MY LITTLE GUARDIAN(TEUKIE STORY)

MY LITTLE SERIES

X POV

(sakit!!)

tercium bau kimia yang biasa tercium dalam rumah sakit. Terdengar suara-suara dalam ruangan UGD. Sementara tubuhku di dorong kesebuah ruangan. Namun sakit yang menyengat tidak tertahankan, membuat kesadaranku kembali hilang.

Saat tersadar aku berada didalam sebuah ruangan. Dengan perasaan tegang menunggu serangan, perlahan aku membuka mata. Ada empat namja tampan yang tertidur di sekitarku. Salah satunya tertidur di kursi di sebelah tempat tidur. Perlahan aku bergerak duduk. Kemudian memeriksa luka-lukaku (sepertinya sekujur tubuhku terluka) dengan lega aku mendapati hanya lima bebatan yang membalit tubuhku. Satu di kakiku, satu di pahaku, satu di perut hingga kedadaku, Satu di lenganku dan satu di kepalaku. Lainnya hanya memar-memar saja.(semua masih dapat kutahankan. Aku pernah merasakan yang lebih parah) tak tahu kapan, dimana dan bagaimana aku mendapatkannya aku sendiri tidak tahu.

Tiba-tiba namja yang tertidur di kursi didekat tempat tidurku terbangun dan langsung memandangku.

"Oh, kau sudah sadar?" tanyanya sambil berjalan mendekatiku.

"Kau hebat, dapat bertahan dengan semua luka-luka itu.Em........namamu siapa?aku Jun Soo. Park Jun Soo." katanya sambil mengulurkan tangan. Tersadar, aku tidak tahu namaku siapa.

"Aku tidak tahu siapa aku" perlahan aku menjawabnya. Kemudian namja itu duduk di hadapannya.

"Sebenarnya siapa pun dirimu, aku dan adik-adikku berterima kasih. Karena pertolonganmu kami semua dapat selamat dari serbuan fans-fans kami. Juga kami meminta maaf karena hal tersebut membuatmu menjadi seperti ini." ujarnya lagi.

"...............,maaf, aku tidak tahu siapa aku ini. Dimana ini? apakah kau bisa mengambilkan barang-barangku? kalau barang-barangku masih ada."

"Akan kuambilkan." ujarnya sambil mengambilkan sebuah tas berwarna hitam dari lemari di dekat kursi tempatnya tidur tadi.

"nah." sambil mengulurkan tas tersebut kepadaku.

Satu demi satu aku mengeluarkan bend-benda yang ada di dalam tas itu. Sebuah HP yang sudah hancur, sebuah laptop yang juga tak berbentuk, sebuah dompet kecil berisi uang receh, beberapa kertas lusuh (sepertinya struk belanjaan), sebuah pisau berukuran sedang yang tipis dan sebuah pistol. Melihat dua benda trakhir kami berdua terpana. Namun tak satupun yang dapat menjelaskan identitasku.

"Sudah berapa lama aku disini?" tanyaku pada Jun Soo.

"Sudah dua minggu kau terbaring disini. Kami semua khawatir kau tidak akan sadar lagi. Em..... kau benar-benar tidak tahu siapa dirimu?"

aku hanya menggelengkan kepala.

"Ya sudah, akan kupanggilkan dokter atau perawat."ujar Jun Soo sambil menekan bel yang berada tak jauh dari kepala tempat tidurku. Sementara aku mengembalikan benda-benda yang berserakan di pangkuanku kedalam tas.

Tak lama seorang perawat mendatangi kami . Sambil memeriksaku dia berkata

“Kau beruntung memiliki tubuh yang kuat dan kesehatan yang baik. Daya tahan tubuh yang kuat dan daya sembuhmu yang juga cepat. Sepertinya dua hari lagi kau akan keluar dari rumah sakit ini.”

“Saudara-saudaramu sangat baik setiap hari ada saja yang menungguimu. Terutama dia(sambil menunjuk Jun Soo). Setiap malam dia selalu berada disini.”ucapnya sambil bergerak kearah pintu.

“Oh ya, tentang ingatanmu akan kulaporkan pada dokter. Asalkan kau tidak memaksa untuk mengingatnya, sebentar lagi kau pasti bisa mengingat  semuanya.”serunya dari ambang pintu.

Ketiga namja yang lain terbangun ketika perawat itu menutup pintu. Kemudian berjalan mendekati kami

“Hyung, ….. dia sudah sadar?” ucap namja tampan yang tinggi dan tegap yang tadinya tertidur di sofa dekat pintu.

“Ne, namun dia tidak dapat mengingat siapa dirinya.”

“Jadi , kau tidak ingat apa pun?”Tanya namja yang seperti  cacing kepanasan ini.(soalnya dari tadi tidak bisa diam).

Sambil menatap ketiganya aku hanya bisa menggelengkan kepalaku (lagi)

“ Aku Siwon. Choi Siwon.”ujar namja yang tegap dan tinggi tadi.

“Aku Hyuk Jae. Lee Hyuk Jae” sahut namja yang tidak bisa diam itu.

“Aku Sungmin. Lee Sung Min.” ujar namja tampan yang memiliki mata seperti kelinci ini.

“Mereka ini adik-adikku.”ujar Jun Soo.

“Aku salut melihat seorang yeoja manis yang mungil dapat bergerak begitu cepat.Dan bertahan dari serbuan , eee… berapa(Siwon memandang Hyuk Jae bertanya)100 orang ELF yang ganas. Belum lagi kekuatanmu itu. Mengangkat Wookie ke mobil dengan tubuh penuh luka. Setelah kau terserempet mobil yang meluncur keluar dari tempat pakir dengan kecepatan tinggi. Sebelum kau pingsan di tangan Hyung."  Siwon mengelengkan kepalanya seakan tak percaya.

"Apa isinya?' tanya Hyuk Jae seraya menunjuk tas yang sedari tadi kupegang.

"Boleh?" tanya Sungmin sambil meraih tas tersebut. Kubiarkan mereka melihat isi tas tersebut. Ketiganya terpaku saat melihat isi tas.

"Sudah. Kembalikan tas itu kepadanya " ujar Jun Soo pada ketiganya.

ESOK HARINYA

Aku terbangun dan mendapati Jun Soo dan yang lainya sudah tidak ada. Mereka di gantikan lima orang namja tampan yang mengaku bernama Kyuhyun, Kangin, Yesung, Ryeowook dan  Donghae. Mereka sangat senang mendapati aku telah sadar. Walau mereka juga merasa iba mendengar aku Amnesia. Sore harinya Jun Soo dan tiga namja yang berbeda datang menemaniku malam ini. Kyuhyun dan yang lainnya langsung berpamitan pulang. tiga namja yang baru datang bernama Heechul, Zhoumi dan Henry.(Jun Soo sangat memperhatikanku)sebelum aku meraih gelas,dia langsung mengambilkannya untukku.

 

Jun Soo POV

(Siapa yeoja ini. Dia terlalu tenang untuk seseorang yang Amnesia. Terutama dengan tubuh penuh dengan luka dan memar itu. Dia seperti tidak merasakannya.)

Yeoja itu menggapai gelas minumannya. Yang terletak di atas meja disamping tempat tidurnya. (dia terlihat kepayahan) segera aku mengambil gelas dan menyerahkan ketangannya.(kalau perlu bantuan, minta saja)

"Hei, mau kuberi nama? sebelum kau mengingat namamu sendiri.(apa yang kukatakan ini)" tanyaku. Yeoja itu meliriknya dan dengan ragu menganggukkan kepalanya.

"Kau sepertinya bukan orang Korea. kau lebih seperti orang Malaysia atau orang Indonesia. Karena kullitmu terlalu coklat. Aku akan mendiskusikan ini bersama semua dongsaengku." ucapku lagi. Yeoja ini kembali menganggukkan kepalanya. Sebelum merebahkan diri dan kembali tertidur.

"Hyung, tagihan rumah sakit ditanggung siapa?" tanya Siwon yang bertemu denganku di lorong rumah sakit saat kami akan menjemput yeoja itu pulang keDorm.

"Semua ditanggung perusahaan. Karena dia terluka disebabkan saat menyelamatkan kita" jawabku. Mengingat pembicaraanku dengan Manager Hyung kemarin. Siwon menganggukkan kepalanya."Syukurlah." bisiknya (aku heran mendengar ucapannya)" Kalau perusahaan tidak mau menanggungnya maka aku yang akan menanggungnya." menjawab pandangan bertanyaku.

Di dalam kamar yeoja itu, aku melihat semua member sudah berada di sana.

"Hyung, kami sudah menyiapkan kamar untuknya." ujar Ryeowook dan Sungmin yang kubalas dengan anggukan. Kulihat dia kepayahan saat berusaha mengambil tongkatnya. Segera aku membantunya.(kenapa aku begini). Dia meraih tongkat yangg kusodorkan sambil tersenyum kecil(kenapa jantungku berdegup kencang?) . Sebelum aku berubah menjadi tomat, segera kubalikkan tubuhku menghadap para dongsaengku.

"hei, kalian semua. Tadi malam aku berjanji padanya[sambil menunjuk yeoja itu]akan memberikannya nama. Sebelum dia mengingat namanya sendiri. Apa kalian ada saran?" tanyaku kepada semuanya.

"Kau mau?" tanya Siwon pada yeoja itu. Yang ditanya hanya mengangguk.

"Bagaimana kalau Sakura." usul Sungmin

"Mengingat dia cepat seperti ninja wanita,aku setuju Hyung" ujar Kyuhyun yang disambut anggukan semangat dari Hyuk Jae.(sadar gak sih dua anak ini apa yang udah di setujuinya?memangnya ini komik naruto??)

"Setuju" sambut yang lain. termasuk Siwon walau dengan berat hati. Aku hanya bisa menggeleng dalam hati melihat tingkah para dongsaengku ini.

 

Sakura POV

Akhirnya aku memiliki nama. Walau agak aneh. (Sakura??). Mengingat(?) aku tidak mengetahui siapa aku ini, kuterima saja nama dari mereka. Aku pun mereka bawa pulang(?) keapartemen mereka.(aku harus tidur satu atap dengan 13 namja ini?) tapi saat melihat semuanya tenang-tenang saja, aku pun diam. Kamarku bersebelahan dengan kamar Jun Soo dan Kangin. Walau kamar terkecil(aku kan tidak perlu ruangan yang besar.) tapi cukup nyaman. aku segera beristirahat.

Tengah malam aku terbangun mendengar suara langkah kaki dari luar apartemen ini. segera kuraih pistol dan bergerak perlahan membuka pintu kamar. lalu mengendap-endap menuju pintu apartemen. Dari lubang intip aku melihat sesosok pria yang mendekati apartemen ini. Aku segera bersembunyi. Dan kulihat pria ini memasuki apartemen dengan perlahan seakan tidak menginginkan siapapun tahu dia disini. Kujatuhkan dia dengan pukulan gagang pistol ketengkuknya. Segera dia roboh. Pingsan.

Tiba-tiba Jun Soo dan Kangin keluar kamar dan menyalakan lampu. Saat aku melihat siapa yang kulumpuhkan segera aku menyembunyikan pistolku. Ternyata itu adalah Siwon(YA AMPUUUUUUN)aku kaget setengah mati.

Kangin POV

Aku mendengar keributan di ruang tamu. Segera aku bangkit. Dengan di susul Leeteuk Hyung, kami membuka pintu kamar dan menyalakan lampu.pemandangan yang kusaksikan diruang tamu sangat mengagetkan. SAKURA MELUMPUHKAN SIWON. Siwon pingsan dengan sukses. Ditangan Sakura aku melihat sepucuk pistol yang diarahkannya kekepala Siwon (Darahku tersedot habis). Saat sadar bahwa yang dilumpuhkannya adalah Siwon, segera dia menyembunyikan pistolnya kebalik baju.sebelum semua pintu kamar terbuka(untung saja)

"Siwon Hyung, kenapa tertidur di situ" tanya Ryeowook melihat Siwon terkapar tak sadarkan diri.

"Kyu, ayo bantu kami memindahkan Siwon kesofa." kudengar Leeteuk berkata sambil menarik tanganku. Segera kami pindahkan Siwon ke sofa. Sementara  mataku tidak lepas melihat Sakura yang terpaku di dekat pintu masuk.

"Sakura-ssi, ayo" ajak Reowook yang ternyata memperhatikan juga Sakura yang terdiam di sana. lalu Ryeowook menuntun Sakura kembali kekamarnya.(yeoja semungil itu mampu melumpuhkan Siwon yang Tinggi besar itu. Belum lagi pendengarannya yang sensitif. Dia tahu ada seseorang yang datang. Lalu Dia sepertinya sudah akrab dengan senjata api)

 

Siwon POV

Perlahan aku duduk di sofa di dalam Dorm. Kepalaku sakit. Di sampingku ada Kangin Hyung dan leeteuk Hyung.

"Siwon-ah, kalu mau pulang ke Dorm tolong telfon dulu. Jangan sampai Sakura kecil kita itu mencelakakanmu. Kupikir dia mendengar kedatanganmu tadi."Kangin Hyung berkata  sambil menepuk bahuku.

"Baik Hyung" ujarku sambil menahan pusing di kepalaku.

"Kau tidur dengan Heechul saja." ujar Leeteuk Hyung. Aku pun beranjak untuk tidur bersama Heechul Hyung.

II

 Sakura POV

Akhirnya sebahagian besar luka dan semua memarku sembuh dan menghilang. Yang tertinggal hanya luka di perutku saja yang masih belum sembuh benar. Jun Soo sudah memintaku kekantor mereka hari ini. Karena aku bilang, kalau aku ingin bekerja. Jadi sekarang aku dalam perjalanan kekantor SM. Tiba-tiba Hpku bergetar(Hp yang di berikan Jun Soo oppa, untuk menggantikan Hpku yang sudah hancur).

"Yeoboseo, "

"...."

"Aku sedang dalam perjalanan "

"......"

"Apa kemampuanku?Aku tidak tahu oppa."

"......"

"Baiklah."

Tak berapa lama aku pun sampai di depan kantor SM. Aku telah di tunggu Jun Soo atau Leeteuk oppa.(akhirnya aku tahu kalau dia dan para dongsaengnya adalah satu boyband Korea yang sangat terkenal)dan beberapa orang yang lain. Lalu aku di bawa kesebuah ruangan. Disana, di atas meja ada beberapa benda yang sangat akrab denganku.

"Kau Sakura?" tanya seorang pria berjas yang baru memasuki ruangan itu dengan bahasa Inggris.

"Yess, sir"jawabku. Lalu dia bertanya lagi dengan bahasa Mandarin apakah aku nyaman di Dorm. Yang kujawab bahwa aku nyaman disana dengan bahasa yang sama. Kemudian dengan bahasa Jepang dia bertanya apakah perjalananku kekantor ini juga nyaman. Yang kujawab bahwa aku nyaman dengan perjalananku dengan bahasa Jepang juga. Lalu seorang pria lain bertanya dengan bahasa Thailan apakah aku mau di uji. Kujawab dengan bahasa yang sama bahwa aku mau mereka uji. Seorang pria yang lain lagi kemudian bertanya padaku berapa bahasa yang aku kuasai dalam bahasa Perancis. yang kujawab dengan bahasa perancis bahwa aku menguasai 9 bahasa. Korea, Mandarin, Jepang, Inggris, Perancis, Rusia, Arab dan Indonesia.(nampaknya mereka terkesan dengan kemampuan berbahasaku). Kemudian kemampuan kumenjalankan komputer dan teknologi di uji, mengemudi, ilmu bela diri dan persenjataan juga mereka uji. Semua ujian dan tes ini memakan waktu selama seminggu.

 

Jun Soo POV

Melihatnya menjalani berbagai tes dan ujian yang diadakan SM Management. Aku seperti melihat mahluk lain. Sakura menjalani semuanya dengan sangat tenang. Ternyata dia menguasai 8 bahasa selain bahasa Korea, 6 jenis ilmu bela diri, 10 jenis senjata api dan tajam, IQnya 300 (OMO). Aku seperti melihat Lara Croft yang menjadi nyata. Dia mampu mengemudikan motor hingga truck. Helikopter hingga jet. Jet ski hingga kapal pesiar. (apa dia ini seorang mata-mata yang tersesat atau apa sih). Saat ditanya berapa umurnya, dia bilang 30 tahun. 3 tahun lebih muda dariku.(tapi dia kelihatan seperti 19 tahun.) Dengan tingginya yang hanya 165 centi, dia terlihat sangat muda. Apalagi wajahnya yang sangat manis.(waaah yadongku kumat).

Manager Hyung bilang  Sakura bisa menjadi bodyguard kami. Opininya saat kuprotes adalah tidak akan ada yang menyadari bahwa yeoja mungil itu adalah pemimpin bodyguard Super Junior. Kesannya Super Junior lebih ramah dengan tidak adanya pria-pria tegap dan sangar yang mengelilingi Super Junior. Jadi semuanya lebih tenang. Karena dengan adanya Sakura, bodyguard dan transletter yang harus dibawa apabila kami konser lebih sedikit. Sakura sudah menjadi bagian dari Super Junior selama kami menampungnya di Dorm. Selain itu latar belakang Sakura tidak ada yang membahayakan SM.(kalau sudah begini aku pun mundur). Jadi Sakura tetap tinggal dalam Dorm kami.

Setelah Sakura selesai menjalankan seluruh tesnya hari ini dan dia resmi menjadi bodyguard kami,aku membawanya pulang keDorm. Di Dorm telah menunggu Sakura sebuah paket yang berisi sebuah laptop,seperangkat alat komunikasi seperti yang biasa dipakai bodyguard kami yang lain. Hanya saja milik Sakura lebih canggih dan lebih mungil. Jadi pada saat dipakai tidak kelihatan. Sepasang pistol seperti miliknya saat pertama kali kami bertemu beserta sarungnya yang tipis. Kartu identitas,SIM, pasport, kartu keamanan Dorm, sebuah Hp yang telah berisi semua nomor penting. Seperti nomor seluruh member Super Junior, manager Hyung, Big Boss, seluruh anggota bodyguard yang menjaga kami. Kepala Keamanan gedung SM, dan lain-lainnya.

Sesampainya di Dorm, Sakura ingin bertemu seluruh member Super Junior (kebetulan semuanya sedang ada di Dorm). Dia mengeluarkan peraturan keamanan yang harus kami semua turuti. mengingat kami sekarang ini sering menerima ancaman yang dapat membahayakan kami semua, mau tidak mau kami akan mematuhi aturan Sakura.

Seperti:  Siapapun yang akan keluar dari Dorm harus bersama Sakura atau bodyguard yang lain. Keluarga, Pacar, teman atau siapapun yang ingin menemui member, harus mendapat ijin dari Sakura. Apabila tidak bersama Sakura, member yang berada diluar harus memberi kabar kepada Sakura apabila akan pulang Dorm. Apabila menginap harus memberi kabar pada Sakura.

"Maafkan aku, membuat peraturan seperti ini. aku hanya berusaha menjalankan tugasku dengan baik."ujar Sakura yang ternyata sangat memahami kami yang sangat ingin berbaur seperti biasa. Setelah mendengar beberapa keberatan dari para member.

 

Sakura POV

Melihat beberapa wajah yang kecewa mendengar peraturanku, aku menjadi tidak enak hati.

“Kalian mau makan masakanku?”tanyaku tiba-tiba. Mereka semua kaget mendengar ucapanku.

“Kau bisa masak, Sakura noona?”tanya Ryeowook(imutnya dirimu)

“Bisa, kalian mau tidak?” tanyaku lagi. Semua kepala mengangguk termasuk Jun Soo oppa yang tersenyum memandangku.

“Oke, kalian tunggu disini ya.”ucapku sambil berjalan kedapur. Saat akan mengambil panci, sebuah tangan terjulur membantuku mengambilkan panci. Aku tahu Jun Soo oppa dan Ryeowook mengikutiku kedapur.

“Gamsahamnida, oppa” ujarku sambil meliriknya.

“Wookie,jangan bengong disana. Kalau mau bantu, kemarilah” ujarku lagi tanpa melihatnya.

“Ya Sakura noona, kupikir aku bisa mengejutkanmu.” ujarnya sambil cemberut dan kemudian berjalan mendekat. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan yang kubutuhkan dari kulkas. Segera kami bertiga memasak makanan.(sebenarnya aku yang memasak semuanya. Jun Soo oppa dan Ryeowook akhirnya terduduk melihat kecepatanku memotong semua bahan dan memasak makanan.) Setelah selesai barulah kami bertiga membawa semuanya keruang tengah dimana semua member berkumpul.

“Sakura, cepat sekali kau memasakanya.”Shindong oppa  segera menjangkau makanan yang ada ditanganku.

“Kalian tidak melihat kecepatan tangannya memotong semua bahan.” ujar Wookie sambil menyerahkan masakan yang ada di tangannya.(Jun Soo oppa hanya diam dan kembali tersenyum padaku)

“Hemm….. masakanmu enak Sakura. Tidak kalah dari koki di rumahku”ujar Siwon sementara mulutnya sedang penuh.(ini diluar kebiasaan. Soalnya, biasanya Siwon sang pewaris makannya sangat rapi)

“Benar, tidak kalah dari restaurant bintang lima. Sambut Henry sang magnae Super Junior-M. Yang di sambut anggukan dari yang lain. Semburat merah mulai menyerang pipiku.(senang jerih payahku di hargai mereka.)

“Noona, temani aku belanja ya.”seru Wookie dari pojok di sebelah Yesung oppa yang masih asik menikmati makanannya.

“Oke,”sahutku. Selesai makan dan membersihkan piring dan peralatan makan, aku, Wookie, Jun Soo oppa dan Yesung oppa berangkat (Jun Soo oppa dan Yesung oppa ngotot kepingin ikut) kami kemudian mengambil mobilku dari garasi. Dengan arahan Wookie,kami pun sampai kesebuah supermarket. Segera kami mengambil troli dan segera memenuhinya dengan belanjaan kami yang sangat banyak. Saat aku kembali kemobil, aku melihat seseorang sedang mengutak-atik mobil kami. Segera kudatangi dia. Saat melihatku, dia langsung menyerangku. Melihat serangannya segera kulumpuhkan dia sebelum dia menyerang lagi.

 

Yesung POV

Tiba-tiba, Sakura berlari kemobil. Dan meninggalkan belanjaan yang ada di tangannya. Segera aku dan Hyung mengejar Sakura dan meninggalkan Wookie dengan semua belanjaan. Sesampai di mobil, kami melihat Sakura telah melumpuhkan seorang laki-laki yang jauh lebih besar darinya.( aku tidak melihat bagaimana dia melumpuhkan laki-laki itu. Yang sempat terlihat adalah serangan laki-laki itu kepada Sakura. Tak lama para keamanan supermarket mendatangi kami dan kemudian menggiring laki-laki tersebut kekantor keamanan. Kami pun pulang. Hyung berada di depan bersama Sakura yang sedang menyetir sambil menelpon keamanan Dorm untuk menunggu kami di garasi. Begitu sampai kami telah di tunggu dua orang keamanan. Segera kami membawa semua belanjaan dan kembali ke Dorm. (untung saja tidak ada kejadian yang lain lagi.) Para member yang masih berada di Dorm, langsung panik saat melihat betapa pucatnya Wookie. Hyung segera menenangkan mereka semua. Sementara Sakura dan para keamanan menyusun semua bahan di dapur. Aku hanya bisa terduduk diam(Masih kaget melihat kejadian tadi,) Setelah para keamanan keluar dari Dorm, dan Sakura kembali keruang tengah, Satu per satu kami masuk kamar masing-masing untuk tidur. Terdengar suara Sakura yang mengatakan kepada Hyung bahwa mulai saat ini dia akan tidur di ruang tengah.

 

Jun Soo POV

Setelah semuanya tertidur,aku keluar kamar. Ingin berbicara dengan Sakura. Saat aku membuka pintu, kulihat sakura sedang melepaskan sarung pistol yang selama ini tersembunyi dia balik kardigannya.

“Ada apa oppa?” tanyanya tanpa melihat kearahku. Aku hanya terdiam melihat benda-benda yang bertebaran di atas meja. Beberapa gulung bebat, perban, obat luka, seperangkat alat kedokteran yang di rendamnya di dalam alkohol dan setengah botol alkohol. Belum lagi wajah pucat yeoja itu menahan sakit. Saat ini dia sedang melepaskan kausnya. Dan di balik kausnya itu, terlihat bekas- bekas luka. Baik yang baru maupun yang lama.(bekas luka yang tidak pantas di sandang seorang yeoja.) apalagi yeoja semungil dan semanis dia. Tiba-tiba mataku tertumbuk pada sebuah bercak merah yang menghiasi bebatan pada  perutnya.

Kudekati dia yang sedang melepaskan bebatan pada perutnya.

“Sini kubantu.”ujarku sambil duduk di sampingnya dan mulai meneruskan membuka bebatan perutnya. Setelah semua terlepas barulah aku melihat jahitan luka perut Sakura terlepas hingga lukanya kembali terbuka.

“Oppa, tolong ambilkan cermin” pintanya. Bergegas aku mengambilkan cermin yang ada di dalam kamarku. Saat aku kembali keruang tengah aku melihat Sakura sedang mengambil peralatan kedokteran yang  tadi di rendamnya di dalam alkohol.

“Oppa, tolong pegangi cerminnya” pintanya lagi sambil merebahkan diri di sofa. Kupegangi cermin sesuai permintaannya. Lalu sedikit demi sedikit dia menyatukan kulitnya yang robek. Perlahan dia menyatukannya sambil meringis menahan sakit.(aku tahu pasti sangat sakit. Karena tanpa pembiusan.TERBUAT DARI APA YEOJA INI SEBENARNYA) namun tak sekalipun aku mendengar suaranya. Mataku memanas melihat penderitaannya. Selesai menjahit lukanya barulah ia memintaku membubuhkan obat luka dan membebat nya kembali.

“Tolong, ya oppa. Aku sudah terlalu lemah”. Hati-hati aku membantunya duduk sebelum aku mulai membebat lukanya. Dengan tangan gemetar aku menuruti permintaannya. Setelah selesai kubantu dia memakai kembali kausnya. Tertatih dia berjalan kedapur mengambil minuman dan obat penahan rasa sakit yang tadi kulihat di ambilnya saat belanja. Dia memberiku minumannya, sementara obatnya hanya di letakannya di atas meja.

“Nanti saja aku minum obatnya.”ujarnya menjawab pandangan bertanyaku.

“Oppa tidur saja kembali. Besok aku yang akan mengantarkan kalian ketempat latihan. Jangan khawatir besok aku pasti sudah kuat”ujarnya sambil kembali merebahkan tubuhnya kesofa. Tak lama kulihat dia telah terlelap. Aku pun kembali kedalam kamar berusaha untuk tidur.

 

Sakura POV

Untunglah kemampuan aktingku lumayan. Setelah kudengar Jun Soo oppa kembali kekamarnya aku membuka mataku.(aku tidak bisa tidur di hadapan orang.) walau kuakui, aku merasa nyaman saat bersamanya. Masih terdengar oppa tidak bisa tidur. tapi setengah jam kemudian semuanya sepi. Hanya terdengar desah nafas member yang tertidur. Kecuali si Kyu. Yang masih asyik bermain games. Omonganku dianggapnya angin lalu. Waktu aku mengingatkannya bahwa besok ada latihan.(itu sudah 3 jam yang lalu.)tapi tak lama kemudian kudengar Kyu bergerak untuk tidur juga. Aku pun memejamkan mata kembali beristirahat sebisaku(aku tidak bisa tidur dengan nyenyak)

Jam 5 pagi ini aku segera menyiapkan sarapan mereka. Lalu membangunkan mereka, menyiapkan mobil dan menunggu mereka keluar dari Dorm. Sementara beberapa orang bodyguard mengawal mereka turun dan memasuki mobil. Kami pun lansung berangkat ketempat latihan koreografi. Sepanjang jalan Jun Soo oppa memperhatikan wajahku.

“Kenapa oppa?” tanyaku. Segera dia memalingkan wajahnya yang memerah karena ketahuan olehku.(heran, si evilKyu tidak berfungsi pagi ini. Oh, ternyata dia sedang tertidur nyenyak bersandar di bahu Sungmin .)  Tak lama kami memasuki tempat parkiran gedung tempat latihan Super Junior. Setelah menyimpan mobil kami semua bergegas berjalan menuju tempat latihan.

 

Eunyhuk POV

Mendekati ruang latihan aku menyadari bahwa Cleaning Service yang baru saja kami lewati ternyata salah seorang bodyguard kami. Tak jauh dari pintu ruang latihan seorang yang berpakaian seperti pegawai perusahaan listrik sedang mengamati kami. Aku tahu dia juga seorang bodyguard kami. Setelah didalam barulah Sakura merasa tenang. Di tengah latihan aku melihat Sakura tertidur bersandar didinding di pojok ruangan. Kangin Hyung mendekatinya untuk memindahkannya(KANGIN JANGAN!!! NANTI KAU MATI) tapi begitu disentuh kangin Sakura bergerak(pasti dia telah bergerak. Walau aku tidak dapat melihatnya) menelikung tangan Kangin Hyung kebelakang. Membuat Kangin Hyung berteriak.

“Maaf Kangin oppa”ujarnya sambil melepaskan tangan Kangin Hyung.

“Kuharap tanganmu tidak cedera” ujarnya lagi. Kemudian memeriksa lengan dan bahu Kangin Hyung. Kangin Hyung hanya mengangguk sambil mengusap lengan dan bahunya.

“Hyung, lain kali jangan tiba-tiba mengganggu Sakura. Bisa-bisa kau mati nanti.” Seru Kyunie dari tempatnya duduk bersama Sungmin. Mendengar seruan Kyunie, aku terkikik pelan. Setuju dengan ucapannya.

 

Kyuhyun POV

Dasar Kangin Hyung, dia lupa kalau yang bersama kita itu seorang ninja parempuan yang sangat kuat. Jadi jangan terlalu khawatir dengannya. Walau aku tahu Sakura noona masih lemah dan belum sembuh benar. Sementara luka di perutnya kembali terbuka akibat melumpuhkan penjahat di supermarket tadi malam. Aku mengetahui hal ini karena saat aku akan keluar kamar untuk mengambil minuman, aku melihatnya sedang menjahit luka diperutnya dibantu oleh Leeteuk Hyung. Aku semakin menyayangnya. Karena ketegaran yang ada dalam tubuh mungilnya melindungi kami semua. Juga kelembutan dan ketegasannya mengingatkanku pada noonaku sendiri.(aku rindu noonaku. Sudah lama kami tidak bertemu)

 

Siwon POV

Kasihan Kangin Hyung, bahu dan lengannya sakit akibat perbuatan Sakura. Salahnya sendiri, kenapa dia sampai lupa kalau Sakura itu bukan sembarang wanita. (wanita yang masih sanggup bergerak lincah dengan sekujur tubuh penuh luka, tidak bisa dikatakan wanita biasa bukan) Aku hanya bisa menggelengkan kepala jika mengingat kejadian itu.

 

Sungmin POV

Sakura benar-benar bukan manusia. Kangin Hyung, orang terkuat diantara member Super Junior dengan mudah dilumpuhkannya. Belum lagi senjatanya yang tersembunyi entah dimana di tubuhnya. Semua itu membuatku bergidik. Kuperhatikan Sakura yang menelpon bodyguard yang di luar untuk membawa makanan yang sudak disiapkannya dari dalam mobil. Sementara menunggu, kulihat dia melakukan peregangan. (tubuhnya lentur sekali, melebihi Hyuk Jae). Lalu tak lama dia mendekat.

“Sungmin, temani aku sparing mau? Sudah lama tubuhku tidak bergerak. ” tanyanya.

“Sakura, aku tidak mau mati ditanganmu” ucapku tersenyum kecil

“Aku latihan sendiri saja. Kalian minggir sana“ujarnya mengusir kami semua. Setelah semua menyingkir barulah dia berlatih gerakan-gerakan beladiri. Beberapa kukenali sebagai jurus judo, karate, wushu, taekwondo dan aikido. Namun ada satu atau dua gerakan yag aku tidak tahu itu jurus ilmu beladiri apa. Mirip aikido tapi bukan, karena jurus ini lebih lembut namun lebih bertenaga. Mirip wushu tapi lebih ringan.

“Sakura,itu tadi gerakan jurus apa?”tanyaku penasaran.

“Yang mana?”tanyanya bingung.

“Yang seperti ini”ucapku sambil memeragakan gerakannya tadi.

“Oh,itu jurus silat. Salah satu ilmu beladiri di Indonesia.”ucapnya. Lalu tersadar dengan yang di ucapkannya.

“E…..silat Indonesia, kapan aku mempelajarinya.”katanya lirih.

Sebelum aku menimpalinya, tiba-tiba Sakura bergerak cepat mendekati pintu, dan  membukanya. Kemudian kedua bodyguard yang berjaga di luar masuk sambil menenteng beberapa kotak yang berisi makanan dan minuman. Segera saja aku dan yang lainya menyerbu makanan dan minuman yang dibawa mereka. Tak sengaja aku melihat Leeteuk Hyungmengambil tempat duduk di sebelah Sakura. Sementara Siwon dan Yesung Hyung yang duduk di seberang mereka sedikit tegang melihat keduanya duduk berdampingan.

 

Yesung POV

Hyung, ngapain kau duduk didekat Sakura. Menjauhlah darinya hyung. Aku tak mau dia tergoda olehmu. Sementara Sakura adalah Super Girlku. Hyung kumohon jauhi dia.(apa yang kupikirkan ini. Tarik nafas……., hembuskan, tarik…….., hembuskan. Ha…..h. lebih lega.)

 

Siwon POV

Kulihat Yesung Hyung tiba-tiba berkali-kali menarik dan menghembuskan nafasnya. Seperti ada beban berat yang menghimpit dadanya. Yesung Hyung, kau tidak sendirian. Dadaku juga terasa sesak. Karena melihat Leeteuk Hyung duduk didekat Sakura. (kurasa aku akan mengikuti metode Yesung Hyung)

 

Jun Soo POV

Ternyata Sakura semakin kuperhatikan  semakin manis.(jantungku berdetak sangat kencang) Aku kaget melihat dia ini. Bergerak selincah itu, sementara baru tadi malam kubantu dia menjahit kembali luka di perutnya. Saat dia meminta Sungmin menjadi sparing patnernya, jantungku seperti mau copot saja. Untunglah Sungmin berfikiran waras. Hingga tidak mengikuti permintaan Sakura. Saat kami duduk seperti ini barulah dapat kulihat pengaruh gerakan-gerakan yang dilakukannya tadi.(wajahnya pucat pasi)

“Sakura, jangan memaksakan diri” bisikku di telinganya. Samar dia menganggukkan kepalanya. Sementara dia masih sempat bercanda dengan yang lain.

Setelah makan kami berangkat ketempat latihan vokal yang juga merupakan studio rekaman. Untuk merekam single terbaru kami yang akan datang. Sakura kembali tertidur di pojok ruangan. Kami biarkan saja dia tertidur seperti itu tanpa di ganggu. Setelah semuanya selesai, barulah aku menelponnya.untuk membangunkannya. Mendengar dering telpon, segera dia terbangun dan bangkit menemui kami.

“Ayo pulang. ”ajakku

“ Mobil sudah didepan. Riku dan Kim sudah disana memeriksa jalur kita pulang”ucapku saat Sakura akan menelpon mereka. Sambil mengangguk Sakura segera memimpin kami semua menuju mobil.

 

III

Sakura POV

Hari demi hari kulalui bersama anggota Super Junior yang lucu-lucu. Ingatanku belum juga kembali. Walau sudah hampir setahun aku sudah bersama mereka. Jun Soo oppa semakin parah sifat protektifnya. Terutama terhadapku.Walau sudah berulang kali aku mengatakan bahwa itu tidak perlu. Sebenarnya yang bodyguard itu siapa? Aku atau dia. Kok malah dia yang ingin menjagaku.(OMO)  Belum lagi Siwon, Kangin oppa dan Yesung oppa. Dengan senang hati mereka menjadi pengawalku(?). Malam ini aku harus bertemu dengan keempatnya.

 

MALAM HARINYA

“Oppa, kalian ini mau apa sebenarnya? Apakah aku tidak mampu melakukan tugasku menjaga kalian dengan baik? Hingga kalian berempat berbuat seperti ini? Tolong fikirkan para ELF yang dengan setia menanti kalian di panggung diseluruh dunia. Oppa, jangan kalian anggap enteng semua ancaman yang terus mengancam kalian. Kalau  aku tidak bisa melindungi kalian aku pasti di hukum para ELF. Selain itu aku pasti membenci diriku karenanya. Kalau itu terjadi lebih baik aku mati saja. Tolonglah oppa,biarkan aku melakukan tugasku untuk menjaga kalian. Kalian sudah tahu semua kemampuanku. Haruskah aku berjanji pada kalian bahwa aku tidak akan mati dihadapan kalian? Itu janji yang takkan dapat kutepati apabila kalian seperti ini terus. Tolonglah oppa, buang kekeras kepalaan kalian. Kumohon oppa.”kuakhiri monologku sambil memperhatikan keempat wajah tampan mereka.

“Oppa, aku tahu kalian ingin melindungiku. Tapi itu tidak perlu kalian lakukan. Pikirkan apabila sesuatu tidak sesuai dengan rencana yang telah kususun. Dan mengakibatkan salah satu atau kalian semua celaka. Akibat kalian ingin melindungiku konsentrasi kubuyar. Sehingga aku tidak bisa bereaksi secepatnya untuk menyelamatkan kalian. Lebih baik aku mati saja kalau begitu. Kalian tahu, aku sangat menyayangi kalian semua. Tolong biarkan aku melakukan tugasku dengan baik. Aku bukanlah perempuan yang perlu kalian lindungi. Aku kuat dan mampu menjaga kalian semua. Tapi itu semua harus dengan caraku. Tolonglah oppa, aku tidak akan meminta apapun selain itu”pintaku untuk yang terakhir kalinya sebelum aku beranjak meamasuki kamarku. Setelah menguncinya, kudengarkan pembicaraan mereka.

“Hyung, kupikir apa yang di ucapkan Sakura benar. Apabila kita terus begini pasti perhatiannya terbagi antara segera melindungi kita atau segera melindungi yang lain. Ketika sesuatu terjadi dia menjadi susah memutuskan bagaimana cara menyelamatkan kita semua. Walau hatiku menolak,aku akan menuruti semua perkataan Sakura”ucapan Siwon terdengar sayup daripintu kamarku yang tertutup. Lalu Kangin dan Yesung menyetujui perkataan siwon juga.

Terakhir kudengar Kangin berkata “Fikirkanlah Hyung. Dia donsaeng terkuatmu saat ini.” Sambil menutup pintu kamar mereka. Namun aku tidak mendengar Jun Soo oppa menyusul. Kubiarkan dia diluar kamarku. Sampai terdengar napasnya perlahan menjadi dalam dan teratur. Kuintip dia dari pintu kamar. Kulihat dia telah tertidur. Kuperhatikan wajahnya yang putih, tenang dalam tidurnya.(dia sangat tampan. Hingga dadaku selalu sesak bila melihatnya) Sebenarnya aku senang di jaga olehnya. Tapi aku tidak mau menempatkannya dalam kondisi yang berbahaya. Selagi aku terpaku, Jun Soo oppa meraihku dalam pelukannya. Aku tahu dia sedang tidak sadar memelukku. (pelukannya erat sekali hingga aku sulit untuk bergerak). Sedikit demi sedikit aku berusaha melepaskan diri. Tiba-tiba terdengar suara orang yang berjalan mendekati Dorm. Segera aku melepaskan diri dan langsung membekap mulut oppa.yang terbangun dan akan bertanya. Setelah dia mengangguk mengerti baru aku melepaskan mulutnya. Langsung aku menyuruh oppa masuk kekamar sambil terus mendekati pintu Dorm. Baru setelah melihat pistol ditanganku oppa masuk kekamarnya. Bertepatan dengan kenop pint diputar. Aku melihat sesosok wanita memasuki pintu Dorm dan berjalan menuju kamar Kyuhyun.  Segera kunyalakan lampu dan bertanya

“Siapa kau”

Wanita itu kaget, berbalik dan memekik pelan.(cantik sekali wanita ini)

“Haaa….h. Kau mengejutkanku Sakura”bisiknya.

“Darimana kau tahu siapa aku?” tanyaku heran.

“Jelas saja aku tahu siapa kau ini. Kau adalah kepala keamanan Dorm Super Junior ini, bodyguard, koki  sekaligus babysitter mereka. Apa sudah kusebutkan semua? Si evil donsaengku yang tersayang Kyuhyun Yang cerita.”ujarnya sambil duduk di sofa ruang tengah ini.(Kyu pernah bilang dia memiliki noona bernama Cho Ahra. Apakah ini orangnya? Kita lihat saja besok.)

“ Aku Ahra, Cho Ahra. Noonanya Kyuhyun. Aku kemari sebenarnya selain karena aku sudah rindu dengan Kyuhyun,juga karena  ingin bersembunyi dari mantan pacarku yang tidak mau menjadi mantan.[dia tersenyum sedih]. Sakura, aku boleh menginap disinikan. Seminggu saja.” Mohonnya padaku dengan wajah memelas.

“Baiklah. Lagi pula kau telah disini.em…. kau pakai saja kamar yang itu. Itu sebenarnya adalah kamarku. Tapi aku selalu tidur disini. Jadi lebih baik kau pakai saja selama kau disini”ujarku sambil menyarungkan pistolku dan kemudian melepaskan sarung pistol dari bahuku.(Ahra terbelalak melihatku menyarungkan pistol)

“Ayolah, kita tidur bersama saja.”katanya lagi.

“Tidak usah. Lebih baik aku tidur disini saja. Sekalian menjaga mereka” kataku sambil tersenyum kecil. Dia pun berlalu sambil mengangkat bahu dan melambai padaku. Sepertinya sudah tidak sabar untuk tidur. (wajahnya sangat kelelahan). Aku pun merebahkan diriku di sofa. Memejamkan mataku dan mengistirahatkan pikiranku. Tak lama aku merasakan tatapan Jun Soo oppa diwajahku.

 

Jun Soo POV

“ Ada apa, oppa?”tanyanya tanpa membuka matanya. Aku kaget mendengarnya. Karena kulihat dia telah tertidur lelap hingga aku berani mendekati dan memandangi wajahnya yang manis.

“Ada yang bisa kubantu??tanyanya lagi. Dan membuka matanya yang indah (aku terpesona)

“Oppa,…..” panggilnya kepadaku. Aku tersadar

“Gwaenchana”sahutku perlahan

Sambil tersenyum manis tatapan matanya menusukku.

“Gwaenchana”ujarku lagi sambil bangkit dan membalikan tubuhku.(menyembunyikan wajahku yang memerah)

“Oppa, Aku tidak boleh membalas perasaanmu” terdengar suaranya lirih. Saat aku membalikkan tubuh memandangnya, kulihat dia telah tertidur kembali.

 

=FLASH BACK=

“OMO, kita terjebak”

“ Bagai mana ini”

“Keamanan sudah kewalahan”

“Ramai sekali”

“Tak ada jalan keluar”

“Matilah kita”

“Hyung!!!!”

Aku sendiri sudah kebingungan menghadapi situasi ini. Tiba-tiba…….

“Kalian ayo kemari”terdengar suara seorang yeoja. Kucari sumbernya dari mana. Sebuah pintu terbuka di belakang kami. Menampakkan wajah seorang yeoja yang melambaikan tangannya menyuruh kami lewat pintu itu.

Segera kuarahkan para donsaengku kepintu yang di tunjukkannya. Ternyata itu adalah pintu ke tangga darurat. Segera kami berlari turun menuju basement. Sempat terdengar suara yeoja itu mengunci pintu darurat. Tiba-tiba kulihat dia terjun bebas dengan seutas tali dari sisi luar tangga darurat. Sesampainya kami di basement, pintu yang mengarah ke areal parkir sudah terbuka. Dan yeoja itu mengarahkan kami keluar menuju mobil kami yang sudah menunggu. Satu demi satu dongsaengku menaiki mobil. Tinggal Heechul, aku dan Ryeowook yang belum menaiki mobil. Lalu saat Heechul sedang menyeberang , tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju menuju Heechul yang sedang berada di tengah jalan. Yeoja itu melompat mendorong Heechul dan menyambut mobill itu dengan tubuh mungilnya. Lalu tanpa menghiraukan luka-lukanya,dia menyuruh Ryeowook bergegas. Lalu karena yeoja itu melihat Ryeowook gemetaran hingga tidak bisa menaiki mobil, dia terpaksa mengangkat Ryeowook kemobil. Lalu memberi isyarat padaku menyusul. Saat aku sudah sampai diseberang kulihat dia melemah dan akan pingsan. Segera aku meraup tubuh mungilnya sekalian menaiki mobil.

“cepat jalan. Kita kerumah sakit” seru Heechul dari belakang mobil

Mobil pun segera melaju kencang menuju rumah sakit. Dijalan barulah aku bisa mengamati yeoja ini dengan seksama. Rambut hitamnya di kepang ketat di tengkuknya. Di bahunya tersandang sepasang sarung pistol yang kosong. Memakai kaus dan celana kulit ketat berwarna hitam. Tas ransel kecil yang juga  berwarna hitam. Sepatu bot hitam juga membalut kaki-kaki mungilnya dan sebuah earphone yang melekat di telinganya.

Di rumah sakit dia segera ditangani para dokter. Sementara kami menunggu di ruang tunggu. Manager hyung menghubungi  big boss. Memberi laporan apa yang telah terjadi  pada kami. Dia sudah meminta kami kembali ke Dorm. Namun tak satupun dari kami bergerak pergi. Akhirnya seorang dokter keluardari ruang bedah.

“Kalian keluarga gadis ini?”

“Ne. bagaimana keadaannya?”

“Syukurlah, dia memiliki daya tahan tubuh yang baik. Jadi dia dapat melewati semuanya. Dia akan selamat”

Tersenyum dokter itu melihat kami. Ryeowook dan Heechul berpelukan sambil menangis. Lega mendengar berita ini.

“tiga hari lagi dia akan kami pindahkan keruang rawat. Kondisinya stabil. Jadi kalian bisa menjenguknya sebentar lagi”

Dokter itu tersenyum sambil menepuk bahuku dan berlalu.(syukurlah).

Kami semua langsung kembali keDorm setelah melihat yeoja itu dari balik kaca. Di Dorm aku tidak bisa tidur memikirkan siapa yeoja itu. Kenapa dia sangat tepat waktu menolong kami. Dengan pakaian seperti itu, perlengakapan seperti  itu.

“Hyung, ayolah kita ke rumah sakit” ajak Kangin yang terbangun melihatku hanya terduduk di tempat tidur.Aku hanya bisa mengangguk mendengarnya. Kami pun bersiap-siap. Diluar kamar aku melihat Heechul dan Ryeowook juga keluar kamar mereka telah rapi dengan kunci mobil ditangan.

“YA, kalian ini. Kalau mau pergi, dengan satu mobil saja” ujar Kangin. Mendengar Kangin berseru seperti itu, keduanya segera menggantung kembali kunci mobil mereka. Kami berempat akhirnya menunggui yeoja itu di luar ruang rawat intensif. Hari demi hari luka-lukanya semakin berkurang. Hanya kesadarannya yang belum kembali.

Malam itu aku bersama Siwon, Eunyhuk dan Sungmin menjaga yeoja itu.(tapi karena kami semua kelelahan, kami semua tertidur). Tiba-tiba aku mendengar gerakan dari tempat tidur. Saat kubuka mata, kulihat yeoja manis itu telah sadar dan sedang terduduk kebingungan.mataku lang sung terpaku pada matanya yang tajam dan berwarna coklat hangat.(matanya seperti ingin meraihku).

“Oh, kau sudah bangun?”tanyaku

 

=FLASH BACK END=

 

Aku pun kembali masuk kekamarku dan mencoba untuk tidur.

 

Heechul POV

Pagi ini tepat setahun Sakura bersama kami. Walau umurnya lebih muda dibandingkan denganku, aku merasakan kenyamanan seperti  seperti seorang noona saat berada dekat dengannya. Dia bisa menegurku tanpa sekali pun menaikkan suaranya yang lembut(hebat). Sanggup mengimbangi kejahilan dan  keisengan Kyuhyun,kecepatan dan kelincahan Eunyhuk.Mampu menolak pesona Donghae, lebih aegyo dari Sungmin si King of Aegyo, lebih keren dari Siwon, lebih kuat dari Kangin dan memiliki aura lebih gelap dari  Yesung. Terutama mampu menahan godaan hati tidur di bawah satu atap dengan 13 orang namja yang digilai seluruh dunia seperti kami.(aku tidak tahu hatinya terbuat dari apa). Menjadi sandaran bagi kami semua. Memecahkan masalah-masalah darurat dengan sangat cepat.

 Seperti saat kami terjebak di gedung tempat latihan koreografi  sekitar dua bulan yang lalu. Sebabnya adalah Siwon berdiri menghadap keluar jendela ruang latihan. Saat kami akan pulang, serombongan ELF yang ingin bertemu dengan kami membuat kemanan gedung kewalahan menghadang mereka. Semua ruas jalan penuh hingga mobil tidak bisa lewat sama sekali. Para body guard yang lain sudah kebingungan bagaimana cara menyelundupkan kami keluar gedung tanpa setahu para ELF yang berada di depan pintu. Sakura tanpa banyak bicara, menyuruh kami semua menyamar. Dengan wig, aksesori dan pakaian yang entah dari mana dia mendapatannya. Selama kami berganti pakaian dia keluar ruangan, hingga selesai kami berpakaian. Lalu dia masuk dengan dandanan seperti pemandu wisata lengkap dengan bendera di tangan. Saat aku kemudian menyadari maksudnya aku hampir tertawa. Dengan senang hati aku melakukan idenya ini. Anehnya Para ELF yang berada didepan gedung tidak menyadari bahwa serombongan turis yang keluar dari gedung itu adalah Super Junior yang mereka tunggu-tunggu. Jadi kami dengan tenang mendengarkan ocehan Sakura yang berbahasa Jepang.(entah apa yang di ocehkannya aku tidak tahu). Kami pun dengan nyaman memasuki mobil yang sudah menunggu kami. Dan berlalu dari sana. Sepanjang perjalanan kami semua tertawa mengingat ide Sakura yang aneh ini. Sesampai di Dorm,kami tidak diperbolehkan memasuki Dorm. Karena keamanan tidak mengenali kami karena kami masih memakai penyamaran kami. Setelah Sakura melepaskan topinya barulah keamanan mengijinkan kami memasuki gedung.

Aku keluar kamar saat mencium wangi masakan yang sangat kukenali.

“BEIJING FRIED RICE!!!!!!!!!”teriakanku membahana dari depan kamar. Membuat seisi Dorm terbangun. Segera aku berlari kedapur. Sakura membeku kaget mendengar teriakanku yang sekuat tenaga tadi. Setelah sadar dari kekagetannya, barulah Sakura tersenyum sambil meneruskan masakannya. Satu demi satu member muncul di dapur. Membuat dapur kami yang lumayan sempit itu semakin sesak.

“AISH, KALIAN INI!!! KELUAAAAR!! KALIAN MEMBUATKU TIDAK BISA BERGERAK!!!!!” teriaknya dari depan kompor. Leeteuk yang melihat kami berjubel didapur akhirnya membantu Sakura menghalau kami keruang tengah.

“Wookie, bantu aku membawa makanan ini!!” serunya dari dapur. Wookie bergegas disusul Leteuk, membantu Sakura. Sebentar kemudian ketiganya membawa makanan dan peralatan makan keruang tengah. Kami pun menyerbu makanan yang di masak Sakura, sampai ludes. (aku sampai menangis karena rasanya sama persis dengan masakan Hankyung).Selesai makan kami pun bersiap untuk segera berangkat kebandara. Kami akan mengadakan konser di Paris.

Sakura akhirnya kami bawa kemanapun kami pergi. Menjadi transletter,sekaligus bodyguard kami. Lebih praktis dari pada menyewa transletter. Tapi  tidak ekonomis, karena Sakura seleranya mahal. Kami semua terpaksa patungan membayar permintaannya. Seperti saat kami pergi ke New York beberapa waktu lalu. Dia meminta kami untuk membelikan 14 set pelacak yang di samarkan sebagai kancing. Satu set pelacak itu seharga $ 10.000.(BAYANGKAN!!). [kami hanya bisa membeli 5 set saja. Sementara yang 9 set lagi dia beli sendiri]. Walau akhirnya kami mengetahui bahwa pelacak itu untuk kami juga. Sampai sekaran kami masih harus membayar hutang kami kepada Sakura.(ternyata dia pelit). Di Paris ini kami dimintanya membeli sepasang sepatu bot berwarna coklat yang dapat menyimpan 1 set pembuka kunci, kikir, pisau dan sepucuk pistol kecil (harganya 30.000 euro)masih lumayan murah kalau dibandingkan dengan pelacak tadi.

Disinilah kami akhirnya ber- 14. Super Junior + Sakura di Paris. Kami menunggu koper-koper di turunkan dari bus. Sementara Sakura sedang berbicara dengan Manager  dan  kepala keamanan hotel.SM telah menyewakan satu lantai di sayap barat hotel ini untuk kami semua, Super Junior, Kru dan semua Bodyguard . Kulihat Sakura tidak puas dengan pembicaraannya dengan mereka. Walau mungil Sakura tidak bisa di permainkan. (RASAKAN!! Sakura kubilang mungil karena dengan tinggi sekitar 165 cm, dia akan tenggelam apabila berdiri diantara kami semua). Tapi dia seorang wanita yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Dengan dandanan yang sering terkesan ghotik, menurutku dia manis dan y. Aku bangga memiliki noona seperti dia. Saat ini dia mamakai gaun ketat dari kulit yang sangat kecil berwarna hitam. Dilengkapi sepatu bot selutut dengan tumit yang runcing berwarna hitam. Rambutnya di ikat ketat di puncak kepala dan menenteng tas hitam berisikan laptop yang selalu menemaninya kemanapun.(benarkan noonaku y). Teringat ketika mendapati Leeteuk belingsatan saat melihat Sakura keluar dari kamarnya.(hahahaha ketahuan yadongnya)

“zdfyuijdcvbnm” teriak Sakura didepan Manager dan kepala keamanan hotel.(wah, akhirnya naga betina itu mengeluarkan apinya)tanpa basa basi Sakura berbalik dan memerintahkan kami menaikkan kembali koper-koper kami kedalam bus.

“hgfdcvhjkmbvcfghn”manager hotel merendengi Sakura.

“tfggvmnbcyujfnd” jawab Sakura. Sambil menghardik manager hotel. Lalu Sakura meraih Hpnya dan menelpon serangkaian nomor. Setelah tersambung, Sakura menyerahkan Hpnya kepada manager hotel. Manager tersebut sampai terbungkuk-bungkuk menjawab tepon itu. Tak lama, manager hotel membawa Sakura kemeja resepsionisdan menyerahkan setumpuk Kartu elektronik kepada Sakura.

“Ok,we in”sahut Sakura sambil tersenyum dan menerima tumpukan kartu itu dari manager yang sudah pucat pasih. Lalu mengajak kami semua membongkar kembali koper-koper. Tersenyum aku mengikuti noonaku ini.

 

Kyuhyun POV

“Sakura noona, ada apa? Tadi kenapa noona marah-marah?siapa yang kau telpon tadi?”tanyaku sambil merendenginya.

“Aku tidak marah-marah. Hanya saja kamar kita,di pisah oleh mereka. Karena  seorang sheik Arab yang ingin menginap disana. Lalu yang kutelpon adalah Donald ”sahutnya dengan tenang.

“MWO?? Benarkah yang kau telpon tadi Donald Trumph??” tanya Siwon hyung dengan wajah pucat pasi. Kaget mendengar ucapan Sakura noona.

“Ne,Donald pemilik hotel ini. Jadi wajarkan aku menelponnya?” suara tenang noona kembali terdengar. Kami masih terkaget-kaget mendengar semua penjelasan noona tadi (terkecuali Manager hyung yang tersenyum melihat kami). Sampai dilantai tempat semua kamar kami terletak,  Sakura noona membagikan kartu kunci kepada kami semua dan mengingatkan kami peraturan di Dorm berlaku juga disini. Setelah itu dia meninggalkan kami dengan diikuti beberapa bodyguard kembali memasuki lift.

 

Eunyhuk POV

Lama sekali Sakura noona pergi. Hampir sejam dia meninggalkan kami.(noona, dimana kau. Kami semua sudah tidak sabar ingin jalan-jalan). Donghae si ikan Mokpo,sudah sedari  tadi berjalan bolak balik mengitari kamar dan bergaya di cermin. Tiba-tiba telpon kamar kami bedering.

“Hyuk Jae, Donghae, cepat keluar. Kita sudah mau pergi” terdengar suara Sakura noona yang merdu di telpon.

“Let’s go”ujarku kepada Donghae sambil membuka pintu kamar. Ternyata di lorong semuanya sudah hadir. Termasuk para kru dan bodyguard yang ikut bersama kami.

“Bus kita telah munggu di depan lobby. Kita akan makan malam terlebih dahulu. Lalu kita akan diturunkan di menara Eiffel.  Jam 12 kita akan kembali kehotel. Jadi ingat tempat pertemuan kita,15 menit sebelum jam 12 kita harus sudah tiba di tempat pertemuan kita.”seru Sakura noona sambil berjalan mendahului kami menuju lift.

 

Donghae POV

Akhirnya kami jadi juga pergi melihat-lihat Paris diwaktu malam. Hanya para kru yang memisahkan diri. Sementara aku dan semua member  tetap bersama Sakura noona dan para bodyguard bawahannya. Semua mata memandangi Sakura noona. (dia mengacuhkan semua itu). Hanya dengan lirikannya para bodyguard menyebar menjaga kami.

Sementara noona sendiri berjalan anggun ditengah-tengah kami.(sekuntum bunga di tengah kumbang jalang). Aku menyadari sesekali matanya menyapu keramaian memeriksa posisi para anggotanya. Walau tawa dan candaan tak henti terdengar dari bibirnya. Kami asik bermain dan melihat-lihat kawasan menara Eiffel. Tiba-tiba ada seorang pencopet sedang beraksi ditengah keramaian. Mengakibatkan keributan yang sukar diantisipasi. Saat pencopet itu melewati kami, noona langsung menyambar kerah baju pencopet itu dan langsung melumpuhkannya.(noonaku hebat). Segera anggotanya menggantikan posisinya melumpuhkan pencopet tersebut (nona tidak suka jika dia tersangkut dengan masalah administrasi). Tak lama polisi langsung mendatangi tempat kejadian. Noona langsung melenggang pergi. Meninggalkan tempat kejadian dan membiarkan anggotanya yang menghadapi para polisi itu.

“Ayo,kita sudah dijemput” ucapnya sambil melingkarkan tangannya dipinggang Leeteuk hyung dan Siwon hyung yang kebetulan berada disebelahnya(???). Rasanya mereka berdua selalu berada di samping noona. Kami pun berlari mengikutai noona yang telah jauh meninggalkan kami

“ YA, NOONA!!!!!” seru Kyuhyun dan Henry yang memang malas berolah raga. Saat kami melihat bus telah mendekat, kami semua menambah kecepatan(agar tidak di tinggal)

 

 

Zhoumi POV

Aku tertinggal di lobby sendirian.(YA AMPUN).mereka tidak menyadari aku ketoilet sebentar. Sementara yang lain telah kembali kekamar. Segera kutepon Sakura noona. Agar dia menjemputku kelobby. Karena kartu kunciku telah dibawa Henry. Tak lama kemudian aku melihat Sakura keluar dari lift.(dia mencariku). Saat kudekati, Sakura noona sedang dihadang seorang pria.(sepertinya seorang pengusaha). Pria ini memanggilnya dengan Lady Arya. Sakura noona hanya tersenyum dan melambaikan tangannya . Lalu mata kami bertemu, dan dia mendatangiku. Menggandeng tanganku lalu mengajakku memasuki lift. Didalam lift wajah Sakura noona menjadi seputih kertas.

“Noona, apakah kau sakit?” tanyaku menghawatirkannya. Namun noona tidak menjawab pertanyaanku. Semakin kami melewati lantai demi lantai menuju lantai kamar kami, noona semakin pucat. Hingga saat kami sampai di lantai tempat kamar kami terletak, dan lift terbuka noona roboh tak sadarkan diri. Segera kuraup tubuhnya dan melarikannya kekamar Leeteuk hyung.

“HYUNG!!!! BUKA!!!!” teriakku di pintu kamarnya. (untung saja yang lain tidak mendengar dan keluar dari kamar mereka). Pintu segera terbuka.

“Ada apa Dongsaeng,” tanya Leeteuk hyung. Dia telah membuka kemejanya. Pasti dia sedang berbaring saat kupanggil. Melihat Sakura noona yang  tidak sadarkan diri di tanganku segera hyung menyuruhku membaringkan Sakura noona di atas tempat tidurnya. Setelah noona terbaring, hyung menyuruhku mengambilkan air minum dan handuk basah.

 

Jun Soo POV

Segera kubuka sebagian kancing gaun serta sepatunya. Lalu Zhoumi kembali dengan membawa segelas air minum dan sehelai handuk basah. Lalu Kangin kembali kekamar dari kunjungannya  kekamar Heechul. Melihat Sakura tidak sadarkan diri ditempat tidur kami, segera menutup dan mengunci pintu kamar. Perlahan kuusapkan handuk basah kewajah dan leher Sakura.

“Oppa, kenapa aku?” tanyanya tersadar dan bergerak untuk duduk. Kusanggah tubuhnya dan mendekatkan gelas minuman kebibirnya.

“Minum dulu”ujarku. Kuperhatikan Zhoumi dan Kangin kaget melihat tubuh Sakura yang dipenuhi bekas luka. Kugelangkan kepalaku agar mereka tidak bertanya apapun dan tidak menceritakan hal ini kepada member lain. Samar kulihat mereka menganggukkan kepala.

“Oppa, kenapa aku ada disini?” tanyanya kembali.

“kau pingsan dilift dan Zhoumi membawamu kemari.”jawabku.

“Zhoumi, aku kenapa?”tanyanya lirih pada Zhoumi.

“Kau tadi pingsan setelah bertemu dengan seorang pria di depan lift di lobby.[aku dan Kangin terdiam]. Ne hyung, pria itu memanggil Sakura dengan Lady Arya. Setelah itu Sakura semakin pucat lalu pingsan di lift.”jawab Zhoumi kepada kami.

“Aku pusing oppa”bisik Sakura. Aku pun merebahkannya kembali. Kangin dan Zhoumi beranjak kesofa. Membiarkan aku menemani Sakura di tempat tidur. Sakura tidur dengan gelisah. Tanpa sadar aku juga tertidur disampingnya. Dalam tidurku, aku merasakan beban pada sisi kiri tubuhku. Terbangun aku saat menyadari bahwa beban itu adalah Sakura. Kepalanya berada di atas lenganku, sebelah tangannya memeluk pingganku,sementara sebelah kakinya membelit kakiku. Harum tubuhnya, menggoda indra penciumanku. (aku tidak pernah mencium harum seperti ini. Membuat pikiranku mengembara kemana-mana. Tuhan kuatkan aku. Aku tidak mau menghianati kepercayaannya kepadaku). Selagi aku berfikir bagaimana melepaskan diri, Sakura malah memindahkan kepalanya kedadaku, dan memelukku dengan erat.( Sakura kau ingin aku mati ya).

Keringat dingin meluncur dari pelipisku. Tubuhku sangat tegang seperti senar.Walaupun sebutanku adalah malaikat, tapi aku adalah seorang manusia. Seorang pria yang sangat normal. Tidak tergoda oleh wanita yang dicintai adalah hal yang tidak dapat di terima akal manusia. (Sakura kau benar-benar ingin membunuhku,ya). Kulihat Kangin dan Zhoumi masih tertidur lelap di sofa saling bersandar.(Kangin tolong aku. Tolong hyungmu ini melakukan hal yang benar).  Tiba-tiba Sakura membuka matanya dan memandangiku. Perlahan dia mendekatkan wajahnya padaku. jantungku seakan meledak saat bibir kami saling bersentuhan. Tanpa mampu kutahan, kulumat bibir mungilnya.(Sakura maafkan aku). Sakura membalas ciumanku(DIA MEMBALASNYA!!). perlahan-lahan aku menguasai diriku kembali dan melepaskan ciuman kami.(yang dahsyat itu. Otakku hangus akibat panasnya ciuman kami). Walau ciuman kami kulepaskan aku masih memeluk erat Sakura. Tiba-tiba aku merasakan Sakura terisak pelan didadaku. Aku hanya mampu memeluknya dengan erat. Mencoba memberikan ketenangan dan kekuatan kepadanya. (aku sadar hubungn kami pasti akanmenjadi semakin tak menentu). Baru aku tersadar aku hampir melakukannya dengan Sakura didepan Kangin dan Zhoumi.(OMO).

“Maafkan aku Sakura”bisikku sambil membenamkan wajahku dalam kelebatan rambutnya yang harum.

“Oppa sarangheo”bisiknya teredam di dadaku. Terpana aku mendengar pengakuannya.

“Nado sarangheo, Sakura”jawabku sambil mengecup puncak kepalanya.

“Kau tahu aku akan mencintaimu walau apapun yang terjadi. Siapapun dirimu, apapun latar belakangmu.aku tetap mencintaimu.”bisikku di telinganya.

 

Sakura POV

(Oppa kau terlalu baik dan sangat polos. Tak heran orang-orang menyebutmu malaikat. Oppa, aku sangat mencintaimu. Hingga dada ini sakit dan sesak. Tapi oppa, setelah sekaran aku bisa mengingat siapa aku ini. Aku merasa bahwa diri ini tidak pantas mengharapkanmu. Tanganku telah basah dengan darah orang-orang yang telah kubunuh. Oppa, masihkah kau mencintaiku saat kau mengetahui aku adalah seorang bekas pembunuh bayaran? Kepala negara-kepala negara di dunia ini sering memintaku melakukan pekerjaan kotor mereka. Dan tugas utamaku adalah melenyapkan siapa pun yang mereka inginkan untukku lenyapkan. Aku adalah salah satu mahluk dunia hitam. Yang terkelam dari semuanya. Memang saat kita bertemu, aku sudah lama mundur dari pekerjaanku itu. Karena pekerjaan kuterlalu sempurna, orang –orang tidak menyadari bahwa semua itu adalah hasil dari pekerjaanku. Hingga hasilnya sampai detik ini aku masih memiliki catatan hidup yang bersih. Oppa sarangheo). Aku masih menangis dalam pelukan JunSoo oppa. Menangisi cintaku yang akan hilang karena aku ragu dia masih mencintaiku saat dia tahu siapa aku ini.

AKu tetapkan dan memantapkan hati bahwa aku harus pergi darinya.(yang pasti akan membunuhku secara perlahan. Karena tidak bisa memeluknya lagi). Namun sekarang akan kunikmati saja saat ini. Sebelum saat ini menjadi kenangan dalam hidupku. Aku berusaha tidur kembali di pelukannya.

“Oppa, tidurlah. Besok kalian akan tampil. Jadi kau harus segar.”bisikku sambil membelai wajah tampannya.(tuhan jika kau masih mengijinkan mahluk dunia hitam sepertiku mencintai malaikat seperti dia, restuilah kami).

“Ne,Sakura”jawabnya halus. Tak lama kemudian terdengar nafasnya yang dalam dan teratur.(oppa, apakah mahluk sepertiku memberikan kenyamanan padamu sebegitu besar? Sykurlah) Jun Soo oppa tertidur dengan cepat sambil memelukku sepanjang malam.

 

IV

Ryeowook POV

Pagi ini berbeda dengan pagi hari sebelumnya. Sakura noona tidak membangunkan kami pagi ini. Segera kulemparkan selimut dan bergegas kekamar Leeteuk hyung.

“Hyuuuung!!! Banguuuuuun!!!!!!!” teriakan Henry terdengar dari lorong. (ada apa ya). Segera kubuka pintu kamar. Kulihat dia sudah berada di depan kamar Leeteuk hyung. Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan keluarlah Zhoumi hyung, Kangin hyung, Leeteuk hyung dan Sakura noona(???). Zhoumi hyung segera mengajak Henry kembali kekamar mereka. Semantara Kangin hyung kembali masuk kekamar dan meninggalkan kami bertiga berdiri di lorong.

“A……h, aku kembali saja”ujar ku sambil membalikkan tubuh menuju pintu kamar.

“Wookie, ada apa?” tanya noona sebelum aku mengangkat kakiku.

“Ne, Wookie,tadi kau mencariku bukan?” tanya hyung , saat aku berfikir akan menjawab apa pada pertanyaan noona.

“A….h, itu….., karena noona tidak membangunkan kami pagi ini. Jadi aku ingin bertanya pada hyung, apakah hyung mengetahui dimana noona.”jawabku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal. Lalu sebelum mereka menjawab apapun,

“tapi karena noona sudah disini, aku kembali kekamar saja.” Ujarku sambil berlari meninggalkan mereka berdua.

 

Henry POV

Zhoumi hyung menarikku hingga kami memasuki kamar. Lalu Zhoumi hyung segera menuju tempat tidur setelah melepaskan tanganku.(ada apa hyung. Kenapa wajahmu sepucat itu. Semalaman kau berada di kamar leeteuk hyung? Apa yang terjadi?)

“Hyung, ada apa?”tanyaku, duduk di tempat tidur.tubuh hyung tersentak mendengar suaraku.

“Gwaenchana. Aku tidak apa-apa.tidak ada apa-apa. Aku hanya tertidur dikamar Leeteuk hyung. Kami bermain kartu sampai pagi. Jadi sekarang ini aku akan tidur dulu. Sakura bilang 3 jam lagi baru kita berangkat ketempat konser untuk cek sound dan survei tempat. Tolong bangunkan aku 2jam lagi,ya” ujarnya sambil menutup matanya.(YA,hyung.lalu maksudmu apa menarikku seperti itu). Aku hanya bisa pasrah melihat hyungku ini. Lebih baik aku segera mandi dan sarapan sebelum dia merecokiku lagi.

 

Shindong POV

““Hyuuuung!!! Banguuuuuun!!!!!!!”teriakan si Mochi membus pintu kamar dan lansung menusuk telingaku.(ada apa lagi magnae yang satu itu.mungkin di jahili si evil Kyu lagi). Tidurku yang sudah terganggu membuatku bangkit menuju kamar mandi. Saat melewati pintu kamar aku mendengar, aku mendengar suara Wookie, Leeteuk hyung dan Sakura. Tak lama aku mendengar pintu kamar Wookie tertutup. Aku ingin lihat ada apa, pagi-pagi begini sudah ribut. Kubuka pintu kamarku. Dan aku di hadapkan pada pemandangan yang tidak disangka-sangka. Sakura dan Leeteuk hyung berciuman!!?? (sejak kapan mereka bersama seperti itu). Tanpa sengaja aku melihat isyarat dari Sakura agar aku jangan mengatakan apapun pada member yang lain. Kuacungkan kedua jempol tanganku, menyetujui permintaannya. Kulihat tatapannya yang berterimakasih kepadaku. Kututup pingtu kamarku dan aku pun berangkat mandi.

Di tempat diadakannya konser kami malam ini, aku sering melihat hyung dan Sakura saling melemparkan senyum berahasia apabila bertemu di tempat ramai.(musim semi menghampiri hyungku!!).  Lalu aku juga melihat leeteuk hyung menarik Sakura kebalik tirai panggung. Dan saat mereka keluar dari sana kulihat pakaian keduanya berantakan.(YA AMPUN!!!). Sempat juga aku melihat bercak merah bekas ciuman di leher Sakura, sebelum tertutup kerah bajunya. Aku hanya tersenyum sendiri melihat tingkah keduanya.

 

Yesung POV

Aku pun harus menyerah saat melihat Leeteuk hyung dan Sakura berpelukan di bawah panggung. Aku tidak mungkin menang jika dibandingkan dengan hyungku ini. Aku disisi gelap sementara dia disisi terang. Tapi walau aku patah hati aku sangat senang melihat keduanya. Kesan resah dari keduanya hilng saat mereka bersama.(hyung cepat ambil dia menjadi milikmu sebelum aku menyambarnya)

 

Siwon POV

(Sakura dengan Leeteuk hyung?)berbagai macam perasaan dan fikiran melintas. Sakit dan patah hati, namun senang dang gembira melihat keduanya bersama. Aku melihat Leeteuk hyung memeluk Sakura dari belakang saat kami sedang gladi, dan pada saat itu Sakura sedang meninjau panggung untuk menempatkan bodyguard dan keamanan yang menjaga Para ELF agar menjauh dari panggung.

 

Eunyuhk {*} dan Kyuhyun {0} POV

{*} Akhirnya mereka berdua berhenti melawan takdir.

{0} Untuknglah Sakura menjadi salah seoran penarilatar kali ini. Kalu tidak kurasa hyung tidak akan mau perform(lalu Super Junior mau dikemanakan hyung????)

{*} Saat melihat keduanya menari, mataku kebakaran. Karena tarian keduanya TOO HOT!!!

{0} Untung saja konser kami di Paris ini hanya satu hari. Jadi besok kami sudah kembali kekorea.

{*} dan {0} (Hyung tolong kau pikirkan para dongsaengmu yang manis ini juga) T_T

 

KanginPOV

Aku sudah tahu kalau aku tidak memiliki kesempatan mendekati Sakura. Sejak aku melihat tatapan Leeteuk hyung kepada Sakura dan senyuman Sakura yang selalu terkembang apabila bersama dengan Leeteuk hyung. Aku sudah pasrah. Namun saat tadi malam aku melihat mereka berciuman di kamar, rasa sakit itu kembali datang malah rasanya lebih pedih. Dalam keremangan lampu aku berusaha menjaga posisi tubuhku. Agar mereka berdua tidak menyadari bahwa aku masih terbangun. Saat itulah aku mendengar pernyataan cinta mereka. Entah kenapa Sakura setelah itu menangis dengan diam dipelukan hyung. Aku tidak bisa tidur hingga pagi datng dengan  terikan Henry di depan pintu. aku dan Zhoumi langsung berdiri (ku pikir, Zoumi juga tidak bisa tidur hingga pagi).kami menemukan Henry dan Wookie berdiri di depan pintu saat kami keluar kamar. Zhoumi langsung menyeret Henry kekamar mereka. Aku juga segera kembali masuk kamar meninggalkan Sakura dan hyung dilorong. Aku akan tidur saja. Membayar tidurku yang terganggu tadi malam. Walau pun tidurku juga tidak tenang, aku berusaha menerima nasib dan bersikap profesional.(HaaaaaaHH!!)

Saat ini aku melihat mereka berdua duduk berduaan di dalam bus yang membawa kami kembali ke hotel. Dengan kepala keduanya berdekatan, keduanya entah membicarakan apa. Wajah hyung memucat sementara Sakura berdiri dan menjauh.

Di hotel kulihat Sakura kembail memasang topeng ratu esnya.(sebelum dia akrab dengan para member Super Junior, Sakura seakan memakai topeng tanpa ekspresi . Sekarang dia kembali mengenakan topeng itu) Semantara hyung, matanya memerah menahan air matanya dan wajahnya sangat tegang.(orang yang biasanya ceria, bisa seperti itu dalam sekejap pasti telaah terjadi sesuatu.

Dikamar kudapati hyung termenung. Tatapannya kosong.(sepertinya rohnya berkelana jauh).

“Hyung,”sapaku sambil menutup pintu

”Kangin-ah, ternyata perkiraanku tidak terlalu meleset.”bisiknya kepadaku. (apa maksudmu hyung?)

“Sakura, ternyata bukanlah seorang mata-mata. Tapi bekas seorang pembunuh bayaran” bisiknya lagi.(MWO!!!! Hyung, kau tidak berhayalkan, tidak salah tuduhkan, kau tahu dari mana? Sakura pasti bukan seorang pembunuh bayaran. Wanita selembut dia pasti tidak akan sanggup membunuh mahluk hidup apa pun. Tolong hyung, katakan bahwa cerita itu bohong). Aku semakin terpekur mendengar penjelasan huyng. Dimulai hasil tes dari SM hingga pengakuan Sakura di bus tadi.

“Kangin-ah,tolong hal ini cukup hanya kita saja yang mengetahuinya. Sesampai di Korea, Sakura akan mengundurkan diri dari perusahaan” ujar hyungku ini dengan lesu.

“Kangin-ah,maafkan keegoisan hyungmu ini.  Aku tahu kalian juga menyukai Sakura. Aku sudah menyakiti para dongsaengku sendiri.aku sudah tidak pantas lagi menjadi hyung kalian.”ujarnya merebahkan diridan menutup matanya dengan sebelah tangan. Aku masih terdiam, terpaku. Masih berusaha menerima semua informasi serta kenyataan yang ada saat ini.(…………………………………………….). otakku kosong. Tidak bisa berfikir. Tiba-tiba terlintas perkataan hyung bahwa kami(bukan hanya aku) sudah dia kecewakan. (siapa lagi?).

“Hyung siapa lagi yang menyukai Sakura selain aku?”tanyaku perlahan.

“Yesung dan Siwon. Mereka juga mencintai Sakura.”jawabnya tanpa melepaskan tangan yang menutupi matanya.

“Apakah kita harus menceritakan alasan Sakura yang sebenarnya mengundurkan diri?”tanyaku lagi.

“Jangan. Kita katakan saja Sakura pergi karena takut fikirannya terbagi antara melindunngi kita semua dengan hubungannya bersamaku. Jadi dia mengundurkan diri. Lalu dia akan menjauhi kita semua. Menghilang. Dia akan menghilang dari hadapan kita. Kita semua tiadak akan pernah menemukannya lagi. Tidak akan menyadari bahwa dia mungkina ada diantara kerumunan orang. Itu Sakuara sendiri yang mengatakannya. Walau untukku itu tidak mungkin berlaku. Aku pasti menyadari keberadaanya apabila dia berada didekatku walau beribu orang bersamanya saat itu. Lihat aku masih memanggilnya Sakura. Padahal nama sebenarnya adalah Arya. Kangin-ah, aku masih mencintainya. Walau apapun, siapa pun dia” ujar hyungku itu. Sambil kembali duduk di hadapanku dan mengusap wajahnya. Tanpa sadar tanganku memukul kepala hyungku ini

“YA KANGIN-AH”teriaknya

“Hyung, kenapa kau menjadi bodoh begini? Cepat kau cari dia dan katakan bahwa siapa pun atau apa pun dia, kau masih mencintainya.”seruku sambil menariknya berdiri dan mendorongnya keluar(mencampakkannya)

 

Leeteuk POV

Segera kucari dimana Sakura. Kamar demi kamar yang kami tempati ku masuki. Hingga ketika aku mencarinya di lobby aku menemukannya berdiri sendirian di dekat air mancur yang berada di tengah atrium. Ku dekati dia.

“Sakura, eh……Arya” panggilku. Dia menolehkan kepalanya. Topeng besinya telah kembali terpasang. Namun dapat kulihat pancaran matanya yang terluka juga kesedihannya.

“Ada apa oppa?”tanyanya.

“Apakah kita bisa berbicara berdua?” tanyanyaku.

“Apakah masih ada yang harus kita bicarakan?”bisiknya hampir tidak terdengar. Namun dari suaranya yang bergetar aku tahu kalau dia hampir menangis.(Lara Croft bisa menangis??)

“Ne, masih ada yang harus kukatakan padamu.”ujarku seraya memegang tangannya (yang dingin).

Tatapan matanya seakan memohonku untuk tidak menyakitinya.

“Sakura, Sarangheo. Siapa pun dirimu, apapun kamu sebelumnya, aku mencintaimu. Aku ingin menikahimu.”tegasku menatap matanya.(untuk seorang Lara Croft dia sangat lembut dan manis). Dapat kulihat air matanya mengalir dipipinya yang lembut. Ku kecup air mata itu. Lengannya segera melingkari tubuhku, memelukku erat.

“Oppa”desahnya didadaku. Saat kudekap erat tubuh mungilnya. Kutengadahkan wajahnya dan kuhujani wajah mungilnya itu dengan kecupan. Tiba-tiba seakan seisi hotel meledak. Sorakan orang-orang melihat kami membahana. Segera kami melepaskan diri dengan wajah yang memerah. Kutarik tanyannya untuk berlari bersamaku menuju lift.

Begitu pintu lift terbuka, para dongsaengku tersayang, para kru dan bodyguard, semua menyambut kami berdua. Begitu ramai, seperti berada dalam parade saja.di ujung kumpulan itu kulihat Kangin, Yesung dan Siwon tersenyum kepada kami. Senyum yang menyatakan bahwa mereka merestui kami.(sepertinya Kangin telah memberitahukan semuanya kepada mereka berdua)

 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet