17

Teacher?
Please Subscribe to read the full chapter

                 Amber nampak sangat malu, bagaimana tidak malu? baju yang ia kenakan memang benar-benar bukan style nya dan juga Yifan malah memakai pakaian biasa. oh tuhan sangat bodoh dirinya, mengapa Amber mengira hari ini akan ada kencan romantis oh ayolah Yifan hanya berkata mentraktir bukan berkencan. rasanya Amber ingin menghilang dari bumi saat ini juga. makan malam itu hanya diisi dengan dentingan piring dan juga music yang mengalun. Amber makan dengan perlahan bukan karena tidak nafsu makan tapi karena benar - benar malu sedangkan Yifan seperti biasanya selalu terlihat tenang dan dingin. Yifan makan dengan begitu tenangnya dan juga sedikit lahap. mata Amber terus menerus mencuri - curi pandang pada YIfan, entah mengapa dimatanya kini Yifan nampak lebih muda dan juga terlihat lebih segar mungkin karena penampilan nya kini yang tidak seperti biasanya lebih santai dan terlihat modis.

"makanlah makanannya jangan melihat ku terus menerus" ucap Yifan sambil memotong daging di piringnya, Yifan tau bahwa sedari tadi Amber mencuri - curi pandang padanya. sontak Amber tersentak terkejut dan langsung makan dengan lahapnya mengalihkan perhatiannya untuk tidak memandangi Yifan lagi. 10 menit kemudian Yifan sudah selesai dengan hidanganya begitu juga Amber, Yifan langsung membayar apa yang mereka pesan setelahnya Yifan beranjak dari tempat duduknya

"aku sudah mentraktirmu" ucap Yifan lalu berjalan keluar dari caffe dan restoran tersebut. Amber semakin terkejut hanya sekedar makan saja? tak ada yang lebih? oh tuhan mengapa dirinya begitu terlalu mengharapkan yang lebih? Amber mengejar Yifan yang kini entah kemana perginya. Amber melihat ke arah kirinya tidak ada sosok yang menjulang tinggi, ia tengokan kepalanya ke arah kanan namun lagi lagi tak ada sosok yang menjulang tinggi seperti ciri - ciri Yifan. Amber mennurunkan bahunya sambil menghembuskan nafas beratnya

"aku terlalu berharap" ucap Amber menunduk memandangi kakinya.

grab

"aaghh" teriak Amber karena seseorang mengejutkannya dengan tiba - tiba menarik pergelangan tangannya lalu seseorang itu membawanya sambil berlari. Amber yang terkejut hanya bisa mengikuti, ia tidak bisa melepaskan genggaman itu karena genggaman tersebut begitu sangat kuat. Kini kaki Amber terasa nyeri wedges yang ia pakai benar - benar membuatnya sulit untuk bergerak. Amber mencoba mencuri pandang pada seseorang yang menariknya, Amber pikir dia adalah seorang pria terlihat sangat jelas dari postur tubuhnya namun sayangnya dia tak bisa melihat wajahnya karena pria itu memakai sebuah jaket tebal hingga menutupi rambutnya. Terlalu asik ingin tahu mengenai pria tersebut, Amber tersandung jatuh akibat dirinya tidak melihat ada lubang kecil di depannya tubuhnya langsung tertunduk di atas trotoar dengan lutut yang mendarat terlebih dahulu.

"aaww" ucap Amber kesakitan, sudah kakinya pegal karena wedges dan kini lututnya terluka karena jatuh. Pria itu terkejut lalu mensejajarkan tingginya dengan Amber yang tertunduk di tanah 

"kau baik - baik saja?" tanyanya, wajahnya terlihat sangat panik lalu membantu Amber untuk berdiri. Amber pun berdiri dengan terpapah lalu membersihkan gaun yang ia pakai

"ya, aku baik - baik saja" ucap Amber matanya melihat ke atas kearah sang pelaku 'kejahatan' terhadap dirinya juga sekaligus yang menolongnya. Amber begitu terkejut ternyata yang sedari tadi menariknya adalah Yifan. wajah Yifan menampakan rasa bersalah karena telah membawa lari Amber begitu saja dan kini gadis itu terjatuh.

"songsaenim?" ucap Amber tak percaya. Yifan yang merasa terpanggil menatap mata Amber dan detik berikutnya pria itu mengusap tengkuk kepalanya merasa bersalah. Amber semakin dibuat pusing, bukankah tadi Yifan sudah pulang terlebih dahulu? dan kini apa maksud Yifan menariknya untuk berlari mengikutinya? sungguh Amber tidak mengerti. manik matanya yang terus menatap pria di depannya membuatnya tak sadar bahwa lututnya kini berdarah akibat dirinya yang terjatuh.

"songsaenim? apa maksudnya ini?" tanya Amber benar - benar bingung, matanya masih terus menatap Yifan dengan pertanyaan yang memenuhi otaknya.

"baiklah aku akan jelaskan, jadi....astaga! lututmu terluka" ucap Yifan tiba - tiba seketika Amber langsung mengalihkan pandangannya pada lututnya yang kini sudah terhiasi luka merah dengan aliran darah yang turun mengalir di kakinya. Dan di saat itulah Amber baru merasakan sakit di lututnya. Yifan yang tak tega melihat Amber kesakitan karena ulah dirinya, ia menjulurkan tanganya bermaksud untuk membawa Amber ke klinik terdekat agar darah yang mengalir tidak semakin banyak. Amber meraih uluran tangan Yifan namun disaat dirin

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
juma940204 #1
Chapter 19: thor di update donk lanjutannya please. penasaran mau liat kris cemburu ehehehe
Liuyiyun_amberliu
#2
Chapter 9: Gemesh
Liuyiyun_amberliu
#3
Chapter 8: Pliss update ya
juma940204 #4
Chapter 19: lanjutinn dong pleaseeeeee
Stefyasan
#5
Chapter 19: Chapter 19 : Lanjutin lagi dong thor ceritanya....nggak sabar baca lanjutannya
LapisLegit #6
Chapter 19: *_*.
Barnie........
syazwina10 #7
Seru kok lucu
krisber_1806 #8
Chapter 19: bang ubin jd bumbu penyedap aja utk krisber.
mungkin Kris ga nganggap amber calon pacar tp calon istri hehehehehehe
krisber_1806 #9
Chapter 19: finally update... ehhh guenya yg kudet deh baru baca.
Leonicograce #10
Chapter 19: Tengkyu... Akhirnya ada saingan Kris... Lol