Chapter 12 - Tears

PREGNANT AFFAIR
Please Subscribe to read the full chapter

2015.7.24, Cafe

Yui menatap jalanan Seoul yang sedikit padat dari jendela Cafe, ia tengah duduk dan menikmati secangkir espresso pahit yang dipesannya beberapa waktu lalu.

Tatapan matanya begitu sendu, apa yang ia lakukan semalam pada Yixing membuatnya tidak bisa tenang. Emosinya keluar tanpa ia perintahkan. Tentu saja, itu karena selama ini ia menekan dengan keras apa yang tengah dirasakannya dan tadi malam adalah puncaknya.

Semalam, Yui menelepon Jun Myeon,meminta pria itu mempertemukannya dengan Sybil. Yui ingin bertanya apa tanggapan Sybil tentang Yixing yang sangat yakin bahwa Yeoreum adalah bayinya serta bagaimana tanggapan Sybil tentang pernikahan yang akan Yixing lakukan bersamanya.

Yui menghela nafasnya pelan, menyesap espresso di cangkirnya, bertepatan dengan dentingan lonceng pintu Cafe yang terbuka.

Disana terlihat Jun Myeon masuk bersama seorang wanita blasteran Korea - Amerika. Jung Sybil.

Yui bisa melihat bagaimana cantiknya seorang Jung Sybil, wanita itu tidak terlalu tinggi, tapi ia memiliki postur tubuh yang indah, tulang hidungnya panjang, dagunya lancip, mata yang indah dan ketika ia tersenyum kau bisa melihat dimple yang dalam seperti milik Yixing di pipinya.

Yui merasa berbeda, ia tidak bisa menandingi penampakan seorang Jung Sybil.

" Kau sudah menunggu lama?" Jun Myeon menyadarkan Yui yang menggeleng kaku, berdiri dan bersalaman dengan Sybil.

Kulit wanita itu lembut dan terasa lembab. Yui bisa mencium aroma yang manis dari tubuh Sybil, apakah itu shampoo atau sabunnya? Tapi itu benar-benar aroma yang manis.

" Kau istri Yixing?" Sybil bertanya, ia duduk tepat di depan Yui.

Yui mengangguk sebentar.

" Ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu.."Yui berkata dengan pelan, Sybil menantinya berbicara.

Tapi kemudian ia menunduk, berdehem sekali, Sybil menatap gelagat Yui. Ia melirik Jun Myeon yang berada di sebelahnya.

" Ah, Jun, bisakah kau memesankan sepotong cheese cake dan Green Tea untukku?"

Jun Myeon menoleh.

" Ini cafe khusus Coffee Jungsy, dari mana aku mendapatkan Green Tea untukmu?"

" Kalau begitu cepat carikan.."

" Ha?"

" Pergilah, cepat.." Sybil mendorong tubuh Jun Myeon dari bangku dan memberi tanda bahwa ia membutuhkan 30 menit berduaan saja dengan Yui.

Jun Myeon mendengus dan kemudian berlalu, Sybil mengalihkan pandangannya dan menatap Yui.

Wanita itu masih menunduk.

" Apa yang ingin kau bicarakan Yui-ssi?"

" A-aku, penasaran, bagaimana tanggapanmu tentang---rencana Yixing.."

Sybil terdiam sesaat.

" Rencana?"

Yui perlahan mengangkat wajahnya, menatap Sybil.

" Bukankah ia mengatakan akan mengambil Yeoreum dan menikahimu?"

Dahi Sybil berkerut.

" Kau---"

" Aku tidak apa-apa, jika dia mengatakan ingin bersamamu aku tidak apa-apa.. Aku tahu, aku sudah sangat membuatnya kecewa.. Aku membuat Yixing kecewa dan berubah sikap padaku.. Aku mengakui kesalahanku di masa lalu, dan lebih buruk lagi sekarang aku tidak bisa hamil dan memberinya keturunan.. Jadi---jika itu kau--aku---"

" Yui.." Sybil menyentuh punggung tangan Yui yang tanpa sadar sudah menangis di hadapannya. Yui masih membeku di tempatnya menahan isakan yang hampir pecah.

Yui tidak baik-baik saja, ini bukan seperti kau membeli sebuah tas dan kemudian seseorang meminta agar kau memberikannya. Ini adalah masalah hati, dimana Yui mencintai, sangat mencintai Yixing.

Berbicara dengan seseorang yang mungkin saja akan menjadi istri Yixing di masa depan menggantikannya bukanlah hal sepele yang bisa membuat ia tetap tenang.

" A-aku.. Benar-benar, tidak apa-apa.. S-sungguh.." Yui berbicara lagi dengan terisak-isak.

" Yui dengar.. Kau tidak perlu berbohong dan menahan rasa sakitmu sendiri.. Kau harus berbicara dengan jujur pada Yixing apa yang kau rasakan.." Sybil berkata, mengelap pelan airmata dari pipi Yui.

" Aku tidak bisa melakukannya.. Dia membenciku, aku mengecewakannya berulang kali.."

" Kau belum mencobanya.." Sybil berkata sekali lagi, ia menyentuh punggung tangan Yui dengan lembut. Entah mengapa ia jadi merindukan Hyera.

" A-aku tidak bisa memberikannya seorang anak, a-aku---kau lebih baik, kau telah memberikannya Yeoreum.."

" Yeoreum bukan anak Yixing.." Suara Jun Myeon mengejutkan Yui dan Sybil yang bersamaan menoleh.

Jun Myeon berdiri di samping meja, membawa segelas Green Tea hangat di tangannya.

" Apa maksudmu?" Yui bertanya, ia tidak mengerti.

Jun Myeon menghela nafas, duduk di sebelah Sybil dan meminta Sybil menyerahkan amplop yang ia titipkan.

" Yui, PCOs mu bisa di sembuhkan, bahkan kau bisa hamil dengan program bayi tabung.." Jun Myeon mulai berbicara.

" S-sebentar, mengapa kau menyinggung masalah PCO ku? Apa hubungannya dengan Yeoreum?"

Sybil mengaduk Green Tea di depannya, ia menyerahkan Jun Myeon untuk menjelaskan pada Yui.

" Yixing tidak mengatakannya padamu? Dia orang yang pertama tahu tentang hal ini.. Tadi malam aku mengirimkan hasilnya via e-mail.."

" Apa? Ada apa?" Yui bingung dengan ucapan-ucapan Jun Myeon.

" Yui, Yixing tidak bisa memberikanmu keturunan.. Yixing memiliki antibodi yang membuat sperma sulit bergerak dan saluran sperma dari testis ke nya mengalami penyumbatan.."

Yui terdiam, membiarkan otaknya memproses semua penjelasan Jun Myeon.

" Dia.."

Jun Myeon mengangguk.

" Yixing dinyatakan Infertil, itulah mengapa Yeoreum 100% jelas bukan bayinya.."

Airmata Yui kembali mengalir, entah dia harus merasa lega atau bersedih.

Lega karena Yeoreum bukanlah bayi Yixing, bersedih karena selama ini yang bermasalah bukan hanya dirinya.

Sybil berdiri, berjalan mendekat pada Yui, memeluk wanita itu.

" Apa yang harus kulakukan? Dia tidak mengatakan apapun padaku pagi ini.. Dia pasti sangat terpukul mengetahui kabar ini.." Yui meracau dalam isaknya. Sybil membelai punggung wanita itu dengan lembut.

" Pergilah ke tempat Yixing, aku yakin dia menunggumu.. Kau harus memberinya kekuatan, dia pasti sangat terpukul.." Ucap Sybil. Yui masih menangis di pelukan Sybil, Jun Myeon menatap kedua wanita di depannya.

...

Yui menatap makanan yang terhidang di meja makannya, pertemuannya dengan Sybil bukanlah pertemuan yang terbaik. Namun Yui yakin wanita itu sebenarnya adalah wanita baik-baik, meskipun Sybil pernah berhubungan dengan Yixing namun entah kenapa Yui tidak bisa membencinya.

Sybil sepenuh hati mendukungnya untuk mengatakan apa yang ia rasakan pada Yixing secara terang-terangan.

Sybil bahkan mengatakan jika Yixing hanya mempunyai ego yang besar, wanita itu yakin Yixing mencintai Yui lebih dari siapapun.

Jadi hari ini, ia akan mengatakan pada Yixing bahwa dirinya mencintai Yixing, meskipun keduanya tidak dapat memiliki seorang bayi ia akan tetap mencintai Yixing sampai kapanpun.

Suara pintu Apartement dibuka terdengar, Yui berlari kecil ke depan dan mendapati Yixing dengan wajah dinginnya sedikit terkejut dengan senyuman lebar yang ia lemparkan.

" Ada apa?"

" Aku membuatkan makanan kesukaanmu, kau ingin makan malam sekarang?"

Yixing terdiam, masih tidak mengerti perubahan sikap Yui. Biasanya wanita itu akan tetap diam di tempatnya jika Yixing pulang, dia akan bertanya dengan lembut dan takut-takut.

Tapi hari ini tidak.

" Aku---akan mandi dulu.." Ucap Yixing.

" Oke, aku sudah mempersiapkan airnya.."

Yixing mengangguk kaku dan berlalu menuju kamar.

Tiga puluh menit kemudian ia keluar, Yui berada di meja makan dengan tersenyum. Yixing duduk dan Yui mempersiapkan segalanya.

Yixing mulai memakan apa yang ada di dalam piringnya, suasana makan malam tenang seperti biasa hanya saja ia bisa melihat sesekali Yui tersenyum.

" Ada sesuatu?" Yixing bertanya, ia benar-benar penasaran dengan apa yang terjadi.

Yui menggeleng.

" Kau---sudah mendapat hasil dari laboratorium?"

Yui menghentikan kunyahannya.

" Ah, jadi itu sebabnya kau tersenyum.. Kau merasa senang karena aku penyebab kau tidak hamil?"

Yui begitu sesak mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut Yixing.

" Bisakah kau berbicara dengan lebih baik? Setidaknya kau bisa menghargaiku sebagai istrimu.."

Yixing terdiam.

" Apa yang harus kulakukan untukmu? Aku sudah meminta maaf dan melakukan apapun yang kau mau! Tidak bisakah kau sedikit lebih baik padaku?! Aku juga merasakan kesedihan yang sama saat mengetahui hasil lab-mu! Tidakkah kau mengerti?!" Yui memekik, airmatanya keluar sekali lagi.

Yixing terdiam, ia terkejut melihat istrinya menangis dan mengeluarkan apa yang ia rasakan. Apakah dia sudah keterlaluan?

" Aku selalu berusaha tidak mengatakan apa yang selalu ingin kukatakan padamu! Karena aku sudah merasa tidak nyaman atas sikapmu padaku, jika aku berbicara bagaimana perasaanku, aku takut kau semakin menjauh dan dingin padaku!" Pekik Yui.

Yixing berguncang, menelan ludahnya secara perlahan.

" Bisakah kita mulai segalanya dari awal? Kumohon, aku mencintaimu Yixing, sungguh, perasaanku tidak pernah berubah padamu.. Aku tidak perduli tidak bisa memiliki seorang anak denganmu, aku hanya ingin bersamamu.. Kumohon.. Aku mencintaimu.."

Dan kata-kata ini berhasil membuat tangis Yixing pecah, ia terisak di tempatnya, menutup wajah dengan kedua tangannya. Apa yang ia rasakan tidak jauh berbeda dengan apa yang Yui rasakan, mereka hanya ingin bersama.

Tidak perduli seorang anak hadir atau tidak dalam kehidupan keduanya, mereka hanya ingin bersama, menjalin kasih dan menguatkan ikatan satu sama lain.

Yui mendekat dan memeluk Yixing dengan erat.

" Maafkan aku, maafkan aku Yui.. Aku tidak bisa menjadi yang terbaik untukmu, saat kau membutuhkan uang aku tidak bisa memberikanmu apa-apa, aku terlalu sibuk dengan bisnisku padahal aku yang memintamu untuk belajar ke Korea.. Maafkan aku karena kau begitu susah payah berobat kesana kemari untuk kehamilanmu walau kenyataannya akulah yang bermasalah selama ini.." Yixing berkata dalam tangisnya, ia memeluk Yui.

" Aku terkejut melihat hasil tesnya, aku takut---aku takut kau meninggalkanku Yui.. Aku takut.."

Yui mengelap airmatanya.

" Aku tidak akan meninggalkanmu Yixing.. Tidak akan.."

" Maafkan aku.." Yixing bergumam.

" Maafkan aku juga karena menyakitimu Yixing-ah, bisakah kita mulai lagi semuanya dari awal? Kumohon.."

Dan Yixing mengangguk dengan pelan di perut Yui.

————————————————————————————————————————————————————————————

PREGNANT AFFAIR

————————————————————————————————————————————————————————————

Sybil Apartement, 2015.7.26, 7:30 PM

Sybil menutup mulutnya dengan kedua tangan yang bergetar, ia bisa melihat sebuah senyuman tipis dan sinis di wajah Baekhyun.

Ia tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya, dengan apa yang tadi ia dengar. Suaminya, Park Chanyeol, mengatakan bahwa ia mencintai Baekhyun dan keduanya berciuman.

" S-sybil.. A-aku.." Chanyeol mencoba mengatakan sesuatu tapi entah mengapa segalanya tertahan di kerongkongan. Ia tidak berani mendekat pada Sybil yang masih terdiam juga di tempatnya.

Sybil menelan ludahnya dengan susah payah, berusaha menahan airmatanya yang terus mengalir tanpa ia rencanakan. Ini menyakitkan tentu saja.

Ia mencintai Chanyeol, sangat mencintai pria itu, ia pikir segalanya baik-baik saja, pernikahannya..

Sybil menghapus airmatanya, suasana hening masih mendominasi ruangan Apartement tersebut. Sybil perlahan berjalan mendekat pada Chanyeol, dan kini keduanya berhadapan.

Chanyeol menatap dalam-dalam kedua mata Sybil, ia bisa melihat pantulan dirinya sendiri disana.

Sybil kembali terisak, tangannya bergerak, perlahan ia menyentuh bibir Chanyeol.

Chanyeol terkejut atas apa yang dilakukan Sybil, wanita itu mengelap bibir Chanyeol menggunakan jari jemarinya yang bergetar.

" K-kau tidak boleh melakukan hal ini, k-kau---t-tidak---kau tidak boleh melakukannya---kau---" Sybil meracau, airmata mengalir tanpa henti.

" Berhenti! Apa yang kau lakukan?" Baekhyun bersuara di balik punggung Chanyeol.

" Jungsy.. Apa yang kau lakukan?" Jun Myeon b

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Mutianoftri #1
Chapter 17: greget bgt mrka harus nahan perasaan selama itu?, knp harus ktika anak2nya sudah remaja baru baikan ?
Lizzz_14 #2
Chapter 17 : Jujur awalnya aku agak kecewa sama endingnya yg chapter 15, tapi setelah baca ini aku jadi seneng. Sumpah ini ff yg paling paling dahh keren bangett.. Author, I am your fan <3
Sweetstrangerrr #3
Sukaaaa
Vivirakim_94 #4
Chapter 17: Ini gag ada lanjutan nya lagi ya ??????
Vivirakim_94 #5
Chapter 9: Gue jijik .. astaga chanyeol gue dan baekhi.... o.m.g ??????? ampunlahhhh
Vivirakim_94 #6
Chapter 3: Hahhahaa gue ngakak.. andaikan gue sybil yg gampangkan segala urusan. Dy bahkan nurut aku bisa ambil keputusan ceoat pas tau hamil tanpa harus pusing2... ahhh senangnya hdp sprti itu
Vivirakim_94 #7
Baru2 ini gue suka banget sama ceye. Alhasil cari2 ff ceye ☺☺☺
pnltari #8
Chapter 2: Siapa sih ayah bayinya sybil
pnltari #9
Chapter 1: Gak sabar baca next chapter^^
pnltari #10
Ijin baca^^