JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

            Changmin menghempaskan tubuhnya yang berkeringat ke sofa. Youchun –suami Junsu- mengajaknya ke GYM sehabis makan malam. Awalnya Changmin menolak tapi ketika dia ingat Siwon memiliki tubuh kotak-kotak yang sangat menawan, Changmin yang tak mau kalah akhirnya memilih ikut merawat tubuh tak kalah kotak-kotaknya.

            Terdengar dering telepon apartemen Changmin ketika namja itu melangkah ke kamar mandi. “Yeoboseo?” Dengan langkah malas, Changmin mengangkat benda kotak berisik itu.

             “Hai Shim Changmin” jawab seorang yeoja.

            Changmin mengerutkan kening mendengar suara orang yang tidak dikenalnya “Nuguseo?”

            Terdengar suara tawa saat yeoja itu kembali menjawab“Kita memang belum kenalan tapi kita pernah bertemu sekali. Kau ingat saat kita bertemu di taman bermain ketika Jino menghilang?”

            Kerutan itu berganti kekagetan “Kau Kim Heechul? Untuk apa kau meneleponku?”

            “Wah, tak usah galak begitu. Kau harusnya berterima kasih karena aku sudah menyempatkan waktu pentingku untuk menghubungimu” Heechul terkikik pelan.

            “Jangan berbasa basi. Apa yang kau inginkan dariku?” Tanya Changmin tidak sabaran. Sebenarnya dia bisa saja menutup sambungan telepon itu tapi jujur, dia sangat penasaran apa tujuan dari selingkuhan Siwon meneleponnya malam-malam begini.

             “Siwon malam ini akan menginap di tempatku” Heechul berkata “Kau tidak cemas dengan Tuan Putrimu yang hanya berdua dengan anaknya?”

            Changmin terlihat berpikir. Mencoba menerka maksud terselubung dari perkataan Heechul “Lalu?”

            “Kau ini bodoh ya? Memangnya kau tidak takut Kyuhyun akan sakit seperti saat kau menemukannya dulu? Bagaimana kalau ada rampok yang membobol rumah itu saat tak ada pria dewasa berada disana?” jelas Heechul dramatis.

            Changmin tidak ingin mempercayai Heechul tapi bagaimanapun perkataan Heechul lumayan masuk akal. Kyuhyun baru saja sembuh, tubuhnya masih rentan terhadap penyakit. Belum lagi perampok yang sekarang merajalela.

            “Brengsek! Apa rencana busukmu!” teriak Changmin frustasi.

            “Hey tenang dulu boy! Aku tak bermaksud apa-apa. Sedikit banyak aku merasa bersalah pada Kyuhyun. Lagipula aku tak mau Siwon membatalkan janji kami hanya karena dia terlalu cemas” jelas Heechul.

            Changmin yang kawatir pada Kyuhyunpun tak bisa untuk tidak melihat keadaan yeoja itu “Aku melakukan ini bukan untuk membantumu. Tapi aku benar-benar kawatir pada Kyuhyun. Jadi kau jangan berpikir macam-macam” dengan geram Changmin menutup telepon itu dan segera mengambil kunci mobil untuk berangkat menuju rumah Kyuhyun.

=JMJS=

            “Kau tak perlu sengaja ke rumahku hanya untuk megambil dokumen Minnie. Mana malam-malam begini lagi. Di luarkan dingin. Kalau kau sakit bagaimana?” Kyuhyun menasehati Changmin yang baru saja sampai di rumahnya dengan alasan mengambil dokumen.

            “Tapi aku butuh dokumen itu untuk rapat besok pagi. Ada bagian yang tidak kumengerti dan ingin kupelajari lebih detail agar tidak bikin malu di depan pemegang saham besok” jawab Changmin. Dia sudah memikirkan alasan paling kongkrit agar Kyuhyun tidak curiga.

            “Kau sudah dari mana sampai berkeringat begitu?” Tanya Kyuhyun seraya menyuruh Changmin duduk di ruang tamu.

            “Aku baru selesai dari gym” jawab Changmin “sepi sekali. Mana Jino?”

            Belum sempat Kyuhyun menjawab, sebuah suara cempreng terdengar dari arah ruang keluarga “Changmin ajussi!!”

            “Hai Jino! Kau belum tidur?” Changmin mengacak rambut Jino. Salah satu aktivitas favoritnya.

            “Kalau aku tidur aku tak akan berdiri disini ajussi” jawab Jino sambil geleng-geleng kepala. Dia memilih duduk di samping Changmin sambil meletakkan buku tebal yang tadi dibawanya.

            “Aku akan membuatkan minum dulu” pamit Kyuhyun sambil beranjak ke dapur.

            “Kau mengerjakan apa Jijo?” Tanya Changmin menatap Jino yang terlihat serius.

            “PR Matematika” jawb Jino tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku tebal dan lembaran kertas yang digunakannya sebagai orek-orek.

            “Bukannya kau sudah mengerjakan PRmu sampai bulan-bulan ke depan?” Tanya Changmin lagi. Jino memang punya hobbya aneh yaitu megerjalan semua soal yang ada di bukunya agar jika jadi PR dia tidak perlu repot-repot mengerjalannya lagi.

            “Ini untuk tahun-tahun kedepan” jawab Jino. Wajahnya yang serius kelihatan agak kebingungan mengerjakan soal di depannya. Changmin yang penasaran apa yang membuat bingung bocah 7 tahun cerdas itu ikut meneliti soal yang dikerjakan Jino.

            Changmin manggut-manggut. Pantas saja Jino kebingungan soal matematikan itu ribet sekali. Apa sih yang dipikirkan departemen pendidikan. Masa’ Matematika untuk kelas 2 SD saja sesusah matematika untuk kelas 2 SMP

            “Changmin ajussi. Sin 2x-1 dikali Tan 7x-3 jawabannya apa?” Tanya Jino setelah berusaha mencari cara menyelesaikan soal itu.

            “Eh?” Changmin yang tiba-tiba ditanyai malah bingung sendiri “Kenapa soalnya susah sekali sih? Memangnya ini PR untuk kelas berapa sih?”

            “Kelas 3 SMP” jawab Jino dengan polos.

            Changmin menganga. Astaga! Sepertinya Jino tak tanggung-tanggung. Dia sudah menabung PR sampai 8 tahun ke depan.

            “Kya!!!!!!” terdengar suara teriakan dari dapur.

            “Itu suara mommy!” Jino berkata panik. Seketika PR masa depannya terlupakan.

            Tanpa banyak bicara, Changmin berdiri dan berlari ke arah dapur. Jino mengekor di belakangnya.

            “Ada apa Kyu?” Tanya Changmin cemas saat melihat Kyuhyun di dapur sambil mengacungkan pisau ke arah meja dekat kompor gas.

            “Ah mianhae Minnie membuatmu kaget. Tadi aku melihat tikus dan kaget” jawab Kyuhyun. Menyadari dirinya membawa pisau, Kyuhyun meletakkan pisau itu dan menatap Jino “Jino, bisakah kau mengambilkan mommy tongkat baseball dan golf daddymu. Saatnya kita berburu”

            Jino mengangguk mantap seolah perintah Kyuhyun adalah menjaga kedaulatan Negara. Dengan berlari, namja cilik itu segera ke kamar orang tuanya.

            “Berburu apa?” Tanya Changmin pada Kyuhyun yang menatap belakang kompor gas dengan penuh dendam.

“Aku sudah susah payah membersihkan seluruh rumah ini tanpa pembantu. Seenaknya saja seekor tikus masuk ke rumah yang kujaga dengan separuh nyawaku. Jangan harap dia bisa selamat” seringai menakutkan terpantri di wajah manis Kyuhyun.

            “Ini Mommy” Jino yang datang memberikan stik golf pada Kyuhyun “Ini untuk ajussi” sebuah tongkat baseball kini berada di tangan Changmin. Sedangkan tangan mungilnya sudah menggeggam raket tennis merah tuanya.

            “Kita tak akan berhenti sampai tikus itu mati. Arra?” seolah dia adalah jenderal perang, Kyuhyun memberi petuah pada Jino dan Changmin. Kedua namja itu –Jino sudah biasa dengan sikap ibunya dan Changmin yang sepertinya mulai menikmati aktivitas berburu ini- mengangguk semangat.

            Kyuhyun menarik nafas “Satu,, dua,,, ti…ga SERANG!!!”

            Jadi begitulah mereka menghabiskan 1 jam dengan berburu tikus. Setelah berhasil memojokan sang tikus, Kyuhyun sudah bersiap melangkan stick golf Siwon saat ttikus menyebalkan itu berhasil menyelinap di antara kaki jenjang Kyuhyun. Akhirnya sang lucky mouse berhasil keluar dari pintu belakang.

             Setelah puas mengumpat, Kyuhyun yang sudah meletakkan caramel maciato di ruang tamu beranjak ke kamarnya untuk mengambil dokumen pesanan Changmin. Jino memilih untuk tidur, jadi saat itu Changmin seornag diri di ruang kelaurga.

            Deringan telepon memecahkan ketenangan Changmin yang sedang mengatur nafasnya yang terengah-engah akibat berburu tikus tadi. Changmin membiarkan deringan itu.

            “Minnie, bisa angkat teleponnya sebentar?” suara teriakan Kyuhyun terdengar dari kamarnya.

            Akhirnya Changmin beranjak dan mengangkat telepon itu ”Yeoboseo?”

“Changmin? Apa yang kau lakukan di rumahku malam-malam?” terdengar suara Siwon menjawabnya dari seberang sana.

“Siwon?” Changmin kaget karena tak menyangka akan mendengar suara Siwon.

“JAWAB AKU SHIM CHANGMIN! MANA KYUHYUN? APA YANG KAU LAKUKAN DENGANNYA?” Changmin segera menjauhkan telepon itu ketika suara teriakan Siwon hampir memecahkan gendang telinganya.

            “Yak Choi Siwon! Kau mau membuatku tuli ya?” protes Changmin “Kyuhyun sedang di kamarnya”

            “KAMAR?” Siwon makin shock mendengar jawaban Changmin.

            Changmin mulai mengerti kemana jalan cerita ini. Heechul pasti sengaja meneleponnya untuk ini. Changmin mengumpat dalam hati menyadari rencana licik wanita itu “Dengar ya, apa yang kau pikirkan tidak sama dengan kenyataan”

            “Memangnya kau tahu apa yang aku pikirkan?” Siwon mulai bisa mengontrol emosinya walau suaranya kini seperti menggeram “Berikan telepon itu pada Kyuhyun”

            “Memangnya kau siapa sampai memerintahku” jawab Changmin tidak terima.

            “Shim Changmin, lakukan apa yang kukatakan sebelum aku mematahkan lehermu” geram Siwon.

            Sebelum Changmin menjawab perkataan Siwon, sebuah tangan merebut telepon yang ditempelkan di telinga Changmin. Namja tinggi itu menoleh dan mendapatkan Kyuhyun tengah memposisikan telepon biru safir itu di telinganya.

            “Untuk apa kau menelepon? Apa ada barangmu yang tertinggal?” Tanya Kyuhyun. Nada bicaranya tenang dan santai seolah dia sedang bicara dengan teman baiknya.

            “Kenapa Changmin ada di rumah kita malam-malam?” Tanya Siwon to the point.

            “Itu bukan urusanmu Siwon. Jika kau menelepon hanya untuk menanyakan hal tidak jelas, aku akan menutupnya” jawab Kyuhyun.

            “Itu urusanku! Dia ada di rumahku malam-malam dan bersama isteriku. Itu jelas urusanku” balas Siwon.

            Kyuhyun tertawa renyah “Memangnya kau peduli?”

            “Aku peduli apa yang orang-orang katakan” jawab Siwon cepat “Tidakkah kau pernah berpikir apa yang tetangga katakan jika melihat kau kedatangan tamu laki-laki malam begini saat statusmu masih isteriku?”

            Kyuhyun menarik nafas mencoba tenang “Kau sendiri apa pernah berpikir apa yang tetangga katakan saat melihatmu tak pernah pulang ke rumah dan malah tidur di rumah wanita lain?”

            Siwon terdiam mendengar jawaban Kyuhyun. Sial! Sepertinya dia lupa. Saat ini dia sedang ada di apartemen seorang yeoja lain padahal dia masih berstatus suami orang “Dengar Kyu, aku tak mau bertengkar denganmu. Tolong pikirkan perasaan Jino”

            “Jino sudah tidur. Dia tak masalah ada Changmin disini” jawab Kyuhyun. Matanya menatap Changmin yang sedari tadi memandangnya lekat. Seolah menanyakan apa Kyuhyun baik-baik saja. Kyuhyun memberi senyuman manis untuk menjawab pertanyaan tak terucapkan itu.

            Siwon mencoba mengatur nafasnya seolah dia sedang mencari kesabaran “Tidak setiap malam saat aku tidak pulang aku berada di rumah Heechul. Aku juga lembur di kantor Kyu”

            “Aku tahu” suara sinis Kyuhyun mau tak mau membuat Changmin tersenyum.

            “Jadi tolong jawab pertanyaanku. Apa yang Changmin lakukan disana?” Siwon bertanya sekali lagi.

            “Aku dan Changmin lembur di rumahku. Bukankah kau juga sedang lembur bersama Heechul disana? Kami harus melanjutkan aktivitas kami. Bye Siwonnie” Kyuhyun menutup telepon sepihak.

            “Kau ini cari masalah saja Kyu” kata Changmin saat Kyuhyun mengajaknya kembali duduk.

            “Dia yang duluan. Apa-apaan sikapnya itu. Memangnya hanya dia yang bisa melakukan itu. Dasar namja” omel Kyuhyun.

            Changmin tersenyum. Dia menghabiskan caramel maciattonya “Apa kau sedang ingin menangis?”

            Kyuhyun menatap Changmin kemudian tertawa melihat mimic serius Changmin “Tentu saja tidak. Aku tidak secengeng itu Minnie”

            Changmin mengangguk “Kau benar. Ah, sebaiknya aku segera pulang. Aku tak mau para tetangga menggosipkan kita”

            “Biarkan saja ibu-ibu itu bergosip ria. Aku tidak peduli” jawab Kyuhyun. Tapi dia tetap mengantarkan kepergian Changmin.

            “Ingat, kita ini sahabat, well, walau aku sedang mengusahakan lebih. Tapi intinya saat ini kita masih sahabat, jadi jika kau membutuhkanku segera hubungi aku, arra?” Changmin sudah berada di depan pintu masuk rumah Keluarga Choi.

            Kyuhyun mengangguk “Kau tak perlu cemas Minnie”

            Changmin sudah berbalik tapi dia kembali menghadap Kyuhyun “Begitu aku pulang kau harus mengunci gerbang dan pintumu erat-erat. Jangan bukakan kepada siapapun yang tidak kau kenal baik. Jika ada suara aneh langsung telepon polisi dan usahakan ada senjata pemukul di dekatmu. Lalu jika….”

            “Minnie, kau mau pulang atau aku perlu menendangmu sampai mobilmu?” suara manis Kyuhyun memotong nasehat panjang Changmin yang tanpa jeda.

            “Arra…arra… aku pulang sekarang. Tapi ingat semua pesanku” jawab Changmin.

            Kyuhyun mengangguk dan mengibas-ibaskan tangannya mengusir Changmin. Begitu Changmin sudah membuka pintu mobilnya dan memandang Kyuhyun, Kyuhyun melambai-lambaikan tangannya ceria. Dia terus melakukan itu sampai mobil Changmin tidak terlihat lagi.

=JMJS=

            Heechul tersenyum saat melihat Siwon menatap tidak percaya telepon portable apartemen Heechul. Sepertinya Kyuhyun baru mengatakan hal yang menguntungkan bagi Heechul. Tak sia-sia yeoja itu membuat Changmin berkunjung ke rumah Kyuhyun malam-malam begini. Tapi, senyum itu langsung luntur saat dia melihat Siwon mengambil jaket dan kunci mobilnya.

            “Kau mau kemana?” Tanya Heechul.

            “Aku harus pulang. Changmin gila itu ada di rumahku. Aku tak berani membayangkan apa yang dilakukan namja mesum itu pada Kyuhyun” jawab Siwon sambil memasang jaketnya.

            “Kau yang gila Siwon” ucap Heechul kesal. Kenapa rencananya tidak berjalan sesuai bayangannya? Harusnya Siwon sekarang tengah menyumpah pasangan ChangKyu, bukan malah mendatangi mereka.

            “Chullie, kau tidak tahu Changmin itu orang seperti apa. Bagaimana kalau dia sampai menyentuh Kyuhyun?” Siwon ngeri sendiri dengan imajinasinya.

             “Jika Kyuhyun menginginkannya itu bukan masalah” jawab Heechul datar.

            Siwon yang sudah selesai memasang jaketnya kaget mendengar jawaban Heechul “Apa maksudmu?”
            “Jika Kyuhyun tidak keberatan disentuh Changmin, itu bukan masalah. Lain halnya jika dia dipaksa” jelas Heechul sambil menatap Siwon serius.

            Raut wajah Siwon mengeras “Kyuhyun bukan orang seperti itu”

            “Mungkin Kyuhyun dulu bukan orang yang seperti itu. Tapi setelah dia melalui saat-saat suaminya menghianatinya, bukan tidak mungkin dia bisa melakukan itu. Kau mungkin tidak sadar kami kaum wanita lebih mengerikan dari yang kami perlihatkan” jelas Heechul lagi.

            Siwon tak pernah berpikir sampai kesana.

            “Tapi itu hal yang bagus untuk kita” suara Heechul membuat pikiran Siwon terhenti. Ditatapnya wajah cantik Heechul.

            “Bagus untuk kita?” Tanya Siwon memastikan.

            Heechul mengangguk pasti, perlahan dituntunnya Siwon duduk kembali “Coba kau pikirkan, jika Kyuhyun sudah menerima Changmin, maka dia akan memiliki Changmin saat kalian bercerai. Kau jadi tak perlu merasa bersalah lebih dalam lagi. Kyuhyun dan Changmin akan hidup bahagia bersama anak-anak mereka dan Jino bisa bersama kita. Kyuhyun pasti akan mengiklaskan Jino jika dia sudah memiliki anak nantinya”

            Membayangkan Changmin dan Kyuhyun memiliki anak membuat dunia Siwon berputar keras. Kenapa ada perasaan tidak rela dalam hatinya? Kenapa dia tidak ingin apa yang dikatakan Heechul menjadi kenyataan?

            “Jadi sekarang, kau tak perlu cemas. Sekarang Kyuhyun memiliki Changmin di sisinya” Heechul mengusap pipi Siwon lembut.

            Siwon membuang nafas panjang. Tangannya menggenggam tangan Heechul yang mengelus pipinya. Dengan pelan diletakkan tangan Heechul di pangkuan yeoja itu “Aku ngantuk Chullie. Aku tidur duluan”

Setelah berkata itu Siwon berjalan menuju kamar Heechul -yang merupakan satu-satunya kamar di aparemen itu- dengan langkah gontai. Sedangkan Heechul menatap punggung Siwon dengan pandangan tidak percaya.

            “Sudahlah. Mungkin dia hanya agak shock saja” Heechul menyusul Siwon dengan langkah anggunnya.

=JMJS=

            Siwon pulang ke rumahnya jam setengah 7 pagi dengan alasan dia perlu mengambil beberapa dokumen perusahaan pening yang dia letakkan di ruang kerja di rumahnya. Padahal alasan utamanya pulang adalah untuk memastikan keadaan Kyuhyun. Siwon membuka pintu utama rumahnya dengan kunci serep yang selalu dibawanya.

            “Apa yang membuatmu kembali? Bukankah bajumu banyak kau simpan di aparemen itu?” Tanya Kyuhyun agak kaget melihat suaminya pulang. Dia sangat yakin Siwon sudah menyiapkan detail-detail keperluan sehari-harinya di tempat Heechul.

            “Dokumen untuk rapat tertinggal di meja kerjaku” jawab Siwon.

            Kyuhyun hanya mengangkat bahu cuek lalu berjalan kembali menuju dapur menyiapkan sarapan.

            “Mana Changmin?” Tanya Siwon terdengar jelas suara tegangnya dipaksakan santai.

            “Dia sudah pulang tadi malam” jawab Kyuhyun seraya menata meja makan.

            “Tadi malam?” Siwon mengulang untuk memperjelas “Jadi kalian…”

            “Kau berpikir aku dan Changmin melakukan hal yang tidak seharusnya kami lakukan? Ckckck pikiranmu dangkal sekali. Kau lupa ya, aku tidak sama denganmu” jawab Kyuhyun sambil meletakkan nasi goreng di meja makan.

            “Aku hanya berpikir…” Siwon teringat perkataan Heechul tadi malam “Ah sudahlah. Aku mau mandi”

            “Tolong bangunkan Jino juga. Aku tak mau dia terlambat sekolah” kata Kyuhyun saat Siwon sudah naik tangga.

            “Baiklah” jawab Siwon. Dia masih belum mengerti sepenuhnya apa yang terjadi padanya. Tapi dia sadar, saat ini dia lega luar biasa. Kyuhyun tidak mengizinkan Changmin menyentuhnya. Siwon tersenyum lebar saat dia memasuki kamar anaknya dan membuat ulah untuk membangunkan Pangeran Tidur itu.

=JMJS=

            Terlihat tiga orang namja bertubuh tinggi kekar sedang mengintai sebuah rumah yang didominasi warna putih dan biru. Salah seorang dari mereka yang di tengah berambut pirang gelap. Sedangkan namja di kiri bermata besar dengan rambut hitam berminyaknya dan di kanan rambutnya abu-abu nyaris putih.

            Tubuh mereka langsung tegak ketika pinntu besar rumah itu terbuka. Seorang namja bertubuh atletis yang sangat tampan keluar dari sana dengan setelan jas Armani mahal. Tak lama berselang seorang anak kecil imut dengan seragam hijaunya menyusul. Ketiga namja itu tidak mendengar apa yang dibicarakan orang yang diintainya karena saat ini tugas mereka hanya melihat.

            “Lihat, yeoja itu cantik sekali” namja berambut hitam berminyak itu berkomentar saat seorang yeoja dengan setelan kerja berwarna abu-abunya keluar dari rumah itu dan menghampiri namja cilik yang sedang melompat-lompat gembira di samping namja bertubuh atletis itu.

            “Kau benar. Kapan aku bisa punya isteri secantik itu” jawab namja berambut abu.

            “Jangan bermimpi anak-anak” namja berambut pirang itu memperingatkan kedua temannya yang sepertinya memang lebih muda darinya “Aku akui yeoja itu sangat cantik dan sangat pas dengan tipe idealku. Tapi tugas kita bukan itu”

            Mata namja di kanan  menatap lekat anak yang kini berada di pelukan sang yeoja yang merupakan ibumu “Kita harus mendapatkan anak itu dan uang akann segera di tangan kan hyung?”

            “Kau benar Tommy” namja pirang menyeringai “Kita menculiknya sepulang dari sekolahnya”

            “Dari informasi yang kita dapat. Nanti neneknya yang akan menjemput si anak. Kita hanya perlu membuat mobil nenek itu kempes dan kita siapkan taksi yang berisi orang kita” jelas namja abu “Dan namaku bukan Tommy!”

            “Menurutku nenek terlalu tua untuk ukuran nenek anak itu. Aku sudah melihat potonya dan dia masih terlihat muda dan cantik” namja hitam berkata.

            Si pirang menatap lekat yeoja yang sekarang sedang membuka pintu di samping pengemudi “Aku tidak peduli dengannya. Sepertinya aku sudah menemukan mainan baruku”

            “Hyung, kau bilang tugas kita hanya menculik anak itu. Bos sudah menyuruh kita untuk jangan menyentuh yang lain selain si anak” kali ini si abu memperingatkan.

            “Aku tahu. Aku akan menyantapnya jika ada kesempatan” si piranng memamerkan seringainya yang terlihat menakutkan

=JMJS=

            Rapat berjalan lancar. Changmin tampil dengan bagus. Sesekali Kyuhyun membantu persentasenya. Walau bukan asisten Changmin, Kyuhyun sebagai pencetus ide game terbaru Perusahaan Game ini harus bertanggung jawab.

            Tak terasa jam makan siang tiba. Kyuhyun sudah bersiap ke kafetaria saat sebuah tangan menepuk pelan bahunya.

            “Pemegang saham sangat setuju dengan idemu” Changmin berjalan di sebelah Kyuhyun.

            “Setengahnya idemu juga” jawab Kyuhyun “Tadi kau hebat. Mereka sampai terpukau”

            “Pasti karena ketampananku” kata Changmin narsis.

            Kyuhyun meninju lengan namja itu “Tampan dari Hongkong”

            “Changmin-ssi. Kyuhyun-ssi” sebuah suara berat membuat langkah kedua insan itu berhenti.

            “Jungmoo-ssi” Kyuhyun dan Changmin membungkuk hormat pada CEO Perusahaan GameLine.

            “Aku dan pemegang saham yang lain akan makan siang di restoran di depan gedung kita. Kalian sangat diharapkan ikut” ajak Jungmoo.

            Kyuhyun yang tidak suka acara terlalu formal seperti itu menolak dengan halus. Sedangkan Changmin yang sebenarnya juga mau menolak tidak enak menolak ajasan bosnya. Apalagi ketika Jungmoo ingin membahas game terbaru mereka.

            Setelah pamit dan minta maaf pada Kyuhyun, Changmin mengikuti langkah Jungmoo dengan sedikit tidak rela karena dia harus melewatkan makan siang bersamanya dengan Kyuhyun.

            “Bagaimana rapatnya? Tanya Junsu ketika Kyuhyun bergabung dengannya dengan nampam berisi bulgoggi.

            “Sukses. Kau kan tahu bagaimana sepupumu itu eonnie” jawab Kyuhyun sambil menguapkan daging sapi ke mulutnya.

            Kedua yeoja cantik itu berbicang ringan tentang banyak hal. Ponsel Kyuhyun berbunyi saat makan siang Kyuhyun hampir habis.

            Kyuhyun menatap heran ID name yang meneleponnya “Mommy? Ada apa?”

            “Ah syukurlah kau mengangkat teleponku. Tiba-tiba aku ada acara yang tidak bisa kutunda atau tinggalkan. Bisakah kau menjemput Jino hari ini?” suara panik khas Jaejoong terdengar. Sekarang memang giliran Jaejoong untuk menjemput Jino karena Leeteuk sedang pergi ke Pulau Jeju untuk mengunjungi keponakannya yang baru melahirkan.

            “Aku bisa kok. Mommy tenang saja” jawab Kyuhyun.

            “Baguslah. Aku dari tadi menelepon Siwon tapi anak bandel itu tidak menjawab teleponku” curhat Jaejoong.

            “Mungkin dia sedang ada rapat. Mommy tahu kan dia tidak akan memperdulikan HPnya jika sudah sibuk bekerja” Kyuhyun menjelaskan.

            “Tapi tetap saja aku kesal” Jaejoong berkata “Tapi kau menjemput Jino pakai apa? Kau tidak bawa mobilkan?”

            “Aku bisa naik taksi. Itu bukan  masalah serius” jawab Kyuhyun.

            “Baiklah. Tapi kau harus hati-hati ya. Entah kenapa perasaanku tidak enak” Jaejoong mengingatkan menantu tertuanya.

            “Ne mommy. Mommy juga hati-hati” balas Kyuhyun.

            “Kau mau menjemput Jino?” Tanya Junsu saat Kyuhyun memasukkan HPnya ke sakunya.

            Kyuhyun mengangguk “Mommy ada urusan, ibuku sedang di Jeju sedangkan Siwon sedang rapat”

            “Kau bisa minta Changmin mengantarmu” saran Junsu.

            “Itu tidak perlu. Changmin sedang makan siang dengan pemegang saham. Aku bisa naik taksi kok” jawab Kyuhyun. Dia berdiri dan pamit pada Junsu. Sebelum keluar, Kyuhyun mengambil tas di ruangannya.

            Satpam gedung itu mencarikan taksi untuk Kyuhyun. Setelah berterima kasih, Kyuhyun masuk ke taksi itu dengan santai tanpa menduga apa yang akan terjadi selanjutnya.

=JMJS=

            Jino langsung memekik kegirangan melihat Kyuhyun turun dari taksi dan menghampirinya.

            “Jino rindu mommy” Jino memeluk erat ibunya.

            “Bukankah kita hanya berpisah beberapa jam saja?” Tanya Kyuhyun dengan nada geli.

            “Tapi Jino tetap rindu mommy” jawab Jino “Mana granma? Katanya dia yang menjemput Jino hari ini?”

            Kyuhyun mengelus pipi chubby anaknya dengan sayang “Granma tidak bisa menjemput Jino karena mendadak dia ada urusan. Daddy sedang ada rapat. Jadi mommy yang menjemput Jino. Apa Jino keberatan?”

            Jino langsung menggeleng “Jino sangat senang”

            Kyuhyun menggandeng anaknya “Kalau begitu ayo kita ke kantor mommy. Changmin ajussi pasti senang melihatmu”

            “Jino mau battle game dengan Minnie ajussi” kata Jino semangat.

            Kyuhyun tersenyum melihat semangat anaknya. Dia menggandeng anaknya menuju taksi yang ada disana. Kyuhyun menatap taksi itu sebentar ‘Perasaan taksi tadi berbeda dengan yang ini? Ah sudahalah. Toh sama-sama taksi’

            Kyuhyun membukan pintu taksi itu dan menyuruh Jino masuk duluan. Dia kemudian menutup pintunya setelah duduk di sebelah Jino. Kyuhyun memberi tahu alamat kantornya pada supir taksi yang membelakanginya. Supir itu mengangguk dan perjalanpun dimulai.

            Jino terus saja bercerita banyak hal pada Kyuhyun. Tentang sekolahnya, fans-fansnya dan sebagainya. Kyuhyun menanggapi ceriita anaknya dengahn antusias. Saking seriusnya Kyuhyun memperhatikan anaknya, dia tidak sadar taksi itu tidak berbelok ke arah gedung kantornya, melainkah ke arah menuju perbataasan Kota Seoul. Yeoja cantik itu baru sadar ketika mereka tiba di sebuah lampu merah.

            “Ajussi, ini bukan jalan menuju tempat tujuanku” kata Kyuhyun mengingatkan dengan sopan.

            “Memang bukan manis” jawab supir itu berbalik dan menatap intens Kyuhyun. Rambut pirang gelapnya tercuat sedikir di balik topi supir taksinya.

            Sebelum Kyuhyun menyadari apa yang sedang dihadapinya, pintu di sebelah Jino terbuka dan masuklah seorang namja berambut abu-abu putih dan langsung mengalungkan lengannaya di leher Jino.

            Kyuhyun terbelalak kaget “Apa-apaan ini?”

            “Opps jangan berteriak nyonya jika Anda tidak ingin peluru ini bersarang di tengkorak anak Anda yang tampan” sebuah pistol ditempelkan di pelipis Jino membuat Kyuhyun menutup mulutnya shock.

            “Apa yang kalian inginkan?” Tanya Kyuhyun dengan nada pelan. Dia sangat takut Jino terluka. Jino sendiri berusaha menahan air matanya saat merasakan dinginnya pistol di pelipisnya.

            “Kau akan tahu sebentar lagi. Hyung, ayo jalan” namja berambut abu-abu itu makin mengeratkan pegangannya pada Jino.

            “Jangan memerintahku Tommy” jawab si supir.

            “Namaku bukan Tommy. Ah tapi terserahlah” si Tommy terlihat pasrah.

            Namja berambut pirang gelap itu menatap Kyuhyun dari kaca di depannya. Dia menikmati lekuk indah wajah itu yang menyiratkan ketakutan ‘sungguh sangat cantik. Aku tak sabar menyantapnya hari ini’ batinnya

            “Aku sempat kaget karena bukan sang nenek yang menjemput anak ini, tapi malah ibunya” si abu-abu berkata sambil menatap Kyuhyun dengan pandangan mesumnya.

            Kyuhyun yang merasa dipandang seperti itu mengeratkan genggaman tangannya pada Jino. Jino yang sudah tak bisa menahan air matanya kini menangis dengan isakan sekecil dia bisa.

            “Tenanglah Nyonya. Aku tidak akan membunuh anakmu jika kau menuruti semua perkataanku” si pirang berkata. Kyuhyun menatapnya. Ketika mata hitamnya bertemu dengan mata penculik itu, Kyuhyun merasakan ketakutan yang sangat “Ini adalah pekerjaan terbaikku sepanjang masa. Tubuhmu adalah bonus terindah untukku, cantik”

TBC

Apa yang terjadi selanjutnya pada Kyuhyun dan Jino? Apakah mereka akan selamat dari kedua penculik mengerikan itu?

Saatnya mencapai klimaks penyiksaan Kyuhyun!

 

 

 

Author merasa sangat bersalah  karena baru bisa update. Oke-oke, Author enggak akan cari-cari alasan. Jadi, tolong Lovely Reader maafkan Author yang manis ini yeah?

Ada yang sempat kepikiran jawaban tentang aktivitas melelahkan Changmin sebelum menerima telepon dari Siwoon? Hahahaha, itu hanya khayalan aneh Author saja.. tapi saat baca coment Lovely Reader yang nebak, lucu-lucu banget tebakannya.

Opps, sepertinya Author harus pasang tameng ne, para LR yang menuntut Kyuhyun berhenti disiksa sudah menyiapkan boomerang. Huwaaaaaa,,,, tolong bersabarlah LR yang keren, tak lama lagi kita gantian siksa Siwon, tapi harus bersabar, okey?

Author juga bersabar menunggu coment para LR,, yang coment Author doain cepet kaya raya. Aminnnnn…

 

Salam Kaya Raya

Anin :3

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?