Tiffany

No Brain Malay Roleplay Oneshots~~

Otak Sebelas: Tiffany Jung Mi Young

 

Entah kenapa Prince Jess rasa tidak tentu arah hari itu. Sejak dari tadi dia seperti tidak senang duduk, matanya kerap mengerling ke arah jam tangan yang dipakainya sejak dari tadi. Seperti sedang menunggu sesuatu yang tidak sampai.

"Are you okay, Jess?"

Tanya satu suara dari hadapan Prince Jess, menyebabkan putera itu tersentak dari lamunannya. Kelihatan mata sepet kesukaannya memandang ke arahnya, mata yang penuh dengan kerisauan yang teramat sangat.

"Princess Fany don't need to worry.. I'm fine.."

Kata Prince Jess, memandang ke arah lain. Sejujurnya dia tidak rasa macam okay pun sekarang ini. Tapak tangannya sudah mulai berpeluh sejak tadi. Entahlah. Masa terasa seperti bergerak terlalu perlahan waktu ini. Prince Jess cuma mahu segalanya berakhir hari ini. Kenapalah dia terperangkap di dalam situasi begini saat ini? Deheman dari Princess Fany sekali lagi mengejutkan Prince Jess, menyebabkannya hampir terlepas pegangan garpu di tangannya saat itu.

"You want me to pass you the butter, Princess?"

Tanya Prince Jess, menyebabkan Princess Tiffany memuncungkan bibirnya. Dia tahu Prince Jess sedang menyorokkan sesuatu daripadanya. Dan dia tidak akan mengalah selagi Prince Jess tidak memberitahunya perkara yang sebenar. 

"Are you taking drugs, Prince Jess?"

Tanya Princess Tiffany, membuatkan Prince Jess tertelan sesuatu yang tidak sepatutnya ditelan olehnya waktu itu. Pasti pelayan itu tersalah letak benda itu didalam makanannya, menyebabkan Prince Jess tersedak waktu itu, mengejutkan Princess Tiffany sepenuhnya.

"Yah, gwenchana???"

Jerit Princess Tiffany, tangannya segera menepuk-nepuk belakang Prince Jess sebelum sebentuk cincin terkeluar dari mulut putera tersebut, menyebabkan Princess Tiffany terkejut sepenuhnya. Kenapa pula Prince Jess boleh tertelan sesuatu seperti cincin berlian seperti itu?

"Cin.. Cincin??"

Tanya Princess Tiffany, mengambil cincin berlian tersebut. Cantik sekali ukirannya. Ia cumalah cincin yang simple namun ia seperti apa yang Princess Tiffany suka. Seperti cincin itu diukirkan khas untuk dirinya. Perlahan-lahan Prince Jess mengambil cincin tersebut dari tangan Princess Tiffany sambil dia melutut dihadapan puteri tersebut, membuatkan puteri itu kehilangan kata-kata.

"I had always had my eyes on you. Only on you. Your eyesmile. Your sweet laughter. I may not be the best Prince you had met but one thing I want to do is only to make you happy.. I am really sorry if I am no sweet talker.. But.."

Kata Prince Jess, berhenti seketika sebelum menyambung kembali.

"Will you marry me, Princess Tiffany of Hwang and be my one and only Princess Mi Young of Jung?"

Tanya Prince Jess, matanya memandang ke arah Princess Tiffany yang sudah terkedu dihadapannya itu waktu itu. Tiada kata-kata yang keluar dari mulut Princess Tiffany setelah beberapa lama menyebabkan Prince Jess mula hilang kesabaran.

"Yah, Princess.. My legs are cramping.. Can you say something please?"

Tanya Prince Jess sekali lagi, mengejutkan gadis yang berbaju merah jambu dihadapannya saat itu. Gadis itu hanya mampu mengangguk, airmata sudah mengalir deras menyebabkan Prince Jess panik seketika. Segera dia berdiri hendak mendapatkan Princess Tiffany yang ada dihadapannya, hanya untuk dipeluk oleh gadis itu. 

"Don't scare me like that next time! I'm scared you know?"

Tangis Princess Tiffany, menyebabkan Prince Jess terus memeluk erat Princess Tiffany sekali lagi. Dan berkongsi salah satu ciuman yang paling manis pernah mereka kongsi bersama...


"Eoh.. Lepas tu princess Fany tu happy tak dengan Prince tu Mommy?"

Tanya Lauren, mata bundarnya terkebil-kebil sambil menghirup banana milk kesukaannya, menantikan cerita daripada mulut Tiffany waktu itu. Tiffany hanya mampu tersenyum sambil mengusap rambut anak kecil itu, memandang ke arah Jessica yang sedang memandang ke arahnya saat itu.

"Of course la Lauren.. Sebab prince and princess tu are your Mommy and Daddy.."

Sampuk Doo Joon, tersengih sebelum satu tangan menarik telinganya dari belakang, membuatkan Doo Joon menjerit kesakitan pada waktu itu juga. 

"Yang Doo perg sampuk citer tu buat ape? Hilang la surprise dia.." 

Tanya Tiffany, memuncungkan bibirnya. Jessica hanya tersenyum melihat gelagat isterinya yang seorang itu sambil tangannya memulas lebih kuat telinga Doo Joon waktu itu. 

"Tengok Mommy dah merajuk.. Dahla Mommy tu kuat merajuk.. Sensitif.. Kalau dia hentak-hentak kaki nanti camne?"

Tanya Jessica kepada anaknya yang seorang itu, hanya untuk melihat Tiffany sudah memandangnya dengan pandangan keji saat itu. 

"Sapa yang kuat merajuk and sensitif??"

Tanya Tiffany, sudah mula merajuk pada waktu itu. Tangannya sudah disilangkan ke dadanya sambil memandang ke arah Jessica yang kehilangan kata-kata saat itu.

"Err.. Fany.. Sebenarnya.." 

Belum sempat Jessica menerangkan segalanya, Tiffany sudah lari menghentakkan kakinya masuk ke bilik sambil Jessica mengejarnya dari belakang.

"Hmm.. Daddy buat Mommy merajuk... Ayok.. Tak taw.."

Kata Lauren lembut, sambil menghirup banana milknya sehingga habis. Sekurang-kurangnya dia dapat minum banana milk hari itu.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
oggifishy #1
Chapter 23: Hurmmmmmmmmmm........
K....
Well
Menarikkkk la jugakkkk~
Renger
#2
Chapter 5: Aku tak ingat ap2 pasal ni e_e //amnesia
hayoung14
#3
Chapter 10: waaaaa !! *tepuk tgn kuat2*

-younggie-
AdiaLovesKpop
#4
Chapter 23: Bestlah juga....


-suho...
4Dwindflower
#5
Chapter 23: *blink* *ternganga* oppa ketinggalan sebab hiatus... *blank*
Aqismyname
#6
Chapter 23: LOL it's good XD haha

#Jimin
ooPanda
#7
Chapter 23: one word;

unique.

#Minseok
ooPanda
#8
Chapter 22: huehuehuehuehue betul la..... GuG

+Minseok
icecreambubbletea
#9
Chapter 22: CHEN!!!! QAQ