12

Teacher?
Please Subscribe to read the full chapter

                  Setelah menelpon ayahnya dan sambungan itu terputus, Amber menghembuskan nafasnya. Jika ada perdebatan antara dirinya dan sang ayah, pastilah dirinya yang kalah dan memang harus mengalah. Amber membalikan badanya menatap pria tinggi tersebut. Sejenak otak Amber menimbang - nimbang antara ikut dan tidak. Keningnya nampak berkerut, matanya terus menatap Pria yang berusia 7 tahun lebih tua darinya.

"kau menghasut appa agar aku ikut liburan dengan mu?" tuduh Amber, matanya ikut memincing  mengintrogasi Yifan seakan Yifan adalah tersangka kasus narkoba.

"kau punya buktinya?" tanya Yifan begitu santai, toh ini juga kemauan tuan Liu bukan dirinya

"tidak ada, tapi aku mencium bau persekongkolan antara kau dan appa" Amber melipat kedua tangannya didepan dada.

"ternyata kau cukup cerdas juga, tapi sayangnya kau juga cukup bodoh" ucap Yifan sedikit menyindir. Amber membelalakan matanya tak terima dengan ucapan Yifan. Sifat menyebalkan Pria didepannya ini keluar lagi, Amber kira dosen nya ini sudah berubah menjadi sosok yang baik ternyata masih kejam, menusuknya dengan perkataanya yang cukup pedas.

"kau bodoh karena mencurigai seseorang tanpa bukti. tapi kau juga cukup cerdas, berhati - hati pada seseorang" Yifan sedikit tertawa, lalu kakinya melangkah maju mendekati Amber dan mengacak rambut pendek gadis di depanya.

"kau ingin ikut bersama saya?" tanya Yifan setelah mengacak rambut Amber. Amber hanya diam seribu bahasa

"ya sudah" Yifan membalikan badanya berniat meninggalkan rumah mewah Amber. Sebenarnya ini hanya taktik Yifan agar Amber ingin ikut denganya. Amber terdiam sejenak, dirinya sangat ingin liburan tapi bukan bersama dosen tiang listrik itu melainkan bersama keluarganya atau dengan kedua sahabatnya, tapi jika ia menolak ajakan Yifan, itu sama saja Amber kembali diam dirumah tanpa kegiatan apapun. Dan selama sebulan ini kemungkinan ia hanya berada dirumah sendirian dengan pelayan pelayan itu, karena semua anggota keluarganya sangat sibuk bulan ini. Amber menggigit bibir bawahnya, ia sangat bingung.

"So-Sonsaeng, bolehkah aku ikut?" tanya Amber ragu - ragu. Yifan tersenyum, ternyata sandiwaranya tidak sia - sia.

 

            Yifan membawa Amber ke rumahnya, ia ingin menjemput Jun Seo dan juga mengambil barang barangnya. Tadi saat ia menjemput Amber, Yifan sengaja tidak mengajak Jun Seo agar menjadi kejutan untuk Jun Seo. Didalam mobil, mereka saling terdiam tak ada satu kata pun yang terucap dari keduanya, hingga membuat Yifan lupa untuk meminta Amber agar menjadi kekasih pura – puranya.  

                Mobil minibus berwarna hitam ber-merk ‘Dodge’ milik Yifan terhenti di sebuah rumah minimalisnya. Yifan menyuruh Amber untuk ikut denganya memasuki rumahnya, Amber pun menuruti perkataan Yifan, ia turun dari mobil memasuki rumah milik Dosen tiang nya itu. Suasana di rumah Yifan sangat tenang, dan nyaman.  Amber duduk disalah satu sofa ruang tamu menunggu Yifan mengambil barang – barangnya. Mata Amber terus memandangi setiap sudut ruangan, di tembok bercat putih itu menampilkan foto Yifan dengan 3 orang lainya yang Amber yakini mereka adalah anggota keluarga Yifan.  Di sudut lain juga Amber menemukan foto berukuran sedang dengan menampilkan seorang bayi laki – laki yang sedang tertawa. Kening Amber berkerut menjadi beberapa garis didahinya, anak kecil itu siapanya Yifan? Anaknya? Atau keponakanya? Tapi wajahnya sangat mirip dengan Yifan, mata,hidung,rahang dan bibirnya benar – benar seperti yang dimiliki Yifan. Tapi bukankah ia pernah membaca biografi dosen nya itu dan didalamnya tidak ada yang mengatakan bahwa Yifan pernah berumah tangga atau mungkin kini statusnya sudah menikah? Otak Amber terus saja berbutar mengira – ngira bayi siapa yang berada di foto itu. 

            Dibalik pemikiranya, Amber merasakan sesuatu yang sesak didadanya. Rasanya ia seperti tidak bisa bernafas lagi. Dadanya terasa sesak saat pemikiranya mengatakan bahwa bayi di foto itu adalah bayi dosenya.  Mengapa rasanya semakin sesak??

“oh, ada tamu” Seorang wanita paruh baya yang diyakini Amber adalah ibu dari dosenya itu datang dengan seorang wanita cantik disampingnya. Amber bangkit dari duduknya dan memberikan hormat dengan bungkukan kepada tuan rumah

“annyeong, saya Amber Liu murid dari Yifan Sonsaeng-nim” ucap Amber disertai senyumannya

“oh, kau murid yang meminta tambahan belajar itu ya? Saya sudah dengar dari Yifan. Silahkan duduk

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
juma940204 #1
Chapter 19: thor di update donk lanjutannya please. penasaran mau liat kris cemburu ehehehe
Liuyiyun_amberliu
#2
Chapter 9: Gemesh
Liuyiyun_amberliu
#3
Chapter 8: Pliss update ya
juma940204 #4
Chapter 19: lanjutinn dong pleaseeeeee
Stefyasan
#5
Chapter 19: Chapter 19 : Lanjutin lagi dong thor ceritanya....nggak sabar baca lanjutannya
LapisLegit #6
Chapter 19: *_*.
Barnie........
syazwina10 #7
Seru kok lucu
krisber_1806 #8
Chapter 19: bang ubin jd bumbu penyedap aja utk krisber.
mungkin Kris ga nganggap amber calon pacar tp calon istri hehehehehehe
krisber_1806 #9
Chapter 19: finally update... ehhh guenya yg kudet deh baru baca.
Leonicograce #10
Chapter 19: Tengkyu... Akhirnya ada saingan Kris... Lol