JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

            Seorang yeoja cantik bergaun biru tua menatap seorang namja cilik yang terbaring di ranjang. Bau khas obat-obatan menyeruak ke hidungnya saat yeoja itu bernafas. Sudah 2 jam dia berada disini sejak menemukan namja cilik itu menjadi pusat perhatian dan tergeletak di jalan dengan penuh darah.

            Suara bantingan pintu membuat yeoja cantik itu sedikit tersentak. Ditolehkan kepalanya ke arah pintu dan melihat sepasang manusia masuk dengan tergesa-gesa. Yeoja cantik itu bisa melihat gurat kecemasan dari mata kedua orang yang baru masuk.

            “Bagaimana keadaan Chullie?” Tanya Siwon, namja yang baru masuk kepada yeoja cantik bergaun biru itu.

            “Dokter bilang Jino akan baik-baik saja. Operasi pengeluaran peluru berhasil dilakukan dan kondisi Jino sudah stabil. Dia masih teridur karena pengaruh obat bius” jelas Heechul.

            Disaat Siwon dan Heechul bicara, perhatian Kyuhyun –yeoja yang baru masuk- tercurahkan sepenuhnya pada buah hatinya yang teridur nyenyak di ranjang rumah sakit berwarna putih itu. Dia tak pernah merasa selega ini. Berjuta rasa terima kasih terucapkan dalam hatinya.

            Siwon ikut menatap anaknya dengan perasaan sama leganya “Bagaimana kau bisa menemukan Jino Chullie?”

            Heechul yang sedang menatap Kyuhyun agak kaget tiba-tiba ditanya Siwon “Aku tadi baru kembali dari rapat internal di sekitar sana. Ketika melewati jalan itu aku agak kaget karena ada kerumuanan orang berteriak tentang rumah sakit. Entah kenapa perasaanku tidak enak. Apalagi sejak kau menelepon tentang penculikan Jino” Heechul menarik nafas untuk melanjutkan ceritanya “Aku sungguh terkejut saat melihat Jinolah yang tergeletak di jalan. Aku segera membawanya ke rumah sakit dengan mobilku”

            Suasana hening menjawab penjelasan Heechul tadi. Tak ada satupun yang berniat membuka suara, sampai suara deringan handphone Siwon terdengar. Namja tampan itu melihat nama Lee Donghae di layar HPnya dan menyingkir untuk mengangkatnya.

            Sepeninggal Siwon, Heechul merasa suasana di ruangan ini sangat berat. Kyuhyun tak bergeming sedikitpun dari posisinya yang memperhatikan anaknya. Heechul sudah beranjak hendak meninggalkan ruangan itu menyusul Siwon saat suara bergetar Kyuhyun menghentikannya “Gomawo Heechul-ssi. Jeongmal gomawo”

=JMJS=

            Jino bangun keesokkan paginya. Dia mengeluh keras saat dokter menyuruhnya istirahat satu minggu total di rumah sakit. Bocah jahil itu merasa sudah sembuh dan dia benci rumah sakit-persis seperti sang ibu.

            “Ayolah Jino chagi. Berhentilah mendumal dan makan siang” Kyuhyun mencoba merayu anaknya saat sang anak mengancam akan mogok makan jika tidak dipulangkan hari ini.

            “Jino mau pulang mommy” jawab Jino kesal.

            Kyuhyun menghela nafas lelah. Dia terpaksa menggunakan jurus terakhirnya “Hiks..hiks…mommy merasa sebagai ibu yang gagal. Bisa-bisanya mommy membiarkan anak mommy yang berharga diculik di depan mata mommy. Hiks..hiks… mommy hanya bisa diam saja di saat anak mommy berusaha mempertahankan hidupnya. Hiks..hiks”

            Jino yang saat itu sedang duduk bersandar pada kepala ranjangnya langsung tegak mendengar isakan ibunya “Uljima mommy…”

            “Bagaimana mommy bisa berhenti menangis hiks…hiks jika anak mommy tak mau makan” Kyuhyun makin terhanyut pada acting menangisnya.

            Jino segera mengambil sendok yang ada di piring di dekat mommynya “Jino akan makan. Jadi mommy jangan menangis lagi ya”

            Kyuhyun tersenyum sambil menghapus air mata buayanya “Jino memang anak baik”

            Jino hanya geleng-geleng melihat ekspresi ibunya. Sedangkan Kyuhyun asik memperhatikan anaknya menyuap sendok demi sendok makanan rumah sakit yang hambar.

            Saat makanan di piring Jino sudah hampir habis, pintu ruangan terbuka. Sosok Heechul masuk ke dalam ruangan dengan membawa kantung besar berisi robot-robotan.

            “Hai Jino” sapa Heechul.

            Jino hanya membalas sapaan Heechul dengan senyuman manisnya. Yeah, sejak tahu Heechullah yang menolongnya sikap Jino mulai berubah pada Heechul. Jino memang masih tidak mau bicara terlalu banyak dengan Heechul tapi dia sudah menghentikan sikap tidak sopannya pada Heechul. Kyuhyun sama sekali tidak keberatan. Bagaimanapun Kyuhyun sangat berterima kasih pada Heechul atas pertolongan Heechul pada anak semata wayangnya.

            “Bagaimana keadaan Jino?” Tanya Heecul pada Kyuhyun.

            “Jauh lebih baik pada kemarin. Tapi Jino harus dirawat seminggu disini” jawab Kyuhyun.

            “Mommy, aku akan berjalan normal lagi kan?” Tanya Jino penuh harap.

            Kyuhyun mengacak sayang rambut anaknya “Tentu saja Prajurit. Tapi kau harus rajin makan dan jangan banyak protes arra?”

            Jino mengangguk senang. Heechul menatap ibu dan anak yang terlihat sangat harmonis itu. Dia sangat suka anak kecil. Dan dia sangat ingin bisa akrab dengan Jino. Sama seperti keakraban Kyuhyun dengan anak itu.

=JMJS=

            Sebulan berlalu sejak kejadian penculikan pada Jino. Semua berjalan seperti biasa. Jino sudah bisa berjalan normal dan kembali menjadi Jino periang hyperaktif sok dewasa yang jahil. Kyuhyunpun kembali menjadi Kyuhyun penyayang yang bekerja keras. Hanya saja Siwon merasa ada yang berubah. Entahlah, Siwon tidak terlalu peka untuk menyadarinya. Yang dia tahu hanyalah dia mulai ragu dengan perasaannya. Dia bukan orang yang plin-plan dalam hal pekerjaan, tapi sepertinya dia sangat plin-plan dalam hal asmara.

            “Melamun lagi Choi Siwon” tegur Heechul saat mereka dalam perjalanan pulang dari rapat besar mereka di sebuah hotel berbintang 5.

            “Aku sedang menyetir Chullie. Bagaimana aku bisa melamun saat menyetir” jawab Siwon.

            Heechul tertawa “Wanita itu peka Wonnie. Masa’ kau belum menyadarinya juga”

            Siwon menghentikan mobilnya saat lampu lalu lintas berada di depannya “Baiklah, aku minta maaf”

            “Kau pasti akan minta maaf lagi sekarang” kata Heechul.

            Siwon mengalihkan pandangannya dari jalan di depannya ke wajah yeoja cantik di sampingnya “Untuk apa aku minta maaf lagi?”

            “Kau lupa janjimu padaku” jawab Heechul sedikit cemberut. Bibir tipis berlipstik pinknya terlihat y.

            Siwon mencoba mengingat-ingat tapi hasilnya nihil.

            “Apakah kata ‘cincin’ dan ‘Hans’ bisa membantu memory bodohmu untuk bekerja?” Heechul berusaha bersabar.

            Seperti tersambar petir, Siwon mulai ingat. Dia pernah berjanji pada Heechul jika dia akan membelikan Heechul cincin pernikahan mereka saat Siwon memenangkan tender dengan Perusahaan Hans. Dan beberapa hari yang lalu akhirnya Perusahaan Teknologi itu memilih bekerja sama dengan Perusahaan Siwon. Tapi Siwon berjanji dulu. Dulu sekali. Saat perasaannya masih didominasi Heechul. Tapi sekarang…

            Heechul tersenyum saat melihat ekspresi ingat di wajah sempurna Siwon “Bagus! Sepertinya kau sudah ingat. Kau tak perlu cemas. Aku akan memaafkan kelupaanmu itu asal kau menepati janjimu”

            “Eh? Maksudmu?” Siwon menatap Heechul. Mencoba mengartikan kalimat yeoja cantik itu.

            Heechul memutar matanya malas “Tentu saja maksudmu kita harus mencari cincin pernikahan kita sekarang. Hari ini. Siang ini!”

            “Tapi sebentar lagi jam istirahat kita berakhir Chullie. Kita harus segera kembali ke kantor” jawab Siwon. Jujur, bukan itu alasan utamanya.

             “Kau kan sering bolos akhir-akhir ini. Tak akan ada masalah jika membolos sekali lagi” pinta Heechul menatap Siwon penuh harap. Dia sudah menantikan saat-saat berburu cincin pernikahan sejak dulu. Dia tak akan mau menunggu lagi.

            “Karena aku sering bolos, aku tak bisa bolos lagi” jawab Siwon. Terdengar suara klakson tanda Siwon harus segera melajukan mobilnya atau mereka akan mendengar caci maki dari pengendara lainnya.

            Heechul menatap jalanan Kota Seoul dengan mata sedih “Kau sendiri yang bilang seorang laki-laki sejati akan memegang teguh janjinya. Huh omong kosong”

            Siwon berteriak frustasi di dalam hati. ‘Apa sih salahnya. Aku hanya tinggal menemani Heechul membeli cincin dan janjikupun terpenuhi. Hanya cincin. Cincin pernikahan kami. Ya! Pernikahan kami kelak. Apalagi masalahnya? Kenapa aku malah ragu sekarang?’ Siwon bermonolog di dalam hati. Diliriknya Heechul yang memasang wajah kecewa. Siwon menarik nafas, mencoba membuang keraguan dalam hatinya “Baiklah, ayo kita pergi ke toko perhisan pilihanmu”

=JMJS=

            “Aku tahu mommy. Mommy tak perlu berlebihan seperti itu” jawab Jino bosan mendengar wejangan dari mommynya. Oh ayolah! Mommynya sudah mengatakan hal yang sama selama puluhan kali hari ini dan jangan lupa dikalikan sebulan.

            “Mommy hanya mencemaskanmu Jino” kata Kyuhyun melihat tampang bosan Jino.

            “Mommy tak perlu terlalu cemas. Aku akan baik-baik saja. Cukup daddy gila yang mengirim bodyguard di sekolahku. Mommy tak perlu kawatir. Cemaskan saja kesehatan mommy” bocah 6 tahun itu mulai mengeluarkan kata bijaknya.

            Kyuhyun mau tak mau tersenyum geli mendengar Jino mengatai Siwon gila. Siwon memang mengirim beberapa bodyguard demi menjaga keselamatan anaknya. Kyuhyun bahkan sampai mengusir 3 orang namja berjas hitam yang mengikutinya ke kantor. Yeah, Siwonpun mengirim bodyguard untuk Kyuhyun.

            Jino dan Kyuhyun baru pulang dari kantor Kyuhyun saat ini. Setelah meletakkan alat sekolahnya, Jino memilih menonton TV di ruang tengah. Ada acara kartun Doraemon favoritnya.

            “Astaga! Aku lupa mengantar dokumen ini ke ruangan Changmin. Aduh, padahal Changmin perlu mempelajarinya hari ini” Kyuhyun berkata panik saat melihat melihat map ungu yang harusnya dia antarkan ke ruangan Changmin sebelum pulang tadi.

            “Changmin ajussi masih di kantornya. Katanya dia mau lembur. Mommy antarkan saja kesana” saran Jino yang merasa terganggu oleh kepanikan ibunya.

            “Ah ya! Kau benar Jino!” Kyuhyun tak jadi mengganti pakaiannya. Dia meraih kunci mobil dan siap beranjak ketika dia mengingat sesuatu lagi “Tapi mommy tak mungkin meninggalkanmu seorang diri di rumah”

            “Aigo mommyku yang cantik. Aku tak apa-apa sendiri di rumah” Jino berkata dengan lantang.

            Kyuhyun menatap anaknya dengan wajah cemberut. Anaknya mulai berlagak dewasa “Tapi…”

            Jino tersenyum memamerkan cengiran kekanak-kanakannya “Jino akan baik-baik saja mommy. Kasihan Changmin ajussi akan kena masalah jika mommy tidak mengantarkan dokumen itu. Jino janji akan menelepon mommy saat Jino butuh pertolongan”

            Akhirnya Kyuhyun dengan berat hati dan dorongan kuat Jino –secara harfiah- berangkat kembali menuju kantornya.

=JMJS=

            Jalanan macet karena ada kecelakaan. Kyuhyun  mendengus. Dia turut bersedih karena kecelakaan itu tapi dia tidak bisa tidak kesal karena waktunya terbuang di perjalanan.

            Untuk membuang kebosanan, Kyuhyun memperhatikan toko-toko besar yang berderet di pinggir jalan. Dia tersenyum saat melihat toko perhiasan yang menjadi tempat Siwon membelikan Kyuhyun cincin pernikahan dulu.

            8 tahun lalu ‘Spark Diamont’ tidaklah sebesar sekarang. Toko itu baru saja buka pertama kali di hari kedarangan Kyuhyun dan Siwon. Mereka menjadi pelanggan pertama toko itu. Kyuhyun menatap sebuah cincin zamrud yang melingkar indah di jari manisnya. Sebuah cincin yang berukiran bentuk bintang dengan berlian putih berbentuk bulan sabit di tengahnya. Di bagian dalam cincinnya terdapat nama Siwon dan Kyuhyun dihubungkan dengan lambang hati.

            Kyuhyun kembali memperhatikan bagian dalam toko dengan seluruh dindingnya terbuat dari kaca. Dia mengenali seorang namja yang terlihat serius memilih cincin. Tepat di jajaran cincin pernikahan. Kyuhyun merasa seperti dilempar dari lantai 11 saat dia menyadari siapa itu. Choi Siwon, suaminya. Dan ada wanita langsing di sampingnya, Kim Heechul, kekasih suaminya.

Air mata tanpa bisa dicegah membasahi pipi bulatnya. Sebenarnya Kyuhyun sudah menyadari bahwa tak lama lagi Siwon pasti akan memilih bersama Heechul. Tapi tetap saja Kyuhyun belum siap jika mereka akan menikah. Kyuhyun belum siap melihat Siwon bersanding dengan wanita lain di gereja.

            ‘Titttt…. Titttt…’

            Suara klakson membuat Kyuhyun tersadar. Dengan tangan gemetar Kyuhyun menjalankan mobilnya berbelok ke kanan, ke arah yang berlawanan dengan kantornya.

=JMJS=

            Changmin sangat cemas. Tadi Kyuhyun meneleponnya. Katanya yeoja manis itu akan menganarkan dokumen penting ke kantor. Tapi sudah 30 menit tanpa kabar apapun. Changmin jadi berpikiran macam-macam. Sudah 5 kali Changmin mencoba menelepon yeoja yang dicintainya itu tapi hanya nada sambung yang menjawabnya. Changmin sama sekali tak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya, jadi dia turun ke parkiran dan berniat ke rumah Kyuhyun.

            “Aku akan meneleponnya sekali lagi” kata namja tampan itu saat dia sudah berada di mobil kesayangannya. Dia agak kaget saat nada sambung pertama Kyuhyun langsung mengangkat teleponnya “Yeoboseo? Kyu, kau dimana? Kenapa kau tidak menajwab teleponku? Kau membuatku cemas. Katanya kau mau kesini? Aish, aku sudah kawatir setengah mati menunggumu. Kau tidak apa-apakan? Apa kau….”

            “Mi…minnie…” suara serak Kyuhyun mampu menghentikan cerocosan panjang Changmin.

            “Ommo! Kau kenapa Kyu? Kenapa suaramu seperti itu? Kau sakit?” sigat panik Changmin kembali.

            “Dadaku se…sesak Min” jawab Kyuhyun disertai isakan.

            “OH TUHAN! Apa penyakitmu kambuh lagi? Aku akan mengirim ambulan kesana! Cepat beritahu aku kau dimana sekarang!” tingkat kepanikan namja Shim itu sekarang  melebihi tinggi tubuhnya.

            “Aku tidak butuh ambulan” jawab Kyuhyun. Isakannya mulai berkurang “Hatiku yang sakit Minnie”

            Changmin mulai mengerti arah pembicaraan Kyuhyun “Apa ini ada hubungannya dengan Siwon?” Tangisan Kyuhyun malah semakin keras mendengar nama Siwon. Changmin jadi gelagapan “Tenang dulu Kyu. Aku akan kesana sekarang. Kau tahu sekarang ada dimana?”

            Kyuhyun terdiam cukup lama tapi Changmin dengan sabar menunggunya “Aku ada di Taman Butterfly, di belakang Bioskop Midnight Fantasy”

            “Kau jangan beranjak dari sana. Aku akan kesana secepatnya. Mengerti?” Changmin mulai menjalankan mobilnya.

            “Ne” jawab Kyuhyun.

            Tak lama kemudian Changmin sudah sampai di taman itu. Tak butuh waktu lama juga menemukan Kyuhyun yang menangis dalam mobilnya di parkiran taman itu.

            Begitu Changmin menutup pintu mobil Kyuhyun, tubuh ramping yeoja itu langsung menghambur ke pelukannya. Isakan Kyuhyun makin keras. Changmin mengelus rambut panjang Kyuhyun sambil membisikkan kata-kata menenangkan. Setelah 10 menit lebih dengan poisisi seperti itu, akhirnya Kyuhyun mulai tenang. Hanya sesekali air mata kembali membasahi mata indahnya. Changmin yang sudah melepaskan pelukan Kyuhyun mengapus air mata di pipi Kyuhyun yang kemerahan.

            “Ada apa Kyunnie? Apa yang membuatmu secengeng ini?” Tanya Changmin lembut.

            Tak tahu harus mengatakan apa Kyuhyun hanya terdiam sambil menggigit bibir bawahnya. Rasanya terlalu sakit untuk menjelaskan apa yang dilihatnya tadi.

            Changmin tersenyum menenangkan “Tak perlu cerita jika kau tidak bisa”

            “Apa… apa yang harus kulakukan jika Siwon meninggalkanku Min?” suara Kyuhyun bergetar ketika mengucapkan kalimat Tanya itu.

            Changmin menatap Kyuhyun bingung tapi dia mencoba mencari jawaban yang sesuai “Kau tak ingin dia meninggalkanmu?”

            Kyuhyun mengangguk.

            “Jangan lepaskan dia” jawab Changmin.

            Kyuhyun menatap mata hitam Changmin yang tak berkedip memandangnya “Kau menyuruhku untuk mempertahankan Siwon? Bukankah kau mencintaiku Minnie?”

            Changmin tersenyum. Dibelainya pipi Kyuhyun yang masih basah oleh air mata dengan lembut “Karena aku sangat mencintaimu aku ingin  kau bahagia dengan orang yang kau cintai. Tak ada artinya aku memilikimu jika hatimu masih terikat pada orang lain”

            Air mata kembali mengaburkan pandangan Kyuhyun “Kau sungguh baik Min. kau begitu tulus”

            “Karena kau tahu aku tulus mencintaimu, jadi hapus air matamu. Rasanya hatiku seperti dilindas bubble bee saat melihat air matamu” canda Changmin.

            Kyuhyun mencoba tersenyum. Dihapusnya air mata yang siap jatuh ke pipinya “Aku akan melakukan apa yang kau ajarkan Minnie”

            Changmin mengerutkan dahinya. Memang apa yanag dia ajarkan pada Kyuhyun? Strategi bermain game?.

            Kini mata Kyuhyun sudah tidak mengeluarkan air mata. Terlihat sebuah tekad di dalam pandangannya “Aku tahu ini akan berat, tapi aku yakin akan bisa melaluinya dengan bantuanmu”

            “Tunggu, tunggu, aku jadi tidak mengerti arah pembicaraan kita” Changmin berkata.

            Kyuhyun menatap lurus mata Changmin “Sebelum dia meninggalkanku, aku yang akan meninggalkannya lebih dulu”

=JMJS=

            Siwon sangat lelah. Bagaimana tidak? Hampir semua toko perhiasan dia masuki untuk mencari sepasang cincin yang sesuai selera Heechul. Dan akhirnya cincin itu malah ditemukan di tempat Siwon dulu membelikan cincin pernikahannya dengan Kyuhyun. Sungguh ironis! Setelah itu diapun harus makan malam di restoran saudara jauh Heechul agar tidak membuat yeoja itu ngambek karena dia melupakan janji pentingnya.

            Dengan langkah lelah Siwon memasuki rumahnya. Begirtu sampai ruang tamu, dia melihat Jino yang sedang membaca comic ‘Mar Heaven’ sambil tiduran.

            “Jangan baca sambil tidur Jino nanti matamu sakit” tegus Siwon pada anaknya.

            “Daddy sudah pulang? Sudah makan malam?” Jino tidak mengindahkan teguran ayahnya tapi malah bertanaya pada ayahnya.

            Siwon mengangguk. Dia merasa rumah ini sangat sepi. Biasanya Kyuhyun akan menemani Jino malam seperti ini. Tapi Siwon tidak mendengarkan atau merasakan kehadiaran Kyuhyun.

            “Mana mommy?” Tanya Siwon.

            “Setelah makan malam mommy langsung ke kamarnya. Mommy kelihatan sangat sibuk” jawab Jino.

            ‘Apa Kyuhyun mendapat proyek game baru ya?’ batin Siwon. Dia beranjak dari ruang tamunya menuju kamarnya dan Kyuhyun di lantai 2.

            Alangkah kagetnya Siwon ketika dia membuka pintu kamar dan menemukan Kyuhyun sedang sibuk memasukkan pakaiannya ke dalam koper.

            “Apa yang terjadi disini?” Tanya Siwon shock.

            Kyuhyun hanya melihat Siwon sekilas kemudian melanjutkan aktivitasnya tadai.

            “Demi Tuhan! Choi Kyuhyun, apa yang sedang kau lakukan?” Siwon hampir teriak karena frustasi.

            Setelah lemari pakaian Kyuhyun kosong, ditutupnya koper besar itu “Aku akan pergi”

            “Pergi? Apa maksudmu?” Tanya Siwon bingung.

            “Aku akan perdi dari rumahmu dan tinggal di rumahku. Kau bisa mengirim surat cerai kita kesana” jelas Kyuhyun dengan nada dingin.

            Siwon terpaku mendengar perkataan Kyuhyun. Jantungnya seperti ditusuk belati tajam “Maksudmu.. kau…”

            Ekspresi datar tak berubah dari wajah Kyuhyun “Ya Choi Siwon. Aku setuju bercerai denganmu”

TBC

 

Apa keputusan Siwon selanjutnya?

Saatnya pembalasan untukmu, Choi Siwon!

 

 

 

Sepertinya FF ini sudah masuk jajaran sinetron alay deh =_=a

Yah, tapi memang harus begini agar ceritanya bisa terus mengalir sesuai imajinasi Author sampai ada kata ‘The End’. Tolong jangan kecewa ya  m(_ _)m

Karena itu, bagi Lovely Reader yang masih ingin terus menyaksikkan ‘cerita cinta plin-plan dan penuh intrik(?)’ jangan ragu-ragu untuk mengisi kolom comentnya  hehehe

 

Gomawo untuk Lovely Reader setia FF ini :*

Anin :3

 

 

Ps : Author sudah biasa nyiksa Kyu, tapi nyiksa Siwon masih amatiran. Semoga dapet feelnya buat chapter depan.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?