Chapter 1
Love, Love, Love (Bahasa Version)Luhan tersenyum di depan loker PO Box-nya. Itu adalah surat terpendek yang pernah dikirim Laxy Galaxy, atau yang sering Luhan panggil dengan ‘Laxy’ saja. Sahabat penanya itu tidak pernah mengiriminya surat yang lebih sedikit dari 4 halaman sebelumnya. Orang itu sangat suka bercerita. Dia bercerita tentang apapun, tentang dirinya, sifat-sifatnya, keluarganya, tempat dia tinggal, pekerjaannya, karya-karyanya. Semuanya. Cukup aneh menerima sebuah surat yang berisi hanya hampir satu halaman surat darinya.
Luhan bertemu dengan teman penanya ini 6 bulan yang lalu. Mereka kenal di sebuah acara radio, ketika itu Luhan adalah tamu untuk acara tersebut. Tao, sahabatnya sejak SMA yang sudah dianggap seperti adiknya sendiri, merupakan DJ di stasiun radio tersebut, mengundangnya untuk menjadi pembicara. Topik hari itu adalah "Tidak Ada Yang Salah Dengan Gay". Luhan adalah salah satu dari apa yang orang-orang sebut sebagai aseksual. Sejak kecil dia tahu dia memiliki orientasi yang berbeda. Luhan tidak pernah memiliki ketertarikan seksual pada anak perempuan, atau ketika dia sudah dewasa, wanita. Pada mulanya dia pikir itu terjadi karena memang dia bekerja di bidang fashion, di mana hampir semua laki-laki yang bekerja di bidang itu menyukai sesama jenis. Namun bahkan kepada lelaki, Luhan tidak tertarik. Hasratnya ada hanya untuk fashion. Fashion telah mencuri hati dan pikiran Luhan sejak dulu.
Ketika anak laki-laki lain senang bermain robot dan mobil-mobilan, Luhan bermain bersama kakak perempuannya, Lu Li, dan bersama mereka mengutak-atik gaya berpakaian koleksi boneka barbie Lu Li. Saat remaja laki-laki lain bermain sepeda ketika Luhan SMP, dia lebih suka berada di rumah memperhatikan kakaknya mendisain baju dan terkadang membantunya menjahit baju-baju tersebut. Ketika memasuki SMA, anak laki-laki lain semua terlibat dalam kegiatan olahraga, Luhan memilih untuk mengambil kursus menjahit dan menjadi designer untuk pakaian-pakaian yang dijual di online shop kakaknya. Dan ketika pemuda-pemuda lain memilih jurusan yang keren-keren seperti hukum, bisnis, atau teknik ketika kuliah, Luhan memilih seni, jurusan fashion dan dia lulus sebagai salah satu mahasiswa dengan nilai tertinggi di kampusnya. Sekarang Luhan memiliki fashion label-nya sendiri, yang khusus merancang baju-baju perkawinan, dan labelnya cukup terkenal di Beijing.
Ya, dia sering kali ber-onani, namun dia tidak pernah ingat alasan dirinya melakukan itu. Tentu dia sering berbicara tentang wanita, juga pria, dengan teman-temannya; dia memuji seorang gadis jika dia cantik dan mengagumi lelaki-lelaki tampan, tetapi tidak pernah mengalami ketertarikan secara seksual maupun romantis pada orang lain. Sampai dia mengenal seseorang ini melalui sebuah panggilan telepon.
"Aku lahir di keluarga berkecukupan, memiliki orangtua yang sangat penyayang dan luar biasa, juga seorang kakak perempuan yang t
Comments