Shadow Warrior Ch 11
Shadow Warrior
.
Shadow Warrior Chapter 11
“Menyingkirlah Belpegoleu!” Heechul melirik tajam dari antara helaian rambut yang menutupi wajahnya. “Menyingkirlah! Kalau tidak, aku akan membunuhmu!”
“Lancang sekali!” Belpegoleu tidak menghiraukan ancaman Heechul. Ia melancarkan serangan ke arah Kyuhyun. Melihat itu, Heechul menarik pedangnya dan menyerang balik Belpegoleu.
Kyuhyun tidak tinggal diam. Ia menggunakan pedangnya yang sudah bebas untuk menangkis serangan Belpegoleu. Meski tak terlihat sebentuk bendapun yang keluar dari tongkat naga itu, gelombang yang keluar dari sana sangat kuat. Pedang Kyuhyun terasa seperti menghantam bola-bola besi tak kasat mata. Belpegoleu yang masih disibukkan oleh serangan Heechul memberinya kesempatan mengambil pedang milik Zhoumi. Kondisinya yang tidak baik membuat Kyuhyun memerlukan sebuah pedang lagi untuk dijadikannya perisai. Namun keinginannya tinggallah sebuah keinginan. Belpegoleu dan Heechul yang melihatnya bergerak, langsung menyerang secara bersamaan. Kyuhyun terpaksa menahan pedang dan tongkat itu dengan masing-masing pedang.
Aku tidak boleh kalah sekarang. Jika aku kalah, mereka bertiga juga akan dibunuh. Aku harus bisa membawa mereka kembali…
Kyuhyun mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuat kedua lawannya terdorong mundur. Begitu Belpegoleu dan Heechul menarik serangan, Kyuhyun bergerak maju, membuat mereka menjauhi Donghae, Siwon, dan Zhoumi yang tergeletak. Ia berusaha menempatkan dirinya tetap berada di tengah, di antara ketiga pengawal dan kedua lawannya. Mata Kyuhyun mengawasi gerakan Belpegoleu dan Heechul dengan kedua tangan memegang pedang.
Pertarungan yang sedikit janggalpun terjadi. Setiap Belpegoleu menyerangnya, Heechul akan membantu Kyuhyun menyingkirkan Belpegoleu. Tetapi Heechul sendiri juga menyerang Kyuhyun. Kadang kala Kyuhyun harus menangkis serangan mereka berdua sekaligus. Diam-diam Kyuhyun terus mendorong mereka menjauh hingga ketiga pengawal-nya dalam jarak yang aman.
Karena sibuk menghadapi Heechul yang menyerang terus-menerus, Kyuhyun tidak melihat saat Belpegoleu melompat tinggi sambil menghunus pedangnya ke bawah, berniat untuk membelah tubuhnya menjadi dua. Sudah sangat terlambat saat ia menyadari serangan. Tiba-tiba Heechul berdiri membelakangi Kyuhyun dan menahan serangan Belpegoleu. Belum sempat Kyuhyun menghilangkan keheranannya, Heechul kembali menyerang. Mereka bertiga kembali bertarung satu sama lain.
Pertarungan ini tidak akan selesai jika seperti ini terus…
Kyuhyun melompat mundur, membuat jarak yang cukup jauh agar ia memiliki waktu mengerahkan jurus Jujak untuk kedua pedang di tangannya. Baru saja kedua pedangnya terselimut api, Belpegoleu dan Heechul kembali menyerang. Kyuhyun menyabetkan pedangnya bergantian kepada mereka, membuat kobaran api tampak seperti dua tali yang berpilin satu sama lain.
Donghae dalam keadaan antara sadar dan tidak, mendengar suara dentingan pedang beradu. Ketika matanya sedikit terbuka, tampak pertarungan Heechul, Belpegoleu dan Kyuhyun di kejauhan.
“….Jeonha…” Donghae meringis sambil berusaha bangkit, namun tubuhnya begitu sakit hingga sulit digerakkan. Serangan Heechul tadi membuatnya tidak sadarkan diri untuk beberapa saat. Ia tidak bisa membayangkan jika pedang Heechul benar-benar mengenainya. Angin yang dihasilkan dari tebasannya saja bisa membuat tubuh Donghae terhempas. Sepasang matanya menatap Kyuhyun yang tengah bertarung sendirian, cukup jauh dari tempatnya terbaring. Meski Kyuhyun sudah mengerahkan jurus Jujak, tenaganya terlihat melemah. Hal itu membuat Donghae sangat cemas.
Kyuhyun berhasil menangkis tongkat Belpegoleu yang melayang ke arah kepalanya. Di saat yang sama, pedangnya yang lain berada tepat di depan leher Heechul yang tengah melancarkan serangan kepada Belpegoleu. Lagi-lagi Kyuhyun dibuat keheranan dengan tindakan Heechul. Namun ia tidak melepaskan matanya dari sosok misterius itu.
Menyadari posisinya yang tidak menguntungkan, Belpegoleu menarik mundur tongkatnya. “Kali ini aku akan melepaskanmu,” katanya kepada Kyuhyun. Rongga mata yang kosong itu sekilas tampak berkilat sambil menghadap ke arah Heechul. “Heechul…. Jenderal Agma pasti tidak akan menyukai hal ini. Bersiaplah!”
Begitu sosok Belpegoleu menghilang, Kyuhyun menurunkan pedangnya yang tadi masih terhunus kepada Heechul. “Kau siapa? Mengapa kau….”
“Aku menginginkan kekuatanmu,” cetus Heechul. “Aku ingin menghisap kekuatanmu untuk meningkatkan kekuatanku dan pedangku ini… Yeobo, bukankah itu yang kau harapkan?”
Kyuhyun tidak ingin berpikir banyak tentang alasan Heechul memanggil pedangnya sendiri dengan kata ‘yeobo’. Ia kembali bersiap karena Heechul mengambil langkah untuk menyerang. Keduanya untuk beberapa saat hanya saling mengawasi, mencari saat yang tepat dan titik lemah lawan masing-masing.
Begitu salah satu bergerak, pertarungan dimulai. Donghae dengan diam mengawasi keduanya. Ketiga pedang saling menangkis, menimbulkan bunyi berdenting.
"Kau.....?!" Heechul menahan pedangnya, padahal benda itu hampir menebas kepala Kyuhyun. "Apa kau benar guardian?" "Apa kau benar gwaekgi dari sungai Henggi?" Kyuhyun balik bertanya sambil mendorong pedangnya. Saat itu Heechul baru menyadari ia belum mengalahkan Kyuhyun. Entah bagaimana, kedua pedang Kyuhyun sudah bersilangan dengan pedangnya sehingga ia tidak mungkin memisahkan kepala Kyuhyun dari tubuhnya. "Kau bukan hantu. Kau manusia." Kyuhyun menatap sosok Heechul dengan perasaan heran. "Bagaimana seorang manusia bisa menjadi pengikut Jenderal Agma? Apa kau juga bergentanyangan di sungai kematian?" Heechul tidak menjawab. Ia kembali menyerang Kyuhyun. Meski sudah menggunakan dua buah pedang, Kyuhyun tahu tenaganya telah banyak tersita hari itu. Ia sudah tidak mampu mengeluarkan jurus Jujak untuk menghadapi Heechul. Gerakannya juga mulai melambat. Ketika Kyuhyun mengayunkan pedangnya, Heechul bergerak menghindar dengan cepat. Sebelum Kyuhyun berbalik untuk serangan berikutnya, pedang Heechul sudah merobek bahu kanan Kyuhyun. “Aaaargh!!!” Rasa sakit menjalar begitu cepat ke telapak tangan kanan Kyuhyun hingga pedang yang dipegangnya terlepas. “Jeonha!” Donghae berusaha berdiri melihat Kyuhyun terhuyung ke belakang. Namun jarak mereka terlalu jauh. Kondisinya tidak memungkinkan ia bergerak cepat. Jika Donghae memaksa untuk mendekat, ia hanya akan mengacaukan perhatian Kyuhyun dan menjadi sasaran empuk bagi Heechul. Karena itu Donghae terpaksa berdiam diri di tempatnya, sekaligus menjaga Siwon dan Zhoumi yang masih terbaring pingsan. “Ugh!” Kyuhyun jatuh berlutut dengan salah satu kaki. Walau tubuhnya tampak limbung, ia tidak menancapkan pedangnya yang tersisa ke tanah untuk menahan tubuhnya. Kyuhyun justru melintangkan pedang di depan tubuhnya, bersiap menangkis serangan. “Kau rupanya tipe yang tidak mudah menyerah.” Heechul tersenyum dan tidak melakukan serangan susulan. “Sepertinya kondisimu sedang tidak baik, guardian Jujak. Hari yang berat? Pertarungan yang panjang?” Kyuhyun tidak menyahut. Matanya mengawasi setiap langkah Heechul yang mendekat dengan waspada. Ilmu pedang Heechul sangat aneh. Hanya dengan sebuah goresan, Kyuhyun bisa merasa sebagian tenaganya seakan terhisap oleh pedang lawan. Hal itu membuat kondisinya semakin melemah. Badannya mulai terasa mengapung di udara. “Aku tidak menginginkan pertarungan semacam ini!” Heechul menempatkan ujung pedangnya di depan wajah Kyuhyun yang menatapnya tanpa berkedip. Heechul menarik pedangnya, namun tiba-tiba kembali mengayunkannya untuk menebas leher Kyuhyun. Karena kewaspadaannya, Kyuhyun berhasil mengelak. Namun tak urung jantungnya berdegub kencang melihat tanah terbelah begitu dalam di tempat yang terkena serangan Heechul. “Kau bisa membayangkan jika tubuhmu yang terkena pedang ini?” Heechul tertawa melihat Kyuhyun tertegun karena hasil serangannya tadi. “Guardian Jujak, kau berutang nyawa padaku hari ini. Pastikan kau memba
Comments