Shadow Warrior Ch 13

Shadow Warrior
Please Subscribe to read the full chapter

 

Shadow Warrior Chapter 13

.

.

Kyuhyun tercekat ketika pedangnya mengenai salah satu tammaseu. Makhluk menyerupai manusia namun bertanduk dan berekor itu menjerit kesakitan dan menggeliat dengan kuat. Pedang Kyuhyun ikut terombang-ambing oleh tammaseu yang kini berusaha mencengkeramnya.

“Jangan setengah-setengah!”

Tiba-tiba sepasang tangan mencengkeram kedua tangannya yang memegang pedang dari belakang. Dengan kuat tangan Kyuhyun diayunkan sehingga pedang yang menyangkut di tubuh tammaseu bergerak menebas makhluk itu menjadi dua. Tammaseu menjerit keras sebelum tubuhnya pecah menjadi serpihan.

“Tebas mereka dengan kekuatan penuh! Kalau kau berdiam diri dengan pedang tersangkut, mereka dengan mudah akan berbalik menyerang dan memakanmu, Jeonha!”

“Tapi…tapi dia kesakitan….” Kyuhyun berusaha sekuat tenaga menahan rasa mual dan ngeri yang muncul. Masih terasa olehnya bagaimana tubuh tammaseu menggeliat dan tertebas oleh pedang yang ia pegang.

“Mereka itu gaekgwi yang berusaha membunuh manusia!” Hardikan kembali datang, membuat Kyuhyun berjengkit dan akhirnya mulai menangis.

Selama ini Leeteuk dan Shindong tidak pernah menghardiknya. Seperti apapun keadaannya, mereka selalu berkata dengan lembut. Tetapi malam ini, gurunya sudah membentaknya beberapa kali.

“Kenapa….kenapa aku yang harus melawan mereka, Seonsaengnim? Para pengawal….”

“Para pengawal memang bertugas menjagamu. Tetapi kau seorang guardian, Jeonha. Apa kau tidak sadar nyawa mereka semua berada di tanganmu? Seorang guardian bukan hanya menjaga orang-orang di sekelilingnya, tetapi menjaga keempat wilayah di bumi! Sampai kapan kau mau berlindung di belakang para pengawal?”

Kyuhyun menatap mata gurunya dan langsung tertunduk ketika mata itu menegur jauh lebih keras dari kata-kata yang terucap. Tiba-tiba sang guru memeluk pinggangnya dan melompat tinggi hingga ke atap.

“Bersembunyilah di sini bersamaku jika itu yang kau inginkan, Jeonha. Lupakan tugasmu sebagai guardian.”

“Maksud seonsaengnim?”

Sang guru hanya menaruh telunjuk di mulut, lalu jarinya menunjuk ke arah gerbang luar. Kyuhyun memicingkan mata, berusaha melihat lebih jelas. Beberapa sosok tammaseu berlompatan dari luar gerbang. Bukan hanya beberapa, tetapi puluhan makhluk serupa muncul. Mereka mulai bergerak menuju bangunan utama. Para pengawal bertarung dengan tammaseu sementara para pelayan yang berada di bangunan luar yang terletak tepat sesudah gerbang, berlarian untuk menyelamatkan diri. Tetapi para tammaseu yang seakan tidak pernah habis membuat pertempuran tidak seimbang. Jerit dan tangis mulai terdengar ketika para pengawal terkapar dan para pelayan satu per satu diserang tanpa bisa melawan.

Kyuhyun baru saja bergerak ketika tangan sang guru menahannya.

“Bukankah kau ingin selamat? Seorang Jeonha tidak perlu bertarung. Biarkan para pengawal itu menjagamu. Bukankah begitu? Lagipula, kalau kau bertarung seperti tadi, kau hanya akan terbunuh.”

“Apa yang ingin seonsaengnim katakan?”

Lagi-lagi sang guru hanya meletakkan telunjuk di depan mulutnya, lalu mengarahkan jarinya itu ke bangunan utama. Mata Kyuhyun terbelalak ketika Shindong keluar dengan sebuah tombak panjang. Pengasuhnya yang bertubuh besar itu menusukkan tombak secara serampangan, berusaha menghalau para tammaseu yang mulai menuju bangunan utama sesudah melewati bangunan tengah di mana perlawanan dari pihak Kyuhyun semakin lemah. Beberapa pengawal yang selamat ikut bertempur di sisi Shindong.

“Jangan biarkan mereka masuk ke bangunan utama!”

“Siap!!!” Para pengawal menjawab perintah Shindong dengan suara keras.

Kesungguhan mereka semua membuat Kyuhyun merasa terharu. Namun para tammaseu berada di atas angin. Satu per satu pengawal yang sudah kepayahan tumbang. Begitu pula Shindong. Kini tak ada lagi pengawal yang berjaga di sisinya, yang menahan setiap serangan yang datang kepada namja yang tidak bisa bertarung itu. Semua sudah kewalahan dengan pertarungannya sendiri.

Tak ayal lagi, seorang tammaseu lolos dari serangan Shindong dan menerjang hingga Shindong terkapar. Belum sempat Shindong bangkit, beberapa tammaseu langsung mengerubunginya.

“He ajussi!!!” Kyuhyun hendak menolong Shindong, namun sang guru memegangnya dengan erat. Kyuhyun berusaha berontak sekuat tenaga, tetapi kedua tangan yang jauh lebih besar dan kuat darinya itu memeluknya dari belakang hingga ia tidak mampu melepaskan diri. “Lepaskan aku, seonsaengnim! Aku harus menolong He ajussi!”

“Tidak ada yang bisa kau lakukan! Kau hanya menyerahkan nyawa dengan cara bertarungmu yang seperti tadi!” Sang guru memperketat pelukannya. “Perhatikan baik-baik dari sini, Jeonha. Inilah yang akan terjadi jika kau tidak melakukan tugasmu sebagai guardian dan justru mengasihani musuhmu!”

Kyuhyun terbelalak mendengar teriakan Shindong yang kesakitan ketika para tammaseu mulai memakannya hidup-hidup. Para pengawal yang tersisapun sudah tidak berdaya. Mereka semua hanya bisa meronta dan berteriak saat makhluk-makhluk tanpa perasaan itu mencabik-cabik dan menjadikan mereka santapan.

“Lepaskan! Lepaskan! Seonsaengnim, aku harus menolong mereka!”

Kyuhyun berontak semakin keras. Begitu sang guru melonggarkan cengkeramannya, Kyuhyun langsung melompat turun dari atap. Dengan cepat ia berlari ke arah Shindong, menebas satu per satu tammaseu yang ada. Tammaseu yang mengerubungi prajurit lain langsung berkumpul mengepungnya. Kyuhyun sama sekali tidak berpikir tentang berapa banyak jumlah musuhnya. Ia hanya mengayunkan pedangnya terus menerus, menebas mereka tanpa pikir panjang, hingga tak ada lagi tammaseu yang tersisa.

Napas Kyuhyun begitu cepat. Peluh sudah membasahi baju yang ia kenakan. Rasa mual kembali muncul, tetapi Kyuhyun menahannya dan mengawasi sekeliling. Hanya ada puluhan tubuh tergeletak. Kyuhyun benar-benar terpukul. Ia terisak ketika melihat Shindong terbaring beberapa meter darinya. Dihampirinya pengasuhnya itu dengan langkah gemetar.  Lututnya terasa lemas menyaksikan sebagian tubuh Shindong sudah terkoyak-koyak dan wajahnya nyaris tidak bisa dikenali karena tertutup oleh darah yang mengalir dari luka-luka bekas gigitan.

“Ajussi… He ajussi…” Kyuhyun jatuh berlutut dan menangis dengan keras di sisi jasad Shindong. Pedangnya ia geletakkan begitu saja di sisinya. Tangannya dengan gemetar diulurkan untuk menyentuh tubuh yang bersimbah darah itu, namun ia tidak menyentuh apapun. “…Ajussi?”

Kyuhyun kembali mengayunkan tangannya untuk menyentuh Shindong, namun ia tidak merasakan apapun. Shindong seperti sebuah bayangan tembus pandang. Dengan panik, Kyuhyun mengayunkan kedua tangannya, namun hanya udara kosong yang  ia dapat.

“Ini semua ilusi yang kubuat.” Sang guru berdiri di sisi Kyuhyun.

“Ilusi?” Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke sekitar. Semua bangunan menghilang, begitu juga sosok para pengawal, pelayan,  dan Shindong. Semua berganti pepohonan rindang. Kyuhyun ingat, ini adalah tempat ia dan gurunya berlatih tadi ketika tammaseu diberitakan datang menyerang. Ia bangkit dengan kemarahan luar biasa. “Seonsaengnim menipuku? Jadi semua pertarungan tadi hanya ilusi? Tapi…tapi aku bisa merasakan tubuh tammaseu yang….”

“Kekuatan ilusiku bisa diatur sesuai yang aku inginkan. Tepatnya sesuai yang kau bayangkan, Jeonha. Semuanya ada di dalam pikiranmu sendiri. Aku hanya memancingnya keluar.”

Kyuhyun kembali memandang sekitarnya, mencoba memastikan kembali. Dan ketika semua itu terbukti tidak nyata, kemarahan Kyuhyun meledak dan ia menyerang ke arah sang guru. Tetapi gurunya menangkap lengan Kyuhyun jauh lebih cepat dan menahannya.

“Seonsaengnim menipuku! Berani-beraninya kau menipuku!” Kyuhyun berusaha melepaskan tangannya, namun sang guru mencengkeram dengan kuat.

“Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu sadar dunia seperti apa yang kau hadapi, Jeonha! Membunuh atau dibunuh! Suka atau tidak, kau hidup di jalan yang penuh darah! Kau sama sekali tidak boleh lemah!”

“Aku tidak lemah!”

“Kau memang lemah! Berulang kali aku melihatmu menangis hanya untuk hal-hal sepele!”

“Aku menangis bukan karena lemah! Aku…”

“Dengar baik-baik, Jeonha!” Sang guru mengguncang Kyuhyun dengan keras. “Aku tidak peduli apa yang orang lain pikirkan tentang arti sebuah tangisan. Tetapi musuhmu… mereka akan merendahkanmu begitu kau menangis. Sedikit saja kau memperlihatkan perasaanmu kepada mereka, hal itu akan digunakan untuk menjatuhkanmu!”

Kyuhyun memandang gurunya dengan mata memicing tak percaya.

“Aku ingin memperlihatkan padamu apa yang akan terjadi jika kau bertarung setengah-setengah. Para pengawal memang bertugas menjagamu, tetapi nyawa mereka semua ada di tanganmu. Kau harus semakin kuat untuk menjadi guardian, karena yang kau lindungi bukan hanya Shindong sshi dan para pelayan di sekitarmu!”

“Seonsaengnim sudah membohongiku…. Aku membenci seonsaengnim,” desis Kyuhyun dengan pandangan tajam.

“Bencilah sebesar yang kau mau! Asal kau mendengar kata-kataku tadi dan menurutinya, itu sudah cukup! Kadang ada orang-orang yang harus berbohong untuk membuat semuanya berjalan sesuai rencana. Jika hal itu memang penting dan bisa menyelamatkan banyak nyawa, bisa melindungi sesuatu yang lebih berharga, aku tidak keberatan menjadi orang yang berada di posisi itu.”

“Pergi! Jangan muncul lagi di hadapanku!”

“Kau bersungguh-sungguh?”

“Tentu saja!”

“Aku tidak bisa mengikuti perintahmu, Jeonha. Tetapi kali ini aku akan menghilang dan tidak menemuimu lagi. Suatu saat aku akan kembali muncul. Aku akan muncul kapanpun aku menginginkannya.”

Kyuhyun membuang wajahnya ke arah lain, tidak bersedia menatap sosok yang melatihnya selama ini. Namun tiba-tiba sang guru menariknya dengan keras hingga Kyuhyun mau tak mau memandangnya.

“Kau tidak punya pilihan yang lebih baik selain mengikutiku, Nak, tidak peduli seberapa besar kebencianmu kepadaku. Katakan bahwa kau anakku, dan kita akan pergi dari sini.”

“ANDWAEEEE!!!”

Kyuhyun tersentak dari mimpinya. Ia mengerjap, bingung untuk beberapa saat menghadapi dinding serba putih di sekelilingnya. Ia tidak berada di tengah hutan. Rumah sakit. Namja itu langsung menyibak selimutnya dan berusaha turun dari tempat tidur. “APPO!!!”

Kyuhyun meringis, merasakan sakit pada belikat kanannya.

“Kau sudah sadar, Kyuhyun sshi?” Dokter Jung masuk dengan sebuah nampan berisi beberapa peralatan medis. “Duduklah. Kemarin aku menjahit ulang lukamu. Biar aku periksa apakah semua masih dalam kondisi bagus.”

Kyuhyun ingin banyak bertanya mengapa ia bisa berada di sini, namun ia memilih untuk menundanya. Ia membiarkan Dokter Jung memeriksa lukanya. Kyuhyun hanya memejamkan mata ketika rasa sakit muncul. Sama sekali tidak ada keluhan dari mulutnya.

“Muridku yang cengeng ternyata sudah berubah banyak.” Suara itu membuat Kyuhyun menoleh. Song Il Kook berdiri di mulut pintu sambil tersenyum lebar. “Hanya itu reaksimu saat bertemu gurumu setelah 5 tahun berpisah?”

“Seonsaengnim mengharapkan aku menangis atau berteriak kegirangan?” Kyuhyun bertanya dengan nada datar, membuat Il Kook tergelak.

“Kau benar-benar berubah menjadi guardian Jujak yang mengagumkan, padahal kabar terakhir yang aku dengar, kau hendak meninggalkan posisimu tak lama setelah aku pergi.”

“Aku masih 12 tahun dan belum bisa berpikir panjang.” Kyuhyun kembali memejamkan mata ketika rasa sakit menyengatnya dengan tajam.

“Luka jahitanmu masih baru, tetapi kau tampaknya tidak meminum obat penahan sakit.” Dokter Jung menempelkan pembalut yang bersih dengan hati-hati, meski tak urung menimbulkan rasa sakit. “Berada semalaman di luar rumah membuat lukamu lembab dan nyaris menimbulkan infeksi. Aku rasa dokter yang menanganimu tidak menyangka kau akan berjalan-jalan dengan luka seperti ini, sehingga hanya menggunakan pembalut yang biasa.”

“Kau kabur?” Song Il Kook memandang Kyuhyun dengan tajam. “Apa dengan alasan yang sama seperti lima tahun lalu?”

“Aku tidak perlu menjawabnya.” Kyuhyun menjejalkan jaket dan kemeja yang sudah bernoda darah ke dalam ransel, lalu mengeluarkan kemeja lainnya.

“Kau memilih pergi agar Jenderal Agma dan anak buahnya bisa membunuhmu dengan mudah?”

Kyuhyun tidak menjawab. Ia kini mengenakan sepatunya.

“Apapun alasanmu kau harus bertahan selama mungkin. Atau… kau tidak sanggup menjalani jalan yang selama ini aku pilih?”

“Dokter Jung, di mana topiku?” Kyuhyun beranjak berdiri, mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan.

“Kau hendak lari? Tidak bisakah kau tetap berada di tempatmu seberat apapun itu?”

Kyuhyun memandang Il Kook dengan pandangan tidak senang. “Aku memang cengeng. Aku memang lemah. Aku selalu lari dari masalah yang kuhadapi. Apa Seonsaengnim puas?”

Namja itu langsung meraih topinya yang tergeletak di atas nakas dan beranjak ke pintu. Namun Il Kook tanpa ampun mencengkeram bahu kanannya dari belakang  hingga Kyuhyun meringis kesakitan.

“Il Kook sshi!”

Il Kook tidak mempedulikan dokter Jung yang menegurnya. Ia tidak melepaskan pandangannya dari Kyuhyun. Kyuhyun balik menatap gurunya dengan berani, berusaha sebisa mungkin untuk tidak berteriak kesakitan.

“Kau tidak boleh beranjak kemanapun sebelum Sungmin sshi menguasai jurus Jujak tertinggi! Lebih lama kau hidup, itu lebih baik. Bukankah begitu, kagemusha?”

Wajah Kyuhyun serasa ditampar mendengar kata-kata penuh ejekan itu. Hatinya kembali terasa sakit, namun Kyuhyun justru menyalangkan tatapan matanya, sama sekali tidak memperlihatkan bahwa kata-kata sang guru menyakitinya begitu dalam.

“Seonsaengnim, apakah ini salah satu tugas muliamu? Untuk mencapai tujuan yang bisa menyelamatkan lebih banyak orang?” sindir Kyuhyun, berusaha tersenyum sesinis mungkin.

“Bagaimana menurutmu?” Il Kook memperkuat cengkeramannya.

Kyuhyun mati-matian menahan sakit. Ia bisa merasa lukanya seperti nyaris terbuka kembali. Ia membutuhkan waktu untuk menarik napas dalam-dalam sebelum bisa mengeluarkan suaranya. “Kau sangat menyedihkan, Seonsaengnim. Sama sepertiku. Aku masih tak habis pikir bagaimana Donghae-ya bisa tumbuh sepolos itu di tanganmu.”

Cengkeraman Il Kook langsung terlepas. Kyuhyun limbung untuk beberapa saat sebelum bisa berdiri tegak di atas kedua kakinya.

Mengapa kalian semua memperlakukanku seperti ini? Seonsaengnim, Appa, He ajussi…. Kenapa kalian memintaku begitu banyak tanpa mempedulikan apa yang aku inginkan? Kenapa, Seonsaengnim? Apakah aku melakukan kesalahan yang begitu besar sehingga kalian semua menghukumku dengan cara seperti ini? Aku hanya ingin menjadi orang biasa. Aku tidak meminta apapun lagi selain kehidupanku sendiri! Bahkan hal itu saja tidak bisa kalian berikan!

Kyuhyun memejamkan matanya sejenak, menelan semua kata-kata yang hendak ia teriakkan sejak dulu.

Aku selalu bertanya-tanya apa yang kalian semua lakukan jika aku pergi, tidak mengikuti rencana yang kalian buat; berusaha tidak mempedulikan apapun lagi selain diri sendiri. Jika aku melakukan hal itu, apakah kalian akan membunuhku? Seonsaengnim, jika aku pergi dari sini; Jika aku tidak akan kembali sebagai guardian Jujak;  Apa yang akan Seonsaengnim lakukan?

“Dokter Jung, terima kasih atas semua pertolongan Dokter. Aku harus pergi.”

“Tapi, Kyuhyun sshi….kau harus beristirahat.” Dokter Jung menggeleng tidak setuju. “Kau bahkan tertidur seharian penuh. Itu menandakan tubuhmu tidak sehat. Biar kuperiksa lukamu sekali lagi.”

Kyuhyun nyaris tersenyum melihat Dokter Jung melemparkan pandangan menegur kepada Il Kook.

“Aku tidak apa-apa. Dokter Jung tidak perlu khawatir. Ini hanya luka kecil.”

Dokter Jung kali ini memandang Il Kook dengan harapan pria itu akan membantunya mencegah Kyuhyun, namun Il Kook bergeming.

Baru saja Kyuhyun sampai di gerbang rumah sakit, seorang pemuda menghadangnya.

“Seperti inikah orang yang paling utama dalam hidup saudaraku?”

Kyuhyun mengerutkan kening. Tidak perlu bertanya untuk memastikan Eunhyuk adalah saudara Donghae. “Benar. Karena itu, kau memiliki alasan kuat meminta saudaramu kembali ke rumah, di manapun rumah kalian. Katakan dia tidak perlu mencariku. Aku tidak membutuhkannya.”

“Kau! Apa yang kau katakan?!” Eunhyuk mencengkeram leher kemeja Kyuhyun dengan berang. “Apa kau tahu seperti apa dia berlatih selama ini? Semua itu untuk melindungimu!”

“Kemampuannya tidak lebih baik dari pengawalku yang lain. Kau tidak perlu membanggakannya.”

“Mwo?!”

“Tarik dia pulang, dan pastikan agar dia tidak mengikutiku lagi!”

Eunhyuk ingin melayangkan tinjunya ke wajah Kyuhyun, tetapi sesuatu di sorot mata itu membuatnya mengurungkan niatnya. Kemarahannya terserap begitu cepat.

Aku sudah bosan berbohong. Aku sudah bosan menipu orang lain. Setelah aku menemukan kedua kristal itu, aku akan mencari Jenderal Agma. Lebih cepat semua ini berakhir akan lebih baik. Apa yang seharusnya tidak ada, lebih baik kembali tidak ada.

Melihat Eunhyuk terdiam, Kyuhyun melepaskan tangan namja itu dari kemejanya dan berlalu. Eunhyuk masih terpaku di tempat semula saat Il Kook, sang ayah, berdiri di sisinya.

“Appa, siapa dia sebenarnya? Ketika memandang ke dalam matanya, aku seperti tertelan oleh kehampaan yang paling besar yang pernah aku temui.”

“Siapa dia hanya dirinya sendiri yang menentukan; Apakah dia benar-benar sebuah kehampaan, atau menjadi sesuatu yang lain. Tidak ada seorangpun yang bisa menolongnya kecuali dirinya sendiri. Dia harus tersadar dengan sendirinya.”

“Jika tidak?”

“Jika tidak, dia akan menghilang. Sama seperti Shadow Warrior lainnya.”

“Bagaimana dengan Donghae-ya? Apa yang akan terjadi dengannya jika Jeonha menghilang?” Eunhyuk menatap dengan cemas, tetapi Il Kook hanya tersenyum masam. Hal itu membuat kecemasan E

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ROLEMODEL #1
THIS IS AMAZING ^^
nuryanidewi123 #2
Chapter 25: sungmin akhirnya tau apa yg dilakukan kyuhyun selama 4 hari ini dan

akhirnya kyuhyun bisa merasakan bagaimna suasana sekolah dn teman yg menyenangkan seperti changmin.

eunhyuk dalam bahaya...
apa yg mengikuti nya dan kyuhyun kemarin adalah jendral agma atau hanya anak buah nya...
semoga ada yg menolong eunhyuk.
kyuhyun sudh mengetahui siapa keluarga yg sebenarnya jgn sampai dia kehilangan anggot keluarga nya lagi. sedih rasanya....

ditunggu lanjutan nya ya
dan makasih sudah update...
nuryanidewi123 #3
Chapter 23: kyuhyun cepat lah sadar karena kekuatan yg kau miliki lrbih besar dari jujak yg asli...
nuryanidewi123 #4
Chapter 22: euhnyuk berusaha menjadi hyung yg baik bagi kyuhyun...
lalu siapa yv mengukuti kyuhyun dan euhyuk ya.. apa dia sosok yg jahat...
lanjut
nuryanidewi123 #5
Chapter 21: donghae hehehe dia benar2 lucu sedih aja makan nya banyak banget hehehehe
membayangkan kyuhyun dengan heechul aja seperti kakak dan adik yg berdebat hehehe...

heechul kenapa ga diceplosin aja siaoa kyuhyun dan donghae sebenarnya aku kan jg penasaran heheheh
nuryanidewi123 #6
Chapter 20: ngakak jg pas donghae bilang dia tidak dalam pengaruh anak buah jendral agma,dia melakukan nya dgn sadar hehehehe...

kyuhyun adalah salah satu dari guardian....
guardian yg kelima dan kyuhyun tidak menyadari nya...
kenapa jg pas kepala pendeta bilang guardian terakhir bisa berbicara dgn binatang kyu udh kabur aja...

suka oas kyuhyun dan heechul mereka musuh tp seperti bukan musub saja...
lanjut ya
nuryanidewi123 #7
Chapter 16: sepertinya rahasia siapa kyuhyun sedikit terbuka.apa mungkin guardian yg kelima adalah kyuhyun...
karena kepala kuil bilang klo guardian yg terakhir jg unik karena dja bisa berbicara dengan binatang,kyuhyun bisa berbicara dengan binatang kan ketika dia melarikan diri...

hendry kenapa jahat banget meracuni kyuhyun dan membuat kyuhyun tersiksa karena kekuatan nya sendiri...

donghae jg kenpa dia jg bisa terpengaruh oleh anak buah jendral agma semoga kyuhyun akan baik2 saja
lanjut ya
nuryanidewi123 #8
Chapter 15: kyuhyun siapa sebenarnya dia ya...
apa dia benar demon atau sesuatu yg lebih lebih daripada jujak...
donghae kenapa dengan dia apa dia sudah terhasut oleh salah satu anak buah jendral agma... lanjut ya
nuryanidewi123 #9
Chapter 14: Lucu pas kibum yg penasaran kenapa kyuhyun bisa mendengar percakapan mereka sedang dia sedang bertarung hehehe...
penasaran banget siapa kyuhyun sebenarnya apa dia lebih spesial dibanding dengan guardian jujak itu sendiri..
menyembunyikan matahari dengan matahari lain nya...
binggung jd nya...
lanjut ya
nuryanidewi123 #10
Chapter 13: aku cengo baca nya kalo kyuhyun ga tau jalan pulang ke rumah hehehee.. kibum,donghae dan para pengawal semoga mereka cepat menemukan kyuhyun dan menolong nya...
lanjut ya