirnyaaa sempet sedih juga mikir bakal sad ending tp ternyata enggaaa >< krishan bersatu yeiiyy!!!

Maaf authornim...baru komen di chap terakhir hehe soalnya penasaran bgt sama ceritanya .trus jg kalo komen di chapter2 sblmnya suka ga ke load lg ? hehe

Aku suka ceritanyaaa jjang ^^
churaphica #2
Chapter 15: yeayyy... happy ending

buat authornya daebakk.. mian baru comment di akhir, klo tiap chap comment dlu suka ga nyambung ke next chap nya \/ mianhae.. *bow 90°*

ikut nyesek lhoo pas yifan tau luhan - deer itu 1 org dan ternyata calon kakak iparnya.. but endingnya aku sukaaaaaaa akhirnya krishan bersatu..
gomawoyo.. hehe
sendulce #3
Chapter 15: aah pantes ada versi GDTOP nyaa~ soalnya berasa janggal klo dijadiin krishan. tapii sweeet bgt ceritanyaa~
ending yang bahagia untuk merekaa 👏👏👏
kannykim
#4
Chapter 15: Yeah.... happy ending ^^
Suka bgt sama ffnya, krislu so sweett bgt
Bikn krislu ld donk thor. Ak tunggu ya ^^
Fighting!
kannykim
#5
Chapter 1: Maaf baru koment tp aku suka bgt ama krislu dan seneng bgt ada yg bikin ff krislu ^^
mannuel_khunyoung
#6
Chapter 1: Wow, bagus banget ceritanya. And this is my first time to read exo's fanfic^^
iamgalaxyboy #7
Chapter 15: yeay makasih udah nyelesain cerita nya thor wkwkw awal baca chapter ini nyesek eh akhirnya duh terhura :'v buat cerita lagi yg fanhan yak thor :D
tyfan9490 #8
Chapter 15: Ya ampun happy ending... Love love love
ditunggu karya epepselanjutnya ye :)
happyviruses92 #9
Chapter 15: baru baca ;;; tapi sekalinya baca langsung dihajar sampe tamat sampe nangis2 gara2 kesel sama kris TT-TT
aku merasa bersalah karena baru ngomen eon huhu
tapi keren bgt aku suka cerita teman penanya antimainstream bgt :'D
kalian emang maho sejati~~ hidup fanhan~~~ XD
keren eon~ kutunggu cerita2 lainnya fufufu XDD
chisss #10
Chapter 15: yei akhirnya update juga, bagus bgt aku tdak bisa komentar bnyak, ending yg bahagia