Shadow Warrior Ch 5

Shadow Warrior
Please Subscribe to read the full chapter
Shadow Warrior Chapter 5

.

Note:

Kyuhyun 17 th

Siwon dan Zhoumi 23 th

Shindong 49 th

Kangin 38 th

Sungmin 20 tahun

Yesung 24 tahun

. . Sungmin tersenyum ketika Kyuhyun muncul di kantor Direktur Kim. Ia langsung bangkit berdiri untuk menyalami namja yang masuk dengan wajah kesal itu, namun Kyuhyun menampik dan langsung mengambil tempat di salah satu kursi yang tersedia. “Kyuh….” “Sungmin sshi.” Kyuhyun memotong kalimat yang bernada riang itu dengan cepat. “Aku sangat sibuk. Kalau saja kau tidak bersikap kekanak-kanakan dan mau menunggu, aku tidak akan menemuimu di sini. Jadi mari kita langsung saja ke pokok persoalan.” Mata Sungmin memicing. Ia begitu senang melihat Kyuhyun sudah bertumbuh menjadi seorang namja yang tampan dan gagah. Namun tampaknya Kyuhyun tidak menyukai pertemuan mereka. Sungmin menurunkan tangannya yang masih terulur, kemudian duduk berhadapan dengan Kyuhyun. Direktur Kim duduk diam di antara kedua namja itu. “Seperti yang aku bilang di telepon tadi, aku tak akan menyerahkan posisi ini kepadamu, Sungmin sshi.” “Untuk melindungiku? Kau akan menjadi shadow warrior seperti seonsaengnim? Niga appa?” Sungmin bangkit berdiri sambil menggelengkan kepalanya. “Aku tidak memerlukan seorang shadow warrior! Latihanku selama belasan tahun ini bisa membantuku mengalahkan jenderal Agma, menyegelnya, sekaligus melindungi diriku sendiri.” “Pfffft!!!” Detik selanjutnya, Kyuhyun tergelak. Direktur Kim mengerutkan kening mendengar tawa yang merendahkan itu, begitu pula dengan Sungmin. Kyuhyun menegakkan duduknya, mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan sambil mengukir senyum khasnya. Ia mendengus seakan-akan melihat sesuatu yang lucu. “Shadow warrior? Kau pikir begitu, Sungmin sshi? Sepertinya Yesung terlalu banyak mencekokimu kisah drama. Kehidupan tidak semanis itu.” “Kyuhyun sshi…” Direktur Kim melempar pandangan menegur. “Itu kenyataan, Direktur Kim. Seharusnya Sungmin sshi melihat seperti apa kediamanku saat ini; Berapa banyak kekuasaan yang aku punya atas perusahaan; Dan tentu saja, berapa banyak uang yang bisa aku gunakan untuk hidup bersenang-senang setiap hari.” Kyuhyun memandang Sungmin yang terdiam dari ujung kepala hingga ke ujung kaki, lalu tersenyum sinis. “Aigoo, Sungmin sshi… Kau ini hidup di jaman modern. Tapi coba lihat gaya berpakaianmu… Kau seperti pemain film kolosal. Apa kau tidak merasa pandangan aneh dari orang-orang di tempat ini?” Sungmin tidak menjawab, namun ia mengakui kebenaran kata-kata Kyuhyun. Begitu  ia turun dari dalam mobil yang membawanya, semua mata memandangnya dengan pandangan aneh. Selama ini, Sungmin selalu menggunakan hanbok setiap hari. Tak satupun pakaian modern yang ia miliki karena di sekitarnya juga mengenakan pakaian yang sejenis dengannya. Ketika mata Kyuhyun menatap heukhwa (sepatu bot tradisional) yang dikenakannya, untuk pertama kali, Sungmin merasa malu dengan penampilannya. Ia memandang Kyuhyun dan Direktur Kim yang hari itu mengenalan setelan jas. Diam-diam Sungmin mengagumi penampilan Kyuhyun. Jas abu-abu dengan rompi senada di dalamnya, sangat pas dengan warna kulit Kyuhyun yang begitu putih. Kemeja abu-abu muda dengan dasi abu-abu gelap melengkapi penampilan namja itu. Sangat kontras dengan Sungmin yang mengenakan hanbok serba biru tua. “Sebaiknya lupakan niatmu tadi. Aku akan meminta Direktur Kim memberimu sejumlah uang. Berbelanjalah pakaian sebanyak yang kau mau. Semua yang kau perlukan akan berjalan seperti selama ini. Tapi lupakan keinginan untuk merebut posisiku. Aku takkan memberikannya.” “Kyuhyun sshi!” Direktur Kim kali ini menunjukkan perasaan tidak senangnya dengan jelas, namun Kyuhyun hanya membalasnya dengan pandangan tajam. Kedua namja itu memperhatikan Sungmin yang masih berdiri dengan diam. Kini Sungmin mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuh, mencoba menahan amarah yang memuncak, hingga membuat kepalanya berdenyut. “Aku tak percaya akan mendengar kata-kata semacam itu darimu, Kyuhyunie.” Sungmin memandang Kyuhyun dengan tatapan nanar. Ia semakin sedih ketika Kyuhyun dengan dingin memandangnya tanpa berkedip, sama sekali berbeda dengan dirinya yang begitu gembira melihat Kyuhyun tadi. “Kau boleh mengejek cara berpakaianku. Tapi aku takkan mundur. Sebelas tahun ini, aku mengunjungi makam yang dibuat Direktur Kim untuk meyakinkanku bahwa kau sudah terbunuh malam itu. Setiap hari pula aku menyesali kenapa aku tidak bisa melindungimu.” Kyuhyun tak bereaksi. Ia hanya diam mendengarkan. Hal itu membuat hati Sungmin semakin sakit, namun ia berusaha menahannya. “Kau mau atau tidak, aku akan mengambil posisiku kembali. Kesenangan yang kau dapat hanya sementara, Kyuhyunie. Kau bisa terbunuh jika terus seperti ini.” “Jangan memanggilku seperti itu. Kita tidak ada hubungan apa-apa.” Kyuhyun bangkit berdiri, berjalan hingga ke dekat Sungmin. “Bertarung. Kita tentukan siapa yang menguasai Jujak sesungguhnya. Asal kau tahu, aku juga memiliki tanda lahir yang sama denganmu.” Kyuhyun menarik longgar dasinya, membuka beberapa kancing kemejanya, hingga tanda Jujak di dada kirinya terlihat. Sungmin tertegun. Kyuhyun dengan cepat membetulkan kembali pakaiannya. “Aku tidak  tahu mengapa, tapi sepertinya Jujak kebingungan memilih penerus sehingga kita berdua memiliki tanda lahir darinya.” Kyuhyun mengukir evil smirk di wajahnya. Dengan angkuh, ditepuknya wajah Sungmin yang masih mencerna apa yang dilihatnya tadi. “Kita tentukan siapa yang pantas menjadi guardian Jujak dengan bertarung. Dua hari lagi. Kau setuju?” Sungmin membuka mulutnya, namun tak ada kata-kata yang keluar. Ia masih bingung dengan adanya dua tanda lahir yang sama. Namja itu mencoba mengingat-ingat kenangan masa kecil mereka. Namun ia dan Kyuhyun tidak pernah begitu dekat. Mereka harus bertemu sembunyi-sembunyi sehingga tak sekalipun Sungmin pernah melihat Kyuhyun di saat mandi. Tanda yang tadi ia lihat, sama persis dengan tanda yang ia miliki sejak lahir. Apakah Jujak benar-benar bimbang di antara kami? Itukah sebabnya semua orang memintaku tidak berhubungan dengan Kyuhyunie…karena kami sebenarnya adalah rival? “Jujak tidak mungkin memiliki dua penerus. Kau bisa berpura-pura, tapi jurus apiku bisa membakarmu dalam waktu singkat, Kyuhyunie. Kau tidak mungkin mempunyai jurus api seperti yang kupunya. Kau…” “Pulanglah, Sungmin sshi.” Kyuhyun mengibaskan tangannya, menolak mendengar penjelasan Sungmin lebih lanjut. “Dua hari lagi kita akan bertarung. Aku tak akan segan-segan dalam pertarungan itu. Jadi kau juga tidak perlu sungkan. Jika kau tidak percaya aku juga pewaris Jujak, kau bisa lihat sendiri nanti. Aku pasti mengalahkanmu.” Tanpa menunggu jawaban Sungmin, Kyuhyun melangkah ke pintu di mana kedua pengawalnya menunggu di luar. Ia terkejut ketika Sungmin tiba-tiba menarik bahunya sehingga ia menoleh ke belakang. Sepasang mata coklat berada begitu dekat dengan wajahnya, menatapnya tanpa kedip karena tidak memiliki kelopak. Dalam hitungan detik, belalang coklat itu melompat ke bahunya. “Belalang? Apa maksudmu dengan ini, Sungmin sshi?” Kyuhyun dengan wajah tidak suka namun tenang, menepis belalang itu. Setelah melemparkan pandangan tajam, ia membuka pintu dan meninggalkan ruangan. Sungmin memungut belalang tadi dengan wajah sedih. Dimasukkannya serangga itu kembali ke dalam kain berlubang. Padahal ia sengaja membawanya untuk menguji apakah Kyuhyun masih seperti dulu, untuk mencairkan suasana yang ia pikir akan kaku. Di musim gugur banyak sekali belalang di sekitar tempat tinggalnya. Namun ia tak menyangka pertemuan mereka bukan hanya kaku, namun sama sekali tidak menyiratkan kedekatan mereka dahulu. “Kau serius akan bertarung dengan Kyuhyun sshi, Jeonha?” Direktur Kim bangkit berdiri, mengambil kantung kain itu dari tangan Sungmin. “Tentu saja aku serius.” Sungmin mengangguk yakin. “Kalau dia terbiasa dengan kehidupan mewah yang ia jalani, aku tak keberatan untuk mencukupi semua keperluannya. Tetapi soal posisi Jujak, aku tidak akan menyerah. Kali ini aku bisa melindunginya. Aku tak akan mundur sedikitpun. Dia tidak mungkin memiliki jurus api sekuat yang aku punya…. Sama seperti Seonsaengnim dan Appa.” “Bagaimana jika dia memang Jujak?” Sungmin terdiam mendengar pertanyaan Direktur Kim.  . . Seorang namja mengetuk pintu ruangan Direktur perusahaan pengawalan dan keamanan itu, namun tak terdengar jawaban dari dalam. Seperti biasa, ia membuka pintu dan melangkah masuk untuk meletakkan berkas yang dibawanya. Tak terhitung berapa kali ia ditegur akan sikap lancangnya itu, namun ia tak peduli. Baginya waktu sangat berharga. Jika Direktur Kim tidak berada di tempatnya, ia tak pernah sudi menyia-nyiakan usahanya untuk berjalan ke sana. Ketika hendak keluar, mata namja itu menangkap seekor serangga yang tergeletak tak berdaya di lantai. Kedua alisnya bertaut melihat belalang malang yang semua kaki dan sayapnya tersebar di sekitarnya. Tanpa berpikir panjang, diinjaknya belalang itu dengan sekali hentak. Namja itu berjongkok setelah menyingkirkan kakinya dari tubuh si belalang yang remuk. “Mianhe, ini jauh lebih baik daripada kau mati perlahan-lahan atau dikerumuni oleh puluhan semut.” Ia mengeluarkan sehelai sapu tangan dari sakunya, lalu mulai memunguti bagian-bagian tubuh belalang dengan wajah prihatin. “Siapa yang melakukan hal sekejam ini kepadamu? Siapa orang yang begitu dia benci, sampai-sampai kau mengalami hal mengerikan ini?” Tanpa menunggu lebih lama, namja itu keluar dari dalam ruangan, dengan membawa saputangan berisi belalang. . . Siwon dan Zhoumi kebingungan menghadapi sikap Kyuhyun. Semenjak keluar dari ruang Direktur Kim, majikan mereka hanya berdiam diri saja. Di dalam mobil, Kyuhyun duduk tegak dengan kedua telapak tangan terkepal di atas masing-masing lutut. Sesekali ia menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan sambil memejamkan mata. “Jeonha….” Siwon tak peduli Zhoumi menegurnya lewat tatapan tajam. Ia sudah tak sabar melihat keadaan Kyuhyun. “Jeonha, apa kau sakit? Seharusnya Jeonha tidak memaksakan diri untuk pergi.” Meski tidak setuju dengan Siwon, Zhoumi memperhatikan Kyuhyun dengan seksama. Ia teringat betapa terkejutnya mereka semua saat Kyuhyun memutuskan untuk berangkat menemui Sungmin setelah mendapatkan telepon kedua. Sia-sia Shindong meminta Kyuhyun untuk mengurungkan niatnya hingga beberapa hari ke depan. Kyuhyun justru berhasil memaksa mereka membebat luka di tubuhnya dengan kencang, sehingga ia bisa bergerak sedikit leluasa. “Jeonha, ada apa sebenarnya?” Kyuhyun membuka mata mendengar pertanyaan Zhoumi. Ia juga memandang Siwon dengan tatapan menegur. “Bisakah kalian berdua diam? Seorang pengawal hanya bertugas melindungi. Mereka tidak diijinkan memiliki hubungan terlalu dekat dengan klien. Berbicara jika ditanya, dan menutup telinga serta mata tentang apapun yang kalian dengar dan lihat selama menjaga klien.” “Memang seharusnya begitu.” Zhoumi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Tapi aku merasa aturan itu sedikit aneh. Setidaknya, tidak cocok untuk diriku sendiri.” “Lagipula kita ini lebih dari sekedar pengawal, Zhoumi-ah. Benar kan, Jeonha?” Siwon membuat Zhoumi maupun Kyuhyun mengerutkan kening. “Aku dan Zhoumi-ah menjaga tanpa bayaran, tapi juga dilatih tanpa membayar. Belum lagi penginapan gratis, makanan yang lezat setiap hari, plus kiriman uang untuk keluarga kami di rumah. Aku rasa, kita ini sebuah keluarga. Bukankah begitu, Jeonha?” Zhoumi memandang Kyuhyun yang tampak menghela napas keras sambil memijat keningnya. Merasa tidak akan mendapatkan apapun meski bertanya kepada Kyuhyun, namja itu beralih kepada Siwon yang masih memasang wajah cerah. “Kiriman uang? Untuk keluarga?” “Apa keluargamu tidak memberitahu?” Siwon ganti menatap dengan bingung. “Nae appa mengirim pesan terima kasih beberapa hari lalu karena mendapat kiriman sejumlah uang dariku. Kalau bukan Jeonha yang melakukannya, siapa lagi?” “Benarkah? Berapa banyak? Lebih besar dari gaji kita sebelumnya? Atau…” “Jauh lebih besar!” jawab Siwon penuh semangat. Ketika ia menyebutkan jumlahnya, Zhoumi nyaris melompat dari posisi duduknya. “Jeonha, ternyata diam-diam kau…” “Bisakah kalian tidak berisik? Apakah pantas membicarakan soal gaji di depanku? Bukan aku yang melakukannya. Aku tidak berniat membayar kalian!” Kata-kata Kyuhyun yang dingin membuat kedua pengawal itu langsung menutup mulut. Namun diam-diam mereka saling melirik dan melemparkan kode. Mereka tidak mempercayai ucapan Kyuhyun, namun juga penasaran siapa yang mengirimkan uang itu jika benar bukan Kyuhyun yang melakukannya. Kyuhyun memejamkan matanya kembali sambil menggeleng pelan. “Aku tidak menyangka, berani-beraninya dia melakukan hal itu…” Kyuhyun tanpa sadar bergidik, membuat kedua namja di depannya kembali melemparkan pandangan bertanya satu sama lain. “Jeonha, kau berbicara tentang Sungmin sshi? Apakah yang ia lakukan sangat mengerikan?” Zhoumi melemparkan pandangan menegur ke arah Siwon, namun lagi-lagi Siwon tak mempedulikannya. “Hhh…” Kyuhyun menghela napas sambil mengepalkan tangannya kembali. “Mana mungkin mengerikan? Yang kita hadapi jauh lebih mengerikan daripada seekor….” “Seekor…?” Kini Zhoumi ikut merasa penasaran, apalagi Kyuhyun tanpa sadar kembali menggidikkan bahu sambil mengatupkan mulutnya. “Seekor belal…..” Kyuhyun tersadar. Ia melihat kedua namja itu mencodongkan diri ke arahnya dengan rasa penasaran. Wajah Kyuhyun langsung memerah. Ia mengibaskan tangannya, berusaha kembali memasang wajah tenang, meski seluruh anggota tubuhnya yang lain tampak tegang. “Ck, sepertinya Jeonha membutuhkan udara segar.” Siwon berbalik ke arah pengemudi dan memerintahkannya menepikan mobil. Sebelum Kyuhyun maupun Zhoumi sempat bereaksi, Siwon keluar dan menarik Kyuhyun bersamanya. Zhoumi bergegas mengikuti meski tidak tahu apa maksud rekannya itu. Kyuhyun mencoba kembali ke dalam mobil namun Siwon menahannya. “Apa yang kau lakukan? Kita harus kembali ke rumah. Banyak hal yang harus aku latih untuk…” “Ajussi, jemput kami di tempat ini jam makan siang nanti,” kata Siwon yang mendahului Kyuhyun masuk kembali ke dalam mobil. Ia menuliskan sesuatu di secarik kertas lalu memberikannya kepada sang pengemudi sebelum keluar sambil mendorong Kyuhyun. “Jeonha, kau terlalu muda untuk hidup membosankan seperti ini.” Tanpa mempedulikan penolakan Kyuhyun yang kembali hendak membuka pintu mobil. Siwon mengalungkan lengannya ke leher Kyuhyun dan menariknya untuk berjalan menyusuri trotoar bersamanya sementara Zhoumi mengiringi di belakang. Mobil langsung berlalu menuju tempat yang ditunjuk Siwon. Untuk beberapa saat Kyuhyun berusaha memberontak, namun ketika melihat beberapa pejalan kaki memandang mereka dengan heran, Kyuhyun hanya bisa menarik napas, kemudian melepaskan diri dari Siwon dan berjalan di tengah-tengah mereka dengan tampang masam. Siwon tersenyum puas melihat hal itu, sementara Zhoumi hanya meringis tak tahu harus berpihak pada siapa. Mereka memasuki jalan Insadong yang padat dengan pertokoan dan para kaki lima. Tak satupun kendaraan melewati tempat itu. Semua orang berjalan kaki. Berbagai makanan, minuman, kerajinan, sepatu, dan pakaian ada di sana. Kyuhyun yang tidak terbiasa datang ke wilayah sepadat itu, merasa sedikit tidak nyaman, apalagi penampilan mereka bertiga yang sangat rapi membuat mereka menjadi pusat perhatian.  “Lepaskan kacamata hitam kalian,” bisik Kyuhyun sambil tetap memandang lurus ke depan. Ia berusaha mengacuhkan pandangan orang-orang yang tertuju kepadanya. “Eh? Waeyo?” Siwon menoleh dengan heran dan baru tersadar bahwa Kyuhyun tidak mengenakan kaca mata hitam. “Jeonha, pakai punyaku saja.” “Yak! Aku tidak mau! Apa kau tidak lihat kita terlalu menyolok?” Kyuhyun menolak namun Siwon tetap menenggerkan kacamatanya di telinga Kyuhyun. “Hari masih siang. Jeonha bisa memiliki kerutan mata sebelum waktunya jika tidak memakai kacamata hitam.” Siwon menatap puas saat kacamatanya tampak pas di wajah Kyuhyun. “Tenang saja, mereka hanya belum pernah melihat orang setampan kita bertiga.” Zhoumi meringis lebar ketika Kyuhyun mengirim tatapan tajam dari balik kacamata. “Gaekgwi tidak akan menyerang di siang hari. Ayo kita bersenang-senang.” Tanpa sadar Siwon menepuk puncak kepala Kyuhyun sambil tersenyum. Kyuhyun ingin melontarkan protes, namun Zhoumi dan Siwon sudah berjalan di kiri dan kanannya sambil sesekali menunjukkan hal-hal yang mereka suka kepada Kyuhyun. Mereka semakin bersemangat melihat Kyuhyun tampak tertarik, meski majikan mereka berusaha tetap terlihat tenang. “He ajussi pasti menyukai kipas ini.” Kyuhyun berhenti di sebuah kios yang menjual berbagai macam kipas. Ia mengambil salah satunya. Namun baru saja ia hendak mencoba, sang penjual bergerak hendak memukulnya dengan pembersih dari bulu hingga Kyuhyun berjengkit kaget. Siwon langsung menarik Kyuhyun mundur dan Zhoumi menahan tongkat pembersih itu. “Dilarang memegang jika tidak membeli!” desis sang penjual dengan marah. “Mianhe, tuan kami tidak bermaksud jahat. Ia menyukai kipas itu dan ingin membelinya.” Zhoumi menoleh ke arah Kyuhyun, memberinya kode untuk mengeluarkan uang. Wajahnya pucat pasi ketika Kyuhyun menggeleng. “Aku tidak membawa uang. Biasanya He ajussi yang membelikan semua untukku,” jawab Kyuhyun dengan wajah polos yang membuat Zhoumi meringis. “Ajussi, mianhe.” Zhoumi mengambil kipas itu dari tangan Kyuhyun dan meletakkannya kembali. Keduanya menarik Kyuhyun menjauh begitu sang penjual berteriak marah. Mereka bertiga berjalan dengan setengah berlari hingga kira-kira satu blok sebelum berdiri untuk menetralkan napas masing-masing. “Kenapa kita tidak jadi membelinya? Kipas tadi sangat bagus.” Pertanyaan Kyuhyun membuat kedua pengawal itu kehilangan kata-kata. Baru kali ini mereka melihat Kyuhyun memasang wajah sesuai usianya. Kyuhyun terlihat bingung, kecewa, dan sedikit bersedih. “Siwon-ah, ini semua salahmu. Apa kau membawa uang?” Zhoumi memandang rekannya dengan perasaan tidak enak. “Mianhe, aku lupa memikirkan hal ini.” Siwon memasang wajah menyesal. Ia melayangkan pandangannya sekeliling, lalu tiba-tiba memasuki sebuah toko bunga. Tak lama kemudian ia keluar dengan wajah cerah. “Jeonha, kau mau beli apa? Biar aku yang membayarnya.” Siwon melambaikan uang di tangannya. “Kau merampok?” Kyuhyun menurunkan kacamata hitamnya sedikit untuk melempar pandangan bertanya kepada Siwon. “Kau berhutang?” Pertanyaan Zhoumi membuat mata Kyuhyun semakin melebar. “Aniyo. Pe
Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ROLEMODEL #1
THIS IS AMAZING ^^
nuryanidewi123 #2
Chapter 25: sungmin akhirnya tau apa yg dilakukan kyuhyun selama 4 hari ini dan

akhirnya kyuhyun bisa merasakan bagaimna suasana sekolah dn teman yg menyenangkan seperti changmin.

eunhyuk dalam bahaya...
apa yg mengikuti nya dan kyuhyun kemarin adalah jendral agma atau hanya anak buah nya...
semoga ada yg menolong eunhyuk.
kyuhyun sudh mengetahui siapa keluarga yg sebenarnya jgn sampai dia kehilangan anggot keluarga nya lagi. sedih rasanya....

ditunggu lanjutan nya ya
dan makasih sudah update...
nuryanidewi123 #3
Chapter 23: kyuhyun cepat lah sadar karena kekuatan yg kau miliki lrbih besar dari jujak yg asli...
nuryanidewi123 #4
Chapter 22: euhnyuk berusaha menjadi hyung yg baik bagi kyuhyun...
lalu siapa yv mengukuti kyuhyun dan euhyuk ya.. apa dia sosok yg jahat...
lanjut
nuryanidewi123 #5
Chapter 21: donghae hehehe dia benar2 lucu sedih aja makan nya banyak banget hehehehe
membayangkan kyuhyun dengan heechul aja seperti kakak dan adik yg berdebat hehehe...

heechul kenapa ga diceplosin aja siaoa kyuhyun dan donghae sebenarnya aku kan jg penasaran heheheh
nuryanidewi123 #6
Chapter 20: ngakak jg pas donghae bilang dia tidak dalam pengaruh anak buah jendral agma,dia melakukan nya dgn sadar hehehehe...

kyuhyun adalah salah satu dari guardian....
guardian yg kelima dan kyuhyun tidak menyadari nya...
kenapa jg pas kepala pendeta bilang guardian terakhir bisa berbicara dgn binatang kyu udh kabur aja...

suka oas kyuhyun dan heechul mereka musuh tp seperti bukan musub saja...
lanjut ya
nuryanidewi123 #7
Chapter 16: sepertinya rahasia siapa kyuhyun sedikit terbuka.apa mungkin guardian yg kelima adalah kyuhyun...
karena kepala kuil bilang klo guardian yg terakhir jg unik karena dja bisa berbicara dengan binatang,kyuhyun bisa berbicara dengan binatang kan ketika dia melarikan diri...

hendry kenapa jahat banget meracuni kyuhyun dan membuat kyuhyun tersiksa karena kekuatan nya sendiri...

donghae jg kenpa dia jg bisa terpengaruh oleh anak buah jendral agma semoga kyuhyun akan baik2 saja
lanjut ya
nuryanidewi123 #8
Chapter 15: kyuhyun siapa sebenarnya dia ya...
apa dia benar demon atau sesuatu yg lebih lebih daripada jujak...
donghae kenapa dengan dia apa dia sudah terhasut oleh salah satu anak buah jendral agma... lanjut ya
nuryanidewi123 #9
Chapter 14: Lucu pas kibum yg penasaran kenapa kyuhyun bisa mendengar percakapan mereka sedang dia sedang bertarung hehehe...
penasaran banget siapa kyuhyun sebenarnya apa dia lebih spesial dibanding dengan guardian jujak itu sendiri..
menyembunyikan matahari dengan matahari lain nya...
binggung jd nya...
lanjut ya
nuryanidewi123 #10
Chapter 13: aku cengo baca nya kalo kyuhyun ga tau jalan pulang ke rumah hehehee.. kibum,donghae dan para pengawal semoga mereka cepat menemukan kyuhyun dan menolong nya...
lanjut ya