MY LITTLE ENEMY (HENRY STORY)

MY LITTLE SERIES

Henry POV

(Tuhan, semua member sudah memiliki belahan jiwa. Dimana belahan jiwaku, tuhan. Jangan biarkan aku sendirian begini). Seminggu lagi Eunhyuk hyung akanmenikah dengan Reiko noona. Minggu depannya Donghae hyung dengan dokter Maria. Dua minggu lagi Kyuhyun hyung yang akan menikah. Sementara bulan depan Wookie hyung yang akan menikah. setelah Rissa noona pulang dari China. Semua persiapan mereka telah selesai. Dari gaun pengantin, tuxedo, catering dan segala macamnya. Hanya tinggal menunggu harinya saja.(membuatku iri saja).

Saat ini ada seseorang yang sepertinya dendam kepadaku. Hampir setiap hari dia mempublikasikan berita yang konyol dan tidak masuk akal mengenaiku. Awalnya hanyahanya kejadian-kejadian lucu dan konyol yang di beritakannya. Tapi, lama kelamaan berita itu semakin membuatku gerah. Para Strings, juga panas setiap mengetahui atau membaca berita yang ditulisnya. Bahkan sesaeng fans sudah bergerak untuk menyingkirkannya. (omo, apalagi ini?).

Aku berusaha tenang dan menenangkan ELF, terutama para Stringsku. Berita tentangku yang ditinggal menikah oleh para hyungku diputar balikkkannya. Membuatku seperti seorang gay atau playboy yang tidak bisa bertahan tanpa menyalurkan nafsunya sehari saja. Arya noona, Reiko noona, Hanny noona, Marin noona dan Hyurin noona sudah gemas ingin memenjarakan dia karen berita-beritanya yang tidak benar itu. Membuat image dan nama baiku hancur. Saat itu pun aku masih berusaha tenang dan menenangkan fansku yang sudah mulai marah.

Pihak SM, membuat konferensi pers. Yang mengkonfirmasi semua yang terjadi kepadaku, para member Super Junior, istri dan tunangan mereka. Tapi karena daya fikir dan kreatifitasnya yang berlebihan, berita konferensi pers itupun kembali diputar balikannya. Hingga aku tidak tahan lagi.

Aku curhat kepada Strings lewat Tweeter. Kukatakan kepada mereka berita-berita yang beredar selama ini membuatku sedih dan terluka. Apa alasan penulis berita itu membenciku. Apa kesalahanku. Aku meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada penulis itu karena kesalahan dan dosaku kepadanya yang menyebabkan dia sangat membenciku. Netizen, ribut saat mereka mengetahui curhatanku kepada Stings.(aku juga curhat kepada hyungdeul dan noonadeulku mengenai bertita itu dan curhatanku di Tweeter). Semiinggu setelah aku curhat di Tweeter, seorang yeoja menemuiku di Dorm. Dia menunguku di apartemen Arya noona.

Arya noona, Reiko noona, Hanny noona, Marin noona dan Hyurin noona juga ada disana. Yeoja itu bernama Yang Eun Moon.

“Henry, dia yang selama ini menulis berita jahat mengenaimu”suara Hanny noona terdengar menakutkan di ruang tangah Arya noona yang sepi itu. Aku kaget, terkejut karena yeoja mingil ini menyimpan dedam yang sangat bersar kepadaku.

“Miss Yang, tolong katakan apa salahku kepadamu, hingga kau membenciku sebegitu dalam”tanyaku kepadanya.

“Henry-ssi, kesalahanmu adalah karena kau tidak mau tahu siapa yang sudah begitu mencintaimu. Menyerahkan segalanya kepadamu, tapi tetap tidak kau acuhkan. Hingga dia bunuh diri karena patah hati”ujarnya lih dengan sengit. Aku terkejut.

“Henry, eoninya bunuh diri di sungai Han setahun yang lalu karena kau tolak”terdengar suara Arya noona.

“Siapa eonimu itu?”tanyaku.

“Yang Jun Moon”jawabnya. Akhirnya aku tahu siapa yang dimaksudnya.

“Jika Yang Jun Moon adalah eonimu, seharusnya kau tahu alasan kenapa aku menolaknya”jawabku dengan suara rendah.

“Memangnya kenapa dengan dia?”Marin noona bertanya dari kursinya di seberangku. Sementara Yang Eun Moon pucat pasi. Aku hanya diam.

“Henry, kenapa dengan dia?”tanya Arya noona. Kulirik yeoja itu.

“Boleh kukatakan alasannya?”tanyaku kepadanya. Dia hanya menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tanganya.

“Yang Jun Moon itu adalah seorang namja, noona. Dia operasi plastik untuk jadi wanita, 10 tahun lalu. Dia teman kuliahku. Sahabat dekatku. Hingga dia berubah mencintaiku. Aku menjauhinya sejak dia berusaha menjebakku tidur dengannya satu setengah tahun yang lalu”ujarku kepada noonadeulku yang terpaku karena terkejut.

“Selama ini aku tidak pernah menceritakan apa pun tentang Jun Moon. Aku tetap menyayanginya sebagai sahabat dekatku. Tapi, kalau karena aku tidak bisa membohongi diriku sebagai namja normal kau membanciku, silahkan saja. Sekarang aku sudah tidak mau tahu lagi tentang kebohonganmu itu. Marin noona, kalau kau mau menuntutnya, silahkan. Hyurin noona, kalau kau mau menahannya, silahkan. Sekarang aku sudah tidak mau tahu lagi tntang semua ini”ujarku meninggalkan mereka semua dan kembali ke Dorm.

Di Dorm aku segera tidur untuk melupakan pembicaraanku dengan noonadeulk dan Yang Eun Moon. Sore harinya text dari noonadeul berdatangan.

Henry, Yang Eun Moon meminta maaf=Arya noona

Eun moon akan membuat pernyatan resmi mengenai berita tentangmu dan alasan dibaliknya=Marin noona

Eun Moon menangis setelah kau tinggalkan=Reiko noona

Eun Moon sudah pulang=Hyurin noona

Berita tentangmu sudah dicabutnya=Hanny noona

TQ, noona=send=>Arya noona, Marin noona, Hyurin noona, Reiko noona, Hanny noona.

Aku sedikit tenang setekah Eun Moon melakukan apa yang dikatakannya. Setelah segalanya tenang, tiba-tiba Yang Eun Moon mendekatiku saat pesta pernikahan Eunhyuk hyung dengan Reiko noona diselenggarakan.(aku tidak dendam kepadanya. Tapi, rasa ngilu karena berita-berita yang pernah ditulisnya masih menyakitiku).

“Henry-ssi, annyeong”sapanya

“Annyeong, Eun Moon-ssi”ujarku berusaha ramah. Dia serba salah dihadapanku.

“Eun Moon-ssi, aku kesana, ya. Dipanggil hyungdeul”ujarku menunjuk hyungdeulku yang berkumpul di pojok ruangan pesta. Dia seperti ingin menahanku . Tapi, segera menganggukkan kepalanya. Aku segera pergi.

“Henry, kenapa kau tinggalkan yeoja itu?’ujar Wookie hyung menunjuk Eun Moon-ssi yang menatap kami dari seberang ruangan.

“Hyung sudahlah. Aku hanya ingin mengobrol dengan kalian saat ini”ujarku kepada Wookie hyung. Hyungdeulku hanya menatapku tidak mengerti.

“Henry, kenapa yeoja manis itu kau sia-siakan? Tidak seperti kau yang biasa”ujar Donghae hyung.

“Hyung, hanya yeoja itu saja yang aku tidak ingin berada di dekatnya”ujarku cemberut.

“Sudah jangan menggoda Henry lagi”ujar Ahra noona yang sudah 5 bulan kehamilannya.

“Noona, duduklah. Sebelum Heenim hyung membuat keributan”ujar mengarahkan Ahra noona untuk duduk di kursi yang tidak jauh dari kami. Ditepuknya kepalaku .

“Semoga anakku, sepertimu perhatiannya”ujarnya lembut. (memang aku sangat menyayangi Ahra noona yang aneh ini. Aku selalu memperhatikannya. Apalagi saat hamil seperti ini. Aku khawatir terus kepadanya). Heenim hyung sering cemburu dengan kedekatan kami. Aku hanya tersenyum saat Heenim hyung memintaku agar tidak terlalu memanjakan Ahra noona(hyung, apa salahnya memanjakan noona sendiri?)

 

Eun Moon POV

Dari seberang ruangan aku melihatnya bercanda dengan hyungdeulnya. Terdengar sesekali tawanya yang khas itu. Aku ingin minta maaf kepadanya karena semua berita yang kutulis membuatnya terluka. Tapi, dia meninggalkanku begitu saja tadi. Aku tahu dia pasti tidak ingin dekat denganku. Dari belakangku, Arya eoni datang.

“Eun, jangan terlalu dipikirkan. Henry hanya masih merasakan sakit akibat berita yang kau tulis. Nanti, dia juga akan kembali bisa lagi. Anak itu tidak akan mendendam kepadamu”ujar Arya eoni lembut seraya merangkulku.

Aku hanya diam memperhatikan Henry-ssi bersama member Super Junior yang lain.

“Annyeong Eun Moon-ssi”sapa Leeteuk oppa.

“Annyeong, oppa”jawabku lemah.

“Eun-ssi, awalnya aku membencimu”ujarnya.(darah serasa menghilang dari tubuhku).

“Tapi, setelah mengetahui alasan kau berbuat begitu kepada Henry, aku tidak bisa lagi membencimu. "Perasaanmu kepada oppamu dapat kumengerti”ujatnya dengan tersenyum, menenangkanku.

“Aku tahu Henry juga mengerti itu”ujarnya untuk kesekian kalinya.

“Mianheo, oppa. Jongmal mianheo”bisikku tanpa bisa menahan air mataku.

“Sudah-sudah”ujar Arya eoni sambil memelukku erat. Sementara Leeteuk oppa membelai kepalaku dengan lembut.

 

Henry POV

Selang tiga hari kemudian, berita bohong tentangku kembali muncul. Memakai nama dan akun Yang Eun Moon. Walau rasa tidak percaya menyelip dihatiku, sakit karena berita-berita Eun Moon sebelumnya kembali terasa.

Siang itu, Eun Moon menemuiku.

“Henry-ssi, mianhe. berita itu bukan aku yang menulisnya. Ada yang mengambil alih akunku. Aku tidak tahu siapa yang membuat berita itu.”ujarnya panik. Kuamati, dia seperti baru saja terkena badai. Pakaiannya acak-acakan dan rambutnya berantakan. Dia seperti orang yang terbangun karena terkejut.

“Sudah, gwaenchana Eun Moon-ssi”jawabku menenangkannya.

“Henry-ssi, aku bersumpah. Berita itu bukan aku yang membuatnya”ujarnya lagi. (matanya berkaca-kaca).

“Eun Moon-ssi, aku percaya padamu”ujarku.

“Gamshahamnida”ujarnya membungkuk kepadaku.

Saat menegakkan diri lagi, dia limbug. Reflek aku menangkap tubuhnya sebelum menyentuh lantai. Dia hilang kesadaran. Kubawa dia kesofa ruang tengah. Kukabari Arya noona dan Hanny noona, bahwa Eun Moon-ssi berada di Dorm dan sedang pingsan. Keduanya berkata, 2 jam lagi baru bisa datang.

 

Eun Moon POV

Aku terbangun disebuah ruangan yang asing.(aku tertidur di sebuah sofa. Tapi, dimana ini?). Henry-ssi keluar dari salah sebuah ruangan dengan celana basket dan kaus oblong.

“Eun Moon –ssi, kau sudah sadar rupanya. Tunggu sebentar, kuambilkan minuman”ujarnya seraya berjalan ke dapur. Aku dengan perlahan berusaha duduk.(kepalaku pusing)

“Annyeonghaseo!!!”seru 2 orang yeoja dari pintu masuk.(sepertinya). Arya eoni dan Hanny eoni datang rupanya.

“Noona, mau minum juga?”tanya Henry-ssi dari dapur.

“Mau, kami sangat kehausan”ujar Hanny eoni seraya duduk di sampingku. “Moon-ah, apakah computermu atau laptopmu pernah ada yang meminjam, setelah kau mengeluarkan pernyataan tentang berita mengenai Henry?”tanya Arya eoni .

“Laptopku sih, tidak. Tapi PCku  pernah ada yang pakai. Saat itu aku telat masuk kantor.temanku ada yang pakai. Alasannya PC miliknyasedang di service. Jadi dia pakai PCku.bagaimana dia membuka PCku aku juga bingung. Karena PCku itu dilengkapi dengan pengaman finger print. Jadi seharusnya hanya aku yang bisa membukanya”ujarku heran.

“Kau kenal dengannya?”tanya Hanny eoni.

“Tidak terlalu. Dia dari bagian lain. Selama ini dia berusaha berteman denganku. Tapi, dia sangat suka memaksa, hingga aku berusaha menjauhinya. Dia licik dan kasar. Aku sangat tidak suka”ujarku lagi.

“Yeoja ini tidak senang kau jauhi. Hingg dia ingin memberimu pelajaran. Apalagi saat dia mengetahui, kalau kau adalah penulis berita mengenai Henry. Dia cemburu kepada Henry. Jadi dia meng-hack akunmu dan menulis berita tentang Henry lagi”ujar Hanny eoni..

“Malam ini kau tinggal bersamaku di apartemenku”ujar Arya eoni.

“Eoni, orang yang kita bicarakan ini seorang namja, bukan seorang yeoja”ujarku tersadar dan menjadi bingung.

“Namanya Song Min Hoo, umur 28 tahun bekerja di perusahaan xxxx, terlahir sebagai seorang yeoja”jelas Hanny eoni lagi. Aku terhenyak.

“O-M-O”bisikku seraya menutup wajah.

 

Henry POV

Kurasa aku tahu siapa Song Min Hoo ini. Yeoja ini memang selalu membuat keributan dan mencari masalah dengan orang lain. Intinya seorang trouble maker. Hobinya adalah membuat susah hidup orang lain. Sejak aku di kuliahan, Song Min Hoo ini selalu membuat aku dan Yang Jun Moon kesulitan.

“Noona, Song Min Hoo ini tabiatnya sudah seperti itu dari dulu”ujarku kepada Arya noona.

“Dulu dia teman sekampusku. Beda jurusan, sih. Tapi, selalu membuat aku dan Jun Moon susah”sambungku.

“Hem……., dia ini seharusnya di beri pelajaran dengan keras”gumam Arya noona.

“Eun Moon, lebih baik kau keluar saja dari kantormu. Bakatmu tersia-sia disana.bagusnya kau bekerja denganku saja. Soal gaji tenang saja. Kau juga secepatnya pindah ke apartemen kantorku. Min Hoo ni sepertinya akan membuatmu susah juga. Henry, besok kau bantu Eun Moon pindahan”perintah Arya noona.

“Ne, noona”jawabku.

“Eun Moon, kau hari ini tidur di sini saja. Henry, kau jangan keluar dari Dorm hari ini. Aku takut, Min Hoo ini akan mencari kalian berdua”ujarnya lagi.

“Ne, noona”jawabku.

“Ne, eoni” sahut Eun Moon.

Eun Moon, bersama Arya noona dan Hanny noona kemudian pulang. Arya noona dan Eun Moon, ke apartemen noona. Sementara Hanny noona kembali ke apartemennya, yang ditinggalinya bersama Yesung hyung.

 

Eun Moon POV

Hari ini aku bersama Henry-ssi membereskan barang-barangku. Lalu Henry-ssi memanggil jasa pindahan untuk mengangkat barang-barangku ke apartemen kantor Arya eoni. (tadi malam Arya eoni mengabari  big bossku, kalau aku mengundurkan diri dari kantor terhitung mulai ini). Barang-barangku di kantor diambil oleh Reiko eoni tadi pagi, saat belum ada orang yang datang ke kantor. Henry-ssi kembali mengantarku, pergi ke apartemen kantor Arya eoni. Henry-ssi lebih banyak diam seharian ini. Tidak banyak bicara, tidak seperti saat dia bersama hyungdeulnya.

Di apartmen kantor Arya eoni, Yeesung oppa, Eunhyuk oppa, Leeteuk oppa, Zhoumi oppa dan Siwon oppa sudah menunggu kami. Oppadeul membantu menyusun barang-barangku. Kemudian Arya eoni, Hanny eoni dan Reiko eoni datang dengan membawa makan siang. Selesai makan siang, Eunhyuk oppa dan Leetuk oppa pergi untuk siaran. Lalu satu persatu oppadeul dan eonideul pergi meninggalkanku berdua lagi dengan Henry-ssi.

Kami berdua bekerja dalam diam. Saat kami selesai, hari sudah menjelang malam.

“Eun moon-ssi, ayo kita makan diluar”ujar Henry-ssi. Aku terkejut mendengarnya.

“Atau kita bisa minta antar makanan dari kantin kantor”ujarnya lagi seraya duduk di sofa lebar di ruang tengah.

“Oke” jawabku masih dengan terkejut. Di keluarkannya ponselnya.( dia menelpon kantin kantor). Setelah itu dia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Tak lama kemudian dia sudah tertidur.(MWO???cepat sekali!!!). Bel pintu berdering. Segera kubuka pintu, setelah meilhat siapa yang datang. Ternyata pegawai kantin yang mengantarkan pesanan kami. Saat akan kubayar, dia bilang sudah dibayar oleh Arya eoni. Setelah itu pun dia pergi.(Henry-ssi tidak terbangun sama sekali). Kuamati dia, wajah tidurnya seperti bayi.

“Henry-ssi,bangun. Makanan sudah datang”ujarku mengguncang badannya. Tapi, dia tidak terbangun juga. Kurebahkan dia di sofa dengan tenang. Sementara aku makan malam sendirian. Makanan miliknya, kumasukkan kedalam refrigrator.

 

                                                                                     

Henry POV

Seluruh tubuhku terasa sakit semuanya. Terbangun, aku sesaat kebingungan karena tidak mengenali dimana aku saat saat ini. Dari kamar, Eun Moon-ssi keluar. sudah Segar karena baru mandi.

“Annyeonghaseo, Henry-ssi. Mianhe, karena kau tidak bisa di bangunkan tadi malam. Jadi kau terpaksa kubiarkan tidur di sofa”ujarnya meminta maaf.

“Kubuatkan sarapan, ya”ujarnya sambil berjalan menuju dapur. Kuikuti dia kesana. Dia mengeluarkan beberapa bahan makanan dan beberapa kotak-kotak makanan.

 Satu persatu makanan yang ada dalam kotak itu dipanaskannya di microwave, sementara dia memasak makanan di kompor. Setelah selesai semuanya, dia menyjikannya dihadapanku yang duduk di konter dapur.

“Ayo, makan”ujarnya tersenyum. Akuk makan sambil memperhatikannya.(sebenarnya dia seorang yeoja yang lembut dan sopan, juga ramah). Jun Mon dulu sering bercerita, kalau dia dan adiknya saling menyayangi dan sangat dekat.(apakah karena kesedihannya yang terlalu menyiksa, dia lalu menulis berita-berita buruk tentangku sebelum ini? Mungkinkah?).

“Eun Moon-ssi, Jun Moon selalu bercerita tentangmu”ujarku tiba-tiba. Dia segera menghentikan sarapannya, sementara matanya berkaca-kaca.

“Dia selalu mengatakan kalau dia sangat menyayangimu. Bahkan dia juga mengatakan, akanmembunuh siapa pun yang menyakiti atau membuatmu menangis”ujarku lagi.

“Padahal akhirnya, dialah yang menyakiti dan membuatku menangis”bisik Eun Moon lirih. Satu persatu air matanya mengalir.

“Mianhe, Eun Moon-ssi. Membuatmu kembali bersedih”ujarku tidak enak hati.

“Gwaenchana, Henry-ssi”ujarnya tersenyum sedih. Sesaat dia berusaha tegar. Tapi, dia tidak dapat menahan tangisnya.(tangis kedukaannya sangat menyayat hati). Spontan aku berdiri dan meraihnya kedalam pelukanku.

 

Eun Moon POV

Henry-ssi memlukku dengan erat. Dibiarkannya saja aku menumpahkan tangisku di dadanya.

“Miannhe, Henry-ssi”bisikku setelah tangisku mereda.

“No pro, Eun Moon-ssi”ujarnya tersenyum(manis?) seraya kembali kekursinya dan melanjutkan sarapan. Aku pun berusaha kembali memakan sarapanku.

 Sebenarnya aku sudah menyuaki Henry-ssi sejak lama. Henry-ssi dulu sering datang ke apartemen Jun oppa. Aku sering berselisihan jalan denganya. Saat aku datang bersamaan saat dia pulang. Namja tampan yang baik hati walau sedikit Playboy.

Selesai sarapan, Henry-ssi kembali ke Dormnya. Tak lama Henry-ssi pulang,  Hanny eoni dan Reiko eoni datang berkunjung dengan membawa belanjaan untukku. Keduanya, ternyata datang untuk memberitahuku. Kalau mulai besok, aku akan bekerja bersama dengan Hanny eoni.(aku baru tahu kalau Hanny eoni ini adalah ‘vampire princess’. Hacker terbaik yang pernah ada. Dia bisa dengan mudah memporak porandakan data mana pun di dunia ini, jika dia mau. Untung saja Hanny eoni tidak bersifat jahat. Kalau tidak, dia bisa dengan mudah menguasai dunia ini). Hanny eoni dan Reiko eoni juga berkata kalau hari ini, adalah hari pertemuan para wanita Super Junior. Arya eoni akan datang nanti siang bersama para eoni yang lain.

 

Henry POV

Aku kembali ke Dorm.( entah kenapa aku masih merasakan Eun Moon-ssi dalam pelukanku. Mwmbuatku semakin kesepian). Besok aku harus ke China selama 2 minggu bersama Zhoumi keke.(rasanya berat meninggalkan Korea saat ini). Siang ini aku ada jadwal latihan dengan Super Junior M hingga malam nanti.(kenapa aku malas, ya?).

 

Eun Moon POV

Henry sudah seminggu di China. Dia sudah 3 kali menelponku, setiap malam mengirimi aku pesan dan fotonya yang sedang selca. Siang hari dia meng- E-mailku dengan foto dan berita tentang dia dan Zhoumi oppa. Jadi aku terus mandapatkan berita dan perkembangan terbaru dari Henry.(aku merindukan Henry. Hingga terkadang terasa sesak. Seperti ada yang menhimpit dadaku). Hanny eoni sering menegurku. Karena aku sering mengusap dadaku atau mengela nafas berat.

“Torn, kau kenapa?”tanyanya kepadaku.(oleh netizen aku dijuluki Torn, karena berita-berita yang kutulis mengenai seseorang sering menyakiti orang tesebut).

“Ani, eoni. Hanya belakanga ini, dadaku terasa sesak. Seperti ada yang menghimpitnya”jawabku kembali memusatkan perhatianku kelayar monitor.

“Love disease”bisik Hanny eoni.

“Mwo?”tanyaku heran

“Ne, kau terjangkit Love Disease”jawabnya mengacak rambutku.(love disease? Sakit cinta?)

“Eoni, jangan bercanda”ujarku. Hanny eoni hanya tertawa sambil melanjutkan pekerjaannya.

 

Henry POV

Selama di China ini, aku dan Zhoumi keke bekerja dengan berusaha untuk bisa berkonsentrasi.(karena pikiran kami berdua tidak berada di China ini). Aku selalu terfikir kepada Eun Moon. Sedang apa, dimana, dengan siapa, apakah dia memikirkanku juga?(Eun Moon, My treasure, I miss you so much, bogoshippo, Haushang ni).

“Tsk”decakku seraya memukul dahi.

“Henry, kau kenapa?”tanya keke kepadaku.

“Gak. Gak apa-apa”jawabku merebahkan diri keatas tempat tidur.

“Kita berdua sangat sulit berkonsentasi selama di China ini. Aku, karena aku merindukan Marin. Kalau kau, kupikir kareana kaku memikirkan Eun Moon”ujarnya menyusulku merebahkan diri di seberang tempat tidurku. Kudiamkan saja ucapan kekeku yang sangat sakti itu.

BRING!!!!!

(ponselku berbunyi)

Henry,cepatlah pulang. Eun Moon terkena penyakit.= Hanny noona

Sakit apa, noona?=send [aku terduduk terkejut].

Padatkan jadwal kalian= Hanny noona.

NOONA, DIA SAKIT APA????=send. Segera kutelpon Hanny noona.

‘NOONA, DIA SAKIT APA????’=teriakku pada ponselku saat Hanny noona menjawab panggilanku.(Zhoumi keke sampai terbangun).

‘Henry, sudahlah. Cepat kau pulang. Padatkan jadwal kalian di China. Saat kalian akan pulang kabari aku’= Hanny noona lalu memutuskan sambungan telpon.

‘Noona!!!’=seruku tanpa hasil

“Tsk!!”decakku keras.

“AAAAAAAAHHHH!!!!!!”teriakku lagi.

“YA, Henry. Ada apa?”tanya keke bingung.

“Hanny noona tadi mengirimiku text. Kalau Eun Moon terkena penyakit. Kita disuruh memadatkan jadwal disini agar bisa segera pulang ke Korea”jawabku lesu.

“Kalau begitu, coba kita hubungi manajer. Agar jadwal kita bisa kita padatkan”ujar keke yang langsung mengambil ponselnya. Setelah selesai menelpon, dia bergumam;

“Sakitnya berbahaya tidak, ya? Bagaimana Marin dan bayi kami? Tuhan, lindungi mereka”lalu

“Sudah, segera tidur. Besok manajer akan menemui kita”ujarnya kepadaku sebelum kembali tertidur. Aku pun berusaha kembali tidur.(tuhan, Eun Moon sakit apa? Jangan ambil dia, tuhan. Aku mencintainya. MWO?!?!). Aku langsung terduduk kembali.(aku-mencintai-Eun Moon? Darimana pikiran itu? Apakah itu benar? Sejak kapan aku mencintainya?) perlahan aku kembali merebahkan diri. Dengan pikiran seperti itu yang berseliweran di kepalaku, akhirnya aku pun tertidur juga.

Jadwal kami di China ternyata bisa di padatkan dalam dua hari. Kami(aku dan Zhoumi keke) ternyata kalau dalam tekanan, bisa bekerja dengan lebih baik. setelah semua jadwal selesai dan kami pun selesai packing koper, aku segera menghubungi Hanny noona. Mengabarkan besok pagi kami tiba di Seoul.

 

Eun Moon POV

Hanny eoni, mengatakan kalau pagi ini Henry akan tiba di Seoul. Aku di suruhnya menjemput Henry. Jadi disinilah aku, bersama Marin eoni. Menunggu Henry dan Zhoumi oppa. Dari jauh Henry berlari mendekat denga wajah khawatir. Diraihnya aku kedalam pelukan eratnya.(diciumnya aku dengan lembut. MWOOO????).

“Treasure, ternyata kau sehat-sehat saja”bisiknya memelukku semakin erat. Dibenamkannya wajahnya kedalam rambutku.(ada apa ini????) Aku terpaku, kebingungan melihat tingkahnya.

“Kupikir kau sakit. karena Hanny noona mengatakan kau terkena penyakit. Tolong jangan buat aku takut lagi seperti itu. Rasanya umurku tinggal separuhnya, saat mendengar berita itu dari Hanny noona”ujarnya seraya meletakkan dahinya menempel dengan dahiku.(aku segera teringat ucapan Hanny eoni 3 hari lalu).

“Oppa, aku memang didiagnosis terkena penyakit”bisikku dengan wajah merah.

“MWO?!”tanyanya dengan wajah pucat pasi.

“Ne, namanya love disease”bisikku di telinganya.

“Mwo??”tanyanya bingung. Tapi, lama kelamaan dia akhirnya mengerti apa yang kumaksudkan.

“Untunglah. Karena sepertinya aku terkena penyakit yang sama”ujarnya sebelum menciumku lagi dengan lembut.

“Sarangheo, treasure”bisiknya memelukku

“Nado sarangheo, mochi”ujarku membalas pelukannya. Bersama-sama kami segera keluar dari bandara.

 

END

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet