MY LITTLE VAMPIRE(JONG WOON STORY)

MY LITTLE SERIES

Yesung POV

Belakangan ini aku tidak betah di Dorm. Karena Leeteuk hyung dan Eunhyuk sedang dimabuk cinta, jadi aku tidak nyaman di Dorm. Manager hyung sampai-sampai kuminta memberikanku jadwal yang padat agar aku tidak banyak berada di dorm. Selain karena hyung dan Eunhyuk, aku juga sedang menata hatiku lagi. Bayangkan saja dua kali aku menemukan yeoja yang aku sukai, dua kali juga aku harus merelakannya pegi. Yang pertama harus kurelakan kepada hyung. Yang kedua kepada dongsaengku si monyet itu. Walau aku patah hati dengan noona dan Rei chan, aku senang melihat kebahagiaan mereka bersama kekasihnya. Tapi saat ini aku membutuhkan waktu untuk menata kembali hatiku yang sedang kacau. Saat ini aku baru selesai mengisi acara di sebuah stasiun televisi. Malam telah larut. Aku diantar pulang ke Dorm oleh salah seorang bodyguard Super Junior. Kuperhatikan jalanan yang sepi. Kututup mataku sejenak.

CIIIIIIIIIIIT!!!!!!! Mobil kami berhenti  mendadak.

“Ada apa?” tanyaku(aku terlempar kedepan dan membentur dashboard) tiba-tiba di depan mobil telah berdiri seorang yeoja yang sangat pucat dan berpakaian serba hitam. Lalu dia terjatuh di depan mobil. Aku segera keluar untuk melihatnya.(kalau mahluk yang bukan manusia pasti sudah hilangkan). Kulihat yeoja itu tergeletak di depan mobil. Bukan karena tertabrak, tapi karena kaget (mungkin). Jadi kubawa dia menuju kerumah sakit. Kutelpon Leeteuk hyung dan Arya noona.(keduanya pasti mampu memecahkan masalah ini) untuk memberi tahu kejadian yang menimpaku. Mereka langsung menuju ke rumah sakit dan menungguku disana. Benar saja keduanya sudah tiba di depan UGD. Pasti Arya noona yang menyetir.(noonaku ini doyan ngebut). Setelah yeoja itu ditangani oleh dokter, barulah kuceritakan seluruh kejadiannya kepada mereka.

“Sudahlah, sekarang yang penting kau tidak kenapa-napa.”ujar noona sambil memelukku.(noona kau pikir aku ini anak kecil?) kadang-kadang noona memang berlaku lebih seperti ibu kepada kami semua. Dari dalam ruang UGD, keluarlah seorang dokter yang langsung menemui kami.

“Tenang, dia tidak apa-apa. Hanya terlalu letih dan kelaparan”kami bertiga yang mendengar ucapan dokter itu hanya bisa terdiam. Kemudian dokter tersebut kembali kedalan ruang UGD.

“ha…….ha!!, karena terlalu letih dan kelaparan saja”ucap noona dengan tersenyum lebar yang langsung berubah menjadi tawa. Tawaku dan hyung pun menyusulnya. Setelah tawa kami reda, noona mengajak kami pulang.

 

Hanny POV

(dimana aku). Sekelilingku terdengar bunyi bip yang berkesinambungan. Kubuka mataku. Seorang perawat menghampiriku.

“Kau sudah sadar?”tanyanya sambil memeriksa infusku.

“Kau tahu namamu?”

“Namaku Kim Hanny”jawabku berbisik.

“Kenapa aku disini”tanyaku.

“Kau tadi pingsan ditengah jalan. Untung Yesung oppa yang berada dimobil itu berbaik hati mengantarkanmu kemari”jawabnya sambil tersenyum.

“Yesung?”tanyaku samar

“Kau tidur saja lagi. Kau ini masih lemah” ujar perawat itu sambil membenarkan selimutku.

 

Yesung POV

Aku sudah mendapat telpon dari rumah sakit. Bahwa yeoja itu sudah sadar. Kebetulan aku akan kesana, sebelum jadwal pemotretanku di mulai. Di rumah sakit aku dibawa seorang perawat kesebuah ruang perawatan. Didalam ruangan itu kudapati yeoja itu sedang tertidur.(yeoja ini manis juga). Selagi aku mengamatinya, tiba-tiba ponselku berdering. Segera aku berjalan menjauh dari yeoja  yang tertidur ini. Lalu kujawab deringan ponselku.

 

Hanny POV

Sebuah dering telpon membangunkanku. Kubuka mataku dan langsung tertumbuk pada punggung seorang namja. Dia menerima telpon itu dengan suara rendah yang menarik. Kuamati dia menganggukkan kepala dan mengakhiri panggilan telponnya. Kemudian dia membalikkan tubuhnya.(OMO, tampan sekali dia).

“Hai, apa kabarmu?”tanyanya dengan suaranya yang lembut. Tiba-tiba semburat merah mewarnai pipinya.

“Kabarku lebih baik”Jawabku dengan berbisik.(aku belum bisa berbicara dengan sura keras). Kepalanya mengangguk

“Namaku Kim Jong Woon. Biasa dipanggil Yesung.”ucapnya sambil menark sebuah kursi mendekati tempat tidurku.

“Aku Kim Hanny”bisikku.

“Sudah kau tidur saja Hanny-ssi. Kau perlu kekuatanmu untuk keluar dari rumah sakit ini”ujarnya saat melihatku sudah mengantuk.

“Tapi Yesung-ssi,kau bagaimana?”tanyaku

“Tenang saja. Sebentar lagi noona dan hyungku akan datang.”jawabnya sambil terenyum.(Yesung –ssi, senyummu jangan kau umbar kemanapun)aku segera tertidur tanpa sadar. Yesung –ssi bersenandung sambil menunggu noona dan hyungnya.

 

Yesung POV

Suaranya lembut sekali. Seperti lonceng angin. Sambil menunggu Arya noona dan Leeteuk hyung, aku berlatih vokal dengan perlahan. Jadwal pemotretanku dibatalkan hari ini. Karena fotografernya diare. Dan masuk rumah sakit karena dehidrasi.(ada-ada saja). Kulihat dia sudah tertidur kembali. Kuteruskan latihanku.

“Jong Woon-ah, kalau mau latihan, jangan di rumah sakit.” Ucap noonaku dari pintu yang dibukanya. Leeteuk hyung yang tersenyum menyusulnya dengan membawa beberapa bungkusan.

“Kau ikut sarapan bersama dengan kami,ya”ujar Arya noona sambil membuka beberapa bungkusan.

“Ne, aku jarang melihatmu di Dorm”sambung hyung sambil membantu noona membuka bungkusan.

“Hyung, aku menghindari kalian”jawabku tersenyum menggoda mereka.

“Kenapa” tanya hyung dengan wajah bingung.

“Karena, aku tidak tahan dengan api cinta kalian yang menyilaukan mata” jawabku sambil tersenyum menggodanya.

“YA, kamikan tidak separah itu”jawab noona dengan wajah merah padam. Aku lansung tertawa melihat noonaku yang manis ini.

“Noona, kau manis sekali” seruku. Segera tangan noona menarik telingaku dengan keras.

“NOONA” teriakku sambil mengelus telingaku yang sakit karena ditariknya.

“Sssssst!!!”hyung menyuruhku diam.

“Jangan ribut”bisiknya. Yeoja itu sudah terbangun mendengar teriakanku.

 

Hanny POV

Aku kembali terbangun. Kali ini karena Yesung-ssi.(aku pasti mengenali suaranya itu dimana pun).

“Mianhe, Hanny-ssi.”katanya sambil mendekati tempat tidurku. Kugelengkan kepalaku tidak keberatan.

“A…h, ini Arya noona.(dia menunjuk seorang yeoja yang sangat cantik yang juga mendekati tempat tidurku). Dan ini JunSoo, hyungku(menunjuk seorang namja tampan yang berdiri di sebelah yeoja cantik itu). Noona, hyung, ini Hanny-ssi. Kim Hanny”kata Yesung-ssi kepada keduanya.

“Bagaimana keadaanmu?”tanya Leeteuk oppa.

“Lebih baik”jawabku dengan suara samar.

“Hanny-ah,bolehkan aku memanggilmu seperti itu.”(aku mengangguk membolehkannya memanggilku seperti itu)”lebih baik kau banyak beristirahat. Nanti kalau kau sudah lebih segar makanlah bubur yang sudah kubawa”ujar Arya eoni lagi. Aku pun mengangguk dan kembali tertidur.

 

Yesung POV

“Noona, apa yang kau dapatkan?”tanyaku.(maksudku mengenai latar belakang Hanni-ssi). Mendengar pertanyaanku, wajah noona lansung mendung. Dia langsung memegang lengan hyung sebelum menjawabku.

”Data Kim Hanny, yang kudapatkan sangat aneh. Dia dilaporkan telah meninggal setahun yang lalu.(mataku dan hyung terbalalak). Tapi ternyata dia menjadi kelinci percobaan ayahnya. Lalu setelah aku berbicara dengan dokter yang merawatnya, ternyata selain kelelahan dan kelaparan. Dia menderita anemia berat. Tapi semua jenis darah yang tersedia di rumah sakit ini ditolak oleh tubuhnya. Sudah kuminta sampel sel tubuhnya. Kemudian aku melakukan percobaan di rumah dengan darah segar. Sel itu hidup hingga tadi pagi. Jadi kusimpulkan, bahwa dia harus meminum darah manusia yang segar. Setidaknya setetes dalam sehari.”ujar Arya noona panjang lebar. Aku dan hyung masih terpaku mendengar kabar ini.

“Lihat ini”ujarnya sambil menusukkan jarum kejarinya. Dan meneteskannya kedalam mulut Hanny-ssi. Perlahan rona wajah Hanny-ssi berubah. Wajahnya menjadi lebih cerah, tidak sepucat tadi. Dan nafasnya menjadi lebih lega.

“Tapi rasanya itu masih kurang” ujar noona karena rona wajah Hanny-ssi menjadi pucat kembali.

“Coba dengan darahku” ucapku (apa yang aku lakukan). Noona dan hyung heran mendengar ucapanku. Kuambil jarum yang berada di tangan noona. Kutusukkan jarum itu kejariku. Dan meneteskannya kemulut Hanny-ssi. Rona wajah Hanny-ssi bukan hanya  membaik, malahan wajahnya merona merah. Kami betiga menjadi keheranan melihatnya. Tiba-tiba Hanny-ssi terbangun dan langsung duduk di tempat tidur.

“Kalian sudah tahu apa aku ini?”tanyanya sambil menangis.

“Ne, Hanny-ssi. Tapi kami tidak keberatan dengan keadaanmu’ujarku sambil memegang tangannya.

“Ini akan menjadi rahasia kita saja. Orang lain tidak perlu tahu”ujarku lagi masih menggenggam erat kedua tangannya.

“Sudahlah, kau istirahat saja dulu. Nanti sore kami akan kesini lagi”ujar hyung sambil mengamit tangan noona dan tanganku keluar dari kamar Hanny-ssi.

“Jagi-ya. Kita harus melakukan sesuatu”kudengar ucapan hyung kepada nona.(mereka berjalan deidepanku)

“Ne oppa. Tapi siapa yang mau memberinya darah setiap hari” tanya noona. Lebih kepada dirinya sendiri.

“Noona, aku mau” ucapku (aku sampai kaget sendiri).

“Jong Woon, mikir dulu sebelum bicara” ucap noona yang terus berjalan menuju mobilnya.

“Oppa, aku pergi dulu. Mr Jaya dari Indonesia sudah menelpon. Oppa ikut Jong Woon saja,ya”teriak noona sambil melambaikan tangannya. Dan berlalu seperti badai berwarna merah.

“Yesung, ayo kita pulang.”ajak hyung sambil masuk kemobil.

“hyung, aku serius waktu mengatakan akan memberi Hanny-ssi darahku setiap hari.”ucapku dalam perjalanan pulang ke Dorm.

“Yesung-ah, kalau kau jadi memberi darahmu kepada Hanny-ssi, selama kau ada di Seoul itu tidak menjadi masalah. Tapi kalau kita konser keluar kota atau keluar negeri, bagaimana? Kalau kita membawanya pergi bersama kita, statusnya apa? Istrimu?”tanyahyung sambil memejamkan matanya.

“Menjadi istriku? Boleh juga”ucapku

PLETAAK!!!

“Hyung”teriakku(kepalaku sakit dijitak Leeteuk hyung).

 

Leeteuk POV

Apa sih yang ada di kepala anak satu ini. Ngomongnya gak pake mikir sama sekali. Asal ngomong saja kerjanya. Untunglah dia tidak seperti Kyu yang sifatnya seperti setan.

“Sudah, jangan di bahas lagi. Aku mau tidur. noonamu membuatku tidak bisa tidur tadi malam”ujarku sambil mencari posisi yang nyaman. Kudengar Yesung tertawa kecil.

 

Yesung POV

Sore ini aku kembali kerumah sakit.

“Hanny-ssi, selamat sore.”ucapku membuka pintu kamarnya.

“YA, YESUNG-SSI. Aku sedang ganti pakaian”jeritnya dari balik tirai yang menutupi tempat tidurnya.

“Tenang saja. Aku tidak akan bergerak dari pintu.”ujarku sambil menutup pintu dan berdiri disitu. Tak lama tirai dibuka oleh perawat yang tersenyum kecil melihatku yang tidak beranjak dari pintu.

“Annyeonghaseyo, Yesung-ssi”ujar perawat  itu sambil berlalu dari kamar Hanny-ssi.

“Annyeong”jawabku sambil kembali menutup pintu kamar. Wajah Hanny-ssi memerah melihatku.

“Yesung-ssi, kau berfikir macam-macam tentangku bukan?” tanyanya. Aku menggeleng(padahal aku memang berfikir sedikit yadong)

“Tidak usah bohong. Aku tahu isi fikiranmu”kata Hanny-ssi lagi. Aku kembali menggeleng.

“Kau berfikir apakah aku mau menjadi istrimu?agar kau bisa memberikan darahmu kepadaku setiap harinya. Lalu kau berfikir bagaimana bentuk tubuhku. Lalu karena melihat wajahku memerah seperti ini, kau berfikir aku cantik”katanya dengan wajah yang semakin memerah.

“Yesung-ssi, tolong selama kau berada didekatku jangan berfikir macam-macam”katanya lagi.

“Ne, kuusahakan”jawabku langsung berusaha tidak berfikir sama sekali. Hanny-ssi tersenyum.

“Terima kasih. Tidak bertanya apapun kepadaku” ujarnya. Aku hanya menganggukkan kepala.

(kapan dia bisa pulang ya)”Besok aku sudah boleh pulang”ucapnya. Menjawab pertanyaan dalam kepalaku.

(dia akan pulang kemana)”Aku tidak tahu akan pulang kemana”jawabnya lagi.

(wae?)”Karena ayahku sudah meninggal dan aku tidak mau berada dirumah terkutuk itu lagi”ujarnya kembali.

(apa dia mau ku ajak pulang ke Dorm, atau tidak. Apakah kuajak keapartemen noona saja)”Sekarang kau bingung antara mengajakku ikut denganmu atau dengan noonamu.”ucapnya

 

Hanny POV

Yesung-ssi ternyata kau yang memberiku darah tadi pagi. Akibatnya sekarang aku bisa mendengar pikiranmu.(kenapa harus kamu Yesung-ssi). Kau adalah orang yang menolongku. Aku tidak mau mendengar isi pikiranmu. Aku tidak mau mendengar rahasia-rahasiamu. Kau telalu baik Yesung-ssi, dan juga sangat lucu. Ketika aku memintamu jangan berpikir macam-macam, kau malah berusaha untuk tidak berpikir sama sekali. Yesung-ssi benarkah kau ingin memberikan darahmu setiap hari kepadaku? Apa nanti kata yeojacingumu. Kau malah mau memperistri aku yang seperti vampir ini. Yesung-ssi apakah benar? Apa dengan alasan itu kau ingin memperistriku? Kenapa tidak kau hiraukan saja aku?

“Yesung-ssi, sudah ku katakan jangan berfikir macam-macam.”tukasku.

“Mianhe Hanny-ssi.”jawabnya sambil kembali membaca majalah.

“Anneyong Hanny-ah, kudengar kau akan pulang besok. Kau bisa tinggal di rumahku kalau kau mau. Atau kau memiliki tempat tujuan lain? Aku pasti akan mengantarkanmu.”yeoja cantik noonanya Yesung-ssi baru datang dan seperti kereta Sinkasen, dia berbicara tanpa jeda.

“Arya eoni,aku harus jawab pertanyaanmu yang mana dulu?”tanyaku

“Yang mana saja”jawabnya

“Kabarku lebih baik eoni, besok aku akan diperbolehkan pulang. Tapi aku tidak memiliki tujuan pasti. Kalau boleh, aku akan tinggal dirumahmu saja.”jawabaku panjang lebar. Leeteuk oppa tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat keakraban kami berdua.

Kulirik Yesung –ssi yang masih membaca majalah.

“Kau harus bersiap-siap. Besok akan kujemput. Oke, Hanny-ah?”tanya Arya eoni sambil meletakkan sebuah bungkusan di pangkuanku.

“Buka”perintahnya. Kutemukan sepotong gaun ketat berwarna ungu gelap dan sepasang sepatu berwarna sama yang sangat cantik.(harganya pasti mahal).

“Besok kau pakai, ya”ujar eoni sebelum pergi bersama Leeteuk oppa.

“Yesung-ssi,noonamu memang selalu seperti ini?”tanyaku menunjukkan bungkusan gaun dan sepatu pemberian Arya eoni.

“Ne. Reiko adik angkat Arya noona juga waktu pertama kali bertemu langsung di berikannya gaun dan sepasang sepatu. Kupikir dia ingin mengadopsimu untuk menjadi adik angkatnya. Jadi kau siap-siap saja menghadapi noona yang seperti badai Katrina itu”ucapnya sambil tersenyum(Yesung-ssi,senyummu manis sekali.bisa-bisa aku tidak rela bila kau tersenyum seperti itu kepada orang lain)

Esok harinya

Aku pulang kerumah Arya eoni memakai pakaian yang diberikannya. Gaun ketat itu ternyata panjang hingga kemata kakiku. Berbelahan di sisikanannya hingga kepertengahan paha. Sepatunya ternyata bot yang panjang hingga diatas lutut. Perawat yang membantuku berpakaian mengatakan aku seperti model dimajalah. Yesung-ssi datang juga untuk menjemputku.. Tapi melihat wajahku yang memerah,

“Mianhe, Hanny-ssi.”katanya sambil membuka majalah.

“Hanny-ah, kau sudah siap?”tanya eoni dari pintu.  Aku mengangguk.

“Ayo. Jong Woon, bantu Hanny”perintahnya kepada Yesung-ssi. Aku tersenyum saat melihatnya segera menjalankan perintah eoni. . Yesung-ssi memandang wajahku. Aku mengangguk sambil terkekeh pelan

 

Reiko POV

Hari ini Hanny-ssi yang akan tinggal bersama kami akan pulang dari rumah sakit. Pintu lift terbuka dengan semua member Super Junior. Mereka semua datang keapartemen ini. Untuk menyambut Hanny-ssi yang akan tinggal disini. Pintu lift kembali terbuka. Leteuk oppa, Arya neechan, Yesung oppa dan seorang yeoja yang sangat cantik tapi juga sangat pucat keluar dari lift. Itu pasti Hanny-ssi. Tidak seberapa jauh dia berjalan, Hanny-ssi limbug. Yesung oppa segera menggendongnya. Lalu merebahkannya kesofa. Yesung oppa kemudian membuka sepetu bot Hanny-ssi. Lalu dia kedapur mengambilkan minuman untuk Hanny-ssi. Setelah Hanni-ssi meminum air yang diberikan oleh Yesung oppa, dia sedikit lebih segar. Tapi wajah Hanny-ssi menjadi sedih saat menatap Yesung oppa.(kenapa begitu).

“Rei chan, jangan melamun”bisik namcingku, Hyukie ni chan, sambil memeluk pinggangku. Kutepuk tangan yang melingkari pinggangku itu.

“Mengganggu saja”ujarku cemberut. Dipalingkannya wajahku sebelum mengecup bibirku. Kemudian menumpangkan kepalanya di puncak kepalaku.

“Ah, oppa ini” kembali menepuk tangannya yang jahil meraba dadaku.

 

Hanny POV

Aku tahu minuman yang diberikan oleh Yesung-ssi sudah tercampur darahnya.(Yesung-ssi, kenapa kau lakukan hal itu). Kau berikan lagi darahmu kepadaku yang bukan siapa-siapamu.

“Hanny, jangan bersedih. Jong Woon hanya ingin membantumu. Dia sudah mengerti kebutuhan tubuhmu akan darahnya” bisik Arya eoni di telingaku.

“Tapi eoni, aku tidak mau dia begitu”bisikku kepada Arya eoni

“Hanny, walau dia belum menyadarinya, kupikir itu karena dia menyukaimu. Maka dia mau memberikan darahnya.(tapi bagaimana mungkin). Kalau kau tidak menyukainya tolong kau jauhi dia. Dia memang sedikit aneh. Tidak banyak bicara tentang dirinya sendiri. Tapi aku tahu, jika dia menyukai seorang yeoja, dia pasti melakukan apapun untuk yeoja itu.”ucap eoni.

“Aku tahu karena merasakannya sendiri.”ucap eoni perlahan.

“NOONA, jangan mengobrol berdua saja dengan Hanny-ssi. Kami juga ingin mengobrol dengannya.”seru seorang namja tampan yang dari tadi bermain PSP. Tapi sekarang dia bergabung dengan namja-namja lain yang duduk mengitari kami.

“Kyuhyun-ah, seharusnya kau tahu kalau Hanny-ssi tubuhnya lemah. Jadi dia tidak bisa banyak bicara. Terutama dengan kalian yang terlalu aktif” ujar seorang namja yang sangat cantik seperti wanita yang duduk di seberang ruangan.

“Chulie hyung, kami hanya ingin tahu mengenai Hanny-ssi” seru seorang namja tampan yang seperti baru keluar dari komik-komik pahlawan.

“Kalian ini sungguh sangat tidak sabaran. Hanny-ssi masih lemah. Masih banyak waktu untuk mengenal anggota terbaru keluarga Super Junior.”ucap seorang namja lucu yang sedikit montok. Mereka semua kemudian saling berdebat dan bercanda. Hanya Yesung-ssi yang tidak ikut perdebatan itu. Dengan tenang dia duduk di dekat kakiku (aku tergeletak disofa). Mataku sudah berat. Perlahan mataku menutup.

 

Yesung POV

Nafas Hanny-ssi menjadi teratur dan dalam. Saat kulihat, ternyata dia sudah tertidur. Kulirk noona, dia menyuruhku memindahkan Hanny-ssi kedalam kamarnya. Kuanggukkan kepalaku mengerti. Kuangkat Hanny-ssi(tubuhnya ringan sekali) kesebuah kamar tidur yang sudah disiapkan oleh Reiko.

“YA YESUNG HYUNG. Jangan kau monopoli sendiri Hanny-ssi”teriak Eunhyuk. Kubiarkan saja mereka berteiak-teriak menggodaku. Sementara aku terus mengendong Hanny-ssi kekamarnya.

 

Hanny POV

Aku terbangun mendengar terikan donsaengnya Yesung-ssi. Kurasakan dia kembali mengendongku. Baru kali ini aku merasakan, kalau di gendong seperti ini, membuatku merasa seperti seorang putri. Digendong oleh namja tertampan di Super Junior, membuatku seperti berada didalam mimpi. Juga baru kali ini aku menyadari otot-otot yang keras. Namun terasa lembut di tubuhku. Kehangatan pelukannya membuatku tenang.(dia seperti tidak mengerahkan tenaga untuk menggendongku). Dengan lembut dia merebahkanku ditempat tidur.. Yesung-ssi keluar kamar meninggalkanku sendirian. Kubuka mataku, pikiranku mengingat segala yang terjadi diantara aku dan Yesung-ssi. Kebaikannya, ketulusannya, pehatiannya dan keanehannya yang bisa menerimaku tanpa alasan. Sementara aku sendiri belum mengerti hatiku ini. Yang jelas aku nyaman bila bersamanya. Bila aku berfikir ada yeoja lain yang bersamanya, dadaku sakit seakan ada yang mencabut paksa jantungku dan meninggalkan aku dalam keadaan sekarat sendirian. Apabila itu adalah suka, maka aku pasti sangat menyukai dia. Tapi aku tidak bisa melihat bagaimana hubungan ini bisa berjalan dengan mulus. Aku menginginkan hubungan yang setara. Tapi dengan keadaanku seperti ini, aku merasa Yesung-ssi hanya merasa iba kepadaku. Tanpa kusadari air mataku mengalir. Kembali kupejamkan mataku mencoba mengistirahatkan pikiranku.

Selama beberapa hari aku hanya terbaring di tempat tidur. Yesung-ssi selalu mengunjungiku dengan membawa minuman yang telah berisi darahnya. Ingin aku menolak untuk meminumnya. Namun begitu minuman itu menyentuh bibirku, aku tak sanggup menolak untuk menghabiskannya. Hari ini aku merasa lebih segar. Jadi aku mencoba untuk keluar dari kamar. Sedikit demi sedikit aku bergerak menuju pintu kamar. Tiba-tiba Yesung-ssi membuka pintu.

“Hanny-ssi, kau mau kemana?”tanyanya. langsung memegang lengan dan bahuku.

“Aku ingin ke kamar mandi”jawabku..

“Aku tidak mau kau gendong, Yesung-ssi.”jawabku.

“Aku ingin berusaha sendiri”kataku lagi.

“Oke”katanya. Kemudin menuntunku kekamar mandi.

“Aku bisa sendiri”jawabku dengan wajah merah.

“kalau begitu akan kutinggal. Tapi kalau perlu sesuatu teriak saja.”ucapnya sambil keluar kamar mandi. (selama ini aku dimandikn eoni). Dari depan pintu aku mendengar pikiran Yesung-ssi.. Lalu kudengar pikiran Yesung-ssi lagi. Sekarang dia sedang membaca koran bisnis. Kunyalakan shower. aku tersenyum mendengar pikirannya.. Tak lama Reiko ternyata tiba di depan pintu kamar mandi.

“Hanny-ssi, mau kubantu?”tanyanya dari balik pintu.

“Tidak usah, Reiko-ssi. Aku ingin berusaha sendiri” jawabku.

“Oke, kutunggu disini,ya”katanya dari depan pintu. Aku pun selesai mandi. Setelah memakai pakaian yang diberikan Reiko-ssi, barulah aku keluar kamar mandi.

“Hanny-ssi, ayo kubantu kedapur.Yesung oppa menunggu disana”. Aku pun berjalan dengan bantuan Reiko-ssi. Di dapur kulihat Yesung-ssi sedang duduk menikmati  teh di meja dapur sambil makan kue kering. Di depannya sudah tersedia segelas jus. Saat mata kami bertemu dia lansung berjalan menemuiku. Kemudian mengambil alih tangan Reiko-ssi yang membantuku berjalan menuju dapur. Kemudian mendudukkanku kekursi , sebelum dia kembali duduk di tempatnya semula(dihadapanku).

“Minum,”ucapnya sambil menunjuk gelas dihadapanku. Melihat pandanganku yang berkabut, Yesung-ssi kembali mendekatiku.

“Ada apa Hanny-ssi?minumlah. Aku tahu kalau kau keberatan meminumnya. Tapi kalau kau menolak, tubuhmu akan kembali melemah. Aku sangat mengkhawatirkanmu”bisiknya di telingaku.

“Apalagi selama tiga hari ini aku akan meninggalkanmu. Karena Super Junior akan konser ke Jepang. Kumohon Hanny-ssi, minumlah”pintanya lembut kepadaku.

. Kutatap wajahnya.(benarkah ini semua karena dia sangat menyayangiku). Yang kudapati dari sorot mata dan raut wajah dan isi kepalanya hanyalah kekhawatirannya kepadaku. Dengan enggan kuambil gelas jus yang sudah disiapkannya. Seperti biasa begitu minuman itu menyentuh bibirku, aku lansung menghabiskannya. Yesung-ssi tersenyum manis melihatku menghabiskan jusku. Kurasakan tubuhku menjadi lebih segar.(berapa banyak darah yang dia berikan hari ini?). karena seakan tubuhku ini tidak pernah merasa lemas. Kucari bekas luka di tubuhnya. Barulah kulihat salah satu jarinya terlilit band aid. Menyadari aku melihat jemarinya yang terluka, Yesung-ssi menyembunyikan jemarinya itu kebawah meja. Hal itu membuatku sedih.(Yesung-ssi tolong jangan menyakiti diri sendiri sepeti itu).

“Nanti siang, aku akan akan berangkat. Sabar, ya. Tolong turuti apa yang dikatakan oleh Reiko dan Arya noona. Banyak-banyaklah beristirahat. Aku akan sering-sering menelponmu.”ujarnya menyerahkan sebuah ponsel kepadaku.

“Sekarang aku pulang dulu. Jaga dirimu.”ucapnya bangkit dari tempat duduknya. Saat melewatiku, dikecupnya pipiku.(mwo??maksudmu apa Yesung-ssi). Lalu kusadari aku tidak bisa lagi mendengar pikirannya.(ada apa lagi ini). Dari pintu lift kulihat dia melambaikan tangannya. Begitu pintu lift menutup dan menghilangkan sosoknya dari hadapanku, rasanya hatiku retak.

Selama tiga hari tanpa Yesung-ssi, membuatku sadar betapa aku merindukannya. Arya eoni sekarang sering memintaku memasukkan laporan keuangan kedalam laptopnya. Karena pekerjaanku hanya itu aku bisa mengerjakannya di tempat tidur. Selain itu pekerjaan itu menyibukkanku. Walau pun dalam bawah sadarku, Yesung-ssi selalu menghantuiku. Arya eoni menyebutkan Yesung-ssi akan pulang dari Jepang hari ini. Walau tubuhku semakin melemah, hatiku bersemangat membayangkan Yesung-ssi akan datang. (dia sudah berjanji kepadaku untuk menemuiku setelah sampai di Seoul).

Namun hingga malam menjelang, Yesung-ssi belum kelihatan juga. Aku kecewa merasa Yesung-ssi melupakan janjinya kepadaku. Tengah malam aku tebangun karena haus. Tanganku menggapai gelas minuman yang kuletakkan disamping tempt tidur. Kuhabiskan air di gelas itu. Tiba-tiba tubuhku menjadi segar (pasti Yesung-ssi telah datang). Kuedarkan kan pandanganku keseliling kamar walau otakku mengatakan bahwa Yesung-ssi telah kembali ke Dormnya. Tapi mataku menangkap sosok yang tertidur di sampingku. Kuamati Yesung-ssi dalam tidurnya yang tenang (dia pastikelelahan dari bandara langsung menemuiku disini). Kusibakkan rambutnya yang menghalangi pandanganku kewajahnya. Kurebahkan kembali tubuhku meneruskan tidurku yang terganggu tadi.

 

Yesung POV

Aku tersadar saat Hanny-ssi terbangun untuk minum (untung saja aku ingat memberikan darahku disitu). Kulihat dia mencariku kesekeliling kamar. Saat dia menemukanku terbaring disisinya, dia tersenyum samar. Setelah itu dia menyingkirkan rambut yang menghalangi mataku(aku segera memejamkan mata). Lalu dia kembali merebahkan tubuhnya dan kembali tertidur. Saat aku tiba di apartemen noona, Reiko menyuruhku segera kekamar Hanny-ssi. Tapi kulihat dia sudah tertidur. Ketenangan kamarnya membuatku berfikir untuk beristirahat sejenak disisinya. Hanya saja hingga saat ini aku belum bisa meninggalkannya. Selama di Jepang, pikiranku sering terpecah. Hingga para member sedikit kesal denganku. Leeteuk hyung memintaku bersikap lebih baik. Leeteuk hyung memintaku agar menelpon Hanny-ssi lebih sering. Terutama sebelum kami perform (seperti yang dilakukannya dengan Arya noona). Tapi aku tidak mau mengganggu Hanny-ssi. Aku berusaha keras memisahkan perasaan dengan pekerjaanku.(untunglah sambutan Elf Jepang sangat baik . kalau tidak aku pasti akan di hukum oleh hyung). Perlahan mataku menjadi berat kembali. Sebelum aku kehilangan kesadaran, terfikir olehku kalau aku sudah jatuh cinta kepada Hanny-ssi.

 

Hanny POV

. Pikiran Yesung-ssi terdengar lagi. Tanpa sadar aku tersenyum mendengarnya.(Yesung-ssi aku juga mencintaimu). Tapi aku masih belum bisa menerima cinta Yesung-ssi. Aku tidak tahu bagaimana aku ini nantinya. Aku takut aku akan berubah menjadi vampire yang sebenarnya. Kemudian menyerang dan membunuhnya. Air mataku mengalir dalam diam. Aku harus pergi Yesung-ssi. Menjauh darimu, mencari kematianku sendiri.

Pagi hari aku merasakan kenyamanan, yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Aku merasa berada di dalam selimut hidup(????) tersentak aku membuka mata (ada apa ini!!). Aku terbangun didalam pelukan Yesung-ssi. Entah mengapa, antara tengah malam tadi hingga pagi ini Yesung-ssi dan aku saling mendekat.(apakah kami berdua mencari panas tubuh lain atau karena hati kami saling memanggil, aku tidak tahu). Kuamati wajahnya(memanfaatkan keberuntunganku saat ini yang sangat dekat dengannya). Mata tajamnya yang saat ini tersembunyi, hidungnya yang bagus, bibirnya yang mampu menyihirku dengan suara emasnya. Lalu pandanganku menuruni bahunya yang bidang.

“Selamat pagi Hanny-ssi” suaranya sedikit parau menyapaku.(y). Kembali pandanganku menatap wajahnya. Mataya masih setengah tertutup. Dia memelukku semakin erat, dan mencium puncak kepalaku. Terdengar desahannya. Seakan dia lega aku ada bersamanya.. Keningku berkerut mendengar pikirannya. Dengan gemas aku mencubit pipinya dengan keras.(kalau bukan aku, siapa yang dalam pelukanmu ini Yesung-ssi). Dia mengaduh dan melepaskan pelukannya. Aku segera bangkit dan menuju kamar mandi.

 

Yesung POV

“Aduh!!” teriakku melepaskan Hanny-ssi dari pelukanku.(dia pasti mendengarkan pikirank lagi). Hanny-ssi langsung pergi keluar kamar. Tapi baru setengah perjalanan, dia ambruk. Kukejar dia keluar kamar.

“Untuk apa kau kemari Yesung-ssi”tanyanya berurai air mata.

“Hanny-ssi, apa itu harus kau tanyakan lagi?”ujarku membantunya berdiri.

“Jadi kenapa kau merasa bermimpi saat memelukku”tanyanya lagi.

“Karena aku masih belum bisa percaya, kalau kau benar-benar berada dalam pelukanku”jawabku tersenyum. Wajahnya memerah mendengar jawabanku.

“Kau mau kekamar mandi?” tanyaku. Kulihat dia menganggukkan kepala. Jadi kubantu dia masuk kekamar mandi. Lalu aku ingat kalau Reiko dan Arya noona tidak ada di apartemen. Karena mereka menginap di Dorm.(kami semua, kecuali Eunhyuk dan Leeteuk hyung melarikan diri saat tahu keduanya ingin tidur di Dorm tadi malam. Kyuhyun ke apartemen Ahra, aku keapartemen noona, sementara yang lainnya ke apartemen Siwon). Kutelpon Reiko apakah dia bisa kemari sebentar membantu Hanny-ssi. Tapi yang menjawab telpon itu adalah si monyet yang sedang mengigau.(Ahhh, pusing kepalaku)

“Yesung-ssi, tidak apa-apa. Nanti kalau sudah selesai akan kupanggil.”ucapnya. (dia mendengar pikiranku lagi)

“Tentu saja Yesung-ssi.”ucapnya yang kemudian menutup pintu kamar mandi sebelum aku berkata apapun. Aku lalu kedapur menyiapkan sarapan.(cereal, susu, jus dan kopi).

 

Hanny POV

Semalam eoni dan Riko sempat menatakan kalau mereka akan menginap dirumah teman mereka. Ternyata mereka menginap di Dorm. Aku menggelengkan kapala sambil melepaskan semua pakaianku. Segera aku menyelesaikan mandiku secepatnya.(oops, aku lupa membawa baju ganti). Kulilitkan sehelai handuk ketubuhku. Perlahan kususuri dinding kembali kekamarku. Secepatnya aku memakai pakaianku.

“Hanny-ssi, kau sudah selesai mandi?”kudengar suara Yesung-ssi dari luar kamar.

“Ne, sebentar lagi. Aku selesai”jawabku. Kubuka pintu kamarku dan menemukan Yesung-ssi yang tersenyum kepadaku.

“Ayo, kita sarapan” ujarnya. Tapi bukannya menuntunku kedapur, dia malah lansung menggendongku.

“Tolong turunkan aku, Yesung-ssi”seruku memukul dadanya.

“Kalau begini lebih cepat kita sampai kedapur” katanya sambil tersenyum kepadaku. Sampai di dapur, kulihat telah tersedia segelas jus, sekotak cereal, sekarton susu, dan secangkir kopi diatas meja. Dia kemudian mendudukkan aku di kursi dapur.

“Kau mau sarapan apa? Kalau kau tidak suka cereal, biar kumasakkan sesuatu untukmu” ujarnya sambil mencari wajan di lemari dapur.

“Tidak usah, aku akan makan cereal saja”ujarku sambil menuangkan cereal dan susu kadalam mangkuk di hadapanku.

“Oke, tapi sepertinya aku akan tetap memasak. Karena aku perlu tenaga ekstra untuk membangunkan si Eunhyuk dari kamar.”ujarnya sambil menyalakan kompor. Pertama dia memecahkan 8 butir telur. Dan mengaduknya di atas wajan sambil memberikan garam dan lada. Setelah telur selesai di goreng, giliran bacoon yang di gorengnya. Setumpuk bacoon di tuangnya kedalam wajan. Sementara  roti 4 tangkap di masukkannya ke toaster. Setelah bacoon dan roti selesai barulah dia membagi telur, bacoon dan roti, kedua buah piring.

“Nih, makan. Aku buatnya kebanyakan” ujarnya sambil melahap hidangan sarapannya.

“Yesung-ssi, aku tidak bisa memakan semuanya ini. Aku tidak bisa makan banyak”ujarku sambil mendorong piring kehadapannya.

“Aku tidak mau yang itu(tolaknya)yang ini saja untukku”katanya sambil menarik mangkuk cerealku dan langsung menghabiskannya. Melihatku terpaku, dia tersenyum seraya berkata

“Hanny-ssi, lekas makan sebelum dingin dan keras.” Lalu menyuapiku makan telur dan bacoon. Dibawah tatapannya kubuka mulutku untuk menerima suapannya. Selesai sarapan, Yesung-ssi kembali menggendongku. Kali ini dia mendudukkanku kesofa didepan televisi. Yesung-ssi duduk disebelahku. Kami tidak sekalipun berbicara. Hanya diam memperhatikan siaran televisi. Perlahan mataku memberat.

 

Yesung POV

Kurasakan kepala Hanny-ssi bersandar kebahuku. Dia sudah tertidur. Perlahan-lahan aku merebahkan dia kesofa. Sementara aku duduk di lantai dekat kakinya. Tiba-tiba rambut tengkukku dimain-mainkan olehnya. Tapi saat kulihat dia masih tertidur lelap. Bulu kudukku meremang, merasakan dia memainkan rambut yengkukku.(Hanny-ssi, rambut tengkukku adalah kelemahanku). Tapi kutahankan. Karena aku tidak mau dia sampai terbangun.

“Yesung hyung, kau dimana?”suaraKyuhyun, Ryeowook dan Sungmin terdengar dari pintu lift yang terbuka. Hanny-ssi terbangun dan melepaskan rambutku.

“Oh, kalian disini rupanya”ucap Kangin saat menemukan kami berdua di sofa didepan televisi. Satu persatu,donsaengku yang bandel-bandel itu duduk mengitari kami.(ternyata ada Heechul hyung juga).

“Hanny-ssi,kau selama ini selalu bersembunyi dari kami. Hingga kita belum bisa berkenalan dengan benar. Aku Kangin, Sungmin, Kyuhyun, Siwon, Donghae, Shindong, Ryeowook dan Heechul hyung.”Kangin meunjukkan satu persatu member Super Junior.

“Kami sangat mengkhawatirkanmu, tahu?”ujar Ryeowook.

“Ne, terutama Yesung. Sampai-sampai dia hampir dihukum Leeteuk karena dia tidak bisa konsentrasi sewaktu gladi di Jepang.”seru Chulie hyung yang duduk diseberang sofa.

“Sebenarnya kau sakit apa, Hanny-ssi?”tanyanya lagi. Wajah Hanny-ssi  menjadi pucat.

“Hyung, Hanny-ssi ini penderita anemia berat” ujarku.

“Oh, makanya kau selalu pucat dan lemah”ujar Sungmin yang duduk disisiku.

“Yesung hyung kenapa tidak kau beri darahmu saja. Biar Hanny-ssi cepat sehat dan segar.”ujar kyuhyun yang tiba-tiba sadar dari PSPnya di sebelah Chulie hyung.

“Aish!! Kau ini”ujar Kangin melemparkan bantal kewajah Kyuhyun.

“YA!!”teriaknya karena kalah dalam gamenya. Aku hanya diam melihat semuanya. Hanny-ssi tidak bersuara sama sekali. Tiba-tiba

“Kyu, kalau kukatakan aku ini seorang vampir perempuan, kau percaya atau tidak?”tanya Hanny-ssi menatap Kyuhyun yang sedang bergulat dengan Kangin. Keduanya langsung berhenti.

“Ehm, memangnya kau minum darah?”tanya Kyu dengan wajah evilnya.

“aku-kan bertanya padamu, Kyu.”sahut Hanny-ssi.

“Kalau dilihat dari pucatnya wajahmu, kecantikanmu juga, lalu ada aura misterius yang melingkupimu,….., aku terpaksa percaya”ujar Kyu, yang langsung mendapat serangan bantal dari segala penjuru.

“YA,HYUNG”serunya. Tapi Kyu tidak berani membalas kami.

“Kalu begitu boleh tidak kuminta darahmu Kyu?”tanya Hanny-ssi yang menyeringai dengan meyeramkan.

“ANDWE!!!!!!!!”serunya langsung kabur keruang tari dan mengunci diri disana. Hanny-ssi tertawa melihat kelakuan Kyu yang melarikan diri seperti dikejar setan (padahal sendirinya setan *author langsung di timpuki sparkyu pake sendal) kulihat wajah yang lain pucat juga.

“Kalian percaya dengan omongan Hanny-ssi”aku tertawa terbahak-bahak.

“YA, Hanny-ssi, kau menyeramkan sekali tadi.”seru Ryeowook yang bersembunyi di belakang Kangin. Melihat wajah Ryeowook kami berdua tertawa kembali.

“Kenapa kalian tertawa sekeras itu?”Zhoumi dan Henry baru memasuki apartemen dengan membawa beberapa bungkusan.

“Hanny-ssi, ini Zhoumi dan Henry. Mereka anggota sub grup dari Super Junior”ujarku kepada keduanya yang melambaikan tangan.

“Ini bungkusan-bungkusan apa?”tanya Kangin

“Kangin hyung, Arya noona meminta kami berbelanja pakaian untuk Hanny-ssi. Juga bahan makanan untuk kita”jawab Henry. Sambil meletakan beberapa bungkusan dia atas meja. Shindong membuka salah satu bungkusan.

“Ini bukan makanan”serunya sambil memngeluarkan sebuah kaus.

“Shindong hyung, bahan makanan bukan makanan. jadi kita harus masak dulu”seru Ryeowook dari dapur.

“Yesung-ssi, bantu aku kedapur. Aku ingin membantu Ryeowook memasak.” Ujar hanny-ssi. Belum lagi aku bergerak bangkit, Kangin langsung menggendong Hanny-ssi dan membawanya kedapur.

“Hanny-ssi, kau ringan sekali.”terdengar seruan Kangin. Hanny-ssi hanya tersenyum. Kususul mereka.

“Ryeowook-ssi, boleh tidak aku memanggilmu Wookie?”tanya Hanny-ssi sambil mejangkau pisau dan alas untuk memotong.

“Boleh,kalau kau mau kupanggil Hanny. Eh,.., berapa umurmu?”tanya Ryeowook.

“Umurku 1330 tahun”jawab Hanny-ssi dengan tersenyum jahil.

“Mwo?, ah, bilang saja umurmu 30 tahun. Jadi kau akan kupanggil noona saja”ujar Ryeowook melanjutkan pekerjaannya.

“Aww!!” kulihat jari Hannny-ssi berdarah. Tanpa sadar kuhisap darah nya sebelum Ryeowook datang membawa band aid.Wajah Hanny-ssi memucat sebelum memerah kembali.

“Sudah. Tidak apa-apa “ ucapku duduk kembali disebelahnya. Kemudian kuteruskan pekerjaannya memotong sayuran. Tiba-tiba dia pingsan. Kucampakkan pekerjaanku, dan langsung membawanya kekamar. Member lain kusuruh tunggu saja di ruang tengah.

Sejak aku tahu Hanny-ssi membutuhkan darahku setiap hari, aku jadi sering mengantungi gunting atau pisau lipat juga band aid. Takut kejadian seperti ini terjadi. Setelah kututup pintu kamar dan kukunci, kuberanikan diri untuk melukai tanganku. Dengan menahan nafas kutorehkan luka dijari telunjukku. Kutuangkan darahku yang mengucur kemulutnya. Dapat kulihat dia menelan darahku. . Segera kuhentikan darah dari telunjukku. Dan kujauhkan jariku dari bibirnya. Setelah jariku sudah terlilit band aid, barulah aku menatapnya yang sedang menangis.

“Hanny-ssi, jangn menangis. Kumohon. Aku tahu kau tidak suka. Kalau kau membenciku karena itu, kuterima.”ujarku sambil memeluknya. Kutangkup wajah cantiknya.

“Baca pikiranku” ucapku sedikit keras.

“Aku tidak bisa membaca pikiranmu saat ini.”bisiknya

“Maka dengarkan dengan benar. Karena aku tidak tahu apakah aku akan mengatakannya kembali nanti”bisikku. Hanny-ssi menganggukkan kepalanya.

“Hanny-ssi, sarangheo.”bisikku perlahan. Kurasakan wajahku memerah hingga ketelingaku juga. . Dipeluknya aku hingga wajahnya terbenam didadaku. Terdengar isakannya halus.

“Jagi-ya, jangan sembunyi” ucapku tersenyum sambil menengadahkan wajahnya cantiknya yang berurai air mata.pikirannya terdengar. Tersenyum aku mendengar pengakuan pikirannya.

“Mulai sekarang kau harus memanggilku dengan oppa. Dan tidak boleh memanggil yang lain dengan sebutan oppa. Kecuali kepada Heecul hyung dan Leeteuk hyung.”ucapku sebelum menciumnya.

 

Hanny POV

Ciuman Jong Woon oppa yang lembut, membekas dalam ingatanku. Hingga terbawa mimpi. Walau oppa sudah kembali ke Dorm. Begitu juga Reiko-ssi dan Arya eoni telah kembali ke apartemen. RING! RING! RING! Kulihat ponnselku. =OPPA=

“Youboseo, oppa”

“Jagi-ya, kau sudah mau tidur?”

“Ne, oppa”

“Mimpikan aku.ya.”

“Tidak mau. Aku tidak mau memimpikan playboy seperti oppa”

“Ya, jagi-ya. Aku bukan playboy. Kau boleh bertanya pada Arya noona. Aku belum pernah pacaran dengan siapapun semenjak aku menjadi traine di SM. Jadi mimpikan aku,ya. Seperti aku memimpikanmu setiap malam sejak kita bertemu.”

“Baik,oppa”

“Saranngheo, Hanny”

“Nado sarangheo, oppa”

Aku tersenyum mendengar suaranya yang merdu dan manja (aku baru tahu kalau oppa bisa manja seperti itu). Mataku sudah berat. Akupun memejamkan mataku.

Hari demi hari kujalani dengan perasaan bahagia. Tapi aku juga merasakan rasa takut yang besar.  Bahagia karena menjadi yeocingnya Jong Woon oppa. Takut karena mungkin suatu saat aku berubah menjadi vampir yang sesungguhnya.

Aku menjalani  hari-hariku dengan tubuh lumayan sehat. Apalagi sejak Yesung oppa tanpa sengaja menghisap darahku dan kembali memberikan darahnya kepadaku saat aku pingsan. Sepertinya kebutuhan tubuhku menjadi sedikit seimbang. Karena selama ini, makanan apapun yang kumakan seperti ditolak oleh tubuhku. Tapi sejak saat itu sepertinya semua nutrisi dari makanan yang kumakan dapat terserap.

Arya eoni belakangan ini pernah meminta darahku untuk dia periksa. Kuijinkan. Tapi saat eoni mengambil darahku, aku kembali pingsan. Hingga Jong Woon oppa datang dan kembali memberikan darahnya kepadaku. Hasil dari pemeriksaan eoni, aku belum juga mengetahuinya. Eoni, terlihat semakin sering mengurung diri di kamar yang dibuatnya menjadi lab.(eoni, apa pekerjaanmu. Yang kutahu kau adalah konsultan keamanan. Tapi kau menganalisis darahku juga. Apakah ada kaitannya dengan pekerjaanmu). Eoni yang biasanya modis, sekarang berubah menjadi gadis kutu buku. Dengan kacamata dan segala macam pakaian yang biasanya membuatnya menjerit.

 

Yesung POV

Hari demi hari kami jalani dengan bahagia. Walau rasa takut juga terus membayangi. Aku terus menghawatirkan kondisi Hanny. Walau sekarang ini kondisinya lebih baik jika dibandiangkan dengan beberapa minggu yang lalu.(tak terasa sudah satu bulan sejak aku bertemu dengan Hanny). Hari ini tepat satu minggu Hanny menjadi yeocingku. Aku ingin memberikannya hadiah. Aku harus singgah dulu ketoko perhiasan. Kupilihkan untuknya sebuah kalung berbandul batu safir berbentuk hati. Birlah sedikit mahal, asalkan Hanny senang. Kubawa kalung safir itu pulang.

 

Arya POV

Beberapa hari ini aku meneliti darah Hanny. Kuamati ada yang berbeda. Tapi aku belum mengetahui apa itu. Akan kulihat lagi apakah bentuknya, aktivitasnya atau apa.(aku sudah tidak betah dengan pakaian yang ini. Tapi,pakaian inilah yang nyaman saat ini)

“Sakura, kau dimana?”terdengar suara oppa di depan pintu. Segera kudatangi mahluk tampan yang sangat kucintai itu.

“Aku disini oppa”jawabku sambil membuka pintu lab.

“Omo-na, jagi-ya. Kenapa kau berpakaian seperti ini. Bukankah kita akan pergi makan malam?”tanyanya sambil memelukku.(oppa,harum tubuhmu selalu manghantuiku).

“Oppa, kita tidak usah makan di luar, ya. Aku lelah. Aku akan masak saja untuk oppa”aku mengeratkan pelukanku(tak puas-puasnya rasanya memeluk dirimu seperti ini)

“Kenapa, jagi. Kau masih meneliti darah Hanny?”tanya sambil menumpangkan dagunya di puncak kepalaku. Aku mengangguk membenarkannya.

“Kalau begitu, biar aku yang masak”senyum tersungging di bibirnya.(oppa, aku jadi ingin menggigit pipimu)

“Oppa, aku tidak mau makan ramen”lalu aku melepaskan pelukannya dan berjalan menuju dapur. Baru setengah jalan, oppa langsung memanggulku.

“OPPA!!!!”jeritku

“Ini pelajaran, agar kau tidak menyepelekanku lagi”ujarnya mendudukkanku di kursi dapur.

“Oppa, kau bantu saja aku masak.”ujarku sambil berdiri dan memeluknya dari belakang.

“Aku butuh tenaga lebih agar segera menyelasaikan penelitianku”ucapku sambil menyelinap diantara tubuhnya dengan lemari dapur saat dia mengambil pan untuk memasak.

“Kau ini, selalu membuat konsentrasiku buyar”ujarnya meletakkan pan kembali dan kemudian memelukku dengan erat. Setelah mengecup hidungku, oppa duduk di kursi dapur mengamatiku memasak.

 

Leeteuk POV

Aku senang meng amatinya memasak. Dia bergerak didapur yang lumayan luas itu dengan indah. Seperti menari saja. Dia senang sekali saat Hanny akan tinggal disini. Mempersiapkan kamar, membelikannya pakaian dan memberikan pekerjaan kepada Hanny. Dia seperti membangun keluarganya sendiri sebelum membangun keluarga denganku.( sabarlah yeoja cantik, tidak akan lama lagi kau akan memiliki keluarga sendiri denganku).

“Nah, oppa”menyodorkan sepiring pasta kepadaku.

“Jagi-ya, ini terlalu banyak untukku”ujarku. Karena porsi pasta itu terlalu besar.

“Oppa, kita makan berdua saja. Tapi aku sedang malas menyuap makanannya. Jadi oppa saja yang menyuapkannya untukku.ya”ujarnya sambil duduk di sampingku.(dia selalu membuatku gemas. Kemanjaannya saat bersamaku, dan kemampuannya untuk selalu memanjakanku)

“Oppa, mana pastanya”ujarnya dengan manja. Kusuapkan pasta kebibirnya yang terbuka. Dapat kulihat dia sangat lelah. Hingga untuk makan pun dia tidak sanggup lagi. Direbahkannya kepalanya ke meja dapur. Tak lama dia tertidur.(ah…., yeoja satu ini). Kuletakkan kembali, piring pasta diatas meja dapur. Kemudian ku gendong yeoja cantik yang kucintai ini kedalam kamar. Kutidurkan dia dengan lembut. Saat aku akan keluar kamarnya,

“Oppa, tidurlah disini. Tolong peluk aku”pintanya lirih. Aku pun kembali dan merebahkan diri disisinya. Tubuh mungilnya langsung mencari tempat yang nyaman disisiku. Imutnya dia, begitu menyentuh dan memelukku, dia langsung menghela nafas lega.(selalu seperti itu). Dengan senyum tersungging dibibir, kupeluk dia dan aku pun tertidur.

 

Yesung POV

Arya noona dan Leeteuk hyung tidak menyadari kehadiranku di apartemen noona. Kulihat keakraban mereka. Kesan tertekan yang kulihat pada noona sebelum dia berpacaran dan bertunangan dengan hyung, sudah hilang. Hyung juga sudah jauh lebih tenang dan santai. Semua itu membuatku iri. Kuamati  keduanya dari depan pintu lift. Melihat noona memasak, lalu disuapi oleh hyung, lalu saat noona tertidur dimeja dapur, Leeteuk hyung menggendong noona dengan lembut kekamarnya. Dan tidak keluar lagi dari sana.(hyung pasti sudah tidur di sisi noona).

Kulihat keduanya di kamar noona yang tebuka. Sudah tertidur dengan damai dan saling berpelukan. Kututup pintu kamar noona tanpa suara. Lalu aku menuju kamar Hanny. Kudapati dia sedang mengerjakan laporan keuangan noona diatas tempat tidurnya. Kuamati dia hingga dia menyadari aku berada di sana mengamatinya. Tersenyum manis dia melihatku bersandar di depan pintu.

“Oppa, kau mengagetkanku”ucapnya lembut.(yeoja manis ini selalu membuat jantungku berdetak kencang). Senyumnya semaakin lebar.(dia pasti sedang mendengar pikiranku lagi).

“Oppa, tanpa membaca pikiranmu pun aku bisa merasakan detak jantungmu dari jarak segini.”ujarnya. (Hanny, kau itu menggemaskan) kudekati dia. Lalu duduk di hadapannya.senyumku mengembang mendengar pikirannya.(aku hanya ingin menciummu, Hanny) matanya membulat mendengar pikiranku. Secepat kilat aku mencium bibirnya yang selalu merah jambu itu.(kita bicara seperti ini saja. Noona dan hyung sedang tidur. jadi aku tidak mau mengganggu mereka).kulihat anggukannya..(aku ingin mneyerahkan hadiah untukmu). Kukeluarkan kalung yang kubeli tadi..(bukalah). Perlahan dibukanya kotak perhiasan yang kuberikan.saat kembali menatapku, wajahnya sudah berurai air mata.(kenapa jagi-ya? Jangan menangis. Aku hanya ingin membahagiakanmu bukan membuatmu menangis) Sambil memakaikan kalung pemberianku. Setelah itu kujilat air matanya.. Dipeluknya aku seeratnya.(Hanny ,jagi. Hari ini tepat seminggu kita berhubungan. Jadi aku memberimu hadiah ini). Diangkatnya kepalanya dari dadaku. Dia lalu menciumku dengan cepat. Kubalas ciumannya.(OMO, Hanny. Kau menguji ketahananku dengan ujian yang berat). di jauhkannya wajahnya yang merah dari jangkauanku.(ne, sangat berat) kubelai wajahnya..(oke. Tapi kau perlu berganti pakaian. Kutinggal dulu tidak apa-apa?). dia mengelengkan kepalanya. Aku pun keluar dari kamarnya. Beberapa saat kemudian kembali aku menemuinya. Lalu kubantu dia turun dari tempat tidur. Dan dengan perlahan kami berdua berjalan menuju lift.

 

Donghae POV

Bek pintu Dorm berbunyi. Ternyata mereka adalah Yesung  hyung dan Hanny.

“Hai, Hanny noona. Kenapa kau meninggalkan peti matimu?”suara Kyuhyun terdengar saat kubuka pintu Dorm.

“Uuntuk mencari korban yang masih segar.”jawab Hanny dengan jahil.

“Sepertinya kau termasuk kategori itu, Kyu”ucapnya lagi.

“YA NOONA, darahku tidak enak. Nanti kau mabuk”seru Kyu sambil beranjak menjauh dari Hanny. Hanny tertawa melihat reaksi Kyu yangn melarikan diri darinya.

“Eoni dan leeteuk oppa, sedang tidur di apartemen. Jadi kami tidak mau mengganggu mereka. Selain itu aku sudah bosan berada disana terus.”ucapnya sambil tersenyum. Tiba-tiba Yesung hyung berdiri dan pergi ke dapur. Saat dia kembali dia membawa segelas air dan menyerahkannya kepada Hanny.(MWO?? Apa yang terjadi). Sementara Hanny yang saat itu sedang duduk membelakangi Yesung hyung,segera berbalik dan menerima minuman. Hanya aku, Zhoumi dan Henry yang memperhatikan kejadian itu. Tanpa sengaja mata kami bertiga bertemu. Kami saling melemparkan pandangan bertanya. Tapi karena sama-sama tidak mengerti, kami bertiga menggelengkan kepala.(apa yang sudah terjadi)

 

Heechul POV

Belakangan ini Hanny, sering berkunjung ke Dorm. Bermain bersama Kyu (akhirnya mereka menjadi akrab. Sejak Kyu mengetahui Hanny seorang gamers juga) dan juga bercanda dengan kami. Tapi hubungannya dengan Yesung, membuat kami semua tidak bisa lebih akrab lagi dengannya.(aku sih, tidak keberatan). Ada sesuatu yang misterius antara keduanya. Mereka seperti saling membaca pikiran.(apa mungkin)

 

Kyuhyun POV

Hanny noona seorang gamers juga. Kami akhirnya sering bermain bersama. Sering kuamati Hanny dan Yesung hyung. Keduanya seperti saling bercerita dan mengobrol dalam diam.(apa bisa???). Walau noona atau Yesung hyung sedang bersama yang lain, mereka sering tiba-tiba saling berpandangan dan saling tersenyum berahasia tercetak diwajah masing-masing. Seperti hari ini. Noona sedang bermain denganku. Sementara Yesung hyung sedang menonton siaran pertandingan bola di televisi bersama Shindong hyung dan Donghae hyung. Tiba Tiba noona tertawa tepat sebelum Yesung hyung mengerang karena tim jagoannya gagal mencetak gol. Atau saat Yesung hyung tiba-tiba nyeletuk

“Kalau sudah bosan jangan terus main”. Sementara noona menjulurkan lidahnya kepada Yesung hyung. Padahal saat itu kami lagi seru-serunya bermain games di laptop masing-masing dan Yesung hyung sedang asik menonton siaran di televisi dan tidak sekali pun hyung melihat kearah noona. Aku tidak bisa mengerti bagaimana kedua orang itu bisa saling mengetahui seperti itu.

 

Arya POV

Penelitianku akan darah Hanny sudah hampir selesai. Akhirnya aku menemukan bahwa darah Yesung membuat darah Hanny menjadi lebih normal. Saat sel darah Yesung di satukan dengan darah Hanny, sel darah keduanya menyatu dan membelah menjad sel darah yang lebih sehat. Dan tidak lagi berubah menjadi sela darah yang seperti vampir itu.

Sel darah Yesung yang selama ini diminum oleh Hanny, membuat tubuhnya memproduksi sel darah yang lebih sehat. Tapi bagaimana bisa aku belum bisa menyimpulkannya. Yang penting saat ini Hanny lebih sehat. Walau masih membutuhkan darah Yesung, tapi dosisnya lebih sedikit. Tidak seperti pertama kali itu. Mengenai sebabnya bisa begitu, nanti saja aku mulai lagi penelitianku. Sekarang aku ingin makan diluar dengan oppa. Kutelpon dulu dia. Sebelum itu aku harus memberi tahu Hanny dan Yesung mengenai hasil penelitianku ini.

 

Hanny POV

Kemarin malam Arya eoni memanggilku dan Jong Woon oppa. Ternyata untuk memberi tahu hasil penelitiannya selama ini. Ternyata darah Jong Woon oppa adalah obat untuk kelainanku. Aku masih tetap harus meminum darahnya. Tapi tidak harus setiap hari lagi.(untunglah). Malam ini kami berdua (aku dan Jong Woon oppa) pergi untuk makan diluar. merayakan hasil dari pemeriksaan Eoni. Oppa membawaku kesebuah retoran yang mewah. Oleh pelayan yang menunggu kami, kami diantar kesebuah ruang makan pribadi. Diterangi lilin ditengah meja (romantis sekali). Sementara lampu diruang itu diredupkan.(oppa,sangat romantis)..(ne oppa). Oppa tersenyum lembut menatapku. Kurasakan hangat merambati leher dan wajahku.. Wajahku semakin merah.(oppa jangan menatapku seperti itu. Aku malu). Dengan senyum semakin lebar dia memalingkan wajahnya. Kami berbicara dalam diam. Semetara kami menikmati sajian makan malam kami.

 

Heechul POV

Malam ini sepi. Leeteuk hyung dan Arya noona pergi makan malam berdua. Begitu juga Yesung dan Hanny. Eunhyuk dan Reiko berada di apartemen Arya noona. Kyuhyun asik dengan laptopnya dikamar. Sungmin, Ryeowook dan Donghae menonton televisi. Kangin dan Shindong belum pulang. Zhoumi dan Henry sudah tidur dari sore tadi. Heebum tidak mau main denganku. Kucoba untuk tidur.  Tapi rasa kantuk belum datang juga. Kucoba ikut menonton televisi dengan Sungmin, Ryeowook dan Donghae. Tapi siarannya tidak ada yang menarik.

“HA……………..H,BOOOOOSAAAAAAAAAAAAN!!!!!!!!!”jeritku sekuat tenaga. Mengagetkan Sungmin, Ryeowook dan Donghae, membangunkan Zhoumi dan Henry serta membuat Kyuhyun menjerit karena kalah dalam gamenya. Setelah itu aku kembali kedalam kamar. Meninggalkan mereka semua. Aku berusaha tidur.

 

Henry POV

Aku terbangun mendengar jeritan Heechul hyung yang sepenuh hati itu.

“Hyung, ada apa dengan Heechul hyung?”tanyaku keluar kamar

“Dia kesepian ditinggal oleh Leeteuk hyung dan Yesung hyung.”ujar Donghae hyung yang meneruskan menonton televisi

“Mereka berdua kemana?”Zhoumi hyung bertanya diantara kuapannya.

“Keduanya pergi makan malam dengan tunangan dan pacarnya”jawab Sungmin hyung.

“kalian setuju tidak jika Heechul hyung kita carikan pacar”ujar Kyuhyun hyung yang ikutan nimbrung dengan kami.

“Mwo??”ucap kami yang lain

“Apa ada yeoja yang mau dengan hyung kita yang aneh itu?”tanya Ryeowook hyung

“Ne…..,kupikir mana ada yeoja yang mau dengan hyung kita yang aneh itu”kami pun menghela nafas berat. Kami pun meneruskan menonton televisi lagi. Tiba-tiba bel pintu Dorm berdering. Aku bangkit membuka pitu. Di depan pintu sudah berdir seorang yeoja yang sangat cantik. (siapa,ya)

”Halo Henry, aku Ahra. Kau lupa,ya denganku”ujar yeoja cantik itu.(ah..,ternyata noonanya Kyuhyun hyung). Kubuka pintu Dorm lebih lebar agar Ahra noona bisa masuk.

“Noona,”seru Kyuhyun hyung dari belakangku. Kemudian dipeluknya Ahra noona. Lalu diangkatnya Noona dari lantai. Kemudian Kyu hyung memutar tubuhnya sekaligus dengan noona yang berada dalam pelukannya. Noona tertawa sambil meminta diturunkan.

“OMO, KYU, kau membuatku pusing”jerit noona.

“ya, turunkan aku”pintanya dengan tawa berderai

“Noona, bogosipho”ujar Kyu hyung yang akhirnya menurunkan noona.

“Cukup, Kyu. Seperti berpuluh tahun saja kita tidak bertemu” ujar Ahra noona sambil tersenyum dan mengacak rambut Kyu hyung yang memeluk noona dengan erat. Aku tersenyum melihat keduanya. Terutama Kyu hyung yang tingkahnya seperti anak-anak.

“Hanya kalian yang berada di Dorm?”tanya noona kepada kami.

“Ani, noona. Heechul hyung sedang tidur dikamarnya.”jawan Sungmin hyung.

“Yang lain?”tanya noona kembali.

“Leeteuk hyung, Yesung hyung dan Eunhyuk , pergi dengan tunangan dan pacar masing-masing. Kangin hyung dan Shindong hyung masih belum pulang.”jawabku

“Pantas sepi”noona menganggukkan kepala.

“Aku kemari karena aku mencari Heechul oppa” ujar noona.

“Untuk apa noona?”tanya Kyuhyun hyung.

“Kau ini mau tahu saja, Kyu”ujar noona mencubit hidung Kyuhyun hyung.

 

Heechul POV

“Ada apa mencariku?”tanyaku dari pintu kamarku.

“Oppa, boleh aku meminta pertolonganmu?”tanya Ahra.

“Masuk”ajakku. Melihat yang lain bersiap mendengarkan pembicaraan kami, sementara Ahra tidak ingin yang lain tahu tentang masalahnya.

“Tunggu, kita bisa bicara diluar saja”(karena mereka pasti mendengarkan dari pintu). Ahra mengangguk. Segera kuambil jaket dan kunci mobilku. Kami segera pergi meninggalkan wajah-wajah ingin tahu dongsaengdeulku itu.

 

Kangin POV

Aku dan Shindong berselisih jalan dengan Heechul hyung yang bersama dengan  Ahra.(mau kemana mereka).

“Annyeong”seru aku dan Shindong

“Annyeong, hyung”seru mereka semua yang ada di Dorm.

“Heechul hyung dan Ahra pergi kemana. Kami tadi berselisih jalan dengan mereka.”tanyaku

“Tadi memang Ahra noona memang datang. Dan dia berkata ada perlu dengan Heechul hyung. Kemudian mereka berdua pergi begitu saja.”jawab Henry

“Ahra tidak memberi tahu kalian sama sekali?”tanya Shindong. Semuanya menggeleng.

 

Hanny POV

Selagi kami berdua sedang makan malam, hantu masa laluku mendatangiku tanpa peringatan.

“Hai, Kim Hanny. Kemana saja kau selama ini. Sudah dua bulan kau menghilang”seru sebuah suara yang akan selalu ku ingat dan sangatku benci .(dia bibiku). Tangan oppa segera meraihku.

“Ah…..,siapa namja tampan ini” oppa langsung berdiri dan memperkenalkan diri.

“Namaku Kim Jong Woon”dan segera menghampiriku. Lalu memeluk pingganku. Tanpa menyodorkan tangannya kepada bibi Lexie

“Aku Kim Lexie”ucapnya sambil mengedipkan mata kepada oppa. Kepala pelayan dan manager restoran mendatangi kami.

“Tuan Kim, maafkan kami”ucap mereka berdua. Lalu keamanan restoran menyusul kedua orang itu memasuki ruang makan pribadi kami.

“Bawa dia” seru manager restoran kepada keamanan untuk membawa bibiku.

“Ayo kita pulang jagi-ya”oppa memegang tanganku. Tubuhku membeku aku masih belum bisa mengerakkan tubuhku.

“Kalian keluar. Bawa mobilku kepintu belakang”ucapnya. Kepala pelayan dan manager restoran mengangguk dan langsung menghilang. oppa memegang dan menengadahkan wajahku kepadanya.. air mataku mengalir deras tanpa dapat kutahan oppa mengecup bibirku dan memelukku erat.(oppa terima kasih. Karena selalu memberikan kekuatan kepadaku)oppa hanya tersenyum.

“ayo, kita pulang”ujarnya lembut. Kuanggukkan kepalaku. Beriringan kami berdua keluar dari pintu belakang restoran. Oppa kemudian menelpon Arya eoni mengenai kejadian yang kami alami. Eoni menyuruh kami pergi menuju vilanya. Disana Arya eoni dan Leeteuk oppa sudah menunggu kami.

“Cepat masuk”seru eoni. Gerbang vila di tutup dengan cepat dan tampak beberapa orang berjaga. Didalam vila, Jong Woon oppa, Leeteuk oppa Arya eoni dan aku duduk di kedua sofa yang ada di ruang tengah vila.

“Kim Lexie adalah orang yang berbahaya”ujar eoni

“Hanny, bagaimana ceritanya dia menjadi bibimu? Karena setahuku Kim Lexie adalah orang yang tidak mau bersosialisasi. Kalau pun dia berhubungan dengan keluarganya, itu hanyalah kepada ibu dan ayahnya”ujar Arya eoni kepadaku.

“Eoni, bibi Lexie adalah pemeliharaku sejak kecil. Dia sama mengerikannya dengan ayahku. Keduanya adalah sepasang kekasih. Keduanya membuat percobaan yang membuat aku seperti ini”kurasakan tubuh oppa tersentak. Tapi oppa mengetatkan pelukannya. Sedari tadi oppa tidak mau melepau.

“Jangan oppa”seruku langsung memeluknya

“Hanny, sejak ayahmu meninggal Lexie kemana?”tanya eoni

“Aku tidak tahu, eoni. Saat itu aku ditinggalnya sendirian”jawabku. Eoni terlihat berfikir

“Aku sepertinya harus memberi tahu beberapa orang”ujar eoni sambil mengeluarkan ponselnya. Kemudian dia berbicara dalam beberapa bahasa. Setelah selesai;

“Yesung, kau pulang denganku. Mobilmu akan dibawa oleh oppa. Hanny, sementara kau disini tinggal dulu. Aku meminta kalian berdua jangan saling berhubungan dulu. Nanti aku dan Reiko akan kembali kesini. Yesung, sekarang berikan darahmu kepadanya”ujar Arya eoni. Jong Woon oppa segera kedapur, tak lama kemudian dia membawa segelas jus.

“Minumlah”perintah eoni.

“Itu  dosis untuk beberapa hari”ucap oppa. Kulihat jemarinya kembali memakai band aid setelah seminggu ini tidak.. Segera kupeluk dia(oppa, aku pasti sekarat karena merindukanmu)

“Kalian masih bisa menitipkan pesan kepadaku”ujar eoni tersenyum lembut.

“Dongsaeng, ini hanya sementara saja. Bersabarlah”eoni memelukku erat sesaat sebelum mereka kembali keDorm.

 

Arya POV

Seminggu ini sudah terjadi beberapa kali serangan kevila. Belum lagi ada klien yang memintaku menyelidiki tunangan anaknya. Mr Lee Min Hae adalah seorang pengusaha besar. Dia memiliki banyak peruasahaan. Saingan bisnisnya sepertinya ingin menekan perusahaannya. Ada ancaman terhadap keluarganya. Terutama kepada anak perempuan satu-satunya.  Yeoja ini bernama Lee Yoona atau Angela. Tapi aku sendiri belum pernah bertemu dengannya.(oke, satu-satu akan kuselesaikan. Semangat Arya).  

Kim Lexie ini adalah seorang ilmuan gila yang diburu oleh pembunuh bayaran dari seluruh negara didunia. Beberapa tahun kemarin berita mengenainya tidak terdengar.  Ternyata dia bersama seorang ilmuan gila lainnya membuat Hanny. Sudah kukabari beberapa temanku. Mereka sudah berada di Seoul untuk berburu Lexie. Mari kita lihat kepintaran dan kemampuan Lexie yang ilmuan itu dengan 10 pemburu naga. Para pembunuh bayaran yang yang di tugaskan oleh negara-negara di dunia ini untuk memburunya. Aku bersama Alex, Dimitri, Meiko, Ling-ling, Amir, Piere, Lidya, James dan Jane, sudah bertahun-tahun memburu Lexie. Tanpa sengaja menemukannya di Seoul ini, merupakan keberuntungan kami. Jaring jebakan telah kami tebar. Alex dan yang lainnya sudah berada disekitar vila. Tinggal tunggu waktu saja kami bisa membunuh Lexie. Saat dia lengah, dan itu tidak akan lama lagi.

Lexie sudah pernah lolos dari masing-masing kami. Tapi kami sekarang sudah siap. Karena kami sekarang memiliki hal yang sangat dia inginkan. Hanny, hasil percobaannya. Kupikir Hanny akan dijadikannya sebagai cikal bakal ras manusia baru yang akan menjadi tentara pribadinya.

Aku, Hanny dan Reiko sedang berada di vila saat kudengar seseorang menembus pertahanan vila. Tanda bahaya sudah terkirim kepada Alex dan yang lainnya. Hal ini memang sudah kami tunggu seminggu ini. Lexie sudah semakin frustasi karena tidak bisa mendapatkan Hanny. Kuungsikan Hanny dan Reiko keruang bawah tanah. Sementara aku bersama Alex dan yang lain akan menghadapi Lexie.

Apa yang terjadi selanjutnya, aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Lexie akhirnya mati karena luka-lukanya akibat senjata kami. Tapi kami kehilangan Lidya yang terkena tusukan pisau beracun milik Lexie. Mayat Lexie di musnahkan oleh Alex dan yang lainnya. Kubawa Hanny dan Reiko pulang.(aku sudah tidak sabar bertemu dengan oppa. Aku merindukannya, sangat merindukannya)

 

Hanny POV

Aku pulang bersama Arya eoni. Sudah tengah malam. Dari eoni aku mendapat kabar, kalau Jong Woon oppa tidur di apartemen eoni. Setiap malam selama aku berada di vila, dia tidur dikamarku. Kutapaki lantai kamar tidurku. Disana kulihat Dark Princeku sedang tertidur lelap. Segera aku mengganti pakaianku dengan gaun tidur. Lalu kurebahkan tubuhku disisinya. Kupeluk erat dia.. Oppa membalas pelukanku.(oppa tidurlah. Kita sama-sama lelah. Besok akan kuceritakan semuanya). Dikecupnya puncak kepalaku. Kami pun tertidur lelap, aman dalam pelukan masing-masing.

 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet