18
Teacher?Setelah kencan dadakan itu, keduanya kini semakin akrab satu sama lain. Bahkan kini Yifn nampak bukan seperti seorang guru bagi Amber melainkan sebagai teman lelakinya. Hari demi hari Amber berubah menjadi sosok yang periang, rajin, dan pandai bukan tanpa alasan kini ia berubah tapi itu semua berkat Yifan yang selalu memberi semangat kepada Amber. Jun Seo pun sering menelpon Amber hanya untuk bercerita mengenai hari harinya. Perubahan positif Amber ini pun sangat terasa, hingga membuat keluarganya bersyukur mendapatkan Amber menjadi sesosok gadis optimis. Hari ini belajar tambahan dari Yifan akan segera di mulai, dengan senangnya Amber sudah merapikan meja untuk belajarnya dengan Yifan dan juga ia meminta pembantunya untuk mengajari caranya memasak waffle cemilan ringan untuk Yifan nanti. Semuanya sudah tertata sangat rapih. Mata indah Amber menatap jam dinding kamarnya yang sebentar lagi menunjukan pukul 3 sore yang artinya sebentar lagi Yifan akan datang. Dan saat jarum jam itu menyentuh angka 3 dengan tepatnya Yifan pun datang. Salah satu pembantu di rumah tersebut mengertuk pintu kamar Amber.
Tok tok tok
“nona muda, tuan Yifan sudah datang” ucap pelayan tersebut. Dengan gembiranya Amber langsung bangkit dari tempat duduknya dan sedikit berlari menuju pintu kamarnya.
“Silahkan masuk” ucapnya ketika pintu kamarnya ia buka dengan lebar. Yifan terseyum pada Amber lalu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam kamar besar Amber. “terimakasih ahjuma” ucap Amber pada pelayan rumahnya lalu menutup pintu kamarnya.
Yifan mengeluarkan kertas – kertas untuk pelajarannya hari ini dan begitu pula dengan Amber yang sudah duduk rapih menanti pelajaran Yifan.
“nah Amber, ku rasa nilai – nilai mu sudah sangat membaik bahkan hanya satu mata pelajaran yang mendapat nilai B+” ucap Yifan sambil melihat kertas di hadapannya
“benarkah? Aagghh senangnya” ucap Amber dengan senyuman khas miliknya
“ya, ini berita bagus untukmu dan juga untuk ayah mu. Ujian semester pun sudah berakhir jadi kurasa hari ini sudah tidak ada lagi yang harus di pelajari dan kau bisa melihat nilai mu besok di website resmi sekolah” ucap Yifan kembali memasukkan kertas yang ia pegang kedalam tas nya
“jadi, hari ini kita tidak belajar?” tanya Amber dengan sedikit kecewa bukan karena ia tidak belajar tapi karena itu berarti waktunya bersama Yifan tidak akan lama
“yahh benar, tapi jika ada yang ingin kau tanyakan, tanyakanlah” Yifan melipat kedua tangannya di dada lalu menatap Amber sang lawan bicaranya, menunggu gadis tomboy itu menyerukan pertanyaannya
“hmm....Kris?” panggil Amber pada Yifan dengan sebutan namanya
“ya?”
“jika aku menanyakan sesuatu bukan mengenai mata kuliah apa kau keberatan?” tanya Amber ragu – ragu. Mendengar hal itu, Yifan langsung tersenyum pada Amber dan mengubah posisinya kini kedua tanganya berada di atas meja
“kau ingin bertanya mengenai apa memangnya?” tanya Yifan balik. Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya ke benda lain bukan menatap mata Yifan. Beberapa detik hanya hening yang mengisi ruangan kamar Amber tersebut hingga akhirnya Yifan menegur Amber apa yang sebenarnya akan ia tanyakan
“mm.... sebenarnya aku hanya ingin bertanya mengenai Jun Seo, apakah dia baik – baik saja?” pertanyaan konyol begitu saja keluar dari mulut Amber. Sebenarnya bukan itu yang ingin Amber tanyakan namun bibirnya tiba tiba saja mengucapkan pertanyaan konyol
“oh kau hanya ingin menanyakan JunSeo? Dia baik – baik saja dan seperti biasa selalu ceria” jawab Yifan
“hanya itu?” lanjutnya. Mendengar hal itu, Amber langsung menggelengkan kepalanya ia masih ingin bersama Yifan. Tak tahu harus berbuat apa dan menanyakan apa, matanya tiba – tiba melihat piring yang diatasnya sudah terdapat dua potong waffle dan tak lupa segelas cok
Comments