JEONGMAL SARANGHAE.

JEONGMAL MIANHAE, JEONGMAL SARANGHAE

Sudah seminggu sejak Kyuhyun mengetahui Siwon berselingkuh dengan Heechul. Sudah seminggu pula suami-isteri Choi itu melakukan perang dingin. Mereka memang masih tidur satu ranjang, hanya saja saling membelakangi.

Tak kenal menyerah, Siwon berusaha membujuk Kyuhyun agar memberinya izin merawat Jino setelah mereka bercerai nanti. Kyuhyunpun tak kenal menyerah mempertahankan anak semata wayangnya itu. Lucunya mereka selalu bersikap seolah semua baik-baik saja di depan Jino agar anak itu tidak merasakan ada yang salah dengan kedua orang tua yang sangat disayanginya. Tapi jika mereka hanya berdua Siwon dan Kyuhyun benar-benar seperti dua gunung Es yang tak mau kalah.

Walaupun seandainya Siwon bisa melihat kilat sedih di mata Kyuhyun saat dia melihat suaminya yang begitu keras ingin  menceraikannya. Tak ayal Kyuhyun akan menangis di kamar mandi jika tanpa sengaja mendengar suaminya dan selingkuhannya saling telepon dengan suara dan kata-kata mesra. Hatinya seolah menjerit ‘Harusnya aku yang dia panggil Babby. Harusnya aku yang dibisikkan kata saranghae’.

            Siwon masih merasa sangat bersalah pada Kyuhyun. Karena sejak itu Kyuhyun jadi pendiam dan pemurung. Tak ada lagi perhatian Kyuhyun yang melimpah untuknya. Tak ada lagi senyuman manis Kyuhyun yang menemaninya. Tak ada lagi tawa merdu yeoja cantik itu yang menghangatkan hatinya. Tadi dia sadar. Semuanya adalah salahnya. Dia tak mungkin bisa melihat Kyuhyun tersenyum untuknya jika dia hanya bisa menyakiti hati isterinya itu.

            “Haaaah” Siwon menghembuskan nafas lelah.

            “Apa kehadiranku tidak bisa membuatmu tenang chagi?” Heechul memeluk leher Siwon dari belakang.

            Saat itu Siwon dan Heechul berada di ruangan sang presedir dengan kedok mengantarkan dokumen hasil rapat cabang baru perusahaan. Tapi bukannya membahas dokumen, Heechul malah berdiri di belakang kursi Siwon sambil memeluk namja tampan yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu.

            Siwon membelai lembut pipi putih Heechul “Aku hanya merasa menjadi orang yang jahat. Aku sudah membuat Kyuhyun menangis”

            Heechul menggenggam tangan Siwon yang membelai pipinya “Aku tahu. Pasti sangat berat untukmu. Tapi apa yang kau lakukan sudah benar. Kita tak bisa menepis perasaan cinta yang datang pada kita meskipun kau sudah menikah”

            Siwon tahu Heechul benar. Tapi tetap saja dia tak bisa tenang. Setiap malam tangan Siwon selalu terulur ingin menyentuh punggung Kyuhyun saat mereka tidur, tapi dia merasa kotor. Hatinya terasa teriris setiap mendengar isakan Kyuhyun saat Kyuhyun tidak sadar Siwon ada di dekatnya.

            “Kapan Kyuhyun akan menyetujui perceraianmu?” Tanya Heechul saat cukup lama mereka terdiam.

            “Kyuhyun sudah setuju kami bercerai, tapi dia berkeras melarangku membawa Jino” jawab Siwon.

            “Aku tidak keberatan menunggu lagi. Toh aku sudah menunggumu selama 5 bulan hubungan kita. Aku hanya tak sabar menunggu saat-saat dimana aku bisa memanggilmu yeobo di depan umum, saat kita bertiga dengan Jino tinggal satu rumah” Heechul menerawang sambil tetap memeluk Siwon.

            Siwon mengelus lengan Heechul yang memeluknya “Aku senang kau bisa menerima Jino sebagai anakmu. Aku jadi tak sabar ingin mempertemukan kalian”

            Heechul tertawa pelan “Aku suka anak kecil. Apalagi jika itu anakmu. Aku pasti akan sangat menyayanginya”

            Siwon mengangkat kepalanya lalu mengecup bibir Heechul yang merah “Kau sangat cantik Babby”

            Heechul tersenyum sebelum bibir Siwon kembali menempel pada bibirnya dan melumatnya dengan gairah tinggi.

***

            Kyuhyun memarkir mobilnya di parkiran gedung GameLine. Kemudian dia membukakan sabuk pengaman seorang anak laki-laki yang duduk di sebelahnya.

            “Mommy, aku bisa membukanya sendiri” Jino tampak kesal diperlakukan seperti anak kecil oleh ibunya.

            Kyuhyun terkekeh. Tak mau ambil pusing dengan tingkah sok dewasa anak lelakinya “Nah pria cerdas, kau bisa membuka pintu mobil sendirikan? Ayo gesit!”

            Kedua ibu dan anak itu berjalan bergandengan menuju pintu putar yang menjadi pintu masuk kantor Kyuhyun. Beginilah keseharian Jino sepulang sekolah. Dia akan ikut ibunya ke kantor sang mommy sampai jam 4 sore, jam kerja mommynya habis. Jino sama sekali tak keberatan karena di ruangan ibunya ada sebuah ruangan kecil lain tempat bermacam game diletakkan. Ruangan uji coba, kata Kyuhyun. Disanalah Jino menghabiskan waktunya sampai sore, bermain game ciptaan terbaru perusahaan itu.

            Ketika mereka sampai di depan ruangan Kyuhyun, mereka bertemu dengan Changmin, General Manager Perusahaan GameLine, yang merupakan atasan sekaligus sahabat Kyuhyun di kantor.

            “Changmin hyung!” Jino berlari ke arah Changmin dan memeluknya.

            “Hai Jino. Kau makin tinggi saja” Changmin mengacak rambut Jino. Dia memang tak keberatan dipanggil hyung oleh anak temannya, toh dia jadi merasa muda.

            “Jino, mana sopan santunmu” suara Kyuhyun mengingatkan.

            Jino segera melepas pelukannya pada Changmin dan membungkuk “Annyeonghaseo Changmin hyung”

            Changmin tertawa “Sudahlah Kyu. Kau terlalu keras pada anakmu”

            Kyuhyun hanya angkat bahu “Kau mencari hasil laporan terbaru game Cooking Attack kan?”

            Changmin mengangguk sambil menggandeng tangan Jino.

            “Kalau begitu masuklah. Laporannya ada di ruanganku” jawab Kyuhyun sambil membuka pintu ruangannya sambil mempersilahkan Changmin dan Jino masuk.

            Begitu masuk ke ruangan Kyuhyun yang cukup besar, Jino langsung melesat menuju pintu biru di dalam ruangan itu. Pintu menuju ruang uji coba.

            “Hey Jino. Kerjakan dulu PRmu baru main game” perintah Kyuhyun sebelum anaknya berhasil memegang ganggang pintu.

            Jino berbalik dan menatap eommanya “Aku sudah mengerjakan PRku untuk satu bulan ke depan mommy. Jadi bisakah aku langsung masuk?”

            Setelah melemparkan tatapan pasrah pada Jino Kyuhyun menangguk.

            “Ibu dan anak sama-sama mengerikan. Anak usia 6 tahun sudah mengerjakan PR sampai sebulan ke depan? Kau ngidam apa dulu Kyu?” Changmin menatap horror Kyuhyun.

            Kyuhyun menimpuk kepala Changmin dengan print out yang dia ambil dari mejanya “Jangan banyak komentar Shim Changmin. Itu laporannya. Coba periksa dulu”

            Meskipun mereka adalah atasan dan bawahan di kantor, mereka sangat akrab layaknya sahabat sejak kecil. Mungkin karena usia mereka yang hanya terpaut beberapa hari.

            Tak suka dengan keheningan, Kyuhyun memulai percakapan “Aku dengar dari Junsu eonni, kau dijodohkan lagi oleh eommamu ya?”

            Changmin meringis tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas yang dibacanya “Yeah dan aku menolaknya. Eommaku benar-benar berjiwa pejuang. Sudah kutolak selusin gadisnya, dia masih saja menyodoriku lagi”

            Kyuhyun tertawa melihat tampang bosnya “Junsu eonni juga memperlihatkanku fotonya. Gadis itu imut sekali. Bagaian mana yang kau tidak suka darinya?”

            Changmin menghembuskan nafas panjang “Awalanya aku tertarik karena namanya mirip dengan seseorang yang kucintai. Tapi tenyata aku hanya tertarik pada namanya saja”

            Kyuhyun mengerutkan keningnya “Tunggu, namanya kalau tidak salah Kim Sun… emmm… oh Kim Sunkyu. Astaga! Apa itu nama mantan pacarmu dulu yang belum bisa kau lupakan sampai sekarang?”

            “Tentu saja tidak bodoh!” jawab Changmin “Aku tidak punya nama mantan seperti itu”

            “Lalu siapa? Siapa gadis yang namanya mirip Kim Sunkyu?” Tanya Kyuhyun penasaran.

            Sebelum Changmin bisa menajwab, pintu tempat Jino main game terbuka.

            “Mommy, antarkan aku ke toilet” pinta anak itu.

            Kyuhyun bingung. Kadang anaknya berlagak dewasa kadang juga manjanya tidak ketulungan.

“Tunggu sebentar ya Minnie” Kyuhyun berkata pada Changmin. Kemudian dia menggandeng anaknya menuju toilet yang ada di sebelah pintu ruang uji coba itu.

Changmin menatap punggung Kyuhyun yang membelakanginya “Aku tidak mungkin bilang kalau kaulah orangnya Kyu, Cho Kyuhyun yang berhasil merebut hatiku” Changmin berbisik pelan yang hanya bisa di dengar olehnya sendiri.

***

            Hari ini Siwon berhasil membujuk Kyuhyun agar menyerahkan soal menjemput Jino kepadanya. Hari ini dia berencana membawa Jino ke taman bermain dan mengenalkannya pada Heechul. Jadi saat ini dia berdiri di depan gerbang sekolah Jino dengan Heechul berpakaian rapi dan manis di sampingnya.

            “Daddy…” Jino berlari semangat saat melihat ayahnya.

            “Sekolahmu menyenangkan kiddo?” Tanya Siwon sambil berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Jino.

            Jino mengangguk “Daddy, mommy mana?”

            Siwon mengacak pelan rambut anaknya “Hari ini daddy yang menjemputmu. Mommymu sedang sibuk” lalu dia menarik Heechul yang ada di sampingnya “Jino, kenalkan ini Heechul ajjuma. Dia teman kerja daddy”

            Heechul ikut berjongkok disana “Hai Jino. Senang bertemu denganmu”

            Senyum manis Heechul dibalas senyum kebingungan dari Jino. Tapi karena anak itu selalu diajarkan sopan-santun, dia membungkuk hormat “Jino imnida”

            “Hari ini kita akan ke taman bermain. Jino bisa bermain sampai puas bersama daddy dan Heechul ajjuma”

            “Mommy tidak ikut?” Tanya Jino. Dia tak bisa bersenang-senang dengan puas jika tidak ada mommy tersayangnya.

            Siwon menggeleng “Mommymu kan sedang kerja Jino”

            “Main bersama ajjuma saja oke?” Heechul tersenyum lembut pada anak 6 tahun di depannya.

            Jino hanya mengangguk walau di dalam hari anak itu tengah menyusun rencana. Dia tak suka melihat ajjuma itu menggandeng erat lengan ayahnya. Hanya ibunya yang boleh melakukan itu. Dan jika ada yang berani melanggarnya, dia akan masuk black list Pangeran Choi cerdas itu.

***

            Kyuhyun sangat cemas, dia menatap jam tangan silver di tangan rampingnya. Sudah hampir jam 3. Ini bukan pertama Siwon menjemput Jino tapi nalurinya sebagai ibu mengatakan ada yang tidak beres. Karena sudah tak bisa membendung perasaan cemasnya, Kyuhyun menelepon Siwon.

            “Hallo?” Kyuhyun menunggu jawaban dari Siwon tapi hanya suara hiruk pikuk yang terdengar dari ponselnya. Hal itu membuatnya semakin cemas “Yak! Choi Siwon jawab aku!”

            “Mianhae Kyu, aku sedang sibuk tadi” jawab Siwon setelah mendengar teriakan Kyuhyun.

            “Mana Jino?” Tanya Kyuhyun langsung “Hey, kau dimana? Disana ramai sekali”

            Siwon menghela nafas. Dia terdengar ngos-ngosan seperti habis berlari “Aku ada di taman bermain bersama Jino tapi…”

            “Wonnie, aku sudah melapor ke petugas. Mereka akan membantu kita mencari Jino” suara merdu seorang wanita yang Kyuhyun kenal masuk ke telinganya.

            “Kau bersama Heechul?” Tanya Kyuhyun tak percaya Siwon ternyata mempertemukan Jino dan Heechul di belakangnya. Tapi perkataan Heechul membuat Kyuhyun tersadar “Apa maksud wanitamu berkata mencari Jino? Jino hilang?”

            “Tenang dulu Kyu” Siwon berusaha menenagkan Kyuhyun “Kau coba tarik nafas dan…”

            “MANA SEMPAT AKU TARIK NAFAS PHABO!! SIALAN! KAU DIMANA SEKARANG?!” Teriakan marah Kyuhyun yang keras itu pasti membuat tuli telinga Siwon.

            Setelah Siwon memberitahu tempatnya sekarang, Kyuhyun menyambar tasnya dan berlari menuju parkiran.

            Sepertinya yeoja manis itu sedang sial, ban depan mobil jaguar kesayangannya kempis. Dia mengumpat kesal. Bagaimana dia bisa ke tempat Jino hilang jika mobilnya tidak bisa jalan?

            “Ada apa Kyu?” Tanya Changmin dari dalam mobil BMW merahnya. Dia baru saja berniat pulang.

            “Ah Minnie! Kau memang Dewa Penolong. Antarkan aku ke Taman Bermain Summer. Ngebut oke?” tanpa menunggu jawaban Changmin, Kyuhyun langsung mendudukkan dirinya di sebelah Changmin.

            “Memangnya ada apa?” Tanya Changmin bingung.

            “Aissh! Tak ada waktu. Ayo ngebut. Kalau kita bisa sampai sana kurang dari 10 menit aku akan meneraktirmu makan malam sampai kenyang” jawab Kyuhyun tak sabar.

            Walau bingung tawaran Kyuhyun tidak akan dilewatkan begitu saja oleh Changmin “Oke, pakai sabuk pengamanmu Kyunnie. Kita balapan”

            Seperti pembalap F1, Changmin langsung ngebut tingkat final.

***

            Siwon sudah mencari Jino kemana-mana. Tapi anak itu tak ada dimanapun. Heechul merasa sangat bersalah karena dialah Jino hilang.

            Saat itu mereka sedang menikmati es cream setelah Jino menaiki atraksi memacu adrenalin sampai 5 kali. Heechul yang benci ketinggian tak kuat lagi. Jadi Siwon memutuskan mereka istirahat sejenak. Es cream cokelat yang dimakan Jino jatuh –dengan sengaja- ke terusan pink manis Heechul membuat noda besar disana. Heechul reflex berteriak karena itu adalah pakaian kesayangannya. Siwon yang tahu anaknya sengaja, memarahi sang anak. Puncaknya Jino melawan semua kata-kata ayahnya dan berlari meninggalkan Siwon. Saat Siwon mau mengejar, Heechul yang memakai hak tinggi terpeleset. Jadi Siwon membantu Heechul dan kehilangan jejak Jino.

            Sudah 10 menit dia mencari dibantu beberapa petugas taman bermain itu tapi sepertinya Jino sangat pintar bermain petak umpet.

            Siwon tertegun ketika dia melihat seorang yeoja berlari ke arahnya. Bukan karena yeoja itu Kyuhyun, tapi karena namja yang ikut berlari di sampingnya. Shim Changmin. Siwon jelas kenal namja bos isterinya. Namja yang –menurut Siwon- berusaha merebut Kyuhyun-nya. Ada perasaan kesal dalam diri Siwon saat melihat mereka datang bersama.

            “Kalian sudah berhasil menemukannya?” Tanya Kyuhyun pada Siwon dan ketika dia bertatapan dengan Heechul ada perasaan tidak suka yang melayang di antara keuda wanita cantik itu.

            “Kami sudah mencarinya kemana-mana tapi Jino belum kelihatan” jawab Siwon. Dia tahu Kyuhyun pasti akan memarahinya.

            Kyuhyun memegang kepalanya yang tiba-tiba pusing.

            “Kyu, kau tidak apa-apa?” Changmin yang berpikir Kyuhyun akan pinmgsan memegang bahu wanita itu.

            Kyuhyun menggeleng “Aku tidak apa-apa Changmin. Kita harus berpencar mencari Jino”

            Siwon menatap tidak senang tangan Changmin yang masih merangkul bahu isterinya. Tapi sebelum dia bisa mengeluarkan protes, tangan Heechul memegang lengannya.

            “Maaf ini semua karena aku teledor” kata Heechul sambil menundukkan kepalanya.

            ‘Tentu saja ini karenamu’ batin Kyuhyun kesal.

            “Mommy!!!” suara panggilan itu membuat 4 orang disana langsung menoleh. Jino terlihat berlari dengan semangat kemudian langsung menumbruk tubuh kurus Kyuhyun “Mommy. Akhirnya mommy datang”

            Setelah sembuh dari shocknya, Kyuhyun melepas pelukan Jino dan menatap wajah polos anak itu “Kau dari mana saja Jino? Kau membuat kami semua cemas”

            Jino menunjuk Siwon dan Heechul “Tadi aku menjatuhkan es cream ke baju ajjuma itu lalu daddy membentakku. Aku kan kesal. Jadi aku pergi saja”

            “Lain kali Jino tidak boleh begitu” nasehat Kyuhyun pada anaknya.

            Jino mengangguk lalu matanya beralih ke Changmin “Hyung, aku boleh bermain di kantor hyung? Aku sudah bosan disini”

            Siwon menatap Jino tak percaya. Hyung? Jino mamnggil Changmin hyung? Astaga! Dunia pasti sudah tua.

            “Jino, kau masih bersama daddy. Kau tidak bisa ke kantor mommy sekarang” tegas Siwon.

            “Aku tak mau kalau ada ajjuma itu” kata Jino menunjuk Heechul.

            Heechul memang suka anak kecil tapi kesabarannya juga bisa habis. Kenapa anak Siwon sebegini bandelnya sih? Wajah mereka memang mirip. Tapi sifat mereka? ‘Pasti sifat anak ini turunan ibunya’ pikir Heechul.

            “Jino mau sama mommy!” jawab Jino dan langsung berdiri di samping Kyuhyun.

            “Aku akan membawa Jino pulang. Aku tak mau kejadian ini terulang lagi” jawab Kyuhyun. Siwon membuka mulut ingin membantah “Jangan bersikap kekanakkan Siwon. Kau tahu disini kaulah yang salah. Aku tidak terima protes apapun”

            Jujur, Changmin semakin pusing. Apa sebenarnya yang terjadi disini? Kenapa Kyuhyun dan Siwon bersikap seolah mereka adalah pihak yang berseteru. Bukankah mereka pasangan suami-istri paling kompak? Dan siapa wanita di samping Siwon? Kenapa dia menggandeng Siwon seolah menegaskan Siwon adalah miliknya? Pertanyaan seperti itu terus berputar di kepala Changmin.

            “Kajja Minnie kita kembali ke kantor” Kyuhyun menarik tangan Changmin dan mereka bertigapun berjalan menjauh dari pasangan SiChul. Tak memperdulikan pandangan tidak terima dari Siwon. Bukan karena Kyuhyun membawa Jino, tapi karena Kyuhyun lebih memilih menggandeng Changmin daripada dia, suaminya sendiri.

***

 

 

Lebih panjang dari Chap  1 kan?

Semoga kalian suka ceritanya…

Oy, Author juga share FF ini di tempat lain,,

Waduh tempat itu seram >O< tumben rasain rasanya di bash..

AFF mang baik. Sudah berbulan-bulan disini, hanya semangat yang kudapat..

Tapi syukur di tempat itu masih ada banyak orang yang membela Author…

Saranghae Reader,, jadi ayo semua teriak ‘Nado Saranghae’ ke Author dengan Coment kalian…

 

Anin :3

           

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Nurh4fiz4h
#1
Chapter 20: So sweettt bangetttt...???
cezablenk77 #2
Chapter 14: Tuhkan????? Summpaaahhh... Biking stress... Sarah tinggi... Tapi pengen baca sanpe hbis...
cezablenk77 #3
Chapter 6: Senut senut esmoni baca ff.mu INI authornim!!!
cezablenk77 #4
Chapter 2: Aish! Plinplan! Istri digandeng orang ga boleh, LA day Malay bercumbu sama cewe lain. Egois!
WonkyuLovers #5
katanya ada sequel after jmjs nya eonni?? kapan yaa ??
aku suka banget sama cerita ini, dari pemain2nya pas banget, hurt and romance nya juga okke banget top deh !! ^_^
sjkyuhyun88 #6
Chapter 20: huaaahh sequelnya sweet bgtt
sjkyuhyun88 #7
Chapter 19: hyaaa happy endinggg
sjkyuhyun88 #8
Chapter 12: banyak amat saingannya, kasian kyu di rebut2
sjkyuhyun88 #9
Chapter 7: astagaaaaa serem banget sih
sjkyuhyun88 #10
Chapter 5: yang ngintip itu... siwon/?