Chapter 11 - Revealed

PREGNANT AFFAIR
Please Subscribe to read the full chapter

Baekhyun menunduk, memegangi pipinya yang terasa panas dan menyakitkan. Ia terdiam, menahan airmata yang hampir saja keluar. Sybil berada di dekatnya, setelah berteriak panik wanita itu mendekat pada Baekhyun dan menjelaskan pada ibu mertuanya bahwa Baekhyun adalah karyawan baru yang menggantikan Hyera.

" Ada apa? Mengapa ibu memukul Baekhyun?" Sybil bertanya dengan wajah ketakutan, ia tidak pernah mendengar ibu mertuanya memekik sekencang itu.

" Bangun.."

Sybil menatap wajah ibu mertuanya yang memerah karena marah.

" BANGUN KAU BYUN BAEKHYUN!"  Ibunya memekik lagi, mengejutkan Sybil. Ibu Chanyeol mendekat, menarik tangan Baekhyun dengan kasar, menyeret pria tersebut keluar dari pojok meja, Sujin masuk dan memekik karena terkejut.

" Kau tidak mendengarku?! CEPAT BANGUN!"

Baekhyun menutup wajahnya, airmata keluar tanpa ia sadari, ia bangun dengan perlahan. Tatapan para karyawan yang baru saja kembali dari makan siang membuatnya semakin merasa terpojokkan.

" Ikut denganku.." Ibu Chanyeol berkata dengan sinis, berjalan keluar duluan, sama sekali tidak menghiraukan panggilan Sybil di belakangnya.

Baekhyun menatap punggung wanita tersebut, Sybil mendekatinya.

" Baekhyun, ada apa? Kenapa kau dipukul ibu mertuaku?" Tanya Sybil, mengelap wajah Baekhyun yang sudah penuh airmata.

" Maafkan aku, aku akan kembali dan menjelaskannya padamu.."

Ia berkata dengan pelan, berlalu meninggalkan Sybil yang terdiam di tempatnya.

Baekhyun masih menunduk, mengikuti arah pergi Ibu Chanyeol. Ibu Chanyeol masuk ke dalam mobil dan Baekhyun mengikutinya, hatinya berdegup keras, hal ini pernah terjadi ketika hubungannya dan Chanyeol pertama kali sampai ke telinga ibu pria itu.
Baekhyun masih ingat betul, selain tamparan wanita tua tersebut melayangkan vas bunga ke arahnya dan berteriak, memaki Baekhyun karena membuat anak tunggalnya menjadi orang yang menjijikan. Tapi saat itu Chanyeol datang, memeluknya dan berkata semuanya baik-baik saja, apakah dia akan datang juga kali ini?

" Kenapa kau kembali kesini?" Pertanyaan itu sukses membawa alam sadar Baekhyun kembali, suara lembut namun menakutkan baginya.

" A-aku mendapatkan magang pertamaku disini.." Baekhyun mencoba menjawab tanpa suara yang bergetar, ia benar-benar takut menghadapi Ibu Chanyeol.

" Kau yang memintanya kan?"

Baekhyun menggigit bibirnya.

" Aku sudah memastikan pada pembimbingmu agar kau tidak pernah kembali ke Korea.. Apakah menurutmu aku main-main Byun Baekhyun?

Aku membelikanmu Apartement yang bagus dan mengirimmu pergi ke New York, memasukanmu ke Universitas terbaik disana serta menanggung segala kebutuhan sampai kau lulus nanti.. Apakah itu semua tidak berarti apa-apa untukmu?"

Chae Myun menatap sinis ke arah Baekhyun yang menunduk.

" Kau sudah berjanji padaku akan menjauhi Chanyeol jika aku mengabulkan segala permintaanmu.. Apakah menurutmu aku main-main? Aku sudah mengembalikan berkali lipat uang yang kau keluarkan selama Chanyeol bersamamu.. Apa lagi yang kau inginkan?" Suara wanita itu meninggi sedikit, menatap Baekhyun yang masih menunduk begitu dalam, terisak.

Nyonya Park sudah berusaha membuat Chanyeol kembali pada jalurnya, jalur yang selama ini dimiliki oleh anak laki-laki kebanyakan. Mencintai seorang perempuan. Tapi, mengapa putranya malah bertemu dengan seorang pria Gay bernama Byun Baekhyun, menentangnya hanya demi bersama pria tersebut?

" Aku mencintai Chanyeol.." Baekhyun berkata di sela isaknya.

" Aku benar-benar menyukainya, aku mencintai Chanyeol.. Aku hanya mengikuti apa yang hatiku rasakan.."

" Perasaanmu salah, sudah kukatakan berkali-kali padamu, pria hanya boleh mencintai wanita, pria mencintai pria adalah kesalahan!"

Baekhyun menutup wajah dengan kedua tangannya.

" Aku juga tidak menginginkannya, aku sudah meminta Chanyeol menjauhiku, tapi dia tetap disisiku dan bilang bahwa ia mencintaiku juga.."

" Dia hanya salah mengartikan perasaannya! Dia tidak mencintaimu! Dia hanya ingin berterima kasih padamu!"

Kata-kata itu begitu menyakitkan untuk pendengaran Baekhyun, apakah Chanyeol merasakan seperti itu? Rasa terima kasih? Hanya rasa terima kasih? Setiap sentuhan yang pria itu lakukan pada Baekhyun hanyalah untuk berterima kasih?

" A-aku mohon,biarkan aku bahagia bersama Chanyeol.." Baekhyun memohon, airmatanya sudah banyak mengalir.

" Hanya kau yang akan berbahagia! Chanyeol tidak akan merasakan hal yang sama! Dia NORMAL!" Wanita itu memekik, membuat tubuh Baekhyun berguncang karena terkejut.

Baekhyun terisak, menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia harus mengatakan sesuatu.

" Yeoreum.." Baekhyun berbicara, membuat Ibu Chanyeol menoleh padanya.

" Yeoreum bukan anak kandung Chanyeol.."

Ibu Chanyeol memandang Baekhyun. Pria itu masih menunduk, melirik jari jemarinya yang bergetar.

" Bagaimana kau tahu?"

Baekhyun mengangkat wajahnya, menatap wanita paruh baya tersebut, tidak ada tanda-tanda ia terkejut atas apa yang di ucapkan Baekhyun. Apakah ibu Chanyeol sudah mengetahuinya?

" Kau terkejut karena aku mengetahuinya?" Tanya Chae Myun, mengambil amplop yang berada di dalam tasnya, melemparkan pada Baekhyun yang terdiam.

" Itu mudah bagiku untuk mengetahui siapa Jung Sybil, seperti aku mengetahui siapa dirimu, darimana kau berasal, dan selebihnya. Aku tahu Yeoreum bukan anak kandung Chanyeol, tapi melihat bagaimana Chanyeol menyayangi bayi itu kurasa sangat baik untuk tetap diam. Terlebih jika Sybil berada di sisinya danayahnya menyayangi wanita itu.."

Baekhyun membuka amplop berisi berkas-berkas dengan huruf dan foto-foto Jung Sybil. Bagaikan De Javu, ini semua pernah terjadi pada dirinya sendiri.

Bagaimana ibu Chanyeol mencari tahu siapa dirinya, seorang Byun Baekhyun, yatim piatu yang memiliki penyimpangan seksual sejak kecil. Segalanya terlihat mudah pada wanita tua tersebut untuk mencari tahu latar belakang siapapun.

" Aku tahu Sybil hanyalah wanita murahan yang tidur dengan siapapun ketika ia mabuk, aku tahu Sybil merebut suami sahabatnya, aku tahu ayahnya berada di penjara dan akan segera mendapatkan hukuman mati meskipun seharusnya beberapa bulan lalu hukuman mati tersebut jatuh padanya. Aku mengetahui segalanya. Bahkan aku mengetahui siapa ayah kandung Park Yeoreum.."

Baekhyun mencengkram amplop coklat tersebut.

" Kau ingin mengancamku karena mengetahui identitas Yeoreum? Jangan bercanda.." Tawa sinis keluar dari bibir berwarna merah Chae Myun.

Baekhyun mengigit bibirnya dengan kasar.

" Aku memberi waktu sampai minggu depan untukmu pergi dari Korea.. Kau tahu aku bisa melakukan segala cara untuk menyingkirkanmu kan? Aku tidak main-main tuan Byun, ini bukan ancaman.. Kau tahu aku tidak pernah sekedar mengancam.. Sekarang, keluarlah.."

Baekhyun mengelap airmatanya. Apa yang harusnya ia katakan tertelan dengan sia-sia ke dalam kerongkongan, ia tidak bisa membuat Ibu Chanyeol kalah satu kalipun. Ia meremas salah satu kertas dari amplop tersebut, memasukannya ke dalam kantung celana bahan dengan terburu-buru sebelum wanita tua itu menyadarinya.

Ia perlahan keluar dari mobil, menutup pintunya pelan-pelan dan mobil mewah tersebut berlalu.

Baekhyun menatap mobil hitam yang kini sudah menghilang dari pandangan, ia memandang kertas kusut di tangannya. Hasil tes DNA Park Yeoreum hasilnya 99,9% cocok dan sebuah nama tercetak tebal disana, ia melipat kertas tersebut, menghapus airmatanya dan masuk ke dalam gedung kantor.

" Aku juga bisa melakukan apapun agar Chanyeol kembali ke sisiku, kali ini, aku tidak akan menyerahkannya pada siapapun.." Ia berkata dengan tekad yang kuat.
...
Chanyeol menatap Yeoreum yang berada di hadapannya, mengigit mainan karet. Setelah pertemuan menyebalkannya dengan Zhang Yixing ia tidak memiliki mood untuk melanjutkan pekerjaan, Chanyeol berakhir membawa Yeoreum lebih awal dari penitipan bayi dan disinilah mereka. Taman bermain.

Chanyeol menatap lekat-lekat Yeoreum yang tersenyum lebar.

" Ya! Park Yeoreum! Berhenti tersenyum dengan lebar seperti itu, kau akan membuat para gadis jatuh hati padamu!" Ujar Chanyeol, Yeoreum tersenyum lebih lebar, memainkan mainan karetnya.

" Park Yeoreum! Park! Park Yeoreum!" Chanyeol memanggil Yeoreum berkali-kali, Yeoreum terkekeh geli ketika bibir Chanyeol mulai menggelitik perut bayinya tersebut.

Mereka berdua duduk di salah satu bangku taman bermain, mengabaikan orang-orang yang berlalu lalang, Chanyeol asik menggoda Yeoreum.
Yeoreum menjerit, menarik rambut Chanyeol.

" Ya! Park Yeoreum! Lepaskan! Kau akan membuat rambut Dad berantakan!" Keluh Chanyeol, menarik lengan Yeoreum yang semakin menggenggam erat rambutnya.

" Da!" Yeoreum memekik, tertawa dengan lebar.

" Lepaskan Park! Dad serius!"

" Da!"

" Park Yeoreum!"

" Pak!"

" Iya! Kau Park Yeoreum! Lepaskan tanganmu dari rambut Dad! Ah! Ah! Itu menyakitkan Yeoreum! Aw! Aw!" Chanyeol memekik dan Yeoreum tertawa dengan lebar melihat Dadnya kesakitan karena rambutnya ditarik. Tingkah keduanya mendapat perhatian dari orang-orang yang lewat, beberapa orang terkekeh karena tingkah Yeoreum dan Chanyeol.

" Kau membuat Dad bertingkah konyol Yeoreum-ah.." Chanyeol mengoceh, merapikan rambutnya yang berantakan. Yeoreum tersenyum lebar, duduk di sebelah Chanyeol.

" Kau tersenyum? Setelah membuat Dad jadi bahan tontonan?"

" Da!"

" Iya, kau membuat Dad malu.."

" Lu.."

" Benar, malu.." Chanyeol melirik sinis pada Yeoreum.

" Ung.." Yeoreum memasang wajah sendu ketika melihat wajah Chanyeol. Bayi itu tidak suka melihat ekspresi cemberut Dadnya.

" Dad hanya bercanda.." Chanyeol tersenyum lebar, mencium pipi gembul Yeoreum yang dengan segera memeluk leher pria tersebut. Chanyeol menatap Yeoreum. Bagaimana mungkin malaikat kecilnya adalah anak kandung pria dingin itu? Melihat bagaimana sifat Yeoreum, ia sama sekali tidak menemukan tanda-tanda pria itu akan menjadi ayah kandungnya.

Yeoreum lebih mirip dirinya, mungkin itu sedikit berlebihan mengingat dia bukanlah ayah kandung bayi tersebut. Tapi, Chanyeol merasakan bahwa Yeoreum mengambil bagian dari dirinya. Apakah itu karena ia membesarkan Yeoreum?

Apakah ini buruk? Ia benar-benar telah jatuh hati pada Park Yeoreum, setiap detik yang ia lewati bersama anak ini adalah saat-saat berharga yang rasanya enggan di lewatkan begitu saja.

Chanyeol memeluk Yeoreum, mendekap bayinya ke dalam pelukan hangat, menepuk punggung Yeoreum yang sekarang menyenderkan kepalanya di bahu Chanyeol.

" Yeoreum-ah, Dadmu hanya aku.. Aku tidak perduli siapa yang mengaku ayah kandungmu, kau hanya memiliki aku, Park Chanyeol sebagai Daddymu.. Kau mengerti?"

Yeoreum bergumam, mengigiti mainan karetnya.

Chanyeol tidak akan menyerahkan Yeoreum pada siapapun, tidak akan pernah. Yeoreum adalah bayinya, miliknya, satu-satunya harta berharga yang ia miliki, walaupun harus mengorbankan perusahaannya ia akan membuat Yeoreum tetap berada disisinya. Selamanya!
——————————————————————————————————————————
PREGNANT AFFAIR
——————————————————————————————————————————
Yui duduk di sofa ruang tamu, matanya mengekor setiap gerak gerik suaminya. Yixing berjalan dari kamar ke dapur, berkutat dengan sesuatu dan kembali lagi ke kamar, ke ruang kerjanya dan duduk di meja makan, membaca beberapa lembar kertas dan kembali ke kamar.
Wanita itu tidak bertanya apa yang suaminya tengah kerjakan, Yui terlalu takut. Sebenarnya, ia ingin b

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Mutianoftri #1
Chapter 17: greget bgt mrka harus nahan perasaan selama itu?, knp harus ktika anak2nya sudah remaja baru baikan ?
Lizzz_14 #2
Chapter 17 : Jujur awalnya aku agak kecewa sama endingnya yg chapter 15, tapi setelah baca ini aku jadi seneng. Sumpah ini ff yg paling paling dahh keren bangett.. Author, I am your fan <3
Sweetstrangerrr #3
Sukaaaa
Vivirakim_94 #4
Chapter 17: Ini gag ada lanjutan nya lagi ya ??????
Vivirakim_94 #5
Chapter 9: Gue jijik .. astaga chanyeol gue dan baekhi.... o.m.g ??????? ampunlahhhh
Vivirakim_94 #6
Chapter 3: Hahhahaa gue ngakak.. andaikan gue sybil yg gampangkan segala urusan. Dy bahkan nurut aku bisa ambil keputusan ceoat pas tau hamil tanpa harus pusing2... ahhh senangnya hdp sprti itu
Vivirakim_94 #7
Baru2 ini gue suka banget sama ceye. Alhasil cari2 ff ceye ☺☺☺
pnltari #8
Chapter 2: Siapa sih ayah bayinya sybil
pnltari #9
Chapter 1: Gak sabar baca next chapter^^
pnltari #10
Ijin baca^^