Chapter 15 - Spring

PREGNANT AFFAIR
Please Subscribe to read the full chapter

Jung Sybil :

Aku tidak pernah percaya kehidupan bahagia selamanya, aku tidak pernah memikirkan sebuah pernikahan apalagi memiliki seorang anak.

Bagiku, segala usaha dan kerja kerasku akan sia-sia jika aku memiliki seorang anak dan menikah.
Aku pernah jatuh cinta, aku jatuh cinta pada suami sahabatku dan menjalin hubungan perselingkuhan dengannya. Aku hamil dan di tinggalkan, aku—menghancurkan persahabatanku sendiri..

Di saat aku putus asa, dia datang,

dengan segala kebaikan hati dan kelembutan sikapnya.

Suamiku,

Park Chanyeol,

Dia,

Suami pertamaku,

Dan,

Akan menjadi satu-satunya suamiku..

Dia tidak pernah menyinggung masa laluku yang menjijikan, dia tidak pernah menjauhiku hanya karena mengetahui aku tidur dengan pria berbeda sebelum aku menikah dengannya..

Aku,

Mencintainya..

Namun,

Sekali lagi,

Cintaku berlabuh pada pria yang salah,

Suamiku seorang,

Gay...

 

Park Chanyeol :

Aku hanyalah seorang pria manja yang merajuk karena tidak ingin meneruskan perusahaan ayahku, pergi dari rumah dan bertemu dengan cinta pertamaku ketika di SMA.

Dia,

Seorang pria,

Byun Baekhyun.

Cintaku bersandar pada orang yang salah, kami sesama jenis. Cinta kami tidak akan pernah di restui oleh Tuhan, bahkan orang-orang di sekitar kami. Pernikahanku kandas bahkan sebelum di mulai..

Kemudian,

Aku bertemu dengannya,

Jung Sybil..

Seorang wanita keturunan Amerika - Korea, wajahnya begitu cantik dan senyumnya memabukkan.
Dia memanggilku dengan suara yang lembut. Dia hamil dan di tinggalkan oleh kekasihnya, kami menikah hanya karena kami saling memberikan keuntungan satu sama lain.

Bayinya lahir,

Bayiku,

Bayi kami,

Park Yeoreum.

Seperti langit musim panas yang cerah, Park Yeoreum bagaikan sebutir vitamin dan secangkir kopi untukku, bayi itu membuatku merasakan sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya.

Aku menyadari, bahwa selama ini aku menjalani kehidupan yang salah.

Karena Yeoreum, aku menyadari, bahwa hidupku akan sia-sia jika terus menerus mencintai orang yang salah..

Tapi,

Park Yeoreum bukan milikku,

Dan Jung Sybil,

Tidak akan pernah menjadi milikku,

Saat aku menyadari aku mencintainya,

Dia pergi menjauh,

Bersama ayah kandung Park Yeoreum..

 

Byun Baekhyun :

Aku mencintainya, bahkan melebihi kecintaanku pada diriku sendiri. Segalanya kulakukan hanya untuk membahagiakannya,

Park Chanyeol,

Kekasihku,

Cinta kami telah berakhir setelah empat tahun, ibunya tidak pernah menyukaiku dan ayahnya menginginkan seorang cucu.

Kupikir,

Hatiku akan baik-baik saja jika menjauh darinya,

Tapi,

Aku tetap mencintainya,

Bagaikan oksigen, mencintai Park Chanyeol adalah sesuatu yang tidak bisa kutinggalkan begitu saja.

Kemudian,

Aku melakukan kesalahan yang tidak akan pernah termaafkan hanya karena terlalu mencintainya,

Aku melukainya,

Aku membuat ia tidak menyadari bahwa cintanya tidak lagi untukku..

Dia,

Telah berhenti mencintaiku setelah menikah..

Dia,

Tidak lagi mencintaiku,

Kata-kata cintanya sekarang, hanyalah untuk menebus segala apa yang telah kuberikan padanya..

Dia bukan lagi seorang,

Gay,

Sepertiku..

 

Kim Jun Myeon :

Setelah berbelas tahun bersama, aku menyadari bahwa aku mencintainya, mencintai sahabatku,
Jung Sybil..

Aku mencintai segala tentangnya, sampai detail terkecil kehidupannya.

Tidak pernah terlintas di benakku untuk menyatakan apa yang kurasakan padanya,

Aku tidak ingin dia menjauh dariku..

Mengetahui kebiasaannya, aku memanfaatkan hal itu hanya demi memuaskan hasrat cintaku pada Jung Sybil dan wanita itu hamil..

Aku mengetahuinya,

Bayi itu,

Park Yeoreum,

Adalah bayiku..

Namun,

Aku terlalu pengecut untuk mengakuinya..

Cintaku adalah cinta yang menyakitkan,

Cintaku adalah cinta yang terpendam,

Cintaku padanya,

Dan cintanya padaku,

Sampai kapanpun,

Tidak akan pernah sama..

Ketika mengetahui suaminya seorang gay, dia memintaku membawanya menjauh, Jung Sybil mencintai suaminya..
Meskipun dia mengetahui kenyataan bahwa akulah ayah kandung bayinya,

Jung Sybil tetap mencintai suaminya,

Sekali lagi,

Aku menyadari,

Bahwa cintanya padaku,

Tidak akan pernah sama seperti cinta yang kurasakan..

 

 

Cinta kami berjalan pada setiap sisi yang berbeda,

Kami jatuh cinta,

Menjalani setiap teguk kenikmatan arti cinta,

Berjalan bersama,

Tertawa berdua,

Pertengkaran,

Salah paham,

Tangisan,

Kenyataan yang pahit,

Cinta memberi kami pelajaran tentang kehidupan,

Ini bukan hanya tentang hitam dan putih,

Seperti kanvas, perasaan kami mulai di beri warna oleh cinta, bercampur aduk menampilkan sebuah warna yang tidak bisa di artikan,

Dan ketika kami berada di persimpangan cinta yang menyakitkan,

Warna yang kami torehkan menjadi samar,

Abu-abu,

Bahkan,

Menghitam,

Cinta kami,

Berawal dari kesalahan,

Dan berakhir dengan kesalahpahaman,

Kemanakah cinta kami akan kembali?

 

" Aku mencintaimu Park Chanyeol, meskipun aku tidak memilikimu, setidaknya aku—memiliki separuh jiwamu, dirimu yang lain, yang menjelma menjadi 'musim semi' untukku.." — Jung Sybil

 

" Aku mencintaimu Jung Sybil, meskipun ini sangat terlambat untukku merasakannya. Kau tidak berada disini, tapi—Yeoreum berada disini, disisiku, buah hatimu, separuh dari dirimu.." — Park Chanyeol

 

" Chanyeol-ah, aku mencintaimu, seperti matahari mencintai siang, seperti malam mencintai bulan, cintaku padamu tidak akan pernah berhenti dan memudar seiring berjalannya waktu. Meskipun kau tidak berada disisiku lagi, aku cukup berbahagia karena kau bisa jujur pada perasaanmu dan mencoba mencari kebahagiaanmu sendiri.." — Byun Baekhyun

 

" Jung Sybil, setiap menit yang kulalui bersamamu adalah saat-saat yang paling kusukai. Bagaimana kau tertawa mendengar leluconku, bagaimana kau menangis setelah di campakkan, bagaimana kau tersenyum dan menyentuh setiap inci wajahku. Aku mencintaimu, selamanya, tidak akan pernah berhenti—Setidaknya, Yeoreum adalah lambang cintaku padamu.. Betapa aku mencintaimu" — Kim Jun Myeon

——————————————————————————————————————————

PREGNANT AFFAIR

——————————————————————————————————————————

Lima tahun lalu, Jung Sybil memutuskan bercerai dengan suaminya Park Chanyeol semenjak ia mengetahui bahwa suaminya adalah seorang gay dan ia mengetahui siapa sebenarnya ayah Park Yeoreum, yaitu sahabatnya sendiri, Kim Jun Myeon.

 

" Yeoreum-ah, stop crying. I'll let you choose, you want to go with Daddy or Mommy and Appa? Go to the place you want. Appa will not force you.."

 

Yeoreum yang baru saja menginjak satu tahun duduk dan menengok kesana kemari, dengan wajah kebingungan yang manis bayi itu di paksa memilih satu di antara tiga.

Apakah dia harus berjalan ke arah Mommy dan Appanya?
Atau,

Dia harus berjalan ke arah Daddy yang paling di sayanginya?

Kemudian Yeoreum,

Dengan kaki kecilnya, bersusah payah bangun,

Dengan perlahan menuju pilihannya,

Chanyeol,

Dia melangkah menuju Chanyeol dan sesekali berbalik menatap Sybil,

Yeoreum memilih Chanyeol pada akhirnya..

 

Hari menyakitkan itu telah berlalu,

Tanpa terasa,

5 tahun telah terlewati,

Dua minggu yang lalu,

Yeoreum berulang tahun ke 6..

...

Seorang wanita berusia 33 tahun menyeret koper besarnya dengan susah payah keluar dari bandara. Paparan sinar matahari menerpa wajah putih mulusnya tanpa permisi.

Jung Sybil menengok kesana kemari dan sebuah pekikan terdengar.

Ia menoleh dan mendapati Su Jin berlari ke arahnya dengan tangisan, memeluknya dengan erat.

Selama kepergiannya ke Amerika, Sybil menyerahkan kantornya pada Su Jin. Ia membuka anak cabang di Amerika, seperti yang di harapkan dalam 2 tahun kantor itu berkembang dengan pesat.

Kehidupannya semakin mewah dan dia menjelma menjadi seorang wanita karier sukses.

" Eonni! Aku sangat merindukanmu!!" Su Jin memekik di telinga Sybil.

" Ya! Hentikan! Kau membuatku malu!" Keluh Sybil.

Su Jin tertawa, dan Sybil tersenyum lebar. Su Jin menganggumi wajah Sybil yang tidak berubah setelah lima tahun tidak bertemu.

Ocehan Su Jin berhenti ketika melihat seorang bocah berusia 5 tahun berada di balik koper, anak perempuan dengan rambut di kuncir dua berwarna hitam pekat, mata hazel yang besar, hidung mancung, pipi bulat, bibir penuh dan telinga lebar menatap takut-takut.

" Eoh? Bom? Eonni! Apakah ini Bomi?" Tanya Su Jin heboh, menunjuk anak perempuan putih itu.

Sybil tersenyum dan mengangguk.

" Bomi-ah! Ini eonni! Su Jin eonni! Kau tidak mengenalku?" Pekik Su Jin.

Anak perempuan bernama Bom itu berlari memeluk kaki Sybil dan menatap Sybil.

" Mom, who is she?" Tanyanya.

Sybil tersenyum, menggendong putri kecilnya.

" Su Jin eonni, kau sering mendengar suaranya di telepon kan? Sapa eonni dengan baik.." Ucap Sybil.

Bom menatap Su Jin dan membungkuk sedikit.

" Jung—Bom imnida, nice to meet you, eonni.." Anak perempuan itu terlihat kikuk.

Dan Su Jin memekik melihat betapa lucunya Bom di pelukan Sybil.

" Eonni, benarkah kau akan mengirimku ke Amerika untuk menggantikanmu? Kau yakin akan tinggal di Korea?" Su Jin bertanya, matanya mengarah ke depan, berkonsentrasi karena sedang menyetir.

" Iya, kurasa kau akan banyak belajar jika mengelola kantor di Amerika Su Jin-ah.." Sybil menyesap kopi dingin yang Su Jin bawa.

" Kau benar-benar yakin akan tinggal disini?"

Sybil mengangguk.

" Bagaimana jika kau bertemu dengan Chanyeol oppa?"

" Korea Selatan tidak sesempit itu Su Jin-ah, lagipula kurasa Bom lebih baik tinggal disini.. Amerika tidak cocok untuknya.." Ujar Sybil, melirik ke belakang, memastikan Bom masih tertidur di atas Baby's Seatnya.

Su Jin mengangguk-angguk.

" Eonni, kemarin kami pergi menghadiri ulang tahun Yeoreum.."

Sybil terdiam sesaat, menyimpan kopinya dan tersenyum ke arah Su Jin.

" Apakah dia tumbuh dengan baik?"

Su Jin menoleh sekilas ke arah Sybil.

" Dia tumbuh dengan baik eon, dia bahkan terlihat seperti Jun Myeon oppa sekarang.."

Sybil tertawa kecil.

" Tentu saja, Yeoreum harus mirip Jun Myeon.. Dia ayah kandungnya.."

Su Jin terdiam.

" Eonni, benar-benar tidak ingin menemuinya?"

" Yeoreum?"

Su Jin mengangguk dan Sybil terasa kehilangan segala kata-katanya.

Ia sangat ingin bertemu Yeoreum, tentu saja, ia ingin bertemu bayinya. Berpisah dengan Yeoreum bukanlah sesuatu yang mudah, tidak seperti kau menyerahkan binatang peliharaanmu pada seseorang dan kau bisa membelinya lagi.

" Aku sudah berjanji untuk tidak menemuinya lagi.."

" Berjanji? Pada siapa?"

" Park Chanyeol.." Jawab Sybil.

" Kenapa?"

Sybil membuang pandangannya ke arah jendela, dan menghela nafas pelan.

" Hanya saja, aku tidak berhak memiliki Yeoreum.. Dia adalah pewaris tunggal Park Corps, bahkan ibu Chanyeol tidak menghapus Yeoreum dari nama penerima warisan.. Jadi, itu adalah keputusan yang paling baik untuk kami.."

" Kau ibunya, eonni.. Dia bahkan bertanya padaku bagaimana ibunya terlihat.."

Sybil menoleh.

" Apakah Yeoreum bertanya tentangku?"

" Setiap tahun, setiap ulang tahunnya, sejak ia berusia tiga tahun, dia terus bertanya tentang dirimu eon.." Su Jin berkata.

Sybil menatap Su Jin, dan airmatanya menetes.

Dia merindukan Yeoreum, sangat merindukan bayinya, ia ingin melihat bagaimana keadaan Yeoreum sekarang, dia ingin berbicara dengan Yeoreum, dan melihat bagaimana putranya tumbuh setelah lima tahun.

" Sebaiknya eonni menemui Yeoreum.. Aku rasa Chanyeol oppa akan sangat senang jika kau menemui Yeoreum.. Lagipula, Yeoreum harus tahu bahwa ia memiliki seorang adik perempuan.."

Sybil menghapus airmatanya.

" Aku tidak akan mengganggu kehidupan Chanyeol lagi, Su Jin-ah.. Biarkan dia bahagia bersama pasangannya.."

Su Jin melirik Sybil.

" Chanyeol oppa seorang single dad dari semenjak kalian bercerai eonni.. Dia tidak pernah diberitakan memiliki kekasih ataupun istri, dia benar-benar sendiri.."

Sybil menghentikan gerakannya, menengok ke arah Su Jin.

" Ha?"

" Kurasa dia menantimu kembali.."

Sybil terdiam.

Chanyeol sendiri?

Bagaimana dengan Baekhyun?

...

2015 . 12 . 28, Seoul

Chanyeol menatap Yeoreum yang tengah berlarian di taman, batita itu mengenakan jaket tebal berwarna biru muda dan topi hangat.

Senyumnya yang sempat menghilang selama beberapa bulan setelah kepergian Sybil kini kembali tampak.

Wajahnya sudah kembali bulat dan bayinya terlihat lebih baik hari ke hari. Chanyeol mengkhawatirkan keadaan Yeoreum setelah kepergian Sybil.

" Chanyeol-ah.." Sebuah sapaan membuyarkan lamunan Chanyeol, Baekhyun melambai dan tersenyum padanya dari balik pagar taman bermain.

Chanyeol membalas lambaiannya, Baekhyun mendekat dengan membawa paper bag.

" Apa yang kau bawa?" Chanyeol bertanya, menatap Baekhyun.

" Makan malam, aku akan memanaskan makan malam untukmu.."

Chanyeol mengangguk, kemudian ia beranjak dari duduknya, berjalan mendekat pada Yeoreum dan menggendongnya.

Yeoreum tersenyum lebar ketika mendapati Baekhyun berada di depannya, anak itu sangat menyukai Baekhyun.

" Kau tidak membawa Baby's Seat?" Baekhyun melongok ke dalam mobil.

" Tidak.."

" Lalu, bagaimana kau tadi membawa Yeoreum?"

" Disini.." Chanyeol menunjuk selangkangannya, Baekhyun terdiam.

" Kau menjepitnya di antara pahamu?"

Chanyeol mengangguk.

" Dia menangis dengan kencang ketika aku mendudukinya di atas Baby's Seat.."

Baekhyun menggeleng, duduk di sebelah Chanyeol dan memangku Yeoreum. Sepanjang perjalanan, Baekhyun terus bercerita bagaimana dan apa yang terjadi pada dirinya sepanjang hari.

Chanyeol hanya diam dan mendengarkan, sesekali menanggapi atau menjawab pertanyaan Baekhyun.

Dua puluh menit kemudian mereka sampai di Apartement Chanyeol, tidak ada yang berubah disana, foto pernikahan Chanyeol dan Sybil masih terpajang.

Baekhyun menidurkan Yeoreum di dalam box, kemudian pergi ke dapur untuk memanaskan makan malam.

Chanyeol masuk ke kamar dan mandi.

Mereka duduk di meja makan, makan bersama-sama sekali lagi seperti malam-malam yang telah mereka lewati berdua setelah kepergian Sybil.

Baekhyun mendominasi pembicaraan dan Chanyeol hanya menjawab seperlunya, menanggapi tanpa semangat, pikirannya tidak disana.

" Chanyeol-ah.."

" Hm?"

" Ada yang ingin kubicarakan denganmu.."

Chanyeol mengangguk, memberikan isyarat pada Baekhyun bahwa ia mendengarkan, menyuruh Baekhyun meneruskan bicara tanpa menatapnya.

" Chanyeol-ah—mari kita akhiri semuanya.."

Chanyeol menghentikan kunyahannya, matanya beralih menatap Baekhyun.

" Apa maksudmu?"

" Kubilang akhiri semuanya, hubunganmu denganku.."

Chanyeol menelan nasi dikerongkongannya bulat-bulat, meminum air di gelas dan mencoba bertanya lagi apa maksud perkataan Baekhyun.

" Aku—ingin mengakhiri segalanya.." Jawab Baekhyun.

" Kau ingin mengakhirinya? Kenapa? Bukankah ini yang kau inginkan? Hidup bersamaku?"

Baekhyun terdiam.

Ia ingin hidup bersama Park Chanyeol yang mencintainya, bukan bersama Park Chanyeol yang mencintai oranglain.

" Chanyeol-ah, berhenti bersikap egois.. Aku mengetahuinya, kau—mencintai Jung Sybil.."

" Apa yang kau katakan? Aku gay! Aku gay! Sama sepertimu!"

Baekhyun menggeleng.

" Kau bukan gay Chanyeol-ah.."

" Lalu kenapa aku mencintaimu?!" Chanyeol setengah memekik, menatap Baekhyun.

" Hanya karena akulah satu-satunya orang yang memanggil namamu dengan senyuman, benarkan? Aku adalah teman pertamamu semenjak kau keluar dari lingkungan mewahmu, benar? Karena aku membiayaimu selama kau hidup bersamaku, benar?"

Hati Chanyeol berdegup kencang, perasaan gusar menjalarinya.

" Kau salah mengartikannya sebagai cinta, itu karena kau tidak pernah berhubungan dengan seorang perempuan selain maid dan ibumu.."

Baekhyun menatap Chanyeol, matanya berkaca-kaca.

" Mungkin dulu kau mencintaiku, tapi setelah bertemu dengan Sybil kau menyadarinya kan? Kau tidak mencintaiku, semakin lama bersamaku, semakin kau menyadari, bahwa kau hanya berterima kasih padaku.."

Baekhyun menitikkan airmatanya, kata-katanya seperti pedang bermata dua.

Di sisi yang lain, itu adalah kenyataan yang menyakitkan bahwa Chanyeol salah mengartikan perasaannya selama ini dan di sisi lain terasa menyakitkan karena hanya dialah satu-satunya orang yang mencintai dalam hubungan mereka.

" Apa yang kau pikirkan, Baek?"

" Aku tidak akan bertindak egois lagi mulai sekarang, aku akan melepaskanmu.."

" Tidak, Baek.."

" Chanyeol, aku bersungguh-sungguh.. Aku akan melepaskanmu kali ini, benar-benar melepaska

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Mutianoftri #1
Chapter 17: greget bgt mrka harus nahan perasaan selama itu?, knp harus ktika anak2nya sudah remaja baru baikan ?
Lizzz_14 #2
Chapter 17 : Jujur awalnya aku agak kecewa sama endingnya yg chapter 15, tapi setelah baca ini aku jadi seneng. Sumpah ini ff yg paling paling dahh keren bangett.. Author, I am your fan <3
Sweetstrangerrr #3
Sukaaaa
Vivirakim_94 #4
Chapter 17: Ini gag ada lanjutan nya lagi ya ??????
Vivirakim_94 #5
Chapter 9: Gue jijik .. astaga chanyeol gue dan baekhi.... o.m.g ??????? ampunlahhhh
Vivirakim_94 #6
Chapter 3: Hahhahaa gue ngakak.. andaikan gue sybil yg gampangkan segala urusan. Dy bahkan nurut aku bisa ambil keputusan ceoat pas tau hamil tanpa harus pusing2... ahhh senangnya hdp sprti itu
Vivirakim_94 #7
Baru2 ini gue suka banget sama ceye. Alhasil cari2 ff ceye ☺☺☺
pnltari #8
Chapter 2: Siapa sih ayah bayinya sybil
pnltari #9
Chapter 1: Gak sabar baca next chapter^^
pnltari #10
Ijin baca^^