16
Teacher?Di hari sabtu yang cerah ini Amber nampak begitu sangat sibuk dengan baju bajunya yang berada di lemari. Semua baju ia keluarkan dan mencoba mencocokan dirinya pada baju di tanganya namun tak satu pun baju di lemarinya yang menurutnya menarik. Frustasi memilih baju yang tidak ia temukan satu pun yang cocok, Amber menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuknya matanya terpejam beberapa saat hanya untuk meredakan rasa frustasinya. 10 detik kemudian, tubuhnya bangkit dan mengambil telepon genggam nya yang berada di meja nakas. Tanganya begitu lincah menulis sebuah pesan pada kedua sahabatnya untuk datang ke rumahnya dengan cepat. 30 menit menunggu dan akhirnya kedua sahabatnya datang dengan wajah yang panik karena Amber mengirim sebuah pesan yang tidak seperti biasanya dengan kata kata yang sedikit kasar dan juga menggunakan huruf besar di setiap kata.
"Amber ada apa?" tanya Krystal begitu panik
"kau baik baik saja'kan?" tanya Sulli berekspresi sama seperti Krystal. Amber memasang wajah ingin menangisnya membuat kedua gadis cantik itu merasa kebingungan ada apa sebenarnya. dan tak seperti biasanya Amber ingin menangis seperti ini, setau mereka Amber adalah gadis tomboy yang kuat dan tak akan pernah meneteskan air matanya namun kini Amber yang mereka kenal nampak berdeda. terlihat seperti anak kecil yang ingin menangis karena keinginannya tidak terkabuli.
"bantu aku" ucap Amber hanya sepatah kalimat itu yang Amber ucapkan lalu ia memberikan secarik kertas yang hampir kucut dari saku celananya. kedua gadis cantik itu membaca apa isi dari kertas tersebut. dengan sekejab mereka langsung mengerti mengapa Amber ingin menangis dan melihat sekeliling mereka yang nampak berantakan karena baju. Krystal dan Sulli langsung menarik tangan Amber keluar dari kamarnya dan mereka langsung menuju sebuah toko baju dan juga perlengkapan lain. Sesampainya mereka disana, Krystal langsung sibuk memilih baju yang cocok dengan tubuh dan juga wajah Amber sedangkan Sulli ia memilih milih sepatu yang sesuai dengan baju yang Krystal pilih. Begitu lama mereka memilih baju yang cocok
Comments