Kini Amber berada di kamarnya duduk di kursi belajar sambil mengerutu kesal. Pasalnya, beberapa menit yang lalu ia bertengkar dengan sang ayah hanya karena tak ingin les privat. Dan Amber pun kalah dari pertengkaran karena sang ayah mengancam jika ia tak mau les privat mobil Lamborghini nya yang baru saja dibeli 2 hari yang lalu harus disita sampai waktu yang tidak ditentukan, bukan hanya itu, semua fasilitas yang Amber miliki pun harus disita maka dari itu, Amber dengan amat sangat terpaksa menerima kemauan sang ayah untuk les privat. Amber semakin kesal pada sang ayah karena kini yang mengajarinya adalah dosen paling menyebalkan di kampus menurutnya. Ya, Yi fan lah yang menjadi guru privat Amber. Huh....rasanya Amber ingin menghilang ke suatu tempat agar ia tak bertemu lagi dengan dosen tiang listrik itu. Amber benci dengan sifat Yi Fan yang sok bijak dan berwibawa padahal ia masih berumur 27 tahun tapi pemikiran dan gayanya sudah seperti ayahnya.

        Kini Yi Fan tengah mengajar pelajaran yang sebenarnya Amber tak mengerti. Yi fan duduk di sebelah Amber sambil menunjuk buku dan beberapa soal yang harus Amber mengerti, tapi Amber mengabaikan ucapan Yi fan ia hanya menatap lurus sambil menopang dagunya dengan tangan. Mengabaikan ucapan Yi fan yang menguap begitu saja di udara sedangkan dirinya sedang sibuk melamun.

"Kau mengerti?" Tanya Yi fan saat sudah menerangkan dengan jelas pelajarannya namun saat ia menengok ke arah Amber, ia malah melamun.

"Ya! Kau tidak mendengar ucapan saya?" Tanya Yi fan mulai geram. Amber pun tersadar dari lamunannya, ia menatap Yi fan dengan malas

"Apa?" Tanya Amber datar

"Kau sebenarnya ingin belajar atau tidak?" Tanya Yi Fan mencoba bersabar

"Pasti kau sudah tau jawabannya. Aku tak ingin belajar" jawab Amber santai

"Baiklah kalau kau tak mau. Itu bukan urusan saya. Kalau begitu saya akan pergi dan berbicara pada ayah mu bahwa kau tak ingin belajar" ucap Yi fan yang sebenarnya sedang mengancam. Yi fan pun membereskan buku bukunya kedalam tas lalu ia berjalan mendekat kearah pintu kamar Amber.

"Eh? Tunggu. Jika kau bilang pada appa, berarti itu tandanya kau sama saja membuat hidupku sengsara karena fasilitasku akan disita oleh appa!!" Ucap Amber dan membuat Yi fan menghentikan langkahnya. Yi fan tersenyum puas dan Amber tak bisa melihat senyuman kemenangan Yi fan karena Yi fan membelakangi nya.

"Itu bukan urusan saya. Permisi" ucap Yi fan lalu berjalan kembali menuju pintu dan tiba tiba Amber kini sudah berada di depan pintu sambil merentangkan tangannya bermaksud agar Yi fan tak keluar dari kamarnya dan mengadu pada ayahnya.

"Mengapa kau disana? Saya ingin lewat" ucap Yi fan lalu menarik tangan Amber agar menjauh dari pintu namun Amber kembali menghadang pintu itu.

"Andwe, kau tak boleh keluar dan mengadu pada appa. Aku tak mau fasi