Shadow Warrior Ch 2

Shadow Warrior
Please Subscribe to read the full chapter
Shadow Warrior 

Chapter 2

 

Note:

Kyuhyun 17 th

Siwon dan Zhoumi 23 th

Shindong 49 th

Kangin 38 th

 

Waktu sudah melewati tengah malam ketika Kyuhyun masuk ke dalam rumah. Siwon dan Zhoumi sedang membaca sebuah buku besar dengan serius. Keduanya duduk bersantai di lantai ruang tengah  yang hanya diisi sebuah meja dengan dua buah kursi di salah satu dinding yang memiliki jendela sangat lebar.  Zhoumi membalik halaman untuk kesekian kalinya. Shindong, pelayan sekaligus pengasuh yang selama ini mendampinginya, tampak memperhatikan kedua pengawalnya dengan senang. Sedikit perasaan heran terbersit di hatinya. “Ini kura-kura!” teriak Siwon saat lukisan tangan sejenis binatang muncul. “Jangan menyebut kata kura-kura!” larang Zhoumi. “Itu tabu diucapkan. Sebenarnya Hyeonmu ini adalah penyu dan ular. Si ular melingkari tubuh penyu itu. Di China kami menyebutnya Bei Fang Xuan Wu. Black warrior dari utara. Berelemen air. Menurutku dia adalah yang terkuat dari keempat guardian.” “Setahuku naga yang terkuat.” Siwon mengangkat sebelah alisnya. “Itu hanya di dalam game.” Zhoumi menggeleng. “Berdasarkan bintang dan wilayah yang ada di bawah naungannya, Hyeonmu yang terkuat.” Melihat Kyuhyun duduk di salah satu kursi yang ada, Shindong bergegas menghampiri. Di meja kecil itu terdapat nampan bundar berisi poci teh dan sebuah cangkir. Shindong mengisi cangkir dengan teh dan menyuguhkannya kepada Kyuhyun. Ia tersenyum dan mengangkat bahunya ketika Kyuhyun menerima cangkir teh itu sambil memandang penuh tanya tentang kegiatan kedua pengawal-nya. Zhoumi kembali membuka beberapa halaman sebelum menemukan lukisan naga. “Cheongryong sang naga biru adalah guardian dari timur. Berelemen kayu.” “Baekho guardian dari barat. Ia dilambangkan dengan macan putih. Elemennya adalah besi.” Zhoumi melanjutkan penjelasannya saat halaman buku memperlihatkan lukisan seekor macan. “Jujak berarti guardian selatan?” “Benar.” Zhoumi mengangguk. “Di China kami menyebutnya Nan Fang Zhu Que. Burung api.” “Aish! Aku… seandainya aku ini seorang guardian….” Siwon berbaring di lantai dan menyelonjorkan kakinya. Kedua tangannya ditaruh di sisi tubuh dengan siku terlipat, menopang sosok kekarnya saat menengadah menatap langit-langit ruangan sambil menerawang. Ia tidak Kyuhyun dan Shindong saling memandang melihat sikapnya yang begitu santai di hadapan mereka. Shindong hendak menegur, namun Kyuhyun mengibaskan tangannya, memberi kode agar Shindong membiarkan hal itu.  “Pasti keren sekali jika memiliki kekuatan elemen. Seperti di film-film.” Siwon mulai berkhayal. “Jika aku guardian Baekho yang berelemen besi, aku mungkin bisa membuat senapan ataupun pistol mereka melengkung dan tidak bisa digunakan, sehingga tinggal meringkusnya saja. Tidak perlu terjadi baku tembak.” Ketiga pasang mata menatap Siwon dengan kening berkerut. Namja bertubuh kekar itu kini berbaring miring di lantai sambil memandang Zhoumi. “Jika aku Hyeonmu yang berelemen air, aku bisa menggunakan kekuatanku untuk mandi di manapun. Tidak ada lagi kesulitan mencari air saat mengejar buronan di hutan.” “EH?!” Mata Zhoumi terbelalak. Ia mulai membayangkan apa yang dikatakan Siwon tadi. “Wah, benar, pasti menarik kalau kita punya kekuatan seperti itu. Lalu, jika aku Cheongryong  yang berelemen kayu, aku bisa meminta bantuan pepohonan di hutan untuk menunjukkan persembunyian para buronan yang ada di sana. Atau kalau itu terlalu sulit, aku akan meminta mereka merontokkan ranting-rantingnya untuk persediaan kayu bakar.” Keduanya tergelak, tidak melihat betapa wajah Kyuhyun berubah masam mendengar gurauan mereka. Shindong ingin menyuruh Zhoumi dan Siwon berhenti bergurau, namun saat melihat ekspresi di wajah Kyuhyun, ia mengurungkan niatnya. Jeonha biasanya selalu berwajah datar, tapi mereka berhasil memancing reaksinya dengan kuat. Aku rasa, aku ingin menikmati hal ini sebentar saja… Shindong diam-diam mengamati ekspresi Kyuhyun yang semakin lucu saat kedua pengawal melanjutkan bayangan mereka tentang kekuatan guardian untuk kegiatan sehari-hari. Sepasang mata hitam milik Kyuhyun menatap dengan tajam; Bibirnya sedikit bergumam tidak jelas; Kadang Kyuhyun menggigitnya, kadang memajukan bibirnya; Tangannya juga berubah-ubah, kadang digenggam, kadang mengetuk-ngetukkan jari dengan kesal. Namun penguasaan diri yang kuat membuat Kyuhyun sanggup menahan kata-kata yang hendak keluar dari mulutnya. “Jika aku adalah Jujak.…” Zhoumi mencoba mencari kegiatan yang lucu dan menarik. Mereka sudah menyebutkan begitu banyak hal sehingga ia kesulitan mencari yang baru. “Jika aku adalah Jujak, aku akan memanggang bebek dengan satu jurus saja,” cetus Siwon. Tiba-tiba sebuah lidah api yang kecil muncul di depan matanya, lalu bergerak ke arah kepalanya. “Hwaaa!!! Ada api!!! Rambutku terbakaaaar!!!” Bau hangus tercium bersamaan dengan teriakan Siwon. Beberapa helai ujung rambutnya yang mencuat ke atas, hangus. Ia dengan panik memegang kepalanya, namun lidah api tadi sudah menghilang. Zhoumi ikut panik. Ia sibuk membantu memeriksa Siwon, namun juga terheran-heran karena tidak tahu kenapa rambut kawan barunya bisa terbakar. Shindong melirik ke arah Kyuhyun. Majikannya itu tengah menundukkan wajahnya sedikit sambil menahan tawa. Telapak tangan kiri berada di depan mulut, digunakan Kyuhyun untuk menyembunyikan mulutnya yang tak berhenti tersenyum. Matanya berbinar, tidak kelam seperti selama ini. Untuk beberapa saat Shindong tertegun melihat ekspresi yang tidak pernah dilihatnya itu. Saat menyadari kalau Shindong mengamatinya, Kyuhyun langsung menarik senyumnya dan duduk dengan tegak. “Zhoumi-ah, apakah rambutku terbakar cukup banyak?” Siwon bertanya dengan wajah memelas. “Aniyo, hanya beberapa helai saja.” Zhoumi memandang prihatin. Ia menepuk rambut Siwon untuk memastikan tidak ada lidah api di sana. “Jeonha….itu ulahmu bukan?” Shindong berbisik. Bukan menjawab, Kyuhyun justru meringis. Ia tidak mampu menyembunyikan rasa senangnya melihat kepanikan yang masih berlangsung. “Ternyata Jeonha bisa usil juga.” Shindong terkekeh senang. “Apa maksudmu, ajussi?” Kyuhyun merengut, dan kembali memasang ekspresi datar. Namun sepasang matanya masih berbinar karena berhasil meluapkan kekesalannya. “Ini buku yang menarik.” Siwon akhirnya kembali tenang setelah memastikan rambutnya sudah baik-baik saja sekarang, meski ia masih bingung dengan apa yang terjadi. Namja itu menoleh ke arah Kyuhyun dan tersenyum lebar.  “Mianhamnida. Tadi aku menemukan buku ini tergeletak di meja, jadi aku mencoba membacanya. Sayang hurufnya sangat kuno. Tidak terbaca.” “Untung beberapa gambar membuat kami tahu bahwa buku ini tentang guardian.” Zhoumi menutup buku di tangan Siwon dan mengembalikannya ke tempat semula, di meja kecil yang berada di dekat Kyuhyun. “Yang kalian bicarakan tadi ada beberapa hal yang berbeda dengan yang ada di dalam buku ini,” jelas Kyuhyun sambil membuka lembaran-lembaran buku. “Baekho si Macan putih mengendalikan angin, bukan besi. Hyeonmu si penyu hitam dan ular, mengendalikan hujan. Cheongryong pengendali awan, bukan kayu. Untuk Jujak, kalian benar. Dia adalah pengendali api.” Kyuhyun menutup buku dan menepuknya pelan. “Ini buku yang sangat kuno. Mungkin umurnya sudah beberapa ratus tahun.” “MWO?” Zhoumi dan Siwon tak dapat menahan rasa terkejutnya. Mereka berdiri sambil berpandangan dengan wajah pucat. “Seharusnya buku seperti itu diletakkan dengan hati-hati.” Zhoumi bergidik. “Untung tidak rusak ketika kami membacanya.” “Tidak akan. Buku ini dibuat secara khusus dan diturunkan dari generasi ke generasi keluarga ini.” Kyuhyun menghirup tetes terakhir tehnya. Ketika Kyuhyun mengangsurkan cangkir teh yang kosong, Shindong dengan cepat mengisinya kembali. Zhoumi menautkan alis melihat bagaimana Shindong menuangkan teh dengan sikap hormat yang terlatih, dan Kyuhyun tampak tidak risih akan hal itu. Selain itu, semua orang di sana selain mereka berdua dan Kyuhyun, mengenakan pakaian tradisional. “Kyuhyun sshi….” “Apa yang kau ucapkan?!” Shindong yang baru saja meletakkan poci teh tampak terkejut luar biasa. Ia menghampiri Zhoumi dan menepuk bahu namja itu dengan keras. “Jangan berkata yang tidak sopan! Panggil dia Jeonha! (*Yang Mulia)” “JEONHA???!” Zhoumi dan Siwon memandang Kyuhyun dengan mulut ternganga. Shindong ikut menatap majikannya dengan kening berkerut. Kyuhyun kembali meneguk tehnya ketika Shindong tergopoh-gopoh menghampirinya. “Jeonha, kau tidak mengatakan apapun kepada mereka? Kau tidak bilang bahwa kau…” "Tunggu! Tadi kau bilang buku itu diturunkan dari generasi ke generasi. Apakah kau seorang guardian?" Shindong mendelik ke arah Zhoumi yang dianggapnya tidak sopan. "Guardian? Kau seorang guardian?" Siwon menatap takjub. "Tidak kusangka, aku bisa menjadi pengawal seorang guardian. Zhoumi, ini seperti petualangan yang hebat. Kau benar-benar bisa bertemu hantu!" "Apakah benar seorang guardian berhadapan dengan hantu?" Meski senang, masih banyak pertanyaan yang berkecamuk di kepala Zhoumi. Namun sedetik kemudian Siwon mendorongnya yang berdiri tepat di depan Kyuhyun, sehingga namja tinggi semampai itu nyaris tersungkur ke samping. "Jeonha.... Ah, ini benar-benar hebat!" Siwon mengguncang tangan Kyuhyun yang dengan cepat menariknya kembali sambil menunjukkan rasa tidak suka. Namun hal itu tidak tertangkap oleh Siwon. Ia begitu senang bisa memanggil seseorang dengan sebutan 'Jeonha'. “Aku tidak peduli kalian mau memanggilku dengan sebutan apa.” Kyuhyun bangkit dari kursi, mendorong Siwon yang berdiri terlalu dekat dengannya. “Ajussi, aku mengantuk. Aku ingin beristirahat.” Kyuhyun meraih buku kuno tadi, dan berjalan menuju kamar. Ia tidak menghiraukan Shindong yang mengikuti langkahnya untuk menuntut jawaban. Shindong hanya bisa pasrah saat Kyuhyun menutup pintu tepat di depan hidungnya. “Zhoumi-ah, apa kita sedang bermain drama kolosal?” Zhoumi dan Shindong memandang Siwon yang bertanya dengan wajah bingung. “Aigoo…ternyata kalian belum tahu apa-apa. Baiklah, aku yang akan menceritakan semuanya.” Shindong duduk berlutut di lantai, memberi kode agar keduanya duduk berhadapan dengannya. Lelaki setengah baya itu mulai menceritakan secara singkat tentang Kyuhyun. “Jadi, Kyu…ah, maksudku Jeonha adalah salah satu dari keempat guardian?” Zhoumi termangu. “Itu yang ingin aku tanyakan tadi. Sikap ajussi kepadanya, bukan seperti sikap yang sewajarnya. Terlalu…terlalu hormat…” “Tapi kalau dia seorang Jeonha, itu hal yang wajar,” kata Siwon pelan. Ia takut Kyuhyun dapat mendengar kata-kata mereka. Kamar Kyuhyun berada tepat di sebelah ruang duduk, dengan tembok yang Siwon perkirakan tidak kedap suara. Benar-benar rumah biasa yang sederhana. Tidak akan ada yang mengira pemilik perusahaan pengawalan dan perlindungan terkenal,  memiliki rumah kecil, sederhana dan tanpa sistem keamanan seperti yang ia lihat. Zhoumi membenarkan pendapat Siwon. “Jadi, mulai saat ini kalian harus memanggilnya Jeonha.” Shindong menegaskan. “Itu aneh.” Zhoumi meringis. “Seperti sedang bermain drama. Tapi aku menyukai panggilan itu.” Siwon tersenyum lebar. “Ajussi, ke mana ketiga guardian yang lain?” Zhoumi semakin penasaran setelah  Shindong bercerita mengenai Kyuhyun. “Mereka semua sudah tidak ada.” Shindong menghela napas panjang. “Maksud Ajussi?” “Mereka terbunuh oleh sekumpulan gaekgwi (setan/roh penasaran) yang berniat keluar dari Sungai Henggi untuk menguasai dunia manusia,” jelas Shindong. “Seperti kalian tahu, semua orang mati akan berada di cheongug-ui (surga) jika sangat baik, dan jiog (neraka) jika sangat jahat. Sebagian besar akan berada di jeoseung (tempat tujuan sementara orang mati) sampai pengadilan memutuskan mereka akan ditempatkan di cheongug-ui atau jiog. Tetapi mereka yang punya dendam belum terselesaikan; Yang meninggal tanpa dikuburkan atau jasadnya tidak kembali ke rumah; Mereka yang masih punya keinginan kuat untuk hidup karena berbagai alasan; Roh-roh penasaran itu tidak bisa ke jeoseung, dan berkumpul di sungai Henggi.” “Yang aku dengar, roh-roh orang mati harus mengarungi sungai Henggi dan mengalami banyak ujian untuk menimbang perbuatan baik dan buruk mereka.” “Bukan ujian yang menyenangkan, karena itu banyak yang menjadi gaekgwi.” “Kalian ternyata banyak membaca.” Shindong merasa lega karena setidaknya mereka memiliki dasar untuk mengerti apa yang akan ia ceritakan lebih lanjut. “Salah satu dari gaekgwi itu adalah seorang jenderal jahat yang dibunuh oleh keempat guardian, jauh di masa lalu. Karena sangat jahat dan kejam, jenderal itu dijuluki Agma atau setan. Keempat guardian tahu jenderal itu akan berusaha tetap hidup di sungai Henggi, di mana  roh-roh penasaran bisa semakin kuat seiring waktu, sehingga bisa mengganggu yiseung (dunia manusia). Karena itulah mereka berempat menyegelnya agar tidak bisa keluar dari sungai Henggi.” “Lalu, bagaimana caranya ketiga guardian bisa terbunuh?” “Keturunan guardian, Siwon-ah.” Zhoumi meralat. “Mereka yang terbunuh itu, bukan guardian yang saat itu menyegel ‘kan?” “Tentu bukan. Kejadian awalnya sudah beberapa ratus tahun yang lalu. Tetapi mereka bertiga adalah Guardian, seperti yang Siwon katakan tadi.” Shindong kembali menghela napas panjang. “Sang jenderal mengumpulkan roh-roh penasaran yang memiliki kekuatan. Mereka bersatu dan memakan roh-roh lain yang lebih lemah sehingga mereka menjadi lebih kuat. Segel masih ada sehingga jenderal Agma -biasa kami menyebutnya- memerlukan waktu ratusan tahun untuk menjadi sekuat semula. Keempat segel itu sekaligus menjaganya tetap berada di sungai Henggi. Kemudian Jenderal Agma mengutus anak buahnya untuk masuk ke dunia manusia dan menyerang. Begitu satu guardian terbunuh, yang berarti satu segel terlepas, ia bisa masuk ke dunia manusia meski dalam waktu yang singkat. Satu per satu guardian lainnya terbunuh….” “Tinggal orang tua Jeonha yang selamat.” Siwon memandang Zhoumi yang mencetuskan kesimpulan tadi dengan wajah keheranan. “Hei, kau lihat saja umur Jeonha! Dia terlalu muda untuk menjadi seorang Guardian, apalagi menghadapi pertempuran sebesar itu. Pasti kedua orang tuanya atau kakeknya, atau generasi sebelumnya lagi.” Zhoumi tak habis pikir dengan Siwon yang sangat polos. “Tepatnya orangtua Jeonha.” Shindong mengangguk. “Tetapi bukan yang terakhir, melainkan yang ketiga….” “Tadi ajussi mengatakan, bahwa satu per satu guardian lainnya terbunuh… Apakah keempat segel itu sudah terlepas?” Pertanyaan Zhoumi membuat wajah Shindong murung.   “Benar. Meskipun begitu, jika seorang guardian meninggal maka kekuatannya otomatis diturunkan kepada keturunannya. Karena itu Jenderal Agma membunuh seluruh keluarga guardian, agar tidak ada yang mewarisi kekuatan untuk menyegelnya. Tetapi kami berhasil menyelamatkan Jeonha…” “Kalau hanya seorang diri, apakah Jeonha bisa menyegel kembali Jenderal Agma?” “Zhoumi-ah, biarkan ajussi menyelesaikan ceritanya,” bisik Siwon. “Segelnya tidak akan sekuat jika keempat segel bergabung, tetapi itu sudah cukup untuk menghambat pemulihan kekuatannya, sekaligus menahannya untuk tetap berada di sungai Henggi. Luka yang ditimbulkan oleh Hyeonmu, guardian terkuat, sangat dalam. Dia adalah Guardian terakhir yang terbunuh. Jenderal Agma kemudian menghilang untuk memulihkan kekuatannya. Sayang, karena tidak adanya segel, kekuatan Jenderal Agma bisa pulih lebih cepat.” Shindong merasa senang melihat Zhoumi menyimak setiap ucapannya dengan baik. “Itu sebabnya kami menyembunyikan Jeonha dan melatihnya agar bisa menguasai jurus tertinggi, jurus yang mampu menyegel Jenderal Agma.”  “Kalau begitu, kita tinggal menjaga Jeonha seketat mungkin.” Siwon tersenyum lebar. “Tidak semudah itu.” Wajah Shindong menjadi muram. “Jika guardian yang tewas tidak memiliki keturunan yang masih hidup, kekuatannya akan mengkristal. Jeonha berniat mengumpulkan ketiga kristal guardian yang lain untuk ia gunakan menyegel Jenderal Agma secara utuh. Jeonha pikir itu hal terbaik yang bisa dilakukan;  Menyempurnakan segel.” “Aku rasa itu pemikiran yang bagus.” Zhoumi mengangguk setuju. “Tapi bukankah itu membahayakan jiwanya?” “Sama saja, Siwon-ah. Jika hanya 1 dari 4 segel, tidak mustahil akan lebih mudah bagi Jenderal Agma menghilangkan keberadaan Jeonha atau keturunannya.” Zhoumi terdiam. “Tidak kusangka, meski masih muda, Jeonha berpikir sejauh itu. Daripada menunggu, lebih baik bergerak. Sebenarnya resiko yang diterima sama besarnya. Tapi jika rencana Jeonha berhasil, meskipun hanya satu kristal yang berhasil di dapat, pasti kekuatan jenderal Agma semakin terbatas.” “Ajussi, bagaimana caranya mengumpulkan kristal guardian yang lain?” Siwon kini menyimak dengan lebih serius. “Kekuatan guardian yang mengkristal itu tidak diketahui keberadaannya kecuali oleh guardian yang masih hidup, juga Jenderal Agma yang pernah terkena segel. Itupun tidak secara jelas.” “Berarti Jeonha bisa mengetahui tempatnya?” Siwon menjadi bersemangat. “Kalau begitu kita mulai pencarian secepatnya, jangan sampai didahului oleh Jenderal Agma.” “Aku setuju. Semakin cepat akan semakin baik.” Zhoumi tersenyum lebar. Di balik pintu, Kyuhyun mendengarkan pembicaraan mereka dengan diam. Meski percakapan masih berlanjut, ia menjauh dari dinding dan merebahkan tubuh di tempat tidur. Kedua tangannya diletakkan di bawah kepala sementara pikirannya menerawang. Sebentar lagi musim gugur; Saat terbaik untuk mencari Kristal Baekho. Semoga aku bisa mengumpulkan semua Kristal itu secepatnya. Kyuhyun memejamkan mata dan tertidur. . . Di salah satu tempat di sungai Henggi Sesosok tubuh tinggi dan besar, muncul ke atas perahu yang berhasil direbut para gaekgwi dari penjaga perahu yang tersebar di sungai Henggi, sungai yang terbentuk dari darah para roh orang mati. Semua langsung merundukkan tubuh menyambut pemimpin mereka yang baru kembali dari dasar sungai. Di sana ia menghisap roh-roh penasaran yang lemah untuk memulihkan tubuh dan meningkatkan kekuatannya. "Tuan... Apakah Tuan sudah sembuh?" Salah seorang pengikut mendekat setelah Jenderal Agma duduk di singgasananya. Semua berharap mendengar kabar baik untuk kelanjutan rencana mereka. "Aku belum pulih. Keempat guardian itu melukaiku begitu dalam. Tapi tidak ada segel yang menahanku lagi; Ini hanya masalah waktu.” Jenderal Agma tersenyum puas. “Keempat guardian sudah kita hancurkan; Cheongryong; Baekho; Jujak; dan Hyeonmu. Tidak ada lagi yang akan menghalangi kita meninggalkan sungai Henggi ini. Para penjaga perahu sibuk dengan roh yang akan diantarnya. Yeorma si penjaga neraka tidak akan repot-repot mengurusi dunia manusia. Kita bisa tenang sekarang." "Aku tidak sependapat, Tuan," kata salah seorang pengikutnya dengan wajah cemas. "Apa maksudmu? Lekas katakan!" "Salah satu guardian masih hidup,” jawab pengikut yang lain. "ITU TIDAK MUNGKIN!!!” Jenderal Agma bangkit berdiri dengan berang. “Itu tidak mungkin! Kita sudah membunuh mereka semua. Bahkan aku memastikan tak satupun dari keturunan mereka yang lolos!" "Tapi itulah kenyataannya. Dan dia memiliki kekuatan sebagai guardian." “Guardian Jujak, Tuan.” “JUJAK?!” Wajah Jenderal Agma merah padam. Tak ada yang berani berbicara ketika pemimpin mereka meraung keras. Para gaekgwi yang menghuni sungai Henggi terdiam ketakutan. Kekuatan jenderal Agma membuat aliran sungai di sekitarnya bergolak. "CARI DAN BUNUH DIA!!! Aku tidak ingin bertemu dewa neraka! Aku juga tidak ingin selamanya berada di tempat kematian ini!! Aku ingin hidup dan berkuasa; Sama seperti sebelum keempat guardian itu mengirimku ke tempat ini!!!" Semua hanya bisa tertunduk. Tak ada yang berani memandang ketika jenderal Agma mengamuk dan menghancurkan apapun yang berada di dekatnya. "Aku menunggu ratusan tahun untuk menjadi semakin kuat. Akhirnya aku bisa membunuh semua keturunan guardian itu, memastikan tidak ada seorangpun lagi yang bisa menghalangi niatku. Aku hanya butuh belasan tahun untuk kembali pulih, dan kini...kalian bilang keturunan mereka masih ada yang hidup? Si burung api??? Itu tidak mungkin!" "Dia masih sangat muda. Kekuatannya belum penuh. Kami berhadapan ketika mencoba keluar dari sini beberapa bulan lalu. Jika Tuan sudah sembuh, bukan hal sulit untuk mengalahkannya. Kita bisa bersabar sebentar lagi." Pengikutnya yang lain mencoba membujuk. "JANGAN PERNAH MEREMEHKAN MUSUH SELEMAH APAPUN!!! Kita harus membunuhnya sekarang juga! Cari guardian itu!! Pastikan kali ini tidak ada lagi guardian dan keturunannya yang hidup!!!" . . Kyuhyun yang tengah tertidur, mendadak bergerak dengan gelisah. Keringatnya mengalir deras dan alam bawah sadarnya dibawa kembali ke kejadian sebelas tahun yang lalu… <<<< Baru kali ini Kyuhyun memasuki aula besar yang biasa dipergunakan untuk pertemuan keluarga mereka. Shindong He menggandeng tangannya sambil sesekali tersenyum ketika Kyuhyun memandang dengan pandangan penuh tanya. Usianya yang baru menginjak 6 tahun itu, membuatnya belum mengerti apa yang sedang terjadi, meski Shindong sudah menjelaskan sebisa mungkin. Tetapi Kyuhyun mempercayai Shindong. Beberapa orang tua yang tidak Kyuhyun kenal berkumpul di aula besar. Hanya satu orang yang tersenyum ramah dan menghampirinya. Kyuhyun mengenal orang itu seb
Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ROLEMODEL #1
THIS IS AMAZING ^^
nuryanidewi123 #2
Chapter 25: sungmin akhirnya tau apa yg dilakukan kyuhyun selama 4 hari ini dan

akhirnya kyuhyun bisa merasakan bagaimna suasana sekolah dn teman yg menyenangkan seperti changmin.

eunhyuk dalam bahaya...
apa yg mengikuti nya dan kyuhyun kemarin adalah jendral agma atau hanya anak buah nya...
semoga ada yg menolong eunhyuk.
kyuhyun sudh mengetahui siapa keluarga yg sebenarnya jgn sampai dia kehilangan anggot keluarga nya lagi. sedih rasanya....

ditunggu lanjutan nya ya
dan makasih sudah update...
nuryanidewi123 #3
Chapter 23: kyuhyun cepat lah sadar karena kekuatan yg kau miliki lrbih besar dari jujak yg asli...
nuryanidewi123 #4
Chapter 22: euhnyuk berusaha menjadi hyung yg baik bagi kyuhyun...
lalu siapa yv mengukuti kyuhyun dan euhyuk ya.. apa dia sosok yg jahat...
lanjut
nuryanidewi123 #5
Chapter 21: donghae hehehe dia benar2 lucu sedih aja makan nya banyak banget hehehehe
membayangkan kyuhyun dengan heechul aja seperti kakak dan adik yg berdebat hehehe...

heechul kenapa ga diceplosin aja siaoa kyuhyun dan donghae sebenarnya aku kan jg penasaran heheheh
nuryanidewi123 #6
Chapter 20: ngakak jg pas donghae bilang dia tidak dalam pengaruh anak buah jendral agma,dia melakukan nya dgn sadar hehehehe...

kyuhyun adalah salah satu dari guardian....
guardian yg kelima dan kyuhyun tidak menyadari nya...
kenapa jg pas kepala pendeta bilang guardian terakhir bisa berbicara dgn binatang kyu udh kabur aja...

suka oas kyuhyun dan heechul mereka musuh tp seperti bukan musub saja...
lanjut ya
nuryanidewi123 #7
Chapter 16: sepertinya rahasia siapa kyuhyun sedikit terbuka.apa mungkin guardian yg kelima adalah kyuhyun...
karena kepala kuil bilang klo guardian yg terakhir jg unik karena dja bisa berbicara dengan binatang,kyuhyun bisa berbicara dengan binatang kan ketika dia melarikan diri...

hendry kenapa jahat banget meracuni kyuhyun dan membuat kyuhyun tersiksa karena kekuatan nya sendiri...

donghae jg kenpa dia jg bisa terpengaruh oleh anak buah jendral agma semoga kyuhyun akan baik2 saja
lanjut ya
nuryanidewi123 #8
Chapter 15: kyuhyun siapa sebenarnya dia ya...
apa dia benar demon atau sesuatu yg lebih lebih daripada jujak...
donghae kenapa dengan dia apa dia sudah terhasut oleh salah satu anak buah jendral agma... lanjut ya
nuryanidewi123 #9
Chapter 14: Lucu pas kibum yg penasaran kenapa kyuhyun bisa mendengar percakapan mereka sedang dia sedang bertarung hehehe...
penasaran banget siapa kyuhyun sebenarnya apa dia lebih spesial dibanding dengan guardian jujak itu sendiri..
menyembunyikan matahari dengan matahari lain nya...
binggung jd nya...
lanjut ya
nuryanidewi123 #10
Chapter 13: aku cengo baca nya kalo kyuhyun ga tau jalan pulang ke rumah hehehee.. kibum,donghae dan para pengawal semoga mereka cepat menemukan kyuhyun dan menolong nya...
lanjut ya